Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V01E01P02

gambar


1. New World (2)



Ark menutup jendela informasi dan melihat sekeliling.

Semuanya terlihat sangat nyata, sampai-sampai susah untuk membedakan mana NPC dan mana player. Tapi entah itu player atau NPC, tak ada yang memberi perhatian pada Ark, sejak ia mulai. Semuanya berlarian seperti orang gila.

Di kebanyakan game, pastinya ada seorang NPC yang baik hati, yang akan mengajarkanmu bagaimana cara bermain, ketika kamu baru memulai. Setelah mencari-cari di sekeliling, dia melihat ada seorang pria tua yang terus memandang dirinya dari jauh. Ark berjalan mendekati pria tua itu.

"Per... permisi."

"Kamu pasti orang baru disini."

Tanpa perlu menjelaskan apapun, pria tua itu berbicara layaknya sudah mengerti situasi yang tengah terjadi.

"Siapa namamu?"

"Namaku Ark."

"Aku biasa dipanggil Hansen. Aku hanyalah seorang pria tua yang tujuan hidupnya adalah mengajari pemuda dan pemudi, seperti dirimu, tentang bagaimana cara hidup di tempat ini. Seperti yang aku kira, kamu pasti ingin bertanya tentang apa yang harus kamu lakukan di tempat ini?"

"Ya."

"Kebanyakan orang sepertimu akan melakukan satu atau dua pekerjaan di sini. Salah satunya adalah berburu anjing liar dan serigala, yang ada di luar desa. Dan pilihan lainnya adalah mencari kerja di dalam desa.

Jika kamu ingin bersantai-santai, lebih baik untuk memilih opsi kedua. Karena, ini adalah desa terpencil, kami selalu kekurangan tenaga untuk melakukan pekerjaan tertentu."

"Ya, aku ingin mendapat pekerjaan."

Ark menjawab tanpa ragu. Tapi, bahaya terbesar di dalam game adalah tak mempelajari dengan benar bagaimana cara berburu dengan hati-hati, dan berpetualang tanpa alasan yang jelas atau dalam pengaruh jelek. Oleh karena itu, mengerjakan quest sederhana adalah ide bagus untuk beradaptasi dalam lingkungan game.

Awal mula game kebanyakan terdiri dari mengerjakan quest, agar bisa mengerti bagaimana cara melakukan ini dan itu, dan mendapatkan equipment awal. Karenanya, quest awal lebih menguntungkan daripada langsung berburu tanpa tujuan yang jelas.

"Aku berterima kasih, karena kamu mau mendengarku. Kebetulan, ada pekerjaan yang ingin aku percayakan padamu. Baru-baru ini, aku dengar pemilik kedai minuman terus mengeluh gara-gara ada terlalu banyak tikus yang tinggal di gudangnya.  Aku pikir, kamu akan bisa menyelesaikan masalah ini. Bagaimana? Apa kamu mau membantu?"

*Ding!*

Sebuah jendela pesan muncul, ditemani suara yang aneh.

[Kraydon, yang memiliki kedai minuman di desa Harun yang terpencil ini, sedang pusing memikirkan tentang para tikus yang terus menjadi masalah dalam beberapa tahun terakhir.

Temui Kraydon, dengarkan dia, dan kemudian bereskan masalahnya.

Ini adalah pekerjaan yang seharusnya gampang, bahkan untuk para pemula.

Level quest:  None]

Ark menerima quest itu, dan pergi menuju kedai minuman.

Menemukan kedai itu bukan hal yang susah. Kedai itu terletak di satu-satunya bangunan yang dipenuhi oleh para pelanggan, di alun-alun desa. Selagi dia masuk ke dalam kedai minuman, seorang anak laki-laki dengan rambut acak-acakan yang mengenakan apron berteriak.

"Kamu datang karena rekomendasi dari si pak tua Hansen?"

Dengan wajah lega, Kraydon mulai bercerita pada Ark.

"Senang bertemu denganmu. Bisakah kamu membantuku dan membunuh para tikus sialan di dalam gudang, yang terletak di pojokan jalan? Belakangan ini, aku pikir kalau aku sekali lagi mendengar decitan mereka, aku bisa jadi gila!"

