LMS_V10E04P03

4. Seni Serangan Titik Tunggal (3)
Seoyoon memblokir tombak itu di depan Weed.
Itu sangat wajar baginya tak bisa melanjutkan bertarung,
setelah menerima critical hit dari Demon Spear.
҅Mati.҆
Seoyoon memiliki sebuah firasat dari kematian.
Tak ada penyesalan tentang level atau skill.
Bagaimanapun juga, pengaruh dari hal-hal semacam itu bahkan
bukan untuk berburu.
Sambil berburu sendirian, dia telah mengalami kematian yang
tak terhitung jumlahnya.
Pembatasan akses selama sehari. karena itulah, dia berubah
dan berusaha untuk tak mati jika memungkinkan. Pada akhirnya, ketakutan dari
kematian itu sendiri menghilang.
Jika kamu mati di dekat desa atau di dalam gua, kamu akan
dibangkitkan di zona aman. Namun, masalahnya adalah di mana tempat itu berada
dan ke mana harus pergi untuk mencari Weed.
҅Untuk bertemu orang
ini sekarang dan sekali lagi, sangat tak mungkin . Jika kebetulan kami tak
bersimpangan di negeri yang luas ini , aku tak akan bisa bertemu dia lagi .
Perpisahan selamanya....҆
Seoyoon bingung dengan gejolak yang tiba-tiba dalam hatinya.
Berpisah dengan seseorang.
Setelah percaya jika dirinya tak menerima cinta, dia tak tahu
perpisahan selamanya dengan seseorang, akan menghancurkan hatinya yang rapuh.
Dia menatap Weed. Kemudian, tanpa sadar dia berkata.
"Teman...."
[Weed-nim telah terdaftar sebagai teman.]
Seoyoon membuat Weed terkejut, membuat dia gemetar
ketakutan.
"Apa-apaan yang dilakukan wanita jahat itu di sana! Dia
pasti merencanakan sesuatu yang keji."
Dikatakan jika mawar yang indah, awalnya memiliki duri.
Tingkat kecantikan Seoyoon bisa dianggap sebagai karya seni
dari abad ini. Kulit, tubuh, dan wajah. Tak ada tempat di mana sebuah kecacatan
bisa ditemukan.
Bahkan rambut hitamnya yang terurai indah, sangat cocok
dengan sosoknya yang fantastis.
Tak peduli siapa, entah itu seorang pelukis atau seorang
penyair tak akan bisa dengan terampil mengekspresikan pesona miliknya. Untuk
menggambarkan dengan tepat kecantikan dan suasana yang dia pancarkan, sangatlah
sulit sekali.
Rambut yang terurai ringan, jatuh pada pundak dan kulit
bersihnya, mata, dan lain sebagainya. Itu mustahil, bagi seseorang untuk
mengalihkan mata mereka dari wajahnya.
Di sisi lain, Weed khawatir tentang racun yang ditopang oleh
kecantikannya.
"Sampai sekarang dia bisa berbicara, tapi tak melakukannya!"
Ada banyak kesempatan untuk berbicara, bahkan saat memasak
atau berburu. Tapi sejauh ini, dia tak pernah mengucapkan sepatah katapun,
membuat pihak lain salah sangka, jika dia adalah orang bisu.
"Ini pasti sebuah jebakan yang kejam. Dia akan menyalahkanku,
karena mengabaikannya ketika dia berbicara. Dan tak melakukan sesuatu yang tak
aku ketahui. Selera yang buruk, sungguh selera yang buruk sekali. Bagaimana
bisa ada seorang wanita dengan selera seburuk ini."
Weed meningkatkan kewaspadaannya lebih jauh lagi terhadap
Seoyoon.
"Tapi, kenapa dia tiba-tiba memintaku untuk
mendaftarkan dia sebagai teman, kenapa? Sejauh ini, tak ada kesepakatan yang
telah dibuat."
Weed menjadi curiga dengan cepat terhadap niat polosnya.
Kegelapan, tikaman dari belakang, konspirasi, perencanaan
jahat, atau penipuan, Weed memikirkan segala kemungkinan.
Tiba-tiba, sebuah taktik jahat melintas dalam pikirannya.
"Tak mungkin... itu benar! Sudah aku duga."
Weed memukul telapak tangannya setelah mendapatkan alasan
yang kuat.
"Dia berkata mendaftarkan teman tepat sebelum dia mati!
Perempuan, kamu harus menemukanku terlebih dahulu."
Setiap orang menjatuhkan item saat mereka mati. Weed yakin
ketika Seoyoon mati, dia khawatir tentang item yang ia jatuhkan. Dan
mengasumsikan jika dengan menambahkan dirinya sebagai teman, dia bisa
menyerahkan item miliknya pada Weed, yang tak akan pernah kehilangan atau menjual
barang-barang miliknya!
"Pasti begitu. Dasar wanita jahat."
