Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V13E02P02

gambar


2. Princess's Knight (2)




Kecurigaan melintas di mata Chung Il Hoon.
"Bagaimana kamu bisa tahu namaku? Mungkinkah kamu seorang mata-mata dari Dojang lain yang datang untuk membuat proposal..."
Bahkan jika mereka mencoba untuk memancingnya dengan seseorang yang cantik, dia tak akan meninggalkan Dojang. Tak peduli dari siapa mereka menerima tawaran, entah itu para instruktur atau para prakstisi, tak akan ada yang menerimanya. Dengan waktu yang telah mereka kumpulkan dalam mempelajari ilmu pedang, kedalaman kehormatan mereka jauh melebihi setiap jumlah uang yang ditawarkan.
Senyum cerah si wanita membentuk lesung kecil dan dia bertanya.
"Apa? Aku bukan seorang mata-mata. Tapi, bukankah kamu menungguku?"
Sekarang Chung Il Hoon benar-benar terkejut.
"A-A-Ap-Apa?"
Kakak tertua dari Dojang!
Bahkan, ketika dia dengan tangan kosong menghadapi seseorang yang membawa sebuah pedang asli, dia bisa mempertahankan ketenangannya. Tapi sekarang, dia benar-benar shock.
"T-ta-takmu-mung-mungkin....se-se-ses-sesuatu... tak mungkin k-ka-kamu bisa tahu apa yang aku lakukan..."
"Goemchi2. Apakah kamu bukan Chung Il Hoon-ssi?"
"ii-it-it-itu... benar..."
"Aku Seechwi, Il Hoon-ssi!"
Chung Il Hoon telah kehilangan jiwanya melihat bentuk manusia Cha Eunhee. Para guru yang lainnya juga membeku di tempat.
҅Tak mungkin.҆
҅Itu mustahil.҆
҅Apa-apan sih yang sedang terjadi di sini .҆
҅Gadis ini... Orc Seechwi.҆
҅Tunggu sebentar. Kita bisa mengubah penampilan kita di Royal Road, kan? Kita tetap sama, namun dalam kasusnya, dia mengubah penampilannya. Mengapa kita tak terpikir tentang hal itu?҆
Bahkan sampai sekarang, mereka masih relatif tak terbiasa dengan Royal Road.
"......"
"......"
"......"
Ada keheningan panjang di dalam Dojang. Chung Il Hoon, para instruktur lainnya, bersama dengan Grand Master Ahn Hyundo, semuanya diam. Para praktisi juga tak berbicara sepatah katapun. Semuanya hanya menatap Cha Eunhee.
҅tak terpikir Il Hoon memiliki bakat semacam ini.҆
Ahn Hyundo lebih terkejut pada hal ini, daripada ketika dia mengetahui bakat Chung Il Hoon dengan pedang.
҅Seorang wanita secantik itu adalah pacar kakak pertama .҆
҅Tidak. Aku tak menganggap ini kenyataan . Biarlah ini menjadi mimpi , aku akan segera bangun.҆
Ahn Hyundo, para instruktur, serta semua praktisi, tak memakan kimbap yang dibawa Cha Eunhee. Tidak, mereka ingin tapi tak bisa mengumpulkan keberanian untuk melakukannya. Karena wajah pada gulungan tersebut terlalu manis. Tapi mereka dipaksa oleh gulungan tersebut, dan segera setelah kimbap yang pertama masuk, rasanya menyebar.
҅Keueuk! Gulungan kimbap ini manis dan halus.҆
҅Dia bahkan pandai memasak.҆
҅Aku sudah pasti akan meninggalkan Ramyeon seumur hidup, untuk ini.҆
Ahn Hyundo, para instruktur, dan para praktisi semuanya menjadi sedih, membuat gulungan- gulungan  kimbap tersebut tampak mengeras, karena mereka jadi sulit mengunyah. Ini adalah pertama kalinya sejak lahir bahwa mereka ragu-ragu dengan makanan.
Setelah beberapa saat, seseorang yang paling berusia, Ahn Hyundo menarik napas panjang.
"Hmmm! Jadi, kamu adalah Seechwi?"
Cha Eunhee menjawab dengan sopan.
"Ya, Pak."
