Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V11E04P04

gambar


4. Misi Penyelamatan Roselyn (4)



Sebuah pertarungan terhormat satu lawan satu selama sebuah pertikaian. Di dalam perang, masa bodoh dengan hal itu!
Para Geomchi mengulangi taktik menyerang yang sama, kemudian mundur sambil mengeroyok satu Paladin dengan 3-4 orang.
Mereka melanjukan melakukan hal itu, saat mereka mengisolasi beberapa Paladin, dan menghabisi mereka. Para Priest terus-menerus mengeluarkan penyembuhan dan virus, tapi para Geomchi bisa menekan para Paladin sampai pada batas mereka.
Para Geomchi memiliki banyak pengalaman menyerang kelompok musuh yang besar, jadi para Priest tak memberi kerusakan yang berarti, saat mereka mencoba untuk turut campur.
Di sisi Paladin, mereka tak diberi sedikitpun waktu untuk menghirup nafas, saat mereka menghadapi gempuran membabi buta dari para Geomchi.
Dalam pertempuran tersebut, hanya dalam sesaat pada momen tersebut!
Untuk satu Paladin yang terkurung, dia diserang 5-6 kali dalam waktu yang singkat itu.
Air mata Weed yang terhibur memudar, saat dia mendekati para Priest pada rute yang berbeda dari kejauhan. Dia berniat menyerang para Judge dan para Priest yang berlokasi di belakang unit Paladin.
Dadadadadadadadak!
Dari suatu tempat, langkah-langkah kaki mendekatinya tanpa sebab yang jelas.
Oleh karena itu, Weed tanpa mempedulikannya, mempercepat langkahnya di medan tersebut. Tapi kemudian, Zephyr juga melakukan hal yang sama.
Awalnya, niatnya murni. Weed hanya mempercepat untuk mendapatkan tingkat kecepatan berlari yang sama. Kemudian tiba-tiba, mereka berdua terus meningkatkan kecepatan mereka seolah-olah berada dalam sebuah kompetisi.
Harga diri pria.
Untuk alasan sepele semacam itu, bahkan jika stamina mereka terkuras, mereka sudah pasti menolak untuk tertinggal di belakang.
Jika mereka berada dalam kondisi yang sama, Weed akan sedikit lebih cepat. Tapi pada saat ini, dia memakai armor berat. Jadi, Zephyr bisa menyaingi kecepatan Weed.
Weed adalah yang pertama membuka mulutnya. Meskipun dia terengah-engah,kata-katanya mengalir keluar dengan tenang.
"Medannya lumayan sulit."
"Bukan masalah besar."
Zephyr juga mempertahankan kebugarannya.
"Bagaimana kalau kamu melambat? Itu akan sedikit sulit untukmu...."
"Apa hyung-nim mengatakan itu sulit karena sedikit lebih tua dariku? Aku memiliki tubuh yang sangat ringan."
"Hu hu hu, anginnya cukup tenang. Sejauh ini, aku hanya menggunakan 1% dari kekuatanku."
"Hanya 0.2% dari kekuatan sejatiku, yang telah terpakai saat ini."
Pola pikir persaingan yang kekanak-kanakan dari pria tak akan berakhir. Weed mengangkat tangannya. Masih ada jarak yang lumayan jauh dari para Priest. Namun, dia memiliki senjata rahasia yang tersembunyi.
High Elf Yurika's Bow.
Impian dari semua Archer. Weed memasang anak panah pada busur tersebut. Kemudian menembakkannya ke arah Priest.
Syusyuk!
Busur tersebut mengandung kekuatan dari roh air. Panah tersebut membesar, saat meninggalkan aliran tetesan air pada lintasannya. Segera panah itu mencapai targetnya.
Puwawak!
Panah itu menyapu para Priest seperti sebuah gelombang. Busur megah yang bisa menggunakan kekuatan roh air!
Skill Archery milik Weed tidaklah sangat bagus. Kebanyakan dari pertempurannya, dia mengandalkan pedangnya. Panah yang dia tembakkan sebelumnya hanya melayang ke arah monster dari kejauhan. Dan juga, karena skill tersebut bukanlah satu set mastery miliknya, itu memiliki kekuatan yang sangat kecil seolah-olah menurun.
Tapi tembakan dari Yurika's Bow mencapai para Priest pada jarak yang mengejutkan, dan menghasilkan damage standart.
҅Busur ini benar-benar bagus.҆
Weed terus menembakkan panah menggunakan Yurika's Bow ke arah para Priest. Mana miliknya dengan cepat terkuras, tapi dia tak peduli.
"Bajingan pengecut!"
"Kami adalah penganut Dewa."
"Kau pasti menerima amarah Dewa!"
Teriakan dari para fanatik!