Weed sekali lagi gemetar, setelah menunjukkan bagaimana
manusia menggunakan perhitungan semacam itu untuk berkembang. Mungkin itu
hanyalah kebetulan, jika Demon Spear menyerangnya. Tempat ini adalah dataran
es. Mungkin sedang sial dan kebetulan dia terpeleset, siapa yang tahu! Weed menutup
mata pada akhirnya, membuat apa yang dia ketahui menjadi semakin tak diketahui.
"Secara sengaja menyelamatkanku, karena kamu percaya
bisa mati dan mengambil keuntungan dariku nanti. Itu benar. Tak mungkin itu
tergelincir."
Untuk melindungi Weed adalah keputusan kata hati Seoyoon.
Weed tak memandangnya dengan cara itu, dan berpikir tentang
alasannya, saat dia memeriksa tempat di mana Seoyoon mati. Dia kemudian
mengamati item-item menjanjikan yang dijatuhkan!
"Apa-apaan ini."
Di tempat Seoyoon mati terdapat kulit tebal, terbuat dari
kulit babi. Weed yang membuat pakaian ini untuk musim dingin. Hanya ini yang
dijatuhkan.
"Item unik dengan kaliber tinggi bahkan tak dijatuhkan.
Sungguh menyedihkan, ketika aku mencoba, aku hanya tak punya
keberuntungan."
Weed mengambil pakaian kulit itu sambil mengeluh. Kemudian
Bone Dragon sampai untuk mengatakan ejekannya.
"Oh manusia lancang dan bodoh! Ini adalah
batasmu."
Sayap besar Bone Dragon dikepakkan, saat dia melayang di langit!
Tekanan angin yang kuat menghantam salju sekeliling dan meretakkan es.
Weed, serta beberapa orang yang selamat dari pasukan
ekspedisi tersebut melihat kekuatan yang terisi dalam perutnya. Pasukan
ekspedisi dalam keadaan frustasi.
"Sekarang tamatlah kita."
"Naga itu hampir mati, berkat para Priest dan para
Wizard. Tapi, kita tak punya cara untuk melawan Bone Dragon itu, saat dia
terbang di langit."
Mereka merasa sangat tak berdaya.
"Jika bukan karena penghianatan itu...."
Bahkan, ketika itu sangat terlambat untuk menyesal,
seseorang tak bisa berbuat apa-apa!
Sampai sekarang, Weed menciptakan banyak undead dari tanah.
Dulahan, Death Knight, Zombie, Ghoul, dan lain sebagainya.
Namun, monster-monster biasa tak terlalu membantu, saat
menghadapi Bone Dragon yang terbang di langit.
Itu masih mungkin bagi para Skeleton Mage untuk menggunakan
sihir, tapi mereka tak bisa menghasilkan damage yang besar pada Bone Dragon.
Pasukan ekspedisi merasakan keputusasaan saat mereka melihat
Weed. Tak ada orang lain lagi yang bisa bertarung.
"Kembalilah ke asalmu. Return Undead!"
Weed menghafal mantra tersebut. Semua undead jatuh ke tanah,
saat mereka kehilangan kekuatan mereka. Alasannya adalah untuk memulihkan Mana.
Pasukan ekspedisi yakin, Weed mengabaikan mereka,
meningkatkan tanggung jawab mereka.
"Ah. Akhirnya!"
"Kecuali kau mati, kau tak akan pergi."
Bone Dragon menertawai para manusia yang menggelikan.
"Ras manusia bodoh! Rasakanlah penebusan waktu!"
Tetapi kemudian.
"Bone Dragon, apa pikiranmu masih tak menyadarinya? Tak
bisakah kau melihat apa yang terjadi?"
Weed tak mundur sedikitpun, saat dia mengejek Bone Dragon.
"Itu menggelikan, jika aku akan berakhir di sini, kau
pikir, kau bicara dengan siapa?"
"Kau, dasar idiot!"
Weed bermaksud untuk mengintimidasi Bone Dragon dengan hal
ini.
Bagi Bone Dragon, tak ada yang perlu ditakutkan.
Tentu saja, diakui sulit untuk mengalahkan monster.
Biasanya, itu akan seperti memukulkan batu dangan telur. Pertarungan itu
sendiri tak akan pernah dimulai!
Tapi sekarang situasinya telah banyak berubah.
҅Karena pertempuran
itu, HPnya telah jatuh di bawah 20%. Dan dengan sihir sebanyak itu, pasti tak
ada Mana yang tersisa.҆
Tak ada alasan untuk panik.
Karena kehilangan HP yang sangat banyak, sejumlah besar
kekuatan fisik dan tenaganya pasti telah berkurang.
Sepertinya, dia membualkan kehebatan yang luar biasa, sedangkan
dia telah sangat melemah.
Pertarungan tersebut terasa berguna.
Weed berteriak.
"Bertarunglah, Bingryong!"