LMS_V14E02P02
2. Kuruso (2)
Weed tak takut, saat dia turun ke gua yang gelap.
"Itu akan lebih menarik, jika monster-monster muncul
untuk menyergap."
Faktanya, meskipun dia tahu monster-monster sedang menunggu
untuk menyergap, atau ada perangkap yang dipasang, dia tak akan menjadi tegang.
Ada coretan di seluruh dinding, ditulis oleh para Dwarf. Namun,
kebanyakan adalah coretan-coretan acak yang tak penting.
-Apa yang bisa aku buat dengan 5 iron ore dan 1 silver ore?
-Ambil jalur yang benar ke Desa Dwarf. Itulah... tepatnya
yang coba aku lakukan. Apa kamu tahu jalan yang benar ke Desa Dwarf?
- Jangan pernah melihat ke belakang. Jika kamu melihat ke belakang.....
Coretan tersebut adalah provokasi tak berguna, yang berniat
untuk menanamkan rasa takut. Para Dwarf sangat optimis tapi mencelakakan,
mereka sama dengan Smaragus Mereka suka api dan tak suka kegelapan, dan
menggambar grafiti untuk kesenangan mereka.
Semua player tingkat atas akan menyadari grafity tersebut
sebagai provokasi tak berdasar dan meneruskannya. Namun, dengan begitu banyak
grafity dari para Dwarf, tak seorangpun akan menyalahkanmu untuk berpikir jika
mungkin ada harta karun besar di baliknya.
Tepat saat dia hendak terbiasa untuk berjalan berjalan di dalam
kegelapan, tempat itu perlahan-lahan menjadi terang. Akhirnya, dia mendekati
tujuannya.
Weed tiba-tiba mempercepat langkahnya. Dan akhirnya, dia
bisa melihat ujung dari gua tersebut. Ada sebuah area perkumpulan yang besar.
Semua sungai bawah tanah mengarah pada satu saluran dan
kemudian menuju ke sebuah danau. Saat air mengalir, itu berkilauan seolah-olah
mengandung butiran perak. Dan sepanjang pesisir danau, ada desa dengan struktur
gaya timur, sungguh pemandangan yang mempesona.
Rumah dari para Dwarf.
Dari danau tersebut, air mengalir dan mengarah ke setiap
rumah. Desa Dwarf adalah sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk diliha,t
dengan saluran airnya yang seperti urat perak.
Bengkel pandai besi terus-menerus mengeluarkan gumpalan asap
putih. Beberapa rumah dibangun dengan material-material berharga. Seperti
perak, emas, dan mithril. Para Dwarf, seperti manusia, menyukai perhiasan. Tapi
tak menyukai sesuatu yang terlalu mewah.
Seperti rumah-rumah,bar-bar dibangun menggunakan emas dan
material-material lain. Bar-bar tersebut pasti menghasilkan bir yang sangat
nikmat, jika mereka bisa membeli batu-batu mulia. Kuruso sudah pasti tampak
seperti tempat berkumpul bagi para Dwarf seniman.
*****
The Priest of Death Question.
Di forum-forum Royal Road, Daymond memposting quest kelas S
pertama yang didapatkan di Royal Road.
[Kami, guild Predator of the Land, akan memburu monster bos
di wilayah utara. Kami menerima semua profesi.
Mencari para petualang pemberani untuk menerima tantangan
ini. Jika perburuan berhasil, item drop yang didapatkan akan dibagi secara
merata, di antara semua orang.
Hadiah setidaknya 10.000 gold yang ditawarkan untuk
informasi apapun tentang lokasi monster bos.]
Para player menanggapi secara acuh tak acuh.
"Guild Predator of the Land sudah melewati masa
kejayaan mereka."
"Mereka telah mengambil kepemilikan atas desa
Seongdo... Jika kamu mau berburu monster, pergilah ke utara lebih jauh."
"Memang, itu mungkin berhasil."
Tak banyak player yang akan ikut serta dalam perburuan ini.
Wilayah Utara dipenuhi begitu banyak monster-monster kuat
dan pasukan-pasukan jahat. Itu membutuhkan sebuah pasukan ekspedisi yang
terdiri dari player-player berlevel atas. Namun, meskipun beresiko, pasukan
ekspedisi petualang kecil dikirim untuk mengumpulkan informasi.
"Oh pesisir timur dari Wailing Swamp adalah tempat di mana
kamu akan menemukan para Hydra. Hydra memiliki kepala yang besar yang tak
biasa.... aku tak tahu rincian yang lebih banyak lagi."
Mereka menerima informasi tentang monster bos. Anggota guild
Daymond menuju ke danau di mana para Hydra tinggal. Mereka menemui informan di
sebuah desa kecil dekat perbatasan, untuk memberinya 10.000 gold, dan kemudian
melanjutkan ke Wailing Swamp.
Hydra memiliki tinggi lebih dari 6 meter. Pergerakan kepalanya
pelan, tapi masing-masing kepala itu bisa mengeluarkan racun kuat. Asam yang
bisa mengurangi ketahanan perisai dan armor sampai nol, dalam hitungan detik!
Hydra menghuni area berawa, di mana kaki mereka akan
tenggelam cukup dalam. Jadi, memburu mereka secara tak disangka cukup mudah.
"Ayo."
Daymond si Warrior memimpin jalan. Setelah para Hydra
dikalahkan, informasi baru menyatakan jika monster bos telah ditemukan. Monster
itu memiliki 7 kepala dan masing-masing dari kepala tersebut akan terus-menerus
menyemburkan racun. Kepala-kepala itu bahkan bisa menyergap dan melahap pasukan
ekspedisi.
Nyaris gagal dalam perburuan, lebih dari 25 orang dalam
guild Predator of the Land terluka. Dan itu dengan jelas ditampilkan di Hall of
Fame.
