LMS_V11E03P03

3. Quest (3)
Di antara semua ini, Hwaryeong menemukan sebuah gaun.
"Tunggu. Lihat gaun itu."
Garis-garis emas pada sebuah gaun merah, menarik mata. Dari
samping, seseorang bisa mengatakan dari area perut hingga dada, hanya ada
sedikit. Sebuah gaun yang sulit untuk dipakai, jika seseorang tak memiliki
bentuk yang sesuai. Namun, Hwaryeong pernah memakai pakaian yang lebih keras,
saat dia melakukan konser.
"Bagaimana menurutmu?"
Dia meminta saran pada Weed.
Mengingat Weed telah mencapai tahap Intermediate pada skill
menjahit, dia ingin pendapat kedua. Tapi tentu saja, bukan itu alasan utamanya.
"Itu menakjubkan."
"Juga cantik?"
"Ya. Kain yang digunakan untuk membuat gaun itu tak
digunakan dengan hemat. Dari materialnya, dia bisa membuat dua pakaian. Aku
akan melakukan hal itu untuk mendapatkan lebih banyak uang! Sayangnya, aku
belum mencapai tahap untuk menangangi material jenis itu."
Weed berpikir secara mendalam menatap gaun itu, kenapa
orang-orang tak menggunakan pikiran mereka, mengenai hal ini! Biasanya mengenai
pakaian ini, mereka akan sulit untuk dijual. Semakin terbuka pakaian tersebut,
semakin kecil defense-nya. Tapi, dia tak bisa memahami keperluan para Dancer
tentang penampilan dan pesona.
"Akankah gaun itu bagus jika aku pakai?"
"Yah.... harganya juga penting."
"Akankah aku menjadi lebih cantik memakainya?"
Weed berpikir sebentar kemudian menangguk.
"Menurutku, kamu akan lebih cantik."
"Terima kasih. Hei Mapan-nim, tolong belikan gaun itu
untukku."
Mapan si Merchant menggunakan skill miliknya untuk menawar
harga gaun tersebut, tetap saja hasilnya masih 148.000 gold, tapi Hwaryeong tak
menganggapnya mahal.
"Murah."
Pada poin ini, seseorang akan menganggap ini adalah
keceplosan, tapi tak demikian bagi dirinya.
Gaun mahal itu sendiri bukanlah masalahnya. Dalam
kenyataannya, untuk level dan profesinya sebagai seorang dancer, ada faktor
utama yang secara sadar ia abaikan, ketika dia membayar 148.000 gold untuk gaun
itu.
҅Weed bahkan tak
menyebutkan atau memeriksa statistik pada gaun itu, dan aku mengambilnya, hanya
karena dia mengatakan aku cantik memakai gaun itu .҆
Itu tidaklah logis, memutuskan untuk membeli gaun sebelum
menanyakan tentang gaun itu!
Beruntungnya, gaun merah tersebut memperkuat skill menari
miliknya, dengan memberinya penguatan dalam Agility dan Attractiveness.
Hwaryeong yang memakai gaun itu, bisa menampilkan lebih banyak pesonanya, luas
cakupan pakaian tersebut lebih rendah dari yang sebelumnya, tapi bukan berarti,
dia tampak vulgar memakainya.
Sosoknya yang dilatih dengan baik, tak menghilangkan pesona
sempurna miliknya. Dibandingkan dengan gaun yang penuh warna, Hwaryeong lebih
cantik. Wajah yang penuh kepercayaan diri dan mata yang penuh daya tarik, akan
menarik pandangan siapapun.
Benar-benar seorang Peri Panggung.
"Cantik sekali, unni!"
Surka yang pertama mengomentari. Untuk usianya, dia menatap
wanita cantik. Keributan tersebut berlangsung sebentar, dan mereka semua pergi,
setelah selesai memeriksa senjata-senjata itu.
Berikutnya, mereka mengunjungi toko umum yang menjual
kebutuhan-kebutuhan dasar untuk perjalanan, meskipun yang mereka lihat tampak
tak berguna. Namun Weed tak punya niat untuk membeli apapun. Sebagai Tuan
Morata, dia menginvestasikan semua uang miliknya pada pengembangan kota itu,
untuk eksploitasi yang lebih jauh.
҅Gunakan uang untuk
menghasilkan lebih banyak uang.҆
Weed jauh dari kata menghabiskan uang tanpa pikir panjang
pada keinginan yang tiba-tiba. Meski demikian, dia di sini untuk mencari
sesuatu. Sambil berpikir, si vampir pemilik toko mendekat mengungkapkan
taringnya, dan Weed segera berbalik!
"Kuaaaaa!"
Pemilik toko itu membuka mulutnya, saat dia mengancam Weed
yang reaksinya secepat angin dan berbalik, memaksa si vampir menutup mulutnya.
Si vampir itu menampar bibirnya seolah-olah dia menginginkan sesuatu yang
memikat.
"Humhum, itu memalukan jika kamu menyadarinya. Sudah
cukup lama, sejak aku merasakan darah manusia. Jadi apa yang kamu
inginkan?"
