Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V07E01P02

gambar


1. Persiapan Perang (2)



Sebuah keajaiban yang sebenarnya!
Dia telah membuat seekor Wyvern hidup.
"Wow, berjalan dengan baik."
Weed memeriksa ciptaannya.
Memberi kehidupan pada patung, tampak merupakan skill yang sangat bagus. Untuk membuat patung yang kekuatannya bergantung pada statistik Art!
Patung dengan kekuatan besar dan kelincahan tinggi, yang bisa bergerak kemana-mana dan bertarung dengan monster... bagi profesi seniman yang tak cocok untuk pertarungan, sebuah skill seperti ini terasa seperti mimpi.
Skill yang diciptakan oleh master Sculptor Kaisar Geihar von Arpen, orang pertama yang menyatukan seluruh benua.
Tentu saja, ada banyak keuntungan lain, selain kekuatan bertarung milik patung tersebut.
Mirip dengan skill ini, para Summoner dan para Elementalist bisa memanggil mahluk dan memimpin mereka ke pertempuran.
Bagi profesi-profesi itu, seluruh item atau exp yang didapatkan oleh mahluk yang dipanggil akan ditransfer kepada si pemanggil.
Namun, dalam kasus patung, exp, dan level yang didapatkan, dapat mereka simpan sendiri.
Kekuatan awal dari patung bergantung pada statistik Art, tapi jika dipimpin dengan baik oleh seorang Sculptor, mereka akan berkembang menjadi lebih kuat.
Patung yang dihidupkan biasanya sedikit lebih kuat daripada elemental dan mahluk-mahluk panggilan lainnya.
Selain itu tak ada batas jumlah patung-patung yang bisa diaktifkan pada waktu yang sama.
Namun ada perbedaan krusial di antara mahluk-mahluk summon dan patung yang dihidupkan, ketika mereka terbunuh.
Ketika mahluk-mahluk summon terbunuh, para Summoner bisa begitu saja menggunakan kemampuan untuk memanggil ulang mahluk itu.
Sangat umum bagi para elemental untuk terbunuh dalam pertempuran. Namun, satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk memanggil ulang mahluk itu cuma sedikit Mana. Jadi, hal itu hanyalah sebuah kerugian yang sangat kecil.
Tetapi itu berbeda dari patung yang dihidupkan.
Jika patung hidup menderita serangan fatal, kehidupan yang diberikan akan menghilang, dan jika patung itu sepenuhnya hancur dan semua bagiannya tersebar, patung itu tak bisa diperbaiki.
Bagaimanapun juga, Weed lebih takut kehilangan patung yang dihidupkan dengan mengorbankan 2 level dan 10 poin statistik Art daripada dirinya sendiri yang mati.
"Ini bukanlah sebuah skill yang bisa digunakan secara sembarangan. Namun, jika aku meningkatkan statistik Art milikku, mungkin saja skill ini akan sangat, sangat menguntungkanku."
Statistik tertinggi milik seorang Sculptor adalah satistik Art-nya. Jika digunakan secara tepat, bisa saja menutupi kekuatan tempur yang pada umumnya sangat buruk. Seorang Sculptor yang tak bisa bertarung, hanya perlu membuat sebuah patung yang bisa bertarung untuk dirinya.
Di depan mata Weed, si Wyvern melebarkan sayapnya dan berputar, ukuran kepalanya saja seukuran dengan manusia. Perutnya buncit, saat dia berbicara untuk yang pertama kalinya.
"Master!"
Sebuah ciptaan yang setia.
Weed sangat senang.
"Ya, aku adalah mastermu."
Namun, si Wyvern punya pertanyaan setelah menatap dengan tak senang pada tubuhnya sendiri.
"Kenapa aku begitu jelek?"
"...."
"Apa kau mengukirku dengan kakimu?"
"....."
"Aku benar-benar kecewa untuk hidup sejelek ini."
Memang, para patung memiliki harga diri yang besar!
Si Wyvern tak puas dengan tubuhnya, dan sangat tak senang.
Weed tak punya cukup waktu untuk mengukir tubuh besar itu secara menyeluruh. Karena hal inilah, ada beberapa tempat di sana-sini yang tak sungguh-sungguh ia kerjakan.
Bagian-bagian dari si Wyvern diukir dengan sangat kasar, si Wyvern benar-benar sebuah patung kasar dan belum selesai.
"Pokoknya, aku yang memberimu kehidupan. Jadi, aku adalah orang tuamu. Mulai dari sekarang, kamu akan mengikutiku. Kamu harus bersedia mengorbankan tubuhmu untuk menyelamatkanku, karena aku adalah orang tuamu."
