Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E05P05

gambar


5. Karichwi Kabur! (5)



*CRACK! BOOM! BANG!*
Persiapan peperangan berjalan mulus di benteng Dark Elf. Hari demi hari, renovasi dan perluasan benteng telah dibuat. Para Orc membangun 5 dinding dan memasang 4 lapisan penghalang dari kaki pegunungan. Tugas mereka adalah untuk mengubah seluruh pegunungan menjadi medan perang. Beberapa dari para Orc yang telah kembali, membawa pasukan mereka. Tempat itu menjadi lautan Orc sekali lagi.
Perkembangbiakan mereka sungguh menakutkan!
Meskipun hampir 400.000 Orc mati dalam pertempuran, sekitar 60.000 Orc pergi dan saat mereka kembali, jumlah yang mereka mencapai 500.000. Di jalan, tetua Orc berbicara kepada Weed.
"Chwiik. Chwiik! Ada pepatah di antara para Orc. Pukul kami dan kami tak akan mati. Chwichwit! Untuk pertarungan, kami membawa lebih banyak pasukan. Kami adalah Orc!"
Menurut apa yang dikatakan Orc itu, hampir 1.000.000 Orc berkumpul pada hari peperangan yang menentukan. Para Dark Elf juga memanggil pasukan mereka. Ras yang hidup dalam kelompok-kelompok terpisah di Pegunungan Yuroki. Para Dark Elf menyembunyikan diri, karena banyak di antara mereka adalah assassin yang handal. Para Assassin dengan kemungkinan untuk menyergap musuh yang berstamina rendah akan sangat membantu.
Selain para prajurit dari Kerajaan Rosenheim, para Necromancer dan para Vampir di bawah komando Tori, kekuatan pada sisi ini sangat luar biasa. Meski demikian, Weed tak begitu yakin.
Kekuatan dari Immortal Legion!

Tak ada akhirnya jika hanya dengan membunuh mereka. Memurnikan atau menghancurkan mereka sepenuhnya, melalui sihir suci sehingga mereka tak bisa dibangkitkan lagi. Bahkan, abunya harus dihilangkan. Jika hal ini tak dilakukan, pasukan kita yang mati, akan dibangkitkan dan menjadi musuh kita. Jika para Dark Elf dan satu juta Orc semuanya menjadi undead, questnya akan benar-benar gagal.
Sebenarnya, jika situasinya memburuk dengan cepat, mungkin akan sulit untuk menekan pertumbuhan pasukan undead. Mengingat sifat dari undead, jumlahnya akan sangat sulit untuk dibunuh di luar batas tertentu.
"Para Priest, ikuti aku."
Weed turun dari pegunungan bersama para Priest. Saat dia meninggalkan benteng tersebut, para Necromancer berlari mendekat.
"Tuan, apa kamu lupa janjimu? Untuk menghabisi Immortal Legion, kami ingin mempercayai kata- kata yang kamu ucapkan."
Mereka khawatir jika dia berusaha melarikan diri.
Seberapa banyak kepercayaan yang ada, saat mereka secemas itu. Meskipun, dalam kenyataannya Weed ingin menyerah. Namun, dia ingin mencoba, keinginannya agar tak menyesal di kemudian hari.
"Bagi kami, untuk siap dalam pertempuran, banyak hal yang harus dilakukan."
"Aku mengerti. Aku pasti akan kembali."
"Aku tahu kamu akan kembali."
Mengabaikan para Necromancer, Weed berpisah dengan kelompok itu dan menuju ke gua di Lands of Despair. Gerbang teleportasi ada di dalam gua itu!
"Para Priest, operasikan gerbang teleportasi."
"Baik."
Dengan keyakinan yang tinggi, para Priest mengumpulkan MP dan mengoperasikan gerbang teleportasi tersebut. Weed segera menghilang dalam cahaya.
****

