LMS_V07E03P03

3. Lich Shire (3)
"Gaza!"
Tori masuk ke dalam pertempuran dengan pasukan vampir di bawah
komandonya. Seratus orang anggota klan vampir true blood!
Di masa lalu, dia memiliki pasukan sampai seribu, tapi
sekarang dia hanya punya sepersepuluh. Dan karena para vampir itu belum lama
dilahirkan, banyak dari mereka masih lemah.
Jika kamu mengabaikan sifat beracun mereka, vitality mereka
yang kuat, dan karakteristik ras yang lain, dan hanya melihat level saja,
mereka hanya berlevel sekitar 120.
Para vampire juga akan semakin kuat seiring waktu sambil
berburu.
Oleh karena itu, terlepas dari reputasi milik para Vampire
True Blood, mereka lebih memilih melawan monster raksasa bukannya para Serpa
Witch.
"Mist of Disaster!"
"Hand of Death!"
Para vampir itu sama atau lebih lemah daripada para Orc, tapi
mereka memiliki vitality yang kuat. Mereka bertarung dengan mencakar monster
dengan kuku mereka, sambil menggunakan berbagai black magic.
Tori juga merupakan aset terbesar. Banyak angin berkumpul di
satu tempat dan menghasilkan sebuah tornado.
"Blade Tornado!"
Teknik yang bahkan bisa menerbangkan para Paladin telah
digunakan.
Seperti dedaunan, monster-monster raksasa dan para prajurit
undead kuno terjebak dalam pusaran tornado dan terjatuh di tanah.
Dalam sekejap, mereka dibantai oleh para Orc dan Dark Elf
yang telah menunggu.
"Stone Curse!"
Para monster yang melihat mata Tori secara langsung berubah
menjadi batu. Kemampuan khusus petrifikasi miliknya adalah sebuah kutukan yang
mengerikan.
Tori juga berkonsentrasi untuk mengawasi gerakan para
monster dan Serpa Witch.
Dengan para Penyihir disibukkan oleh Tori, para Undead tak
lagi bertambah.
Sementara itu, para Orc dan Dark Elf dengan gigih memberikan
kerusakan pada Immortal Legion.
Mengamati situasi tersebut, Weed menyimpitkan matanya.
҅Ini gawat.҆
Tori juga seorang vampir. Meskipun dia memiliki vitality
yang kuat dan jumlah Mana yang besar, teknik tingkat tinggi miliknya
menggunakan banyak Mana. Bisa dipahami jika dia lelah, dia tak akan bisa
menunjukkan kemampuan dari monster level 400.
Weed melihat ke bawah dari tempatnya di atas batu. Mapan
berada di sana menonton perkembangan pertempuran, mengepalkan kedua tangannya
dengan kegembiraan.
"Mapan."
"Ya?"
"Apa kamu mau, aku tunjukkan tempat yang bagus untuk
menonton pertempuran dengan jelas?" "Benarkah? Tentu saja aku mau....
Tidak, tunggu sebentar!"
Mapan tiba-tiba mendapatkan perasaan buruk.
Menurut pengalamannya, saat Weed bersikap baik, akan selalu
ada alasan di belakangnya. Namun, dia berharap itu hanya imajinasinya saja.
҅Pastinya tak ada hal
buruk yang akan terjadi, kan? Dia bilang akan menunjukkan tempat bagus. Tapi
aku akan bertanya untuk berjaga-jaga.҆
Mapan bertanya dengan wajah curiga.
"Apa aku harus membayar untuk tempat ini?"
Jika itu adalah Weed, dia bisa saja mengambil uangnya di tempat.
Mapan bertanya, kerena dia sangat memahami Weed.
"Tidak, ini gratis."
"Gratis!"
Mapan tak ada bedanya dengan Weed dalam hal ini, kata
favorit mereka adalah "gratis."
"Jika itu gratis, sepertinya menggiurkan. Tapi pasti
ada sesuatu yang buruk tentang hal itu, kan?"
"Ya, tempat itu sangatlah berbahaya. Kamu mungkin bisa
mati."
Jika Immortal Legion tak dikalahkan dalam peperangan ini, bagaimanapun
juga dia pasti akan mati.
Melihat pertempuran itu saja sudah membahayakan hidupnya. Jadi,
itu bukanlah sesuatu yang tak terlalu dipikirkan oleh Mapan.
"Baiklah. Kalau begitu, aku ingin melihat pertempuran
ini di tempat bagus yang kamu katakan. Di mana itu?"
"Tepat di sana."
Weed menunjuk ke tempat tepat di samping Tori.
"Apa maksud...."
"Sekarang, pergilah!"
Tanpa disadari, sebuah tangan muncul di antara mereka
berdua, dan mengangkat tubuh Mapan ke udara.
Seekor Wyvern terbang merendah dan menangkap kaki Mapan
sebelum kembali terbang keatas.
"Uwaaaaaaaaa!"
Mapan menjerit. Tepat di bawahnya, ada Orc yang tak
terhitung jumlahnya. Mereka semua mengayunkan glaive mereka ke atas!
