LMS_V09E06P05

6. Kisah Cinta Seorang Pria (5)
Zephyr akan menyerah pada Yurin sepenuhnya.
Kepercayaan dirinya untuk mendekati Yurin, yang seperti adik
bagi para Geomchi, telah lenyap. Selain itu, jika dia berpikir dengan
hati-hati, Yurin adalah adik kandung Weed.
Jika dia mempertimbangkan pembalasan berlarut-larut yang
datang dari Weed tak seperti pembalasan sederhana dan singkat dari para
Geomchi, Yurin adalah seseorang yang sudah pasti tak akan bisa dia dekati.
Berdasarkan pada deskripsi Pale, Yurin melukis. Skill
melukisnya tidaklah sangat bagus. Bukannya seni atau musik, dia adalah
seseorang yang hanya fokus pada belajar akademik. Meskipun dia tak memiliki
bakat atau persepsi yang luar biasa, dia berusaha untuk senyata mungkin.
Dia mempertimbangkan seluruh posisi serta rincian dari
mereka. Kurva lembut dan sensitifitas feminim tengah digambar dengan warna yang
hangat. Dan, dia menyelesaikan lukisan sama seperti yang dideskripsikan Pale.
Yurin mengulurkan tangannya di atas lukisannya.
"Picture Teleportation!"
Skill spesial dari seorang Aqualight Painter. Pemandangan
pada kertas itu mulai bergoyang.
[Skill: Anda telah menggunakan Picture Teleportation.
Maksimum MP berkurang setengah selama 4 hari.]
Sebuah skill fantastis yang memungkinkan seseorang untuk
berteleport kemanapun di benua, asalkan seseorang bisa mengetahui geografisnya
secara tepat. Pada lukisan itu, Yurin menggambar dirinya sendiri.
Ketika dia menggambar dirinya sendiri, tubuh fisiknya secara
mistis menghilang dari dataran Rhodium. Kaki, tubuh, dan akhirnya kepala. Jika
Yurin menutup matanya sebentar dan membukanya lagi, dia akan bertemu Pale,
Irene, Romuna, dan Hwaryeong.
Mereka terkejut melihat Yurin yang muncul secara tiba-tiba.
Bagi Zephyr atau Seechwi, dia tampak muncul dari tanah. Itu adalah skill
spesial yang hanya bisa digunakan oleh para Aqualight Painter.
****
Weed memutuskan untuk memahami lingkungan sekeliling dari
Valley of Death terlebih dahulu.
"Aku tak bisa menyelesaikan questnya secara
langsung."
Dia memiliki harapan yang tinggi, karena dia bersama dengan
Seoyoon dan Alveron. Tapi sayangnya, ada masalah untuk menyelesaikan quest
tersebut dengan cepat.
Para Ice Troll yang kuat adalah bagian dari alasan tersebut,
tapi iklim dan geografinya juga buruk.
"Setidaknya, aku harus memahami geografinya."
Menahan rasa dingin, Weed terbang ke atas Valley of Death
menunggangi Bingryong. Dia bisa melihat seluruh Valley of Death setelah terbang
tinggi di langit. Salju dan es menutupinya sampai garis pertemuan langit dan
bumi.
Gunung, sungai, kota-kota membeku.
Mereka adalah bagian dari pemandangan spesial yang hanya
bisa dilihat di langit dari Provinsi Utara. Ada banyak tempat-tempat yang belum
ditemukan di Provinsi Utara. Quest-quest yang bisa didapatkan dengan pergi ke
kota-kota dan kastil-kastil, sama seperti surga bagi para petualang.
"Jika mereka bisa menahan udara dingin ini."
Weed membungkus tubuhnya dengan jubah sebanyak yang ia bisa.
Meskipun dia memerintah Bingryong untuk terbang pelan-pelan, anginnya sangat
kencang.
Jika dia tak mau terjangkit flu lagi, dia harus mengakhiri
pengamatan wilayah sesegera mungkin.
Weed fokus pada Valley of Death. Di tengah pegunungan,
tempat yang tampak seperti sepasang ular yang panjang menjulur di tanah adalah
Valley of Death.
Di atas gunung, ada monster yang seperti Ice Troll yang tak
terhitung jumlahnya, ditempatkan seperti para prajurit penjaga kastil. Hanya saat
dia mengalahkan mereka, dia bisa menyelesaikan questnya.
"Ujung dari lembah ini adalah tempat di mana kepala
ular bertemu."
Meskipun dia memperkirakan dengan matanya, panjangnya hanya
sekitar satu kilometer.
Lembah itu sendiri tidaklah terlalu besar. Dan ketika mereka
hendak melintasi sekitar sepertiga dari lembah tersebut, dia bisa melihat para
prajurit dan knight yang membeku, menunggu di sana.
"Mereka adalah prajurit Niflheim."
Di sekitar kaki para prajurit, ada banyak senjata-senjata
yang berkarat.
