LMS_V09E05P01 Di dalam Gua

5. Di dalam Gua (1)
Sementara di dalam gua kecil dan kuno, tubuhnya menjadi
semakin panas karena demam.
Dia sudah terkena flu dan sekarang semakin memburuk.
[Anda kelelahan.
Kemampuan fisik menurun 62%
Anda tak bisa menggunakan skill bertempur
Karena HP dan Stamina Menurun, Anda tidak bisa bergerak.
Anda mungkin mengalami rasa pusing.
Jika tidak diobati dengan benar, Anda mungkin akan mati.]
Provinsi Utara jauh lebih dingin daripada Pusat Benua. 4
dari 7 hari dalam seminggu hujan salju, dan angin yang kuat dan dingin
berhembus. Valley of Death bahkan lebih dingin lagi, jadi staminanya jatuh
sangat rendah, karena dia terlalu memaksakan dirinya dengan melakukan
perjalanan dan bertempur.
Quest Valley of Death bukan hanya mengharuskan orang yang
mengerjakannya untuk bertarung dengan monster-monster kuat, tapi juga
menghadapi cuaca yang sulit. Bahkan dalam keadaan normal dan sehat, itu sulit
untuk menahannya. Tetapi karena dia mengalami flu, situasinya menjadi jauh
lebih buruk.
Flu tersebut telah memburuk, saat dia melanjutkan
perjalanan, dan sekarang dia bahkan tak bisa bergerak lagi.
Dahi dan punggungnya sudah basah dengan keringat. Dia bahkan
tak bisa mengendalikan badannya yang menggigil dengan benar.
҅Aku akan mati seperti
ini lagi.҆
Weed ingin berteriak.
Ini tidak seperti dia sedang bertarung dengan monster
mematikan, akan tetapi, dia hampir mati karena flu belaka!
Biasanya, dia setidaknya akan bisa memulihkan HP dengan holy
magic milik Alveron. Jika dia memulihkan HP, akan ada kesempatan yang lebih
besar untuk menyingkirkan flu tersebut. Namun hal itu bahkan mustahil sekarang
ini.
"Uhuk. Uhuk."
Alveron tengah meringkuk di pojokan, terbatuk.
Sama seperti Weed, dia mengalami flu yang mengerikan, dan
berada diambang kematian. Bahkan jika kamu adalah seorang kandidat paus, flu tak
akan pandang bulu.
҅Aku benar-benar akan
mati sekarang.҆
Karena menurunnya Vitality dan HP, dia bahkan tak bisa
mengangkat jari.
Di sekeliling mereka, hanya ada es dan salju.
Mereka entah bagaimana bisa menemukan gua di dekat Valley of
Death dan masuk kedalamnya. Tapi, hal itu tak banyak membantu untuk menangkal
rasa dingin.
Jika mereka mengalami flu parah di sebuah tempat seperti
ini, mereka tak punya jalan keluar lain selain mati.
Karena tubuhnya yang sakit akan tetap dan membeku, bahkan
jika dia log out, hal itu tak akan membuat perbedaan. Tampaknya dia tak bisa
menghindari kematian.
҅Aku ceroboh.҆
Meskipun dia dipenuhi dengan penyesalan, itu adalah sesuatu
yang tak bisa dia kembalikan lagi. Dia menggunakan semua herbal yang mungkin
akan berguna terhadap penyakit, ketika dia memasak sup di kota Morata.
҅Sekarang aku
benar-benar tak bisa melakukan apa -apa.҆
Weed memejamkan matanya dalam diam.
Tanah berbatu terasa sedingin bongkahan es, dan udara dingin
datang dari segala tempat. Dalam kondisi seperti ini, flu hanya menjadi semakin
memburuk. Tangan dan kakinya sudah mati rasa. Kematian mendekat.
҅Kenapa aku harus
sakit.... sungguh menyedihkan .҆
Dengan mata tertutup, dia menatap kembali ke masa lalunya.
Sejak kecil, dia mengerjakan perkerjaan apapun demi
mendapatkan uang. Untuk membantu neneknya yang bekerja di pasar. Bahkan, pada
umur seperti itu, dia bekerja dimanapun selama mereka menerima pekerja di bawah
umur, ketika dia harusnya bermain dengan teman-teman seusianya.
Karena itu ilegal, keadaan bekerjanya adalah kemungkinan
yang terburuk, dan dia tak pernah dibayar tepat waktu.
Tetap saja, karena dia bekerja sepanjang liburan tanpa
tidur, dia hanya bisa mendapatkan sedikit uang.
Tapi sekarang, dia memiliki tipe pekerjaan yang belum pernah
dia kerjakan sebelumnya, dan karena terlalu memaksakan dirinya, tubuhnya tak
bisa menahannya.
"Dasar lemah! Kamu berakting karena tak mau bekerja?
Jika kamu tak mau bekerja seperti ini, maka menyerahlah sekarang juga!"
Si boss, yang tak membayarkan upahnya selama 3 minggu,
berteriak padanya. Bahkan saat dia berkeringat sekujur tubuh karena demam, dan
lingkatan hitam terbentuk di sekitar matanya, si boss tak pernah mengakui jika
Lee Hyun sedang sakit.