Dia mengenakan blus krem yang indah, beserta dengan rok manis sepanjang lututnya. Seluruh tubuhnya memiliki kurva yang tepat. Dia memancarkan kecantikan tertinggi dari seorang wanita. Meskipun itu bukan kecantikan yang sebanding dengan Hwaryeong atau Jeong Hyo Lynn, dia sangat cantik di antara masyarakat umum.
Ahn Hyundo mengangguk.
"Baiklah kalau begitu. Perlakukanlah Il Hoon kami dengan baik."
Dia bangkit dan dalam diam menuju ruangannya. Dengan cara yang rapi. Namun dalam kenyataannya, hatinya sakit, karena dia harus keluar dari sana. Bagi para instruktur yang tersisa, Cha Eunhee adalah objek yang menarik. Kata-kata keluar dari mulut Choi Jong Bom.
"Hyeongsu-nim, boleh aku bertanya padamu tentang sesuatu yang ingin aku ketahui?"
Saat itulah, Chung Il Hoon mengeluarkan senyum yang tak bisa dihentikan.
"Fufufu."
Dia mengatakan 'Hyeongsu-nim'! Sebuah istilah yang dia tak tahu jika itu begitu menyenangkan. Cha Eunhee mengungkapkan gigi putihnya yang cemerlang sambil sedikit tersenyum.
"Ya. Silahkan."
Choi Jong Bom bertanya dengan hati-hati.
"Umm... kamu lulusan dari sekolah mana?"
"Itu..."
Cha Eunhee berusaha untuk menjawab, tapi Chung Il Hoon menjadi jengkel dan menegur.
"Ya ampun, Jong Bom! Kenapa sekolah yang dipentingkan di sini?"
Chung Il Hoon adalah seorang keluaran SMA Para instruktur dan murid-murid yang lainnya juga sama, putus SMP atau SMA. Itu bukan sesuatu yang bisa mereka banggakan.
Jika seseorang lulus dari SMA, orang itu akan diklasifikasikan sebagai orang elit di sini. Jadi, ketika Choi Jong Bom mengutarakan pertanyaan ini tanpa sadar dari gagasan tersembunyi, Chung Il Hoon berpikir berbeda.
҅Dia pasti malu, karena tak bisa lulus karena suatu insiden.҆
Pertimbangan kepedulian seorang pria. Alasan kenapa Chung Il Hoon telah memikat pikiran Cha Eunhee. Cha Eunhee menjawab dengan senyum.
"Tak apa-apa. aku tak punya alasan untuk tidak menjawab. aku lulus dari Harvard."
"Huh?"
Choi Jong Bom bingung.
"Maksudmu lembaga Harvard di pusat kota untuk melaksanakan pengulang ujian masuk perguruan tinggi?"
"Itu adalah Universitas di Boston, AS."
"Guah!"
Hal ini mengakibatkan jeritan-jeritan kebingungan, kemudian terjadi keheningan yang berat. Para instruktur dan para praktisi secara tak sengaja mengenal seseorang dari Harvard University. Kali ini, Ma Sang Bom yang bertanya.
"Maaf karena bertanya, tapi apa pekerjaanmu sekarang?"
"Aku di rumah sakit."
"Oh, kamu seorang perawat."
"Bukan, aku seorang dokter."
"Do-Dokter?"
"Iya. aku seorang psikiater."
Mata Ma Sang Bom menjadi waspada. Bagi Chung Il Hoon untuk mendapatkan seorang pacar, instruktur berusia pertengahan 30 tahun. Para praktisi juga, tengah putus asa.
҅Tidak tidak. Ini bukan saatnya bagi kita untuk terombang -ambing tanpa tujuan.҆
҅Kita berada di akhir20-an, sementara usia 30 sudah di depan mata. Bisa mendapatkan seorang pacar cantik dan cerdas...҆
Masa depan tampak semakin dan semakin suram bagi mereka. Di dalam hati, guyuran hujan dan guntur menghantam mereka.
҅Ini tak mungkin.҆
҅Tak ada waktu yang boleh disia-siakan҆
Para instruktur dan praktisi semuanya berdiri.
"Kita harus masuk ke Royal Road!"
"Ayo kita log in!"
"Desa Orc! Kita harus pergi ke desa itu!"
Mereka semua mendapatkan tujuan yang besar pada saat yang sama. Pada saat itu, kapsul milik Ahn Hyundo sudah ditempati dan terhubung. Segera setelah mereka muncul di Morata, mereka semua dengan ganas meluncur menuju desa Orc.
****



< Prev  I  Index  I  Next >