LMS_V13E06P05

6. Patung Seorang Putri (5)
Meskipun saat ini, ada beberapa masalah, Morata telah
berkembang melampaui masa lalunya.
҅Investasi budaya? Apa
yang terjadi di sini? Aku tak pernah menginvestasikan pada kategori semacam
itu.҆
Weed berkeliling di sekitar Pintu Masuk Selatan di kota,
menghabiskan waktu mengunci dirinya sendiri pada perenungan tentang alasannya.
Di tengah-tengah ini, seorang pria seperti bandit dengan fisik yang besar dan
berjengkot lebat mendekatinya.
"Permisi, apa kamu seorang Sculptor?"
Weed secara reflek memeriksa tubuh pria itu dalam mode
Jeonshin-nya. Mithril Boots!
Di sisi lain, pakaian dan jubah kulit yang tak sesuai untuk
perjalanan, memiliki lapisan-lapisan yang rusak.
҅Dalam kebanyakan
kasus, orang-orang tak menyukai masalah. Jadi, mereka mengganti pakaian mereka
dengan sesuatu yang tak mencolok, saat masuk ke dalam sebuah kota , untuk
menyembunyikan level mereka yang tinggi .҆
Termasuk Mithril Boots itu, pria itu tak mengganti
keseluruhan penampilannya seperti kebanyakan orang. Jika Mithril Boots itu
memiliki efek Kecepatan Pergerakan, maka harga dasar dari item mahal itu
setidaknya pada harga 3.000.000 won!
Setelah Weed menyelesaikan pemeriksaan cepatnya, dia dengan
hati-hati menjawab.
"Itu benar."
Ada beberapa hal dalam pikirannya yang membuatnya waspada.
Meski demikian, ada kemauan untuknya menjawab karena satu hal, pertanyaan pria
itu tentang Sculptor. Karena itu, adalah sebuah pertanyaan apakah Weed seorang
Sculptor atau bukan, maka kemungkinan besar, permintaan dari lelaki ini akan
berhubungan dengan memahat.
Weed tak akan melewatkan sehari atau dua hari tanpa memeras
orang lain untuk bertahan hidup.
҅Mungkin itu tentang saat
aku merampok dia sebelumnya? Mungkin aku memberinya sebuah item rusak? Jika
bukan itu, maka urusan apa yang dia miliki denganku ?҆
Pria yang mirip dengan seorang bandit itu mendesah lega, tak
menyadari kegelisahan dari Weed yang saat ini dipenuhi dengan beberapa niat.
"Akhirnya, aku menemukan Sculptor itu, setelah mencari
di seluruh kota. Aku mencarimu, setelah melihat video dari pemahatan Patung
Freya. Aku ingin meminta bantuanmu. Jika benar kamu adalah Sculptor Weed, maka
aku akan sangat menghargainya. Jika, kamu membuatkanku sebuah patung."
Weed memberi kesan meminta maaf dan menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih sudah mencariku, tapi aku tak berencana
untuk membuat patung pada saat ini."
Karena level pihak lain tampaknya tinggi, Weed bisa
mengusahakan untuk memeras beberapa gold darinya. Tetapi pada saat ini, itu
sulit baginya untuk memahat sesuatu, jadi dia menolak. Dan kemudian, pria yang
seperti bandit itu memegang tangan Weed dan memohon padanya.
"Ini adalah sebuah permintaan penting. Tolong, ukirlah
putriku."
"Putri?"
Alis mata Weed mengernyit. Ada berbagai target untuk
mengukir, tapi permintaan untuk mengukir anggota keluarga adalah yang paling
sulit.
҅Jika itu telalu
cantik, maka mereka tak menyukainya. Jika lebih jelek dari mereka di kehidupan
nyata, maka mereka akan mengamuk .҆
Ketika mengenai anak mereka, para orang tua tak akan tetap
bagus, sama seperti seekor landak. Ingin memasak makanan yang lezat untuk anak
tersebut. Atau mengomel lagi dan lagi pada penjahit, untuk membuat pakaian yang
cantik dan nyaman.
