LMS_V12E08P04

8. Tahanan Perang (4)
Kalimat Weed hanyalah beberapa kata yang membuat Koldeurim
meledak dalam frustasi!
Harapan yang ia rasakan saat datang bersama para manusia ini
dengan tegas hancur berkeping- keping. Di dalam manik-manik tersebut yang
terisi dengan jiwa Koldeurim, kilauannya menjadi semakin dan semakin redup.
Jiwa yang terluka dari seorang Knight!
Maylon dengan lembut berbisik pada telinga Weed.
"Weed-nim, dalam hal ini, kebangkitannya akan baik-baik
saja, karena hal itu sudah ditetapkan."
"Kenapa bisa begitu?"
"Dengan orang dari masa lalu, ada beberapa prasyarat
untuk kebangkitan, seperti menempati tubuh baru... yah, hampir semua dari
mereka mencari tubuh seorang Warlock. Atau jika ada sebuah tubuh di kuil, itu
bisa digunakan juga.
Jika jiwanya menghilang dan tubuhnya belum menghilang, tubuh
tersebut bisa diawetkan melalui sihir atau ditempatkan di dalam sebuah dungeon
yang sesuai untuk mengusir penyusup. Jadi, itu memungkinkan untuk tubuh itu
bertahan."
"Jadi, kamu mengatakan jika dia benar-benar bisa
dibangkitkan di benua."
"Itu sangat mungkin."
Bahkan dengan itu, Weed tak akan melepaskan Koldeurim begitu
saja.
"Tapi Koldeurim tak akan pernah tahu seberapa sulit
kami berjuang hanya untuk sampai di sini. Untuk menyelamatkanmu, kami harus
menyerah pada tuntutan para Vampir.
Itu seperti melemparkan lumpur ke seluruh tubuh kami,
setelah kami semua datang ke sini... Jika kami begitu saja melepaskanmu secara
mau tak mau, maka kamu hanya akan melupakan kebaikan yang kamu terima."
- Seorang Knight tak akan pernah melupakan rasa terimakasih
kepada orang lain.
"Koldeurim, jika kau mengamalkan keksatriaan sama
seperti yang kamu lakukan melawan para monster, aku harap, kamu tak lupa untuk
berdiri tegap dengan keyakinan. Itu saja yang benar-benar aku inginkan untuk kamu
lakukan."
Mode berhati emas!
Tanpa harus menghancurkan manik-manik yang berisikan jiwa
tersebut, Weed sedang berjuang untuk meningkatkan keakraban dengan mahluk yang
ada di dalamnya. Bagi para Knight yang lurus, niatnya adalah untuk meniru
integritas dan kepolosan.
Namun, Koldeurim bukanlah sekedar seorang Knight yang hebat,
karena dia tak dengan mudah tergoyahkan.
- Itu aneh. Sesaat yang lalu kamu berkata kamu tak peduli
untuk melepa......
"Itulah keyakinan yang ingin aku lihat darimu. Dalam
kenyataannya, untuk menyelamatkanmu, kami kehilangan banyak rekan-rekan kami. Hiks!"
Weed bahkan berusaha untuk memeras keluar air mata!
Dia menampilkan senyum dengan pemikiran tentang para
praktisi yang mati.
҅Kurasa mereka telah
mendapatkan apa yang mereka inginkan.҆
Meski demikian, melihat seorang petualang yang
memprioritaskan rekan-rekan seperti itu, suara Koldeurim melembut.
- Ha..Hanya untuk menyelamatkanku... di masa depan, ketika
aku bisa kembali ke Kerajaan Kallamore, aku tak akan pernah melupakanmu. Aku
minta maaf. Aku tak memiliki apa-apa pada saat ini untuk dihadiahkan padamu. Tetapi
di masa depan, aku janji, aku tak akan melupakan untuk melakukannya.
Jika seseorang berteman dengan seorang raja atau para
bangsawan, maka kesempatan dari menerima quest akan lebih tinggi sementara
hadiahnya juga semakin besar.
Tapi hanya dengan sedikit kedekatan yang dibuat di sini,
maka mereka bisa mengatur kerangka untuk memiliki akses yang lebih mudah ke
Kerajaan Kallamore, untuk datang dan pergi sesuka mereka.
Sebagai seorang Dark Gamer, dia membutuhkan untuk memiliki
keakraban dengan beberapa kerajaan, tak peduli seberapa bersikonya hal itu.
Weed sudah puas dengan ini, tapi sebuah pemikiran yang
tiba-tiba telah muncul.
"Summon Death Knight Van Hawk!"
"Aku menjawab panggilanmu, Master!"
Death Knight.
Alasan dia dipanggil adalah, karena dia dulunya seorang
Knight dari Kallamore.
"Bukankah kamu juga seorang Knight dari Kerajaan
Kallamore?"
"Saat masih hidup. Sekarang sebagai seorang Death
Knight, aku sepenuhnya didedikasikan pada master."
"Meski begitu, kamu bisa berbincang-bincang sedikit di antara
kalian berdua, karena kalian berdua penduduk asli Kallamore."
"Dimengerti."
Si Death Knight menatap Koldeurim yang terjebak di dalam
manik-manik itu.
"Kamu seorang penduduk asli Kallamore?"
- Ya. Tapi aku tak bisa mengungkapkan namaku pada seorang
Death Knight.
Koldeurim berusaha untuk menyangkal pemikiran tentang pada
keksatriaan yang bergengsi, yang sama dengan seorang Death Knight. Si Death
Knight dengan sabar bertanya.
"Dari pleton mana?"
- Apa?
"Aku bertanya dari pleton mana kamu ditugaskan dari
akademi ksatria."
- Pleton 694.
Setelah mendengar itu, si Death Knight menyeringai.
"Sudah sejauh itu huh? Aku dari pleton 164."
- Seonbae-nim!
Sekali seorang Knight, tetap seorang Knight. Van Hawk adalah
seorang seonbae/senior bagi Koldeurim untuk seumur hidup, karena telah melayani
Kerajaan Kallamore. Itu bukan masalah keakraban.
Itu adalah peringkat!
Jenjang peringkat Death Knight Van Hawk dan peringkat
Koldeurim telah terbentuk. Dalam sebuah artian, itu sama seperti mereka dengan
peringkat yang lebih tinggi dalam militer, yang bahkan tak mengangkat satupun
jari.
Si Death Knight telah hidup untuk waktu yang lama.
"Ketika aku berada di Kallamore, kami membuat seluruh
benua berguncang ketakutan. Sejak kapan Kallamore tampak begitu tak
berdaya?"
- Aku minta maaf, Seonbae. Kekuatan nasional kita telah
banyak melemah, karena negara-negara tetangga yang bahkan tak ada dalam peta
lagi.
"Bagus sekali."
- Itu sepenuhnya kesalahan kami karena kurang mampu. Jika
aku tak ditangkap oleh para Vampir saat itu.... ah! Seonbae-nim tolong
selamatkan aku.
"Sebagai seorang mantan Knight Kallamore, itulah yang
harus aku lakukan."
- Terimakasih, Seonbae-nim.
"Apa-apaan itu! Aku tak bisa percaya kamu terpedaya
oleh mereka, dari ras Vampir."
- .........
Roh Koldeurim yang memiliki harga diri tinggi menciut di hadapan
Weed dan si Death Knight.