Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V09E07P02

gambar


7. Moonlight Grandmaster Piece (2)



Meskipun dia bekerja sangat keras selama beberapa hari, dia dengan tegas mengabaikannya. Ketika mengetahui jika itu akan menjadi sebuah kegagalan, dia tak bisa melanjutkan untuk membuatnya.
Weed mulai mengukir batu yang berbeda.
Kali ini, pasangan yang sedang saling berpelukan satu sama lain lagi.
Seolah-olah dia sedang berusaha untuk membuang-buang waktunya, tak ada banyak perbedaan dari yang satunya.
Bahkan, jika dia membuat patung yang mirip, skill memahat milik Weed tidaklah semenyedihkan sebelumnya, jadi itu akan meningkatkan sedikit penguasaannya.
Perbedaannya terletak pada si pria dan wanita tersenyum sekarang. Senyuman penuh cinta yang bisa mereka tunjukkan kepada masing-masing.
"Jika kamu hendak meninggalkan dunia ini, kamu harus tersenyum. Itulah hal terakhir yang bisa kamu tunjukkan kepada orang yang kamu cintai."
Orang tua Weed meninggal saat dia masih kecil.
Dia melihat orang tuanya untuk yang terakhir kalinya, ketika mereka akan masuk ke ruang operasi di rumah sakit.
Pada saat itu, Weed berteriak dan menangis. Dia menangis karena hal itu sangat memilukan. Tapi, tak seorangpun tahu seberapa besar dia menyesalinya setelah itu.
"Aku seharusnya tersenyum. Aku seharusnya menunjukkan pada mereka senyum terbaik."
Dia seharusnya tersenyum. Menunjukkan jika tak apa-apa, dan dia akan hidup bahagia dengan adik dan neneknya. Tak mampu melakukan hal itu selalu tersisa sebagai salah satu dari penyesalannya.
"Ya, senyum adalah yang terbaik."
Weed membuat patung-patung itu memiliki senyum paling bahagia terhadap satu sama lain. Sebuah senyum dengan cinta dan kepercayaan yang berlimpah. Tetap saja, itu memiliki suasana yang sedih dan tak menyenangkan.
Dengan kedua tangan mereka, mereka saling memeluk satu sama lain sebisa mungkin, untuk berbagi sedikit dari kehangatan di antara mereka, dan agar tak pernah terpisah dari satu sama lain.
[Silahkan beri nama Patung ini.]
Weed berkata, saat dia menggarahkan pisau pahat tersebut.
"Warm Lovers."
Dia memutuskan nama yang sederhana, karena mereka saling berpelukan di sebuah tempat yang dingin. Tapi ternyata menjadi sebuah nama yang bagus, secara misterius sesuai dengan suasana patung tersebut.
[Apa Anda yakin untuk menamakan patung ini Warm Lovers?]
"Ya."
Dalam kenyataannya, dia memiliki suatu rasa bersalah, saat dia menamai patung tersebut. Karena wajah dari si pria dan wanita itu.
Dia tak menyadarinya awalnya, tapi pria itu sangat mirip dengan dirinya.
Karena dia menjadi emosional dan mengukir saat dia berpikir tentang penyesalannya, dia secara tak sadar mengukir wajahnya sendiri.
Karena dia melalui begitu banyak kerja keras, dia tak bisa tersenyum polos.
Itu bukanlah senyum busuk, tapi sebuah senyum cerah dan bisa diandalkan, yang hanya dia tunjukkan kepada keluarganya. Jika saja hanya si pria yang mirip Weed, tak akan ada masalah.
Tetapi masalahnya adalah wajah si wanita sangat mirip dengan Seoyoon, sehingga seolah-olah dia mengambil wajah Seoyoon dan menempatkannya di sana.
Kecantikan Seoyoon adalah sesuatu yang tak akan berlebihan untuk mengatakan, kecantikannya adalah absolut. Sampai pada poin di mana selera atau preferensi seseorang tak berarti lagi, Seoyoon sangat cantik.