Alasan kenapa dia mengunjungi toko ini, ketika dia tak ingin
membeli apapun, Weed masuk untuk mendapatkan informasi.
"Aku seorang Sculptor yang mencari sesuatu untuk
memahat."
"Sculptor? Apa kamu sudah ke Todeum? Ini hanyalah sebuah
kota kecil. Ada rumor jika Todeum memiliki sesuatu yang bisa dipandang sebagai
inspirasi bagi para Sculptor. Meskipun hal itu tak terkonfirmasi."
"Apa hubungan antara kota ini dan Todeum?"
"Ini hanyalah sebuah kota kecil, sebuah tempat yang
damai, di mana para vampir menjauh dari keramaian dan kesibukan dari sebuah
kota. Todeum berjarak beberapa hari ke arah timur, jika kamu mau ke sana,
meskipun aku tidak merekomendasikannya. Ada rumor lain yang mengatakan, kota
itu menjadi lebih berbahaya."
Menurut si vampir pemilik toko itu, Seirun adalah semacam
kota di mana para pemula memulai.
҅Aku tak berpikir
Todeum adalah tempat yang bagus untuk orang-orang yang lemah.҆
Setelah itu, mereka mulai mengumpulkan dan membuktikan
keaslian dari informasi yang didapatkan dari para vampir.
"Seirun? Kamu menanyakan darimana kota ini mendapatkan
namanya? Itu adalah nama salah satu dari tiga bulan kami: Pallun, Gorun, dan
Seirun. Ratu vampir bangsawan malam hari dari Todeum juga memiliki nama yang
sama. Dia juga sangat cantik. Jika dia meminta, aku akan dengan senang hati
mencabut dan mendedikasikan hati manusiaku, jika aku adalah manusia."
"Sebuah tips untuk kalian para turis manusia,
hindarilah gang di malam hari. Itu adalah sebuah tempat di mana banyak manusia
dikuras darah mereka. Jadi, tak pernah ada yang mendapatkan kemajuan
mereka."
"Kamu benar-benar ingin tahu tentang Todeum? Itu
awalnya tempat di mana orang mati beristirahat, bisa kamu sebut sebuah kuburan.
Tapi untuk suatu alasan, mereka bangkit dari tidur mereka dan mulai mencari
darah. Dan sekarang, itu menjadi sebuah kota untuk para bangsawan malam hari.
Bergabung dengan mahluk hidup? Kenapa para Bangsawan harus melakukan sesuatu
yang melepaskan kepentingan mereka?"
"Negeri vampir berbeda dengan negeri manusia. Orang
mati dikirim kembali ke atas tanah. Bagaimana dengan barang-barang milik
mereka? Kami para vampir hanya menyertakannya bersama mereka, karena kami tak
membutuhkan barang-barang milik manusia. Meskipun, item-item antik dan permata
kadang-kadang bisa 'salah ditempatkan'."
"Tsk! Vampir-vampir muda sialan jaman sekarang. Aku telah
menyetujui untuk tak mencari kelelawar vampir emas...."
"Aku tak melakukan hal itu, ketika aku masih
anak-anak.Kadang-kadang mereka bahkan tak berhasil kembali saat fajar, di hari
berikutnya. Aku harap, tak terjadi apa-apa pada mereka."
"Kebanggaan kota kami? Kami memiliki banyak cewek-cewek
vampir yang sangat sexy.... ahem! Pergilah ke tempat lain dan tinggalkan
aku."
Para vampir dewasa di jalanan!
Ada perbedaan besar dalam kesenjangan generasi, para pemuda
umumnya adalah para sampah. Weed menemui dan berbicara dengan beberapa dari
mereka.
"Kamu manusia? Apa kau mau mengendarai sesuatu yang
membuat darahmu terpompa? Ok, itu bagus! Sudahkah kamu melihat pemandangan dari
gang? Itu adalah tempat di mana segalanya tampak sangat megah. Jika kamu mau
pergi, aku bisa memandumu ke sana dan......"
"Para vampir perempuan, mereka banyak berbicara itu
luar biasa. Klan Jakkuman tampaknya telah menghilang, meskipun entah itu benar
atau tidak, hal itu tak benar-benar penting bagiku."
"Rumor di Seirun mengatakan jika sang ratu vampir yang
memiliki nama yang sama dengan tempat ini adalah yang tercantik. Tetapi, aku
belum pernah bertemu denganya. Aku penasaran ada di mana dia."
Para Geomchi berpisah cukup jauh dari kelompok itu, karena
pikiran mereka hanya dipenuhi vampir wanita yang menjual apel. Sekarang,
memakan apel yang mereka beli, terkadang, mereka akan mengarahkan tinju mereka
ke udara atau mengangkat jempol sambil berteriak keras-keras.
"Kerajaan Vampir horeeeee!!!"
"Hidup semua vampir!"
"Ahem! Hal yang bagus kita datang ke sini. Terima kasih.
Weed."