Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V14E11P01 Penantian Da’in

gambar


11. Penantian Da’in (1)



Direktur Kim Han Seo sedang menatap Yoo Byung Jun, gurunya. Seorang ilmuwan jenius yang dikirim oleh surga. Rambut keputihan di kepalanya, mata merah, dan kacamata tebal.
Meski itu adalah penampilan stres Yoo Byung Jun, otaknya berada di tingkat di mana dia bisa disebut seorang jenius.
҅Meski dunia tahu bahwa Royal Road diciptakan bersama dengan aku dan17 ilmuwan yang lain...҆
Direktur Kim Han Seo menggelengkan ringan. Ada banyak perbedaan kebenaran daripada apa yang diketahui publik.
҅Kenyataannya, konsep tersebut berasal dari guru, dan dia juga yang mengembangkan teknologi intinya . Yang dilakukan oleh para ilmuwan lain dan aku, hanyalah menyempurnakan kerangka yang dibuat guru.҆
Bagi Direktur Kim Han Seo dan para ilmuwan lain, itu menakutkan, hanya untuk melakukan bagian- bagian yang menjadi tanggung jawab mereka.
Ada banyak saat-saat ketika menurut anggapan sistem Virtual Reality mustahil untuk disempurnakan, dan dianggap sebuah fantasi. Puluhan kali dia bangun dari tidur di pagi hari, setelah mengalami mimpi buruk tentang kegagalan.
Setiap kali terhenti pada pekerjaan mereka, Yoo Byung Jun masuk untuk membantu mereka, dan dia juga merupakan orang yang memahami keseluruhan sistem. Meskipun para ilmuwan lain termasuk Direktur Kim Han Seo secara umumnya bisa mengelola Versailles demi tugas mereka, daya mereka terbatas.
Melangkah dengan hati-hati, Direktur Kim Han Seo berhenti di depan Yoo Byung Jun.
"Aku kembali."
"Ya, kerja bagus. Apa yang dikatakan anak-anak di kantor?"
"Ya. Mereka sangat khawatir tentang Pasukan Kebangkitan."
"Keke. Sudah kuduga."
"Khususnya, Kepala Departement Strategi Management Son Il Kang mengeluh jika dia harus kerja lembur setiap hari."
"Kekeke."
Yoo Byung Jun hanya tertawa seolah-olah dia sudah menduganya.
"Player bernama Daymond, bagaimana menurut Anda tentang dia, guru?"
"Coba lihat. Yah, dia tak buruk."
Yoo Byung Jun menanggapi secara tak puas.
"Quest Pasukan Kebangkitan.... Yah, kekuatan dalam jumlah yang luar biasa bisa didapatkan dari misi itu."
Para ilmuwan yang menangani konsol utama dalam Departement Sistem Management menajamkan telinga mereka, untuk mendengarkan percakapan ini.
Yoo Byung Jun adalah seorang ilmuwan yang melampaui kecerdasan itu sendiri, dan mengasingkan dirinya sendiri tanpa mengungkapkan dirinya pada dunia.
Dunia luar lah yang tak mengetahuinya. Tapi dalam kenyataannya, Yoo Byung Jun mengambil peran memimpin semua orang.
Tapi apa yang benar-benar mengejutkan para ilmuan dan membuat bulu kuduk berdiri, adalah kekuatan dari Goddess of Versailles. Tanpa kecacatan apapun, mereka bahkan tak memerlukan campur tangan pada hal-hal yang dimodifikasi oleh AI tersebut.
Itu adalah AI super yang secara sempurna mengatur Royal Road sejak perilisannya, sistem yang menakutkan yang bahkan bisa disebut Dewi yang sebenarnya.
Dan itu bukan hanya Royal Road, AI itu bahkan mengendalikan yang berkaitan dengan urusan-urusan eksekutif dari Unicorn Corporation. Bahkan sampai sejauh itu, Goddess of Versailles hanya menggunakan 20% sumber daya administratifnya.
Bagi para ilmuwan, itu adalah sebuah prestasi yang tak diragukan lagi, sangat luar biasa. Jika seseorang diberitahu jika sistem ini hanya dikembangkan oleh 1 ilmuwan, mereka tak akan pernah mempercayainya. Ini adalah penilaian dari para ilmuwan yang mengetahui Yoo Byung Jun.
-Seorang ilmuwan yang tak bisa digantikan oleh sepuluh juta umat manusia.
-Dia adalah seorang ilmuwan yang bisa memajukan teknologi dunia sejauh 30 tahun, dia telah menghasilkan sesuatu selain Royal Road.
Dia adalah seseorang yang dihormati para ilmuwan dan dianggap sebagai mengagumkan. Sampai pada poin jika memiliki usia yang hampir sama dengan Yoo Byung Jun adalah sumber kebanggaan bagi mereka.
"Keserakahan menghancurkan pekerjaan mereka. Meskipun mereka sudah terperangkap pada sebuah keadaan, di mana itu karena mereka menggunakan trik-trik picik... nantinya mereka akan mendapatkan lebih banyak musuh."
Tak ada ilmuwan yang meragukan kata-kata Yoo Byung Jun.
Kata-kata dari si jenius abad ini tak pernah salah. Jika dia berkata demikian, maka pada beberapa poin itu akan menjadi seperti itu. Dan bagi para ilmuwan yang mengetahui tentang penyusunan quest dan bahaya yang tersembunyi di seluruh Benua Versailles, mereka tak merasa jika Pasukan Kebangkitan merupakan sebuah krisis.
Royal Road adalah sebuah Virtual Reality yang hebat. Serumit teknologi yang diterapkan, ada cerita-cerita di seluruh benua, dan sejarah-sejarah yang tak terhitung jumlahnya.
Para ilmuwan tahu para petualang yang bersembunyi dan meningkatkan kekuatan mereka, berapa lebel dari para Warrior, quest-quest apa yang sedang terjadi, dan mereka tak menemukan alasan untuk menjadi tegang.
Dengan sebuah benua yang begitu luas, dan jumlah player yang sangat banyak, yang bahkan bisa disebut integrasi sosial virtual dari umat manusia, para ilmuwan menampilkan senyum pada wajah mereka.
Meskipun mereka ikut serta dalam pengembangannya, Royal Road benar-benar merupakan virtual reality yang menyenangkan. Setelah perilisan Royal Road, bahkan ada sebuah laporan jika kebahagiaan manusia telah meningkat setidaknya 40%.
Dengan kebanggaan kalau mereka telah membuka pintu ke sebuah dunia baru, para ilmuwan kembali ke tugas-tugas mereka masing-masing.
Yoo Byung Jun bergumam.
"Orang-orang di dunia ini terlalu mudah memperdaya diri mereka sendiri."
Di layar yang sedang dia tonton, dia bisa melihat kegiatan-kegiatan dari para pertualang di Benua Versailles.
-Seorang player yang meningkatkan Strength sambil berburu