Di samping hujan anak panah dan sihir dari para Dark Elf
datang. Tembakan api mereka menggesek Mapan, menyebabkan wajahnya kepanasan.
"Whew, aku nyaris mati."
Sihir tersebut melesat melewati dirinya dengan jarak tipis,
dan baru sekarang dia bisa mendesah lega.
"Waa, ini menakjubkan!"
Mulut Mapan terbuka lebar saat matanya menangkap pemandangan
yang tak terlupakan tersebut.
Api ditembakkan dan sihir meledak di mana-mana. Saat para
prajurit undead kuno bertarung melawan para Orc.
"Pemandangan ini benar-benar hebat."
Mapan sedikit berterimakasih pada Weed.
Kakinya ditangkap oleh Wyvern dan dia menggantung dengan
posisi terbalik. Bahkan, jika dia berada situasi yang sangat berbahaya,
pertempuran yang ada dihadapannya membuatnya senang dan gembira.
Seekor Wyvern bisa terbang di langit, kemanapun kamu mau
untuk melihat pertempuran tersebut, jadi itu benar-benar sebuah tempat yang
bagus.
Tapi sebenarnya, si Wyvern yang mencengkeram kakinya tak tahu
ke mana ia harus terbang.
Mapan mengalami kesulitan berpikir di atas sana. Pertanyaan
itu segera terjawab.
Hwirik!
Si Wyvern melemparnya ke udara tanpa adanya tanda-tanda
penyesalan.
"Uwaaaaaa! Seseorang tolong aku!"
Mapan mulai jatuh ke tanah. Dan juga, dari semua tempat yang
ada, dia akan mendarat tepat di tempat pertempuran antara para Serpa Witch dan
vampir Tori!
Para Serpa Witch, yang wajah mereka segelap para Dark Elf,
memiliki berbagai batu permata tertancap, di mana rambut mereka seharusnya
berada!
Selain itu, sebuah aura mengerikan terpancar.
"Kihehehehe!"
Mapan panik.
Dia takut jatuh ke tanah dan ditangkap oleh para Serpa
Witch. Jika dia tertangkap oleh mereka, dia akan mengalami berbagai macam
kutukan, dan mungkin saja, terinjak sampai mati oleh seekor badak.
Namun kemudian, Weed berteriak menggunakan Lion's Roar.
"Tori! Tangkap Mapan!"
"Aku akan menuruti perintahmu."
Tori berlari, melompat, dan menangkap Mapan di udara.
Selama sesaat, karena berat badan, tampak seperti mereka
akan menghantam tanah dengan kekuatan penuh. Tapi, dengan kepakan jubah Tori,
mereka berhasil mendarat dengan aman.
"Kkueek!"
Mapan merasa perutnya diaduk-aduk.
҅Masih hidup.҆
Namun, dia mencuri pandangan dengan mata setengah tertutup.
Tepat di hadapannya adalah wajah pucat milik Tori.
Monster kelas boss berlevel lebih dari 400, sang Vampire
Lord Tori!
Bagi Mapan, tak pernah terlintas dalam pikirannya, untuk
memburu monster semacam itu.
Segera setelah Tori mendudukkan Mapan di tanah, para
prajurit undead di sekeliling tanpa basa-basi langsung menyerang mereka. Mapan
yang tak memiliki banyak pengalaman bertarung, dia tak pernah melihat suatu
pertempuran dengan cara ini sebelumnya.
҅Euuu!҆
Mapan si Merchant yang berjiwa lemah. Gigi-giginya
gemeretakan. Dan ada monster di mana-mana. Tempat itu dipenuhi dengan undead.
Mapan menempel pada Tori agar bisa selamat.
Monster-monster raksasa, prajurit undead kuno dan para Serpa
Witch, mati tepat dihadapan Mapan. Itu benar-benar lokasi terbaik untuk
menonton, itu terasa seperti dia ikut serta dalam pertempuran tersebut.
"Yeah!"
Mapan segera bersorak.
Dia membenamkan dirinya ke dalam pertempuran. Mempertaruhkan
hidupnya! Dia tak akan menyesal bila dia mati. Jika, mati karena disebabkan
oleh mengalami pertempuran secara langsung seperti ini.
Dia juga mendengar Weed berbicara kepada Tori.
"Makanlah dengan hemat! Kamu tak boleh mati, karena kamu
sudah mendapatkan bantuan!"
Awalnya, Mapan tak bisa memahami apa yang ia maksudkan.
҅Apa yang dimakan
dengan hemat?҆
Tapi segera setelahnya, dia bisa menyadari maksudnya.
Jjuuuuk!
Sesuatu menyebabkan sebuah perasaan mengerikan pada
lehernya! Tori menancapkan taring miliknya yang digunakan untuk menghisap darah
pada pangkal leher Mapan.
Kapanpun HP dan MP miliknya rendah, hal itu memungkinkan
untuk memulihkannya dengan instan! Inilah alasan Weedm menunjukkan pada Mapan
posisi terbaik untuk melihat pertempuran tersebut.
****