LMS_V10E04P02

4. Seni Serangan Titik Tunggal (2)
Segera setelah Weed memulihkan Mana miliknya, dia
mengeluarkan Dark Spear lagi dan kemudian dalam diam mendekati Bone Dragon itu.
҅Lebih baik untuk
dekat dengan tubuh besar itu.҆
Weed dengan ganas menusuk Bone Dragon dengan tombak itu.
Tak diperlukan untuk serangan spesial.
Hack!
Sosok gigantik yang terbaring di tanah diserang oleh banyak
serangan.
Bergerak pada kecepatan yang spektakuler, para Geomchi
sampai. Tapi, mereka berhadapan dengan resistensi sihir pada saat itu, membuat
mereka tak bisa menebas Bone Dragon.
Bukannya level atau skill, itu adalah tindakan naluri.
Mereka mengkombinasikan pergerakan mereka dan menyerang Bone
Dragon.
"Bunuh dia!"
"Kita bisa menang dengan cara ini."
Berkat pengorbanan dari para Wizard dan para Priest, tubuh
besar milik Bone Dragon terjebak di atas tanah, memungkinkan naga itu untuk
diserang.
Meski demikian, Bone Dragon yang besar tersebut masih
memiliki 20% HP yang tersisa.
Tiba-tiba, mata Bone Dragon bersinar terang. Dia membuka
mulutnya dan menghirup nafas dalam- dalam.
"Sial!"
"Semuanya, menjauh dari sini!"
Weed, para Geomchi, dan para Dark Gamer memegang senjata
mereka dan mundur saat segalanya terbakar.
Serangan nafas!
Skill menyerang terkuat milik Bone Dragon, nafas beruap dari
mulutnya adalah sebuah tanda akan disemburkan.
"Berapa kali lagi, dia bisa menggunakan serangan
nafasnya?"
Prioritas utama Weed adalah menghindar.
Bone Dragon mengangkat kepalanya dari tanah, dan menyiapkan
nafasnya yang tak sempurna dan menembak.
Puhwahwahwahwak!
Nafas ditembakkan ke arah tanah!
Tanah es di bawah meleleh.
Menggunakan rekoil dari nafasnya, dia naik ke udara dan
terbang. Setelah berada di udara, nafas tersebut mulai menyebar ke mana-mana.
Nafas itu sangat lemah dibandingkan dengan nafas yang pertama. Meski demikian,
tak cukup banyak kekuatan yang tersisa.
Sampai sekarang, para Geomchi dan para Dark Gamer hampir tak
mengelak, sekarang mereka meleleh.
Sebagai usaha terakhir untuk memulihkan energi mereka, para
Geomchi meminun potion. Tapi, potion tersebut pada dasarnya hanya memberi
rangsangan tingkat pemulihan HP dalam waktu singkat. Jumlah yang pulih karena
potion tersebut tak bisa dibandingkan dengan HP yang hilang, karena serangan
tersebut.
Setelah serangan kuat tersebut, para Geomchi melemah dan tak
bisa mengatasi hilangnya nyawa.
Para Dark Gamer dan para Geomchi adalah sisa-sisa terakhir
dari para Warrior yang bertanggung jawab untuk pertarungan jarak dekat.
Pertama dan terpenting, Weed dan Seoyoon menyadari jika
hanya ada sedikit Paladin yang selamat, yang bisa menyembuhkan diri mereka
sendiri, jadi mereka dengan cepat melarikan diri.
Namun, Bone Dragon yang terbang di udara tampaknya memiliki
cadangan kekuatan yang tersisa.
"Aku akan menghancurkan segalanya! Demon Spear!"
Sebuah tombak besar muncul di depan Bone Dragon.
Namun, dibandingkan dengan Dark Spear yang Weed ciptakan,
itu adalah sebuah black magic berlevel lebih tinggi!
Serangan sihir tingkat tinggi yang membutuhkan setidaknya
perubahan ke-3 dalam profesi black magic.
Sangat mungkin, karena Bone Dragon itu menggunakan nafasnya
sampai sekarang dan hampir kehabisan Mana miliknya, dia sekarang terpaksa
menggunakan skill terbaiknya.
Weed tak lupa untuk menargetkan pada celah di antara sayap
dan tulang rusuk milik Bone Dragon.
Jaraknya cukup untuk menyerang monster yang diam.
Sswaeaeaeaek!
Demon Spear mengeluarkan suara ganas saat tombak itu terbang
ke arah Weed.
Sebuah badai terbentuk dari tombak hitam besar tersebut.
Menggunakan kekuatan pengendaliannya, si Bone Dragon tak
melewatkan targetnya.
"Sial!"
Weed berbalik dan berlari.
"Deat Knight! Para undead di depan, blokir tombak
itu!"
Dengan beberapa undead yang tersisa, kerumunan itu tak
berguna.