Setelah mengukir Seoyoon beberapa kali, sampai pada poin di mana Weed akan bisa mengukirnya dengan mata tertutup, dia secara alami mengukir Seoyoon.
҅Sungguh merepotkan.҆
Itu akan merepotkan untuk menangani setelahnya, tapi Weed memutuskan untuk membiarkannya untuk saat ini.
Tak peduli apa, Weed menyukai patung yang telah selesai itu.
Itu tak seperti dia bisa merubah patung yang sudah selesai ini.
Karena wajah si wanita atau lebih tepatnya wajah Seoyoon menghadap ke arah dinding gua, itu tak akan mudah untuk melihatnya, kecuali seseorang secara sengaja mengerahkan upaya untuk melihatnya.
*Ding*
[Magnum Piece
Anda telah menyelesaikan Warm Lovers!
Kehangatan kekasih dari tempat di mana nafas bahkan akan membeku. Karya yang mengekspresikan cinta menggairahkan dari kekasih yang bahkan kematian tidak bisa memisahkannya.
Karena keekspresifan yang mengesankan, karya tersebut layak untuk ditampilkan, bahkan di museum pribadi milik raja atau di dalam sebuah istana.
Karya hebat ini akan memiliki nilai yang lebih besar seiring berlalunya waktu.
Sculptor yang kreatif dan artistik tinggi telah mempelajari dan memulihkan skill yang terlupakan, Moonlight Sculpting.
Karya ini akan meninggalkan namanya dalam sejarah memahat dari benua.
Nilai artistik:
Karya luar biasa Sculptor Weed. 2.600
Efek spesial:
Mereka yang melihat Warm Lovers akan mendapatkan;
- Peningkatan 20% dalam tingkat regenerasi HP dan MP selama sehari
- Resitensi dingin meningkat 40%
- Maksimum HP meningkat 25%
- Semua statistik meningkat 20 poin
- Patung ini mengeluarkan udara panas, yang akan membuat seseorang terbakar, ketika menyentuh patung ini
- Exp party meningkat 6%
- Ketika pasangan kekasih saling berpelukan di depan patung ini, mereka bisa menerima blessing dari Warm Lover
Efek tidak bisa ditumpuk dengan efek patung lain
Jumlah Magnum Piece yang telah dibuat : 1 ]
[Sculpture Mastery naik ke level 2 tahap Advanced
Pemahatan menjadi semakin detail dan halus
- Keterampilan skill mastery meningkat
- Sculpture Understanding naik 1 level
- Fame naik 450 poin (+450 FAME)
- Art naik 30 poin (+30 ART)
- Charm naik 7 poin (+7 CHARM)
- Warm Lover tercatat dalam sejarah memahat
- Ketika Sculptor berbakat melihat patung ini, itu akan membantu mereka meningkatkan skill memahat mereka
- Karena menciptakan sebuah patung Moonlight Magnum, semua statistik mendapatkan tambahan peningkatan 4 poin (+4 ALL STATS)]
Seperti biasa, Seoyoon log in saat malam hampir berakhir.
Kecuali ada piring-piring yang harus dibersihkan setelah maka,n atau kulit yang harus di sortir yang menumpuk dari perburuan, dia log in tepat waktu.
Dia tak log in sesering ini di masa lalu.
Tapi setelah datang bersama Weed ke wilayah Utara, dia tak pernah terlambat.
Sebuah tempat di mana udara yang dingin mengalir masuk. Tapi hari ini, udara hangat datang dari dalam gua.
".......?"
Setelah melihat sekeliling, Seoyoon menemukan sebuah patung yang tak ada sebelumnya.
Ada seorang pria berpakaian longgar.
Ada seorang wanita yang mengenakan pakaian berlengan pendek, tak sesuai dengan iklim di sini.
