LMS_V08E07P02

7. Konser Klasik (2)
Ahn Hyundo
Para instruktur Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom,
dan Roi Lee.
Mereka, yang mengabdikan seluruh hidup mereka di jalan
pedang, sampai duluan dan sedang menunggu rekan-rekan mereka.
Mereka menyisir rambut hitam mereka dan otot-otot mereka
tercetak pada pakaian mereka.
Chung Il Hoon kepanasan, karena dia memakai pakaian
berlengan.
"Dojo jauh lebih nyaman dan familiar daripada di sini."
Roi Lee berpikir demikian juga.
"Berlatih di hutan tidaklah serisih ini."
"Begitu banyak orang yang belum pernah aku temui
sebelumnya. Selain itu, pakaian mereka sangat terbuka."
Choi Jong Bom tak tahu harus mengarahkan matanya ke mana.
Ada banyak wanita ramping yang memakai pakaian minim. Wajah Choi Jong Bom
memerah.
Kemudian Ahn Hyundo berkata.
"Lalu apa kalian mau kembali ke dojo?"
"....."
Tak seorangpun menjawab.
Itu sangat tak nyaman dan canggung, tapi tak satupun dari
mereka yang mau pergi.
Waktu yang lama berlalu.
Waktu pertemuan dalam 10 menit lagi. Oh Dongman muncul
berpegangan tangan dengan Shinhye Min. Di Benua Versailles, Shinhye Min adalah
Maylon dan Oh Dongman tak lain dan tak bukan adalah Pale.
"Halo."
"Senang bertemu denganmu."
Oh Dongman dan Shinhye Min membungkuk dan menyapa mereka.
Mereka menghadap mereka berdua dan membungkuk untuk membalas sapaan ramah
tersebut dengan tubuh kekar mereka. Iron River, julukan yang diberikan Mapan
pada mereka saat dia melihat mereka untuk yang pertama kalinya ternyata sangat
sesuai.
"Hai kawan."
Ahn Hyundo mencoba untuk membuat para instruktur untuk
bersantai dengan orang-orang muda. Kemudian satu per satu orang mulai datang.
"Ah, ke sini!"
Ahn Hyundo dan Chung Il Hoon membungkuk untuk menyapa Kim In
Young(Irene) yang datang ke kafe tersebut mengenakan gaun putih cerah.
"Halo."
"Ya. Jadi kamu datang? Kamu tampak lebih cantik di
dunia nyata."
"Terimakasih."
"Siapa namamu?"
"Kim In Young."
Dia menarik kursi dan duduk. Kemudian Yeon Hee Park dan Yoon
So Park datang, mereka adalah Romuna dan Surka.
"Halo."
"Senang bertemu denganmu."
Mereka terkejut saat melihat Ahn Hyundo.
҅Menakutkan!҆
҅Matanya tampak
seperti dia haus akan darah.҆
Kemudian mereka berpaling.
Chung Il Hoon!
Dia memiliki wajah tampan yang bermartabat tapi liar. Dia
tampak seolah-olah dia adalah seorang yang sangat toleran.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom dan Roi Lee.
Mereka secara alami membungkukkan pinggang mereka.
Hal itu seolah secara naluri.
Kafe tersebut menjadi semakin tenang saat Choi Ji Hoon, yang
juga dikenal sebagai Zephyr si pemancing masuk ke dalam kafe tersebut dengan
penampilannya yang jantan.
"Hyung, itu adalah sebuah kesenangan."
Dia dengan enggan menyapa penuh hormat! Sekarang dia sudah
menyadari. Dia bertemu di kehidupan nyata.
Pintu masuk menjadi lebih riuh.
"Jae Lynn di sini."
"Si penyanyi."
"Seorang selebritis datang ke sini..."
"Jadi ini artinya, dia bermain Royal Road?"
Dia secara terang-terangan muncul dan berjalan masuk! Bahkan
dengan sebuah topi dan kaca mata hitam, sangat mudah untuk mengetahui wajah
seseorang.
Saat Jae Lynn memasuki kafe, semua orang berhenti berbicara
dan mengalihkan perhatian mereka padanya. Pakaian yang dia pakai, bahkan jika
itu bukanlah kostum pertunjukkan, sangat serasi dengan penampilannya.
Pakaian tersebut secara halus menunjukkan pinggang dan bagian
atas dari payudaranya, menunjukkan lekukan tubuhnya yang menggoda. Mereka tak
bisa mengalihkan mata mereka dari garis leher miliknya yang putih.
Melihat sekeliling kafe, Jae Lynn berjalan ke arah Ahn
Hyundo dan Chung Il Hoon.
*Gulp!*
"Gadis itu... Kenapa dia ke arah sini, Sahyung?"
"Kenapa, kenapa dia ke sini?"
"Sahyung, mungkin kita melakukan sesuatu yang
salah..."
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee gemetar hebat. Chung
Il Hoon tersenyum, kebingungan.
"Kalian, apa kalian tak tahu kenapa?"
"Sahyung, apa kamu tahu?"
"Kamu, beritahu aku!"
"Semuanya karena hal itu."
Chung Il Hoon mengangkat bahunya.
"Bukankah karena dia tertarik pada otot-ototku yang
mengagumkan? Hahaha!"
"...."
Mereka masih tak tahu kenapa.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee memikirkannya dalam
kepala mereka.
҅Dia selalu memikirkan
tentang wanita dengan cara yang sama seperti dia berpikir tentang bertarung.҆
Meskipun Chung Il Hoon salah paham, Jae Lynn menyapa mereka.
"Hai. Aku hampir terlambat. Jadi Weed belum
sampai?"
Dia duduk di kursi kosong.
Oh Dongman melebarkan matanya dan bertanya dengan gugup.
"Yah, permisi."
"Ya?"
"Maksudmu... kamu adalah Hwaryeong?"
"Ya."
Jae Lynn mengangguk menyetujuinya.
Semua wanita telah datang, Hwaryeong adalah satu-satunya
yang tersisa dalam kelompok itu.
҅Jadi, ini artinya...
kita telah bermain game bersama Jae Lynn sepanjang waktu ini !҆
Oh Dongman dan Shinhye Min terkejut. Semua orang bisa
menikmati Royal Road. Tak ada peraturan yang melarang selebritis bermain. Tak
terpikir jika mereka akan benar-benar bertemu seseorang seperti itu!
Yoon So Park memegang tangan Jae Lynn.
"Unni, aku adalah fans-mu."
"Benarkah? Terima kasih."
"Kamu jauh lebih cantik di kehidupan nyata. Kenapa kamu
tampak sedikit berbeda?"
"Kamu bisa mengubah wajahmu saat kamu membuat sebuah
karakter. Aku mengubah banyak hal seperti mata dan seluruh kesan dari tubuh,
sehingga orang-orang tak mengenaliku."
"Tubuh?"
"Disitulah bodohnya aku. Aku berpikir jika aku makan
makanan yang lezat, aku akan semakin gemuk... jadi akupikir sebagai seorang
dancer, aku akan melakukan banyak aktifitas fisik."
Jae Lynn dan Yoon So Park mulai mengobrol segala macam hal.
Wajah Yeon Hee Park dan Kim In Young menyiratkan ketegangan.
҅Seorang pesaing
tangguh telah muncul.҆
҅Di Royal Road dia
mengejar Weed, sudah pasti tidak di dunia nyata ...!҆
҅Aku tak berpikir
demikian, tapi dia masihlah seorang penyanyi dan penghibur.҆