Saat itu, dia tak bisa makan banyak, jadi staminanya
tidaklah sangat bagus, dan karena hal itulah dia selalu dimarahi. Para karyawan
lain juga, memarahinya kapanpun dia melakukan sesuatu yang salah, entah itu
besar atau kecil.
"Dasar tak berguna."
"Kenapa kita harus menggunakan seseorang yang tak
berotak seperti dia?"
"Lebih baik kau tak ada di sini. Kau hanya menyebabkan
masalah."
"Dasar sampah! Karena kau, kami harus bekerja lebih
banyak sekarang."
"Hanya untuk mencuri atau sesuatu yang lainnya di sini,
bukannya bekerja."
Dia menahan komentar-komentar pedas yang tak terhitung
jumlahnya itu. Pada hari itu, dia ingin bangun dan bekerja jika memungkinkan, tapi
tubuhnya tak bisa bergerak.
Tetapi tak seorangpung khawatir padanya, ataupun mereka
memberitahu dia untuk pergi ke rumah sakit. Ketika dia masih muda, dia
meringkuk dan menangis sudut di mana tak seorangpun memperhatikan. Hal itu
sangatlah menyakitkan.
Setelah hari itu, dia paling membenci yang namanya sakit.
Bagi seseorang seperti dia, yang harus selalu mendukung
adiknya, sakit adalah suatu kemewahan yang tak terbayangkan. Tapi, dia hanya
bisa merasa sedih dan lemah, saat rasa sakit itu datang.
"Sialan."
Weed merasa matanya menjadi basah.
҅Aku selemah jumlah
air mata yang aku keluarkan. Aku tak akan pernah menangis .҆
Dia menggertakkan giginya dan menahannya. Kali ini rasa
sakit tak akan bertahan lebih lama lagi. Tubuhnya sangat lemah dan status
kehidupannya masih terus menurun. Dia masih hidup berkat Endurance miliknya
yang sangat tinggi, tapi segera, dia akan mati.
Dia hanya harus menunggu sebentar lagi untuk mati, dan
kemudian dia juga akan mati sepenuhnya. Hanya, kematian yang tiada akhir. Tepat
saat itu, skill spesial aktif sebagai seorang Blood Necromancer.
Dibangkitkan sebagai Undead.
Bergantung pada level dan penguasaan skill miliknya, dia
akan dibangkitkan sebagai seorang undead. Sebagai seorang prajurit undead yang
menguasai black magic dan kekuatan kematian. Saat dia mati, setidaknya, flu
yang ia derita akan menghilang.
҅Aku hanya harus naik
level dan mendapatkan penguasaan cadangan seperti orang gila untuk sementara
waktu.҆
Dengan mata tertutup, dia menunggu kematian.
Tanpa berburu atau menggunakan skill memahatnya, ini adalah
pertama kalinya dia hanya berbaring dan beristirahat sepenuhnya seperti ini. Saat
bertarung atau beristirahat untuk memulihkan HP dan Stamina, dia selalu membuat
patung. Alasan kenapa pertumbuhan Weed sangat cepat adalah, karena tingkat
kefokusan dan usahanya yang seperti itu.
Tapi bahkan, saat waktu berlalu, dia tak mati.
҅Apa yang terjadi?҆
Weed membuka matanya sebagian.
Tubuhnya terasa sakit semua dan membuka matanya menyebabkan
rasa pusing, tapi dia ingin memeriksa situasinya.
Dan sekarang dia bisa mengerti alasannya!
Seoyoon!
Dia menghilang entah ke mana dan membawa segunung kayu
bakar.
҅Hal itu tak akan
mudah.....҆
Di sekitar sini, tak banyak kayu yang bisa digunakan untuk
menyalakan api. Untuk mendapatkan kayu bakar, dia harus pergi melewati badai
salju dan berjalan jauh. Seoyoon menumpuk kayu tersebut dan menyalakan api.
Saat udara sekeliling menjadi lebih hangat, Weed bisa
merasakan sedikit kehangatan meresap ke dalam dagingnya. Seoyoon mengeluarkan
kaleng besi kecil. Kaleng itu menjadi hitam karena penggunaan yang begitu
sering, untuk memasak di atas api secara langsung.
Kaleng itu dijual seharga 4 copper di general store, tapi
kaleng itu dijatuhkan saat berburu rubah di dekat benteng. Itu adalah sesuatu
yang bahkan tak digunakan para pemula.
Seoyoon melirik Weed, seolah-olah dia malu karena
mengeluarkan kaleng besi pemula. Weed menutup matanya lagi.
Itu karena rasa pusingnya menjadi semakin parah, saat suhu
tubuhnya meningkat.
҅Haus.҆
Weed merasakan rasa haus dan sakit yang serius. Rasa haus
tersebut adalah karena rasa panas dari kobaran api yang tiba-tiba. Tapi segera,
sesuatu menyentuh bibirnya.
҅Apa ini?҆