LMS_V07E03P04

3. Lich Shire (4)
Para Necromancer menggunakan cara mereka sendiri untuk
melawan para Serpa Witch, merapalkan black magic untuk menghasilkan undead.
Mereka mencoba membuat mayat-mayat para Orc atau para Dark Elf menjadi undead,
sebelum para Serpa Witch melakukannya.
Tanpa henti, para Priest memberikan blessing pada anak panah
yang dengan cepat ditembakkan ke langit.
Beberapa Dark Elf membentuk kelompok terpisah.
Misi mereka adalah untuk mengumpulkan kembali anak panah
yang sudah ditembakkan!
Hal ini adalah untuk mendapatkan kembali anak panah tersebut,
dan mempertahankan persediaan untuk para Dark Elf.
"Tak bisa dipercaya, kita para laki-laki bangsawan
harus mengerjakan misi yang sepele semacam ini."
Tentu saja, mereka tak lupa untuk melakukan misi tersebut
sambil menggerutu.
Anak panah perak dan air suci memainkan peran besar untuk
melemahkan kekuatan Immortal Legion. Para prajurit undead kuno yang basah
dengan air suci, bahkan tak bisa menggunakan setengah dari kekuatan mereka. Dan
panah perak mengirim mereka ke kehancuran mereka.
"Karichwi, anak panah perak telah habis."
Tapi pada akhirnya mencapai batas. Anak panah tersebut telah
digunakan sehemat mungkin, jadi hal ini tak bisa dihindari lagi.
Weed memberi perintah.
"Kalau begitu, tembakkan panah api. Chwiik!"
"Hal itu bisa menyebabkan kebakaran."
"Tak masalah. Chwiit!"
"Baiklah."
Melindungi dan menghargai kehidupan sangatlah jauh dari
sifat alami para Dark Elf. Berbeda dengan Elf biasa, para Dark Elf adalah
mahluk yang suka bertarung dan serakah.
"Tembakkan panah api."
"Ooooohhhh!"
Para Dark Elf setuju dengan ide tersebut, menembakkan
panah-panah api ke arah musuh. Beberapa menghantam prajurit undead kuno tepat
sasaran, tapi kebanyakan panah tersebut berakhir menghantam semak-semak dan
pepohonan.
Hwareureuk!
Api menyebar, membakar hutan yang lebat.
Kehancuran alam!
Kebakaran!
Menghancurkan alam dengan ceroboh namun pasti!
Karena mereka telah menumpuk kayu bakar di bawah pegunungan,
api menyebar dengan cepat. Kebakaran hutan tersebut tidaklah luas, karena ada
bagian-bagian pegunungan dengan kayu yang telah di tebang sana-sini, tapi
segera daerah tersebut akan terbakar juga. Tak bisa dihindari lagi, para
prajurit undead kuno harus berkumpul di satu tempat.
Mereka berusaha secara paksa untuk menjebol dinding, tetapi
para Orc mati-matian memblokir mereka.
Mengumpulkan mereka adalah tujuannya, karena dari langit,
air suci yang kuat bisa disiramkan ke tempat di mana mereka berada!
Menyiramkan air suci ke tubuh para prajurit undead
menyebabkan tulang dan daging mereka terkorosi.
Air suci dibagikan secara merata ke pepohonan, seperti kolam
yang mengelilingi mereka. Kekuatan air suci yang diberkahi Dewi Freya sebagai
simbol kesuburan, membuat tanaman tumbuh dengan cepat.
Tanaman-tanaman yang telah tumbuh menjerat kaki para prajurit
undead, sementara cabang-cabang pohon menghantam monster-monster raksasa.
Sekali lagi, para Orc menderita kerusakan besar, tapi
Immortal Legion terus dimusnahkan.
Para prajurit undead yang melemah tengah dibantai, sementara
monster-monster raksasa diserang oleh para Orc di sekelilingnya. Para Serpa
Witch dibereskan oleh Tori dan sihir para Dark Elf.
Sebuah skeleton mengenakan jubah dari Immortal Legion muncul
dari celah pegunungan.
Permata merah bertaburan di dahi tengkoraknya!
Lich Shire telah muncul.
"Aku akan mewarnai tanah dan air dengan kegelapan. Immortal
Legion, maju. Bunuh mereka yang hidup. Jadikan mereka rekan-rekan kita!"
Raungan Shire berkumandang tanpa ragu-ragu.
****
Weed segera mengamati seluruh tubuh Lich Shire saat muncul.
Dia membuat perkiraan kasar dari aset yang dimiliki Shire.
Jubah berwarna hitam dan biru berkilauan, dengan ukiran
mesin terbang kuno, yang memberikan perasaa jika dia memiliki sayap kecil!
Jari-jarinya dipenuhi cincin-cincin permata, dan sebuah
mahkota emas dikepalanya.
