Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V07E08P03

gambar


7Jejak Kematian (3)




Geomchi2, Geomchi4, Geomchi5 dengan ganas menyerang punggung Yeti itu. Yeti yang marah mengubah rencananya. Ketika mereka meyerang, Yeti itu akan memutar punggungnya.

Geomchi3 berganti pada posisi defensif dan menarik perhatian si Yeti. Melakukan hal demikian, HPnya perlahan-lahan terkuras. Pedang dan kakinya membeku. Dengan demikian, bahkan sedikit damage akan menghasilkan cidera yang signifikan.

Jika itu bukan karena Blessing dari Irene dan skill memoles armor milik Weed, dia sudah pasti mati sejak tadi.

Itu adalah sebuah pertempuran antara hidup dan mati di antara Geomchi3 dengan Yeti itu!

Kekuatan mengagumkan dari Geomchi2, Geomchi4, dan Geomchi5 serta pukulan mereka di tempat yang sama pada saat yang sama, pada akhirnya membunuh si Yeti.

*Kuuuuung!*

Tubuh lemahnya jatuh ke tanah.

"Wow! Kita menang!"

Bagi Geomchi3, es tersebut mencapai sarung pedangnya. Dia telah dibekukan, kakinya dan tak bisa bergerak.

Sementara mereka melawan satu Yeti, Weed dan Geomchi juga sedang bertarung, menggunakan strategi yang sama dengan yang digunakan para Geomchi.

"Aku, aku akan ambil sisi depan."

"Baik, lakukan sesukamu."

Statistik Endurance milik Weed sudah melampaui 400 poin. Hal itu tak tersaingi bagi siapapun. Meskipun Yeti memukulnya berkali-kali, tingkat Endurance tersebut cukup tinggi, jadi hal itu nyaris tak menggoresnya.

Weed sudah melihat gerakan serangan dari Yeti saat berjalan bersama Seoyoon. Memang berbahaya, tapi dia bisa menyerang Yeti sekali pada satu waktu. Yang harus dia lakukan adalah, berhati-hati pada serangan pembukanya dan dia akan baik-baik saja.

Kapanpun Weed menyerang si Yeti, Geomchi juga mengeluarkan pedangnya dan menyerang di tempat yang sama.

Memang serangan tersebut lemah namun sukses, si Yeti akan menyerang Weed dan menghantamkan serangan yang sangat kuat. Pada saat ini, Geomchi menyerang kepalanya dan si Yeti kehilangan semua HPnya.

Weed juga bertahan dan menyerang balik jadi mereka berdua bisa mengalahkan Yeti itu.

Untuk Yeti yang terakhir, Zephyr menerima damagenya sementara Pale, Romuna, Hwaryeong, dan Surka menyerangnya.

Yeti adalah seekor monster yang kuat, jadi dia bisa menahan banyak damage, tarian Hwaryeong tak mempengaruhinya. Dengan demikian, membunuh Yeti membutuhkan waktu yang cukup lama.

Tetapi perlahan-lahan, Yeti mulai kehilangan HPnya, pada akhirnya dia mati, ketiga Yeti telah tewas!

Kita menang!

Monster yang sulit telah ditaklukan!

Monster yang kuat telah dibunuh!

Monster-monster yang kuat seperti itu, jika mereka tak mengkombinasikan kekuatan mereka, akan mustahil untuk membunuh para Yeti.

Mapan mengangkat kepalanya.

҅Tentu saja sebagai seorang Merchant, aku tak bisa berbuat apa-apa, jadi aku menghindari semua pertarungan.҆

Sambil menonton Weed bertarung, mustahil untuk tidak takjub.

Cara dia menangani 3 Yeti sekaligus sangat luar biasa.

Bahkan bagi Weed, melawan para Yeti adalah sebuah tugas sulit. Bahkan dengan Blessing milik Irene, HP bar milik Weed perlahan-lahan berkurang. Namun, HP para Yeti menghilang terlebih dahulu.

Jika Yeti lain bergegas menyerang Weed, sementara dia sedang bertarung, Hwaryeong dan Pale akan menghabisi monster tersebut.

Namun, Geomchi3, Weed, dan Zephyr terpisah pada 3 Yeti. Mereka harus melawan masing-masing monster kuat itu secara individual. Dengan kecerdasan cepat dan kecepatan geral, ini adalah atribut yang tak dimiliki orang lain. Jika seseorang tak memiliki keyakinan penuh pada diri mereka sendiri, melawan Yeti adalah sebuah tugas yang mustahil.

Dalam tipe situasi darurat seperti ini, kemampuan dari party bisa diukur dari seberapa baik mereka bisa menyesuaikan diri pada lingkungan.

"Expnya gila-gilaan."

Irene mengeluarkan jendela informasi karakternya dan tersenyum. Meskipun sulit, untuk membunuh mereka, para Yeti memberi jumlah exp yang sangat banyak. Dari Yeti yang telah mati, mereka bisa mendapatkan sebuah tongkat panjang dan beberapa bijih mentah.

Mapan mengambil japtem tersebut terlebih dulu, dan memasukkannya ke dalam tasnya.

"Sekarang, mari hadapi Yeti yang berikutnya."

Ketika Pale mengatakan hal itu, Weed menentang ide tersebut.

"Tunggu sebentar Pale, ada sesuatu yang harus aku lakukan terlebih dulu."

"Sesuatu yang harus kamu lakukan?"

"Kita harus mengurus item jarahannya."