"Ya, aku akan membantumu. Tapi, kompensasi apa yang nanti akan diberikan?"

Ark secara tak langsung menanyakannya. Entah itu kehidupan nyata atau di dalam game, tak ada orang yang percaya dan mau melakukan pekerjaan yang tak memberi upah.

‘Suatu pekerjaan harus memberikan kompensasi. Itu hal yang alami kan?’

Kraydon mulai memukul dadanya sendiri dan menjawab.

"Tentu saja.  Aku, Kraydon, tak selicik itu, sampai-sampai menipu orang asing yang bahkan tak punya rumah atau barang-barang, setelah dia melakukan pekerjaannya. Aku telah menyiapkan hadiah yang cocok untuk orang sepertimu."

"Aku akan menantikannya."

Ark masuk ke gudang dengan senyum sumringah. Gudang itu padat dipenuhi oleh kerumunan tikus. Kedua pihak secara resmi menganggap masing-masing sebagai lawan. Tentunya, sebagai lawan yang mudah ketika mereka berhadapan satu sama lain.

'Korban pertamaku adalah kalian! Mari kita mulai sekarang?'

Ark mengeluarkan dagger-nya, menerjang ke depan sambil mengayunkan dagger, dan menyerang salah satu tikus yang ada. Namun, dia mendapat hasil yang tak terduga. Secara mengejutkan, tikus itu hanya perlu sedikit bergerak ke samping, untuk menghindari serangan daggernya.

Dan juga, layaknya mengejek kemampuan Ark yang rendah, tikus itu berlari di antara kardus-kardus, dan menjatuhkankannya.

Kejadian yang sama terus terulang. Ark menjadi marah pada tikus yang tak henti-hentinya berputar sambil menghindari serangan dengan mudah, ketika Ark mengayunkan dagger miliknya.

'He? Kenapa bisa seperti ini? Tak mungkin kan membunuh tikus sesusah ini?'

Bagaimana bisa dia tak bisa membunuh satu tikus pun?

Ark menjadi bingung. Di semua game yang pernah ia mainkan sampai sekarang, tikus adalah monster yang bahkan biasanya mati, hanya karena mereka melihat pedang yang diayunkan. Tapi, tikus-tikus ini berbeda.

Layaknya tikus sungguhan, tikus-tikus ini bergerak persis seperti di kehidupan nyata. Kecepatan mereka juga tak main-main.

Ketika dia masih bingung, tiba-tiba sekelebat cahaya lewat di depan matanya.

[Anda telah diserang oleh seekor tikus. Menerima 1 damage.]

Bukannya membunuh mereka, dia malah terluka. Meskipun dia hanya terkena 1 poin damage, bukan berarti dia bisa mengabaikan hal itu.

Tikus-tikus itu yang melihat Ark panik, tampak seperti menganggap Ark adalah lawan yang mudah.

Secara instan, cukup banyak tikus berkumpul, sampai-sampai lantai pun tak bisa terlihat, dan mereka mulai menggigit Ark.

Dalam sekejap mata, HP miliknya turun hingga hanya tersisa 20 poin. Ark yang merasa takut, mundur dengan cepat.

'Si kecil sialan ini... Kalau aku tak hati-hati, bisa-bisa aku mati gara-gara diserang tikus.'

Tak seorangpun, di seluruh dunia, ingin mati gara-gara digigit tikus.

Ark menenangkan emosinya. Dia tak boleh terkena serangan lagi. Ark dengan cermat menandai tikus-tikus yang menyerang, dan balik menyerang saat mereka maju ke depan untuk menggigitnya.

Satu tikus berdecit kesakitan dan terbelah menjadi dua.

[Anda telah membunuh tikus. Mendapat 1 EXP.]

Akhirnya, dia mendengar suara sistem yang ditemani oleh sebuah jendela pesan. Ketika Ark mulai menyerang balik dengan benar, para tikus dibantai dengan sangat cepat.



< Prev  I  Index  I  Next >