Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V07E03P04

gambar


3Lich Shire (4)




Para Necromancer menggunakan cara mereka sendiri untuk melawan para Serpa Witch, merapalkan black magic untuk menghasilkan undead. Mereka mencoba membuat mayat-mayat para Orc atau para Dark Elf menjadi undead, sebelum para Serpa Witch melakukannya.

Tanpa henti, para Priest memberikan blessing pada anak panah yang dengan cepat ditembakkan ke langit.

Beberapa Dark Elf membentuk kelompok terpisah.

Misi mereka adalah untuk mengumpulkan kembali anak panah yang sudah ditembakkan!

Hal ini adalah untuk mendapatkan kembali anak panah tersebut, dan mempertahankan persediaan untuk para Dark Elf.

"Tak bisa dipercaya, kita para laki-laki bangsawan harus mengerjakan misi yang sepele semacam ini."

Tentu saja, mereka tak lupa untuk melakukan misi tersebut sambil menggerutu.

Anak panah perak dan air suci memainkan peran besar untuk melemahkan kekuatan Immortal Legion. Para prajurit undead kuno yang basah dengan air suci, bahkan tak bisa menggunakan setengah dari kekuatan mereka. Dan panah perak mengirim mereka ke kehancuran mereka.

"Karichwi, anak panah perak telah habis."

Tapi pada akhirnya mencapai batas. Anak panah tersebut telah digunakan sehemat mungkin, jadi hal ini tak bisa dihindari lagi.

Weed memberi perintah.

"Kalau begitu, tembakkan panah api. Chwiik!"

"Hal itu bisa menyebabkan kebakaran."

"Tak masalah. Chwiit!"

"Baiklah."

Melindungi dan menghargai kehidupan sangatlah jauh dari sifat alami para Dark Elf. Berbeda dengan Elf biasa, para Dark Elf adalah mahluk yang suka bertarung dan serakah.

"Tembakkan panah api."

"Ooooohhhh!"

Para Dark Elf setuju dengan ide tersebut, menembakkan panah-panah api ke arah musuh. Beberapa menghantam prajurit undead kuno tepat sasaran, tapi kebanyakan panah tersebut berakhir menghantam semak-semak dan pepohonan.

Hwareureuk!

Api menyebar, membakar hutan yang lebat.

Kehancuran alam!

Kebakaran!

Menghancurkan alam dengan ceroboh namun pasti!

Karena mereka telah menumpuk kayu bakar di bawah pegunungan, api menyebar dengan cepat. Kebakaran hutan tersebut tidaklah luas, karena ada bagian-bagian pegunungan dengan kayu yang telah di tebang sana-sini, tapi segera daerah tersebut akan terbakar juga. Tak bisa dihindari lagi, para prajurit undead kuno harus berkumpul di satu tempat.

Mereka berusaha secara paksa untuk menjebol dinding, tetapi para Orc mati-matian memblokir mereka.

Mengumpulkan mereka adalah tujuannya, karena dari langit, air suci yang kuat bisa disiramkan ke tempat di mana mereka berada!

Menyiramkan air suci ke tubuh para prajurit undead menyebabkan tulang dan daging mereka terkorosi.

Air suci dibagikan secara merata ke pepohonan, seperti kolam yang mengelilingi mereka. Kekuatan air suci yang diberkahi Dewi Freya sebagai simbol kesuburan, membuat tanaman tumbuh dengan cepat.

Tanaman-tanaman yang telah tumbuh menjerat kaki para prajurit undead, sementara cabang-cabang pohon menghantam monster-monster raksasa.

Sekali lagi, para Orc menderita kerusakan besar, tapi Immortal Legion terus dimusnahkan.

Para prajurit undead yang melemah tengah dibantai, sementara monster-monster raksasa diserang oleh para Orc di sekelilingnya. Para Serpa Witch dibereskan oleh Tori dan sihir para Dark Elf.

Sebuah skeleton mengenakan jubah dari Immortal Legion muncul dari celah pegunungan.

Permata merah bertaburan di dahi tengkoraknya!

Lich Shire telah muncul.

"Aku akan mewarnai tanah dan air dengan kegelapan. Immortal Legion, maju. Bunuh mereka yang hidup. Jadikan mereka rekan-rekan kita!"

Raungan Shire berkumandang tanpa ragu-ragu.

****



Weed segera mengamati seluruh tubuh Lich Shire saat muncul.

Dia membuat perkiraan kasar dari aset yang dimiliki Shire.

Jubah berwarna hitam dan biru berkilauan, dengan ukiran mesin terbang kuno, yang memberikan perasaa jika dia memiliki sayap kecil!

Jari-jarinya dipenuhi cincin-cincin permata, dan sebuah mahkota emas dikepalanya.

Di salah satu tangannya adalah sebuah buku sihir. Di tangan yang lain adalah sebuah tongkat putih.

Undead itu mengenakan pakaian yang sangat indah.

*Gulp!*

Weed menelan ludahnya. Seolah-olah sedang menatap makanan lezat.

҅Itu adalah Moon's Shoes. Equipment itu meningkatkan kecepatan gerak, dan pada saat yang sama, secara signifikan meningkatkan Agility. Jubah itu adalah Magical Vine Robe yang hanya muncul sekali sampai sekarang. Jubah itu terspesialisasi pada serangan sihir .҆

Meski demikian, dia tak bisa mengenali equipment yang lain.

Hanya satu hal yang pasti, Lich Shire telah muncul dengan memakai equipment yang benar-benar mahal.

҅Jika aku melucutinya, setidaknya aku bisa mendapatkan 10.000.000 won dengan mudah! Aku harus mendapatkan equipment itu, setidaknya satu .҆

Memakai item-item seperti itu dihadapannya, sama saja dengan bunuh diri.

Selain item yang berkaitan dengan quest, tampaknya, item dropnya juga akan menghasilkan sejumlah uang cukup banyak.

Weed mengambil alih komando penuh dari pasukan tersebut.

"Mangsa terakhir kita telah muncul, chwik. Semuanya serang! Para Orc bersiap untuk pertempuran terakhir kita!"

Hanya dindinglah yang memisahkan para Orc dengan para prajurit undead kuno dan monster-monster raksasa! Mereka memulai penyerangan skala besar.

"Hooh! Hooh!"

"Dorong temboknya. Chichik!"

Dinding yang dibangun dengan asal-asalan mulai runtuh!

Para Orc berada di sekitar tembok tersebut dan mendorong bersama-sama.

Semuanya seperti yang Weed rencanakan.

Satu-satunya harapan yang mereka miliki untuk bisa menang melawan Immortal Legion, adalah menunggu sampai saat-saat terakhir untuk melaksanakan rencana ini.

Para Orc mendorong dinding tersebut dengan kedua tangan.

Dada-dada lebar, wajah-wajah jelek, berjuang mati-matian.

Sedikit demi sedikit dinding tersebut mulai miring ke arah kaki pegunungan. Kemudian tembok tersebut tiba-tiba roboh.

Kwareeeeeeeuuuuuuuuuung!

Bongkahan-bongkahan batu dengan cepat jatuh, memenuhi parit-parit yang digali sebelumnya.

Sisa dari bebatuan terus berguling menuruni lereng curam dari pegunungan tersebut.

Dinding-dinding berhasil dirobohkan satu per satu!

Bebatuan berguling menuruni pegunungan memantul ke berbagai sisi.

Beberapa Orc tak bisa menghindari terhantam longsoran bebatuan yang jatuh, atau kehilangan keseimbangan dan mulai berguling menuruni pegunungan juga.

Longsoran batu bergelombang menghantam Immortal Legion.

"Bunuh Lich itu!"

Sisa-sisa dari pasukan Orc menyerang Immortal Legion untuk membunuh Lich Shire. Para Dark Elf melemparkan sihir dan para Necromancer melemparkan kutukan.

"Corpse Explosion!"

Mereka menghancurkan mayat-mayat di medan perang, untuk mencegah Lich Shire membangkitkan mereka.

Itu adalah sebuah serangan penjepit!

Hal ini sangat jauh dari kompetisi yang adil dan benar.

Lich Shire, tak peduli seberapa kuat dia, jika para Dark Elf, Priest, dan Vampir Tori menyerang bersama-sama, dia tak akan bisa bertahan.

"Pengecut! Satu lawan satu, ini bahkan bukanlah sebuah pertarungan!"

Suara Shire penuh dengan kemarahan, sepenuhnya diabaikan oleh Weed. Tak ada alasan untuk berargumen tentang kebenaran dan keadilan, tapi kadang-kadang itu adalah satu-satunya cara untuk menang.

Melawan dia satu lawan satu adalah hal bodoh. Dia tak menyadari jika bertarung dengan jumlah pasukan yang besar jauh lebih menyenangkan!

Kesalahan Shire, karena muncul di akhir dari pertempuran untuk mati sendirian.

"Sadari berat badanmu sendiri. Gravity."

Shire mengeluarkan berbagai mantra untuk memanipulasi gravitasi.

Para Wyvern yang terbang di langit dan menuangkan air suci, terjebak pada sihir itu dan jatuh ke tanah. Para prajurit Rosenheim yang menunggangi para Wyvern kehilangan nyawa mereka, saat para Wyvern jatuh ke tanah.

Sihir Shire menghabisi 4 kelompok Wyvern, dan sekitar 6.000 Orc. Sekitar 3.000 Dark Elf juga tewas.



< Prev  I  Index  I  Next >