Weed dan Zephyr mendekat pada para Priest dengan lari mereka yang cepat. Tatapan Weed menjadi dingin.
҅Aku akan memenangkan pertempuran ini dan mengambil set armor itu .҆
Banyak orang juga mengambil peran para Priest. Sayangnya, harga dari jubah para Priest jauh lebih rendah.
Karena mereka biasanya tak berada di barisan depan saat pertempuran, armor mereka tak memerlukan banyak defense.
҅Set armor!҆
Mati-matian mendapatkan item-item!
"Moonlight Sculpting Blade!"
Mengarahkan pada para Priest!
Weed memaksa masuk di antara para Priest, saat dia mengacungkan pedangnya.
Karena fakta jika level miliknya lumayan tinggi daripada qiest saat ini, para Priest kehilangan nyawa mereka dalam 2 atau 3 serangan.
҅Gelang, cincin, anting-anting, staff sihir! Semuanya milikku!҆
Weed menjarah para Priest, saat melewati mereka.
Zephyr juga menyerang dengan radius yang luas, saat dia mengayunkan joran pancingnya. Sementara Surka menggunakan tinjunya dalam pertarungan jarak dekat. Pada saat yang sama, Maylon dan Pale memposisikan diri mereka di atas sebuah bukit.
"Triple Shot!"
"Fatal Blow!"
Dan untuk mendukung mereka berdua saat menembakkan panah mereka, Romuna mengeluarkan sihirnya.
"Fire Tornado!"
Sebuah topan api yang besar terjadi.
Daripada menyerang secara langsung, sihir itu memiliki jangkauan luas dan menghantam banyak musuh. Pada dasarnya, mencegah para Priest menggunakan sihir mereka.
Hwareureureu!
"Kueahak!"
Para Priest berteriak.
Tanpa menghiraukan api yang ada di sekitarnya, Weed terus menargetkan para Priest. Tanpa perlindungan dan penyembuhan dari para Priest, para Paladin tewas dengan cepat satu per satu. Geomchi2 dan Geomchi3 bergabung dengan Weed di tengah-tengah api tersebut.
"Aku akan membantu."
"Kita harus memecahkan pasukan mereka."
Saat mereka membaca aliran pertempuran, para Paladin bersatu menjadi satu perkumpulan yang kokoh. Tampaknya, karena melewati batas mereka, mereka tak hancur.
[Untuk keyakinan kami, kami mempersembahkan penderitaan kami.
Semoga Dewa menghukum orang-orang sesat ini.]
Para Paladin mengorganisir diri mereka sendiri dan memanjatkan doa mereka. Kontras dengan karakteristik mereka, mereka bahkan membuang perisai mereka.
[Kami akan selamanya tetap setia, bahkan untuk mengikuti dalam kematian.
Demi Dewa, kami serahkan hidup kami.]
Saat mereka melanjutkan menyanyikan pujian, para Paladin dengan ganas mengayunkan pedang mereka. Sambil mengabaikan pertahanan, mereka bertarung dan siap menghadapi kemusnahan. Para Geomchi membalas demi hidup mereka.
"Sialan!"
"Dari mana mereka mendapatkan kekuatan itu...."
Kehendak untuk hidup dari para Paladin, dua kali lebih besar daripada para Geomchi.
Para Geomchi dikepung oleh para Paladin, sampai pada poin di mana hanya ada sedikit jarak di antara masing-masing Geomchi. Kemudian para Paladin menyerang tanpa henti, saat mereka mengabaikan pertahanan mereka. Tetapi, karena damage yang mereka hasilkan cukup sedikit, masing-masing dari mereka jatuh satu per satu.
Pertempuran ganas tersebut belangsung selama lebih dari 40 menit!
Saat para Shadow Priest dijatuhkan di hadapan mereka, para Shadow Paladin juga kehilangan nyawa mereka. Para Geomchi terkulai saat mereka duduk.
"Uhuk."
"Sudah lama aku tak merasa gugup."
Stamina mereka terkuras, setelah pertempuran yang panjang tersebut. Bahkan, jika mereka melawan monster yang sulit, mereka bisa dengan mudah beristirahat di antara pertempuran. Tapi, perang melawan para Paladin ini adalah sebuah keharusan demi kepentingan quest. Dan tak boleh berhenti, karena mereka harus memenangkan pertempuran tersebut.
Geomchi13 menyeringai. "Syukurlah. Anak-anak tak terluka."
Geomchi19 juga setuju.
"Apa kita cukup bermartabat? Akan memalukan, jika kita tak bisa melindungi mereka."
Mereka menghadapi serangan dari para Shadow Priest dan para Paladin, untuk memastikan keamanan Seechwi dan Yurin di belakang.



< Prev  I  Index  I  Next >