"Ya, begitulah. Putriku, tolong ukirlah dia
untukku."
Pria itu berkata dengan putus asa.
"Aku mengerti."
Weed tak terlalu antusias, tapi pria ini mengharapkannya untuk
memahat suatu patung dengan baik. Dia bisa melihat perasaan mendesak, berasal
dari pria itu. Selain itu, Tetua Desa masih belum kembali. Dan juga, para
player yang berdiri di sekitar mendecakkan lidah mereka, mengeluarkan kata-kata
kasar.
"Aku merasa kasihan pada paman itu."
"Sculptor itu biasanya hanya tercerahkan oleh uang,
huh...."
"Salah langkah sekali, dan pria itu bisa merampas,
bahkan pakaian darimu."
Ada banyak di antara player yang berbasis di Morata yang
memiliki pikiran yang sama seperti Weed. Mereka juga, seperti dia, menganggap jika
pria itu adalah seorang player berlevel tinggi, hanya dari melihat sepatunya.
҅ Lagipula, aku bisa meminta Alveron untuk menghilangkan
kutukannya.҆
Weed membulatkan tekadnya dan berkata.
"Kalau begitu, tolong bawa putrimu ke sini."
Pria itu menggelengkan kepalanya dengan sedih.
"Itu mustahil."
"Yah, sebuah foto...."
"Tidak ada."
"Jika demikian, deskripsikanlah seperti apa anak
itu."
Weed mengeluarkan sepotong kayu tebal. Saat dia mendengarkan
deskripsinya, dia akan berusaha untuk menghasilkan sebuah gambaran yang jelas
untuk dipahat.
Itu adalah sebuah upaya yang mustahil, jika kamu tak pernah
mengerjakan ratusan permintaan patung di dalam desa!
Karena karakteristik dari memahat, dia pada dasarnya bisa
menghasilkan perkiraan rincian kasar, sebelum melanjutkan pada aspek yang lebih
halus.
҅Aku tak bisa
mengerjakan mata, hidung, dan mulut dengan baik. Karena, aku belum mendengarkan
sesuatu tentang itu.҆
Bisa dikatakan, itu adalah penderitaan dari membuat sebuah
patung kayu kecil. Mengerjakan hanya dengan deskripsi pria itu saja tak akan
cukup. Dan akan ada sebuah persetujuan dari apa yang ingin dibuat pria itu pada
akhirnya.
҅Dia akan berusaha
membuatnya sesulit mungkin, jadi akan ada banyak hal untuk disembunyikan.҆
Namun, bukannya mendeskripsikan sosoknya, pria yang memiliki
penampilan dari seorang bandit itu memulai sebuah dialog.
"Ibu dari anak itu benar-benar cantik. Matanya sangat
jernih, se...orang istri yang.... benar-benar baik."
"......."
"Lalu dia dan aku telah menikah selama 5 tahun.
Meskipun itu sedikit terlambat, dia hamil. Sesuatu yang telah lama kami
tunggu-tunggu. Kami telah mendapatkan penetapan hari kelahirannya juga, kamu tahu
itu. Tapi....."
"Tapi?"
"Kami pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan,
dan mendapati jika dia sakit."
Pria itu mulai meneteskan air mata.
"Kami menjalani operasi dan menyembuhkannya dari
penyakit. Tetapi, kami harus menyerah pada si anak. Karena syok pada saat itu,
tubuhnya menjadi tak bisa mengandung anak lagi."
"........"
"Tolong ukir putri kami untukku. Maka dia bisa memiliki
seorang anak. Putri kami, putri tercinta kami, aku akan bahagia hanya dengan
melihat penampilan putriku... Ukir dia untukku. Hikshikshikshiks!"
Pria itu menjatuhkan kepalanya dan menangis. Para player
yang mendengarkan di dekat situ juga mulai meneteskan air mata.
"S-Si-Sialan!"
"Aku akan pergi berburu sebanyak yang aku bisa."
