LMS_V12E06P03

6. Bayangan Item Jarahan (3)
Roti, kue, minuman.
Tiket bioskop, tiket konser, gambaran, game, CD, dan lain
sebagainya.... Kapanpun dia menginginkan salah satu dari barang-barang ini, dia
akan menjual darahnya. Jadi sejak kecil, dia telah membiayai dirinya sendiri
melalui penjualan darahnya. Melakukan hal itu sekarang, bukanlah masalah yang
besar.
Tori dengan Mapan disampingnya, tengah menangkis
serangan-serangan dari para Unicorn dan Pegasus dari kiri dan kanan. Setiap
kali HPnya menurun, dia akan menancapkan taringnya pada leher Mapan dan menghisap
darahnya!
"Tornado Blade!"
Tori menggunakan skill miliknya, tanpa sedikitpun
keragu-raguan. Mulai dari situ, menonton dari sudut pandang Mapan yang tak
cocok untuk pertempuran, juga memiliki beberapa saat-saat tegang. Berkat
serangan geriliya Tori dari menyerang dan menggunakan serangan area, para
praktisi bisa bergantian istirahat sejenak.
Kemudian, Weed mulai fokus pada satu musuh pada satu waktu,
dan menghabisi mereka. Karena tak bisa memfokuskan intensitas dari serangan,
pertempuran berlangsung hampir dua kali lebih lama dari yang sebelumnya, dan
menenangkannya setelah itu.
[Bertarung melawan Mahluk Suci di kastil ke-16 dari Todeum.
>Kastil yang tersisa: 31
>Fame naik sebesar 60
>Menerima tambahan 60% exp tempur]
Waktunya untuk sedikit beristirahat dan bersantai!
Mereka telah keluar sebagai pemenang, setelah banyak
pertempuran yang sulit. Tetapi, masih ada lebih dari 30 kastil yang tersisa.
"Jadi, quest kelas A adalah sesuatu seperti ini,
eh." Geomchi2 mengeluarkan senyum penuh kebanggaan.
"Menarik juga. Ini benar-benar membuat tulang
punggungku menggigil!" Geomchi sudah bersiap untuk mengakhiri istirahatnya
dan kembali bertempur.
"Ayo, maju. Sangat disayangkan jika kita hanya memiliki
30 lagi pertempuran yang menarik ini."
Bagi mereka yang menikmati pertempuran, itu bukanlah sesuatu
yang bisa membuat senang. Pale dan party itu telah memulihkan beberapa energi. Pertempuran-pertempurannya
memang sulit, tapi lebih memuaskan. Fokus selama pertarungan adalah pertempuran
tersendiri tanpa jeda sedikitpun.
Mahluk-mahluk suci yang harus mereka lawan kali ini selalu
berjumlah di atas 60. Di setiap pertempuran, semua orang mengerjakan peran
mereka tanpa satupun yang bersantai-santai. Selama pertempuran di kastil ke-19
melawan mahluk-mahluk ini, Geomchi, para instruktur, dan semua praktisi
melewati level 293.
Tingkat pertumbuhannya sangat luar biasa. Selain dari exp
dasar yang diterima dari para Unicorn dan Pegasus, tambahan exp tempur adalah
perolehan terbesar.
Setelah melihat levelnya, Geomchi9 berkata.
"Leveling sangat mudah."
Geomchi11 setuju.
"Aku tahu, huh. Ketika kita berburu sendiri di sana sini,
itu benar-benar lambat, dibandingkan dengan seberapa mudahnya untuk naik level saat
kita berburu bersama Weed."
Segera setelah dia mendengarnya, kepala Pale mulai merasa
pusing. Biasanya ketika orang-orang mendengar kata-kata ini, mereka akan
melompat sambil berteriak.
"Leveling dengan cara ini lebih mudah!"
Leveling di atas level 200 adalah sesuatu yang mirip dengan
terjebak dalam lalu lintas. Karena exp poin yang diperlukan untuk mencapai
level selanjutnya meningkat berlipat ganda, bahkan membunuh monster berlevel
sama memberi exp yang sedikit.