҅Sungguh patung yang bagus.҆
Dari tempat Seoyoon berdiri, dia bisa melihat punggung dari si wanita dan wajah si pria. Wajah pria itu sangat mirip dengan Weed.
҅Bagaimana bisa dia tersenyum seperti itu?҆
Seoyoon memiringkan kepalanya.
Meskipun patung itu memiliki pakaian yang tipis, mereka memiliki senyum yang menghangatkan hati. Udara hangat tersebut berasal dari patung tersebut.
"........."
Seoyoon terus menatap patung tersebut.
҅Sungguh sebuah patung yang dibuat dengan baik.҆
Ekspresi dan detailnya membuatnya sulit untuk dipercaya, jika patung itu terbuat dari batu. Patung tersebut memancarkan cahaya lembut sangatlah indah.
Meskipun wajah mereka tersenyum, mereka berusaha keras untuk saling berpelukan sedikit lebih lama dalam kondisi yang keras semacam itu.
Itu adalah sebuah patung yang memenuhi hati dengan kasih sayang.
҅Hanya seseorang dengan hati hangat yang akan bisa membuat patung semacam ini.҆
Dengan mata lembut, Seoyoon menatap Weed yang tidur di dekat patung itu.
Dia adalah seseorang yang memiliki berbagai bakat. Dia memasak dengan baik dan bisa bertahan hidup dengan baik. Seseorang yang pelit, yang berusaha sangat keras untuk mendapatkan lebih banyak uang bahkan recehan sekalipun.
Tetap saja, dia memiliki satu hal yang tak dimiliki kebanyakan orang. Hati yang hangat. Seoyoon berpikir Weed adalah orang yang baik.
Kemudian Weed tiba-tiba bangun dari tidurnya.
"Kurasa aku tertidur setelah bekerja begitu keras. Dia belum ke sini kan? Gasp!"
Saat dia mendongak dan menemukan Seoyoon, wajahnya menjadi sangat pucat, seolah-olah dia telah melihat hantu.
Dia juga gemetar.
"K-Kapan kamu...."
Ketakutan Weed tak berhenti.
Jika Seoyoon melihat wajah pada patung itu, dia tak akan melepaskan dirinya dengan mudah! Tapi Seoyoon berdiri di sana tanpa ekspresi. Dia berpikir Weed adalah orang yang hebat, tapi dia tak menunjukkan perasaannya.
҅Aku tak bisa dicintai oleh siapapun.҆
Seoyoon selalu merasakan sakit dalam hatinya.
Selama bertahun-tahun, dia hidup tanpa berbicara kepada siapapun.
Dia ingin berbicara, berbincang-bincang. Tapi, rasa takut selalu datang terlebih dulu. Rasa takut tentang tak mengetahui kapan dia akan terluka dan rasa takut jika dia tak akan pernah dicintai.
Dia terbiasa untuk tak mengekspresikan emosinya. Jika dia menyembunyikan dirinya dari semua orang, rasa sakit tersebut akan berkurang. Tetap saja, dia menghabiskan waktu yang cukup banyak bersama Weed.
Festival kota Morata yang menyenangkan. Saat-saat di dalam gua.
Setidaknya Seoyoon tak merasa tidak nyaman berada di sekitar Weed. Tetap saja, dia tak mengekspresikan dirinya sendiri.
Dia harus lebih menyembunyikan dirinya, karena Weed adalah satu dari sedikit orang yang ia kenal.
҅Phew, dia belum melihatnya.҆
Melihat reaksi Seoyoon, Weed hanya bisa menebak Seoyoon belum melihat wajah perempuan itu. "Jadi," dia berkata dengan buru-buru. "Ayo berburu!"
Karena Seoyoon tak punya alasan untuk menolak, mereka berjalan keluar gua. Sebelum keluar, Seoyoon berbalik.
Dia ingin melihat patung itu dengan matanya sekali lagi. Wajah dari Weed memeluk si wanita, tersenyum begitu cerah.



< Prev  I  Index  I  Next >