"Monster-monster sialan. Aku akan membantai kalian
semua."
Dipenuhi dengan suatu emosi yang meluap-luap, hingga mereka
mau melampiaskan semuanya pada para monster. Wajah Weed menjadi pucat karena
ketegangan.
"Patungku... apa kamu akan menyimpannya untuk dirimu
sendiri? Atau kamu akan menunjukkannya pada istri tercintamu juga?"
"Aku akan menunjukkannya padanya."
"Jadi, dia ada di Royal Road....."
Pria itu menyeka air matanya dengan lengan bajunya.
"Ya, dia bersamaku. Dan aku datang ke sini setelah
mendengar reputasi Sculptor-nim. Tetapi kami.... jangan khawatir tentang kami.
Kami tak gila. Hanya saja, putri kami, kami hanya ingin melihat putri tercinta
kami di dalam dunia game ini, karena kami ingin setidaknya berbagi perpisahan
kami.
Dengan ini, kami bisa memiliki kedamaian pikiran, serta
sesuatu yang tak terlupakan... putri kami, kami ingin melihat dia untuk pertama
dan terakhir kalinya. Aku tahu, ini tak masuk akal dan aneh dan bodoh. Aku tahu,
tapi, aku...tapi...."
Pria itu menyatakan sekali lagi.
"Apa yang kamu inginkan sebagai imbalan untuk mengukir
putriku? Aku akan memberikan apapun yang kamu minta. Tolong, ukir saja putri kami
untuk kami berdua."
Sekali lagi, pria itu meluapkan air mata saat dia memohon. Weed
berbicara, saat dia mendesah.
"Aku tak akan membuatkanmu sebuah patung, sekarang
ini."
"Uang, apa itu karena aku kekurangan uang? Aku akan
membayar 10, tidak, 20 kali lebih banyak daripada orang lain."
"Bukan itu yang aku maksudkan. Bagiku juga, dalam hal ini,
aku belum siap, dan aku tak berpikir sebuah kayu adalah hal yang tepat untuk
mengukir putrimu."
"Lalu....."
Weed pernah membuat sebuah patung es. Itu adalah es: tajam,
dan cantik, tapi tetap saja dingin. Rasa dingin yang bahkan menembus ke dalam
dadanya. Dia menyadarinya, kemudian material dari patung mempengaruhi suasana
dari seluruh komposisinya.
"Sepotong kayu tanpa kehidupan adalah sebuah hal yang
mengeras dan tak mengeluarkan kehangatan. Meskipun, bahkan jika itu hanya
sekali, itu haruslah melukiskan keluarga. Maka, dengan tujuan itu... sebuah
patung yang terbuat dari kayu tak bisa melakukan hal itu."
Weed melanjutkan dengan tegas.
"Sesuatu yang tak dingin... sesuatu yang bisa merasakan
kehangatan kehidupan... bukan material yang mengeras. Melalui makna itu, bagi
kalian berdua, patung tersebut benar-benar bisa menjadi putri tercinta kalian.
Jadi aku harus bersiap. Aku akan melakukan yang terbaik, tapi aku tak bisa
menjanjikan kapan itu akan selesai."
Pria itu mendesah. Situasinya entah bagaimana berbeda
daripada yang dia duga. Tapi, dia bisa merasakan jika Weed mengatakan apa yang ia
katakana, bukan dengan maksud untuk menghindari apa yang harus ia lakukan.
Dia dengan sungguh-sungguh berniat untuk memahat putri yang
dilahirkan oleh pria itu dan istrinya.
"Terima kasih. Istriku dan aku akan menantikannya di
Selchium dari Kerajaan Ritten. Dan namaku Mandol."
"Namaku Weed. Setelah menyelesaikan patung dari
putrimu, aku akan membawanya ke Selchium."
"Bahkan, jika kamu tak membawanya ke sana, aku tak akan
menyalahkanmu. Namun, berapa harga patung itu?"
Mandol bertanya dengan nada yang sedikit gugup.
Weed menjawab dengan senyum lembut.
"1 copper."