Namun, para Geomchi tak tahu arti dari kelelahan mental,
seiring dengan pergerakan tubuh yang berlebihan. 18 jam perburuan dalam sehari,
dan bahkan lebih banyak saat memiliki kesenangan dari berburu dalam kelompok.
Di sini, Weed sangat cepat secara tak biasa. Hanya dengan
melibatkan party yang dia pimpin, mereka dipaksa tenggelam di dalam pertempuran
yang ia buat.
Kecepatan berburu yang tak masuk akal!
Makan dan berburu, dia menekan mereka sampai pada batas
mereka. Level Weed adalah 347.
Tetapi itu hanyalah levelnya belum lagi pertumbuhannya yang
lain. Skiil Pedang, Archery, Magic, dan skill-skill tempur yang lainnya!
Perkembangan skill serangan juga memiliki pertumbuhannya sendiri.
Untuk melampaui tahap Intermediate dan mencapai tahap
Advanced dari skill-skill, melalui artian umum sangatlah sulit, karena memiliki
berbagai skill. Namun, itu lebih mudah di sini, berkat kekuatan dari para
monster yang dia lawan.
Ketepatan serangan untuk meningkatkan hit rate terhadap
monster yang memiliki level lebih tinggi darimu, kamu bisa mendapatkan jumlah
yang lebih banyak daripada yang biasanya. Melalui metode ini, keahlian skill-skill
miliknya, meningkat secara signifikan. Kemudian, Maylon bertanya seolah-olah
hal itu menghantam dirinya secara tiba-tiba.
"Oh, Weed-nim."
"Ya?"
"Kenapa kamu belum membuat patung sampai
sekarang?"
Menjahit, Blacksmith, First Aid, Herbs, Cooking, dan
skill-skill tempur!
Weed telah meningkatkan keahlian dari semua skill lain, tapi
tidak untuk skill memahat. Dia cukup penasaran tentang alasannya.
Bagi Weed, ada suatu kondisi.
Sampai sekarang dia telah mengukir kayu untuk membuat
patung-patung kayu di waktu luangnya, setiap kali memungkinkan untuk melakukan
hal itu. Tapi, dia tak berusaha untuk membuat sesuatu secara sungguh-sungguh.
҅Sebuah patung besar.
Tak ada waktu untuk membuat hal semacam itu .҆
Untuk membuat patung setinggi 10 meter atau lebih, artinya
harus terus berada di dekat patung itu dan mengerjakannya selama
berminggu-minggu.
Mendapatkan materialnya juga merupakan sebuah kendala. Jadi,
selain harus menciptakan sebuah patung besar, dia harus menemukan sesuatu yang
berukuran sesuai. Serta, dengan kesulitannya menjadi material yang layak.
Selain itu, Todeum adalah sebuah tempat yang dipenuhi banyak
komposisi sempurna dan jumlah patung yang cukup banyak. Mereka belum menemukan Classic
atau Magnum Piece, tapi ada patung-patung dan lukisan-lukisan yang layak,
hingga mendapatkan keahlian melalui melihatnya. Jadi, dia tak merasakan
kebutuhan untuk membuat sebuah karya.
Weed menjelaskannya secara sederhana.
"Aku masih belum mendapatkan inspirasi untuk
menciptakan sebuah karya. Dan di kastil-kastil milik para Vampir Todeum, ada
banyak lukisan dan patung yang belum ditemukan."
"Ah, jadi begitu."
Dengan cepat teryakinkan, Maylon menarik diri dari
menanyakan lebih jauh lagi. Hwaryeong yang tampaknya merenungkan sesuatu,
bertanya.
"Apa itu membutuhkan suatu kayu atau batu yang spesifik
bagimu, untuk memahat sesuatu?"
"Huh?"
"Itu, aku berfikir jika itu adalah sesuatu yang ingin
kamu ungkapkan. Lagian, hal semacam itu tak terlalu penting."
Di dalam kastil-kastil vampir, mayoritas dari patung-patung
dibentuk dengan diukir pada dinding atau langit-langit. Meskipun beberapa
terlalu polos dan tak seperti patung-patung yang dibuat secara megah, untuk
menarik banyak perhatian.
Hwaryeong bertanya-tanya.
"Kenapa itu harus sesuatu yang bersifat fisik untuk
membuat patung?"