"Tampak seperti monster bos yang benar-benar
sulit."
"Apa ini pertemuan pertama dengan Hydra?"
Kemudian, datang lebih banyak informasi. Daymond memilih
untuk pergi ke tempat terdekat dari lokasi mereka.
"Tempat ini masih memiliki sisa-sisa peradaban manusia.
Di sebelah sana, terdapat cacing tanah besar yang menggeliat.... Dan sebuah
pasukan ekspedisi yang sembarangan, masuk tempat tersebut akan
dimusnahkan."
Cacing tanah itu tak bisa diabaikan. Mereka adalah tipe
langka dari cacing undead yang terus berjuang, dan menggeliat demi hidup
mereka.
Cacing tanah undead!
"Monster kelas bos bernama Lava, sepertinya yang
memiliki tubuh berwarna hijau dan kepala yang seperti manusia."
Guild Predator of the Land menerima kerusakan parah, sembari
berusaha memburu Lava.
Tak seorangpun tahu berapa banyak monster bos yang ada.
Guild Predator of the Land terus menyerang monster tersebut dengan sembarangan,
menarik lebih dan lebih banyak perhatian.
*****
Kuruso layak menjadi sebuah tempat yang disebut surganya
para Dwarf Blacksmith.
*Ttung-ttang-ttung-ttang.*
Di kejauhan, mudah untuk melihat sejumlah Dwarf memegang
palu dan memukul-mukul sesuatu. Mineral tersebar di mana-mana, sembari
barang-barang yang sudah selesai tertumpuk. Dibandingkan dengan Desa Iron Hand,
desa Dwarf yang terpencil tersebut sangat panas dan populasinya sedikit.
"Exper, apa kamu sudah tahu bagaimana caranya membuat
tombak?"
"Aku tahu. Damage dasarnya tak lebih dari 90, sekarang
lihat Rantai ini."
"Ada permata roh api dan permata roh angin. Jika kamu
menambahkan permata-permata ini, kamu akan mendapatkan efek tornado api."
"Lalu, seberapa banyak damage tambahan yang akan
ditambahkan?"
"Untuk masing-masing usaha, sampai 23 damage tambahan
bisa ditambahkan. Tak perlu dikatakan lagi, itu adalah sebuah senjata yang menakjubkan."
"Ini meningkatkan kemampuanmu, Exper. Jenis senjata
yang kamu buat pasti memiliki ketahanan yang besar."
"Jadi, aku juga berusaha membuat tombak. Untuk pertama
kalinya, aku ingin melihat apakah aku bisa membuat sebuah tombak dengan attack
damage di atas 100."
Para Dwarf mengatakan banyak cerita tentang produksi
senjata. Ketika Weed lewat, mereka mengabaikannya dan melanjutkan diskusi
mereka.
"Fabio-seonbae, aku dengar kamu sangat familiar dengan
membuat armor."
"Dia sangat ahli dalam membuat armor, cukup untuk
disebut seorang master seni. Jika kamu punya uang yang cukup, maka dia bisa
meng-upgrade armormu, lebih baik daripada senjata manapun."
"Sialan. Jika saja aku punya uang, aku tak akan
melakukan ini."
"Jangan mengatakan itu. Kamu pikir Fabio-seonbae
menggunakan skill-skillnya hanya untuk mendapatkan uang? Dia tak pilih-pilih
dengan pekerjaan yang ia pilih."
"Semua orang mengetahui hal itu."
Bahkan telinga Weed telah mendengar dan mengukir nama
"Fabio".
Dwarf Fabio, Blacksmith terpilih dari Kerajaan Thor, sangat
terkenal di antara para player. Ketika Weed mendapatkan armor Death Knight di
City of Heaven, Lavias, Fabio sudah dikenal luas. Dikatakan, saat Fabio
mengerjakan armor tua yang terlantar, armor itu akan menjadi sebagus baru.
Fabio adalah master dalam bidangnya.
Guild-guild elit, dan yang disebut "Ranker" dari
Benua Versailles, akan mengumpulkan uang untuk meminta pelayanannya. Orang-orang
menginginkan armor kuat, tapi menolak untuk memiliki armor yang diperkuat. Karena,
armor itu akan menjadi tebal dan lebih berat. Dan juga pada level yang lebih
tinggi, pinalti kematian akan meningkat.
Selain Weed, hanya ada sangat sedikit orang yang memiliki
kesabaran untuk menahan kesulitan saat meningkatkan level skill-skill mereka. Namun,
banyak orang memilih untuk punya armor yang lebih baik dibandingkan dengan
senjata yang menakjubkan. Oleh karena itu, mereka tak menahan uang untuk
meng-upgrade armor mereka.
Selama waktu itu, Fabio mendapatkan keuntungan yang besar. Dia
telah menjadi orang pertama yang menguasai Blacksmith.
Ketika CTS Media menyiarkan tentang Weed, bersama dengan 8
player lain, Fabio juga merupakan salah satu dari player yang terpilih. Setelah
program tersebut, para player dengan skill Blacksmith tahap Intermediate mulai
bermunculan.
Dengan berusaha meningkatkan level skill mereka, lebih
banyak tambang mithril dikembangkan, dan material-material Blacksmith yang
lebih baik bermunculan. Yang mana, hal itu membuatnya lebih mudah untuk
meningkatkan skill Blacksmith.
Saat waktu berlalu, lebih banyak player telah meningkat
skill mereka hingga cukup untuk memperkuat armor, dan Fabio menghilang dari
Benua Versailles. Weed bertanya-tanya apakah Fabio terakhir terlihat di Kuruso,
dan apakah dia berusaha untuk meningkatkan skill Blacksmith miliknya.
Weed mulai memperlambat langkahnya.