Whiiiing!
Pengamatan lebih lama akan berbahaya.
Kondisi badannya hampir memburuk, saat partikel-partikel es
kecil mulai berhembus bersama dengan angin yang dingin.
"Lagipula, aku bisa memahami situasinya."
Weed menghentikan pengamatan.
Dia menemukan sebuah gua yang lebih besar di sekitar bukit
terdekat, di mana para Wyvern bisa masuk. Sampai mereka menaklukan Valley of
Death, tempat tersebut akan menjadi markas mereka. Rasa dinginnya bahkan akan
membekukan kulit mereka!
Mereka tak tahu kapan salju akan datang, dan tanah yang
mengeras membatasi pergerakan mereka.
Di atas semua itu, para monster menjadi semakin kuat di
malam hari. Para Wyvern dan Bingryong dikasifikasikan sebagai monster, jadi
mereka juga menjadi lebih kuat di malam hari.
Tapi, sementara rasa dingin tak menjadi halangan bagi
Bingryong yang tubuhnya terbuat dari es, para Wyvern tak bisa bertarung.
Weed menggelengkan kepalanya.
"Ini bukanlah sebuah quest yang mudah."
Dia sedikit memahami bagaimana caranya menghadapi Ice Troll
atau Lamia.
Menggunakan Bingryong dan para Wyvern, mereka memburu para
Ice Troll sedikit demi sedikit.
Tapi, karena mereka harus berhenti di malam hari, mereka
memberi para Ice Troll waktu untuk pulih pada akhirnya. Mereka adalah
monster-monster yang berkumpul lagi seperti para semut setelah sehari. Mereka
memiliki status kehidupan yang sangat kuat, dan tingkat reproduksi mereka juga sangat
luar biasa.
Jadi, pada malam hari hanya Bingryong dan Weed yang
bertarung, sementara Seoyoon, Alveron, dan para Wyvern beristirahat di dalam
gua.
Seoyoon selalu log out dari Royal Road di malam hari untuk
beristirahat.
Ketika hal itu terjadi, entah itu Alveron, Weed, atau para
Wyvern tak memiliki sesuatu untuk dikerjakan di dalam gua.
"Alveron."
"Ya?"
"Perhatikan apinya."
"Dimengerti."
Alveron meletakkan kayu bakar dalam jumlah yang banyak untuk
menjaga api agar tak padam. Para Wyvern meringkuk dekat api dengan sayap mereka
terlipat.
"Dingin sekali."
"Aku pikir, aku akan mati membeku. Saat aku bertarung
di siang hari."
Para Wyvern berbicara tentang situasi mereka yang
menyedihkan dan menghangatkan tubuh mereka di dekat api.
"Kurararararara!"
Dari waktu ke waktu, mereka mendengar raungan Bingryong yang
berada di luar gua.
҅Karena dia kuat
terhadap rasa dingin dan memiliki HP yang tinggi, dia harusnya baik-baik saja.҆
Weed sama sekali tak khawatir tentang Bingryong. Dalam
kenyataannya, Bingryong sangat penakut dan pengecut.
Meskipun dia memiliki tubuh yang besar dan bermartabat,
dalam kenyataannya, dia melarikan diri saat HPnya turun hanya sedikit atau saat
dia merasakan sedikit bahaya.
Oleh karena itu, dia nyaris tak pernah masuk dalam situasi
berbahaya.
Ketika HPnya menurun hanya 20% dari maksimum HPnya,
Bingryong mundur ke dekat Alveron dan bertingkah bodoh.
Weed menganalisa situasinya dengan seksama.
҅Jika kita terus
seperti ini, akan mustahil untuk menyelesaikan quest .҆
Bahkan, jika mereka mengurangi jumlah Ice Troll selama siang
hari, jumlah mereka meningkat lagi pada malam hari.
Ada banyak monster di lembah itu. Jika mereka hanya melawan
para Ice Troll, itu mustahil untuk menyelesaikan questnya.
Itu adalah sebuah tempat yang bagus untuk berburu dan
meningkatkan anak buahnya, tapi dia tak bisa terus berada di sini selamanya.
҅Ngomong-ngomong, kita
harus melakukan sesuatu terhadap rasa dingin ini! Jika kita melakukannya, maka
aku mungkin menjadi lebih dekat dengan jawaban yang aku pikirkan .҆
Ice Troll, Lamia dan monster-monster lain tak bisa
menunjukkan kemampuan penuh mereka, karena rasa dingin tersebut.
Weed menggunakan semua kulit serigala yang ia miliki, untuk
membuat pakaian dan makan dengan tepat.
Ikan goreng dicampur dalam wine manis... Tapi rasa dinginnya
terlalu parah, untuk menggunakan makanan sebagai pengalih perhatian dari rasa
dingin.
Skill menjahit dan memasak memiliki batas. Weed memegang
pisau pahatnya.