Weed tak berniat untuk menyia-nyiakan patung yang sudah ia 'lahirkan'.
Dia tak punya niat untuk kehilangan si Wyvern setelah memberinya kehidupan, untuk memanfaatkan si Wyvern sebanyak mungkin, dia berniat untuk memanjakannya, sepenuhnya.
Si Wyvern memiliki pandangan yang berbeda dengan Weed, dan dia punya sesuatu untuk dikatakan.
"Aku lebih memilih tidak dilahirkan."
"......"
Si Wyvern memiliki harga diri yang sangat tinggi, dan tak akan mendengarkan Weed. Meski demikian, tak lama kemudian Weed punya sebuah ide.
Orang yang banyak maunya seperti itu kemungkinan besar lemah pada pujian!
Dia hanya harus memuji si Wyvern dengan mempermainkan harga diri si Wyvern.
"Dengarkanku. Wajahmu mungkin sedikit kaku, tetapi hal itu membuatmu tampak lebih kuat dan lebih maskulin. Tidakkah kamu berpikir demikian?"
"Wahahahahaha!"
Si Wyvern yang naif dengan mudah dimenangkan oleh lidah Weed yang tajam.
"Master benar-benar baik. Dia tampaknya seseorang yang layak untuk dilayani."
"Ya tentu saja, aku yang menciptakanmu. Sekarang ikuti perintahku baik-baik."
"Baik. Tetapi siapa namaku?"
Weed harus memutuskan nama untuk si Wyvern yang telah diberi kehidupan.
"Master, berilah nama yang bagus... Kumohon."
Si Wyvern memiliki harapan tinggi. Sebagai patung yang memiliki harga diri tinggi, dia menginginkan sebuah nama yang penuh dengan kekuatan dan kebanggaan.
Weed merenungkannya selama beberapa saat, dan pada akhirnya dia memutuskan pada sebuah nama.
"Namamu adalah Wah-1."
"Aku tak tahu apa itu, tapi itu terdengar bagus. Apa arti nama itu?"
"Artinya 'mahluk paling keren di langit'."
Saat Weed mengatakan ini, si Wyvern mengepakkan sayapnya. Itu adalah sayap kuat yang bisa dengan mudah memanfaatkan udara dengan sempurna.
"Aku sangat menyukainya."
"Ya. Itu adalah sebuah nama yang aku pilih hanya untukmu, Wah-1."
Weed adalah negosiator berlidah tajam!
"Terimakasih telah memberiku nama master, tapi ada sesuatu yang ingin aku ketahui."
"Apa?"
"Saudara-saudaraku. Jika kamu membuat patung lain sepertiku, apa panggilan mereka?"
Weed berpikir tentang bagaimana dia akan memanggil yang lain, ketika saatnya tiba. Dia memutuskan untuk memberi nama mereka mirip dengan Wah-1.
"Wah-2."
"Itukah nama saudaraku yang berikutnya?"
"Ya."
"Dan saudaraku yang berikutnya lagi?"
"Wah-3."
"Itu adalah nama-nama yang sangat bagus. Aku sangat menyukainya."
Si Wyvern terus mengepakkan sayapnya karena gembira. Pada saat ini, Weed telah mengkonfirmasi dalam keputusannya.
Hal ini akan memuaskan seluruh generasi Wyvern lain, mereka pasti akan puas dengan namanya juga.
Sama seperti ras burung di Lavias, City of Heaven, semua mahluk bersayap tak terlalu cerdas.
Terlebih lagi, yang ini diukir dari bongkahan batu. Kepalanya sudah jelas terbuat dari batu, dengan demikian Weed tak terlalu terkejut, jika kecerdasan si Wyvern tak jauh berbeda dengan batu.
"Ayo berangkat. Gendong aku."
"Baik master."
Weed naik ke kepala si Wyvern.
*Whoosh! Whoosh!*
Sayap tersebut dikepakan beberapa kali, dan kemudian mereka melayang di udara. Mereka berada sangat tinggi di langit, dan Weed bisa melihat seluruh lembah yang ada di bawahnya.
Membumbung tinggi, Weed mengenali titik kecil di bawahnya sebagai taman bunga dan Magnumpiece yang telah ia ukir. Itu adalah patung yang benar-benar mewakili hati Seoyoon.
"Aku tak tahu, kapan kita akan bertemu lagi, Oh, wanita tercantik yang pernah aku lihat."
Weed menggelengkan kepalanya dalam penyesalan.
Dia pasti telah menyadari sekarang, jika semua patung-patung itu menggunakan wanita itu sebagai modelnya.
"Aku akan lebih berhati-hati lain kali jika kita bertemu. Dan berharap kamu tak akan membunuhku."
Si Wyvern terbang tanpa menemui masalah apapun dari para monster yang ada di atas tanah. Sementara itu, Weed hanya bisa menahan nafas karena pemandangan yang ada di bawah.
Dia akhirnya meninggalkan Lembah Yunopu dan mengarah ke tujuannya, Pegununungan Yuroki.
****



< Prev  I  Index  I  Next >