"Level 170 Bard butuh party."
"Ayo pergi bersama-sama, ke hutan untuk berburu monyet!"
"Jual murah set armor ice crystal. Jika dipakai saat cuaca panas, kamu akan tetap dingin."
"Sculptor butuh party. Biarkan aku bergabung dalam party, tolonglah. Aku mohon, tolong berilah belas kasihan. Aku tak akan pernah lupa."
*Paat!*
(suara teleport)
Somren Liberty City.
Tempat di mana Weed muncul adalah di tengah-tengah orang-orang melakukan bisnis.
҅Masih tetap penuh dengan orang.҆
Berbeda dari sebelumnya, pada berbagai kesempatan dia melihat Sculptor, Painter, Potter, dan karakter-karakter seniman lainnya. Piramida yang dibuat Weed, digosipkan banyak orang. Melihat seseorang membuat sesuatu yang begitu megah, untuk membuat orang-orang senang. Profesi seniman meningkat pesat. Namun, dengan ejekan-ejekan yang mereka terima, mayoritas telah menyerah di saat-saat awal.
Para Sculptor juga tak lebih bagus. Di awal bermain, sangat sulit untuk berburu. Bagi Weed, hal itu sesuatu yang lumayan gampang, berkat latihan kerasnya di Training Hall. Yang menghasilkan, statistik dan skill untuk berburu yang lumayan tinggi, tapi profesi pengrajn lain sangat lemah. Juga, tak seperti yang ia pikirkan pada awalnya, profesi Moonlight Sculptor itu sendiri rupanya sangat kuat.
Saat dia mengeluh jika statistiknya tak memiliki arah yang berhubungan dengan pertempuran, sedikit demi sedikit statistik Endurance dan Staminanya yang tinggi, meningkat dengan pesat. Namun keahlian skill-skill profesi pengrajin berkembang secara merata. Skill Memasak sekarang telah di level 5 tahap Intermediate, Memancing di level 1 tahap Intermediate, Blacksmith dan Menjahit di level 2 tahap Intermediate.
Orang yang memiliki profesi Sculptor, tak akan bisa sukses tanpa kerja keras yang tinggi, dan hal inijuga  tak menjamin kesuksesan. Bahkan, jika kamu ingin menciptakan sesuatu yang spesifik, kamu tak akan tahu hasilnya, karena hal itu bergantung pada keberuntungan. Untuk alasan semacam itu, guild-guild hanya mambantu menaikkan level mereka secara strategis. Tetapi, bagi mayoritas Sculptor, mereka masih menapaki jalan penuh penderitaan. Sebagai seorang Sculptor seperti Weed, sangat sulit untuk masuk ke dalam sebuah party.
Dia masihlah seorang anak muda.
Dengan wajah muram dan putus asa, dia mencari sebuah party. Pada saat Weed melihat anak itu, air mata menetes, seolah kenangannya tentang perjuangan di masa lalu muncul sekaligus.
"Memang butuh kerja keras."
Dari kata-kata itu, anak laki-laki itu mendongak.
"Sesama Sculptor?"
Weed mengangguk.
"Membuat patung adalah hal yang sulit, tapi suatu hari kamu akan mengerti."
"Selama 10 hari aku sudah membuat 10.000 patung. Aku lelah, bahkan hanya dengan melihat cabang pohon dan patung. Rubah dan rabit, sampai kapan harus seperti ini?"
Sama seperti Weed, tak banyak informasi tentang memahat. Anak laki-laki tersebut sedang menjalani masa percobaan. Bahkan jika kamu tak melakukan seperti anak itu, sebagai seorang sculptor, dia telah bekerja keras. Sebagai seorang Sculptor yang mendapatkan pencerahan, Weed dengan murah hati memberitahukan pengetahuannya, tentang bagaimana caranya untuk berkembang.
"Setelah kamu membuat sesuatu, jika memungkinkan, jangan membuatnya berulang kali. Sepuluh hari yang kamu lalui tidaklah cukup untuk mendapatkan statistik. Kamu tak membuat kesalahan. Asahlah kemampuanmu. Saat menghasilkan karya yang indah, maka seorang Sculptor bisa berkembang. Jangan menyerah."
"Boohoo!"
Pada akhirnya, anak itu menangis sedih.
"Aku benar-benar tak mau menjadi Sculptor."
"Aku mengerti, bagaimana perasaanmu."
Weed telah melakukan berbagai hal di sini, di masa lalu, dan tak tahu siapa yang mungkin mengenalinya, dia menutupi wajahnya dan dalam diam, menuju ke kuil utama Order of Freya.
Di depan gereja, ada antrian untuk mempersembahkan dan menerima blessing.
"Jangan menerobos antrian!"
"Berdiri lurus di antrian."
Para player mengerumuni gereja tersebut. Weed dengan tenang mengikuti antrian untuk bisa masuk. Namun, dua penjaga membawa tombak yang menjaga gereja tersebut mendekatinya.
"Huh?"
"Apa dia telah jatuh ke dalam dosa besar?"
Ini adalah kejadian yang tak biasa, para menjaga yang memiliki toleransi tinggi tak akan akan pernah bergeming. Para penjaga itu mendekati Weed dengan buru-buru dan berbicara.
"Anda datang. Silahkan lewat sini."
Karena dia memiliki banyak kontribusi terhadap Order of Freya, reputasinya naik, dan mencapai poin di mana para penjaga akan mengenalinya. Bersama dengan para penjaga, Weed masuk untuk bertemu sang High Priest.



< Prev  I  Index  I  Next >