Weed mengeluarjan Zahab's Sculpting Knife.

*Sagak Sagak!*

Dari mayat Yeti, dia mengekstrak kulit dan dagingnya. Dia kemudian memisahkan tulang-tulangnya menurut klasifikasinya.

Hanya dengan keberuntungan, jika daging atau kulit akan dijatuhkan, tapi dengan skill menjahit dan memasak tahap Intermediate, dia bisa mengekstraknya.

Tingkat dari keahlian dan tingkat penguasaan skill-skill miliknya menunjukkan berapa banyak item yang bisa dia ekstrak.

"Aku mengerti, kenapa kamu mengumpulkan dagingnya, tapi kulit itu?"

Hwaryeong bertanya, duduk di sebelah Weed.

Tetapi Weed tak menghentikan pisaunya.

"Suhunya dingin di sekitar Gunung Horom. Kamu tik akan pernah tahu kapan kulit-kulit ini akan berguna. Dan tulang-tulangnya bisa digunakan untuk membuat minuman."

Weed mengekstrak daging, kulit dan tulang.

Tak ada yang dibuang dari mayat Yeti itu. Dalam sekejap, mayat Yeti yang besar itu teruraikan.

Kapanpun Weed bertarung dengan para Yeti, dia mengumpulkan kulitnya.

Sebuah perburuan penuh dengan sensasi dan ketegangan!

Dengan hanya sedikit kesalahan, party itu bisa sepenuhnya dimusnahkan. Jadi, mereka dipaksa untuk fokus secara serius pada perburuan.

Sesering mungkin, Pale akan mencoba menarik perhatuan dari 4 atau 5 Yeti sekaligus, tapi kadang-kadang beberapa Yeti akan mencoba menyerang Pale. Saat hal itu terjadi, Hwaryeong akan membantu. Dia akan menggunakan skill khusus yang membingungkan, sebuah teknik yang akan membuat Yeti tertidur.

"Enchanting Dance!"

Sebuah serangan ofensif yang dahsyat!

Itu adalah tindakan bodoh untuk menari di depan Yeti, mengetahui jika ada resiko tinggi dari kehilangan hidupnya.

Mata para Geomchi berkilauan.

"Nona muda itu sangat menakjubkan. Pergerakannya sangat fleksibel." kata Geomchi2.

"Apa kamu berpikir begitu juga, Master? Tak ada pergerakan yang tak biasa dari pinggang dan pergelangan kaki."

"Kamu benar. Itu adalah sebuah tarian yang sangat keren. Tampaknya itu tahap Advanced. Itu tak bisa dipelajari dalam satu atau dua hari."

Para Geomchi tengah mengamati pergerakan Hwaryeong. Bagi para Geomchi, tubuh tersebut menyiratkan tak ada duanya!

Namun konsentrasi mereka hanya berlangsung selama 10 detik.

Sambil menonton tarian Hwaryeong, mulut para Geomchi semakin melebar sedikit demi sedikit, dan akhirnya, mereka mulai meneteskan air liur dengan deras.

"Heh."

"Keren sekali!"

Para Geomchi tak tertarik pada pertempuran, namun lebih tertarik pada tarian Hwaryeong!

Beruntungnya, pada saat itu, krisis besar dari party itu berakhir, dan tarian Hwaryeong berakhir. Para Yeti yang melihat Enchanting Dance tersebut semuanya tertidur dengan wajah mereka memerah.

"Keuheoheom!"

Para Geomchi membunuh setiap Yeti yang tak terpengaruh oleh tarian Hwaryeong.

Meskipun Geomchi5 juga berpikir tentang situasinya dengan cara yang sama, dia tak menunjukkan persetujuannya, hingga tingkat yang sama dengan Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4 dan Geomchi.

"Itu adalah sebuah kehormatan untuk mati karena pedangku."

"Mari kita menikah!"

"Kamu pasti tak serakah. Nona muda, bagaimana kalau kamu mencoba menjadi pacarku sekali saja!"

Geomchi, Geomchi2, Geomchi3 dan Geomchi4, sedang semangat bertarung, dan party itu bisa berburu Yeti dengan aman.

Weed mengekstrak kulit dan daging, Geomchi2, Geomchi3, dan Geomchi mendekati Pale.

"Pale-nim."

"Y-Ya!"

Perhatian pale dengan cepat teralihkan.

Geomchi2 dan Geomchi3 tampak seperti penjahat dan kriminal karena wajah mereka dan tubuh mereka yang berotot. Sikap yang biasanya lembut tak lagi bisa terlihat, dan warna mata mereka berbeda.

Benteng tak tertembus yang mana dikatakan untuk menghalangi semangat tempur orang lain, hingga sampai ke tingkat tak bisa kembali. Sesuatu yang hanya bisa dicapai oleh orang normal dengan melalui perlatihan yang sangat ekstrim.

Kemudian Geomchi2 dan Geomchi3 mendekat dengan wajah yang kaku.

Wajah Geomchi5 memerah.

"Lain kali, bisakah kamu menarik 5 Yeti?"

Geomchi3 menatap Hwaryeong dan melebarkan pundaknya.

"6 juga tak apa-apa."

Geomchi2 menutupi mukanya dengan kedua tangannya seperti seorang anak laki-laki yang pemalu.

"Tidak, kamu bisa menarik 7 Yeti. Ini bukan seperti kami ingin melihat Hwaryeong menari."

"......"

****



< Prev  I  Index  I  Next >