Mereka entah bagaimana berhasil mengurangi kekuatan dari
Demon Spear dalam sebuah usaha untuk selamat. Tetapi, Demon Spear tersebut
tetap menembus secara langsung tubuh-tubuh dari para undead!
Ternyata sangat tak mungkin bagi Death Knight dan para
undead yang memiliki cukup pertahanan, untuk menahan serangan tersebut.
Tubuh-tubuh berlubang dari para undead menghilang seperti
debu.
"Maaf master!"
Bahkan si Death Knight Van Hawk menghilang.
Demon Spear tersebut sekarang mendekat tepat di depan Weed.
҅Tak pernah terpikir
aku akan mati dua kali dalam satu hari . Hari ini benar-benar hari terburuk
yang pernah ada.҆
Kekuatan dari Blood Necromancer, the Power to Reject Death!
Kelemahan terbesarnya telah muncul.
"Cold Sealed Eyes!"
Weed menutup matanya.
Akhirnya, segalanya akan berakhir.
҅Jika aku beruntung,
mungkin aku akan selamat .҆
Tapi setelah beberapa detik, tak ada rasa sakit yang terasa.
"Apa tombak itu meleset? Mustahil."
Weed membuka matanya. Kemudian dia melihat wanita di depannya
memblokir tombak itu. Seoyoon!
Dia mengorbankan tubuhnya untuk memblokir Demon Spear, tapi
sebagai pertukarannya, Seoyoon sekarat.
Weed mengeluarkan perban miliknya dengan buru-buru, tapi HP
milik Seoyoon sudah hampir habis.
Tak peduli apa yang digunakan Bone Dragon sejauh ini,
Seoyoon bisa menahannya. Namun, dengan wajah cemas dan tak sabaran, Seoyoon
membuka mulutnya.
"Teman....."
Melakukan sesuatu yang tak bisa dibayangkan!
Tak pernah dalam mimpinya, Weed berpikir Seoyoon akan
mengatakan kata itu.
҅Apa dia tak bisu?҆
Bahkan Seoyoon sendiri mengeluarkan ekspresi terkejut pada
kata itu. Sebuah suara yang jernih dan cemerlang, seolah-olah datang dari
surga. Weed kemudian mendengar suara dari seseorang yang kaku.
[Seoyoon meminta untuk mendaftarkan Anda sebagai teman.
Apakah Anda menerimanya?]
Weed dengan cepat mengangguk. "Ya."
[Seoyoon-nim telah didaftarkan sebagai teman. ]
Hanya untuk sesaat, tapi Seoyoon mati dengan wajah yang agak
lega.
Ketika Seoyoon mengetahui tentang serangan nafas pertama
dari Bone Dragon dikeluarkan, sebagian dari hatinya sepertinya hancur.
҅Weed. Dia mati.҆
Sebenarnya, waktu yang mereka habiskan bersama-sama tidaklah
lama. Tapi, perasaannya diam-diam tumbuh.
Menatap patung-patung yang dibuat Weed, dia menemukan
kehangatan.
Makan makanan yang dibuat Weed, dia mempelajari sebuah
kebahagiaan sederhana.
Di manapun mereka bersama-sama, dia bisa merasa nyaman.
Itulah seorang teman.
Seoyoon mengetahui Weed tewas karena Bone Dragon itu, dia tak
tahu kenapa dia merasakan suatu kemarahan yang besar seperti itu.
Seperti yang diduga dari seorang Berserker, untuk pertama
kalinya dia menyerahkan tubuhnya pada kemarahan.
Tanpa mempedulikan nyawanya, dia menyerang Bone Dragon!
Tetapi entah bagaimana, Weed selamat.
Bentuk tubuhnya telah banyak berubah, tapi Geumini dan para
Wyvern muncul bersama Weed, tak salah lagi.
Dari suara-suara dari kru ekspedisi, dia mendengar ceritanya
juga.
҅Kamu hidup.҆
Seoyoon sendiri merasa sedikit kegembiraan. Di sudut hangat
dari hatinya, dia merasa lega.
҅Kamu tak perlu
khawatir.҆
Tersipu sendirian dalam harapan, dia dalam diam mencurahkan
dirinya pada pertempuran.
҅Lagipula, aku bukanlah
seseorang yang bisa menerima cinta. Sekali lagi aku tak diinginkan oleh orang
lain.҆
Di sudut pikiran dan hatinya, dia hanya berencana untuk
tetap bersama Weed, sampai quest milik Weed selesai, di mana mereka akan saling
berpisah.
Dari awal, itu adalah pilihan yang wajar bagi seseorang
seperti dirinya, yang tak terbiasa untuk bersama dengan orang lain.
Kesimpulan semacam itu telah dibuat.
Tetapi saat Demon Spear terbang ke arah Weed, bertentangan
dengan pikirannya, tubuhnya bergerak terlebih dulu.
҅Tidak!҆