Di salah satu tangannya adalah sebuah buku sihir. Di tangan
yang lain adalah sebuah tongkat putih.
Undead itu mengenakan pakaian yang sangat indah.
*Gulp!*
Weed menelan ludahnya. Seolah-olah sedang menatap makanan
lezat.
҅Itu adalah Moon's
Shoes. Equipment itu meningkatkan kecepatan gerak, dan pada saat yang sama, secara
signifikan meningkatkan Agility. Jubah itu adalah Magical Vine Robe yang hanya
muncul sekali sampai sekarang. Jubah itu terspesialisasi pada serangan sihir .҆
Meski demikian, dia tak bisa mengenali equipment yang lain.
Hanya satu hal yang pasti, Lich Shire telah muncul dengan
memakai equipment yang benar-benar mahal.
҅Jika aku melucutinya, setidaknya aku bisa mendapatkan
10.000.000 won dengan mudah! Aku harus mendapatkan equipment itu, setidaknya
satu .҆
Memakai item-item seperti itu dihadapannya, sama saja dengan
bunuh diri.
Selain item yang berkaitan dengan quest, tampaknya, item
dropnya juga akan menghasilkan sejumlah uang cukup banyak.
Weed mengambil alih komando penuh dari pasukan tersebut.
"Mangsa terakhir kita telah muncul, chwik. Semuanya
serang! Para Orc bersiap untuk pertempuran terakhir kita!"
Hanya dindinglah yang memisahkan para Orc dengan para
prajurit undead kuno dan monster-monster raksasa! Mereka memulai penyerangan
skala besar.
"Hooh! Hooh!"
"Dorong temboknya. Chichik!"
Dinding yang dibangun dengan asal-asalan mulai runtuh!
Para Orc berada di sekitar tembok tersebut dan mendorong
bersama-sama.
Semuanya seperti yang Weed rencanakan.
Satu-satunya harapan yang mereka miliki untuk bisa menang
melawan Immortal Legion, adalah menunggu sampai saat-saat terakhir untuk
melaksanakan rencana ini.
Para Orc mendorong dinding tersebut dengan kedua tangan.
Dada-dada lebar, wajah-wajah jelek, berjuang mati-matian.
Sedikit demi sedikit dinding tersebut mulai miring ke arah
kaki pegunungan. Kemudian tembok tersebut tiba-tiba roboh.
Kwareeeeeeeuuuuuuuuuung!
Bongkahan-bongkahan batu dengan cepat jatuh, memenuhi
parit-parit yang digali sebelumnya.
Sisa dari bebatuan terus berguling menuruni lereng curam
dari pegunungan tersebut.
Dinding-dinding berhasil dirobohkan satu per satu!
Bebatuan berguling menuruni pegunungan memantul ke berbagai
sisi.
Beberapa Orc tak bisa menghindari terhantam longsoran
bebatuan yang jatuh, atau kehilangan keseimbangan dan mulai berguling menuruni
pegunungan juga.
Longsoran batu bergelombang menghantam Immortal Legion.
"Bunuh Lich itu!"
Sisa-sisa dari pasukan Orc menyerang Immortal Legion untuk
membunuh Lich Shire. Para Dark Elf melemparkan sihir dan para Necromancer
melemparkan kutukan.
"Corpse Explosion!"
Mereka menghancurkan mayat-mayat di medan perang, untuk
mencegah Lich Shire membangkitkan mereka.
Itu adalah sebuah serangan penjepit!
Hal ini sangat jauh dari kompetisi yang adil dan benar.
Lich Shire, tak peduli seberapa kuat dia, jika para Dark
Elf, Priest, dan Vampir Tori menyerang bersama-sama, dia tak akan bisa
bertahan.
"Pengecut! Satu lawan satu, ini bahkan bukanlah sebuah
pertarungan!"
Suara Shire penuh dengan kemarahan, sepenuhnya diabaikan
oleh Weed. Tak ada alasan untuk berargumen tentang kebenaran dan keadilan, tapi
kadang-kadang itu adalah satu-satunya cara untuk menang.
Melawan dia satu lawan satu adalah hal bodoh. Dia tak
menyadari jika bertarung dengan jumlah pasukan yang besar jauh lebih
menyenangkan!
Kesalahan Shire, karena muncul di akhir dari pertempuran
untuk mati sendirian.
"Sadari berat badanmu sendiri. Gravity."
Shire mengeluarkan berbagai mantra untuk memanipulasi
gravitasi.
Para Wyvern yang terbang di langit dan menuangkan air suci,
terjebak pada sihir itu dan jatuh ke tanah. Para prajurit Rosenheim yang
menunggangi para Wyvern kehilangan nyawa mereka, saat para Wyvern jatuh ke tanah.
Sihir Shire menghabisi 4 kelompok Wyvern, dan sekitar 6.000
Orc. Sekitar 3.000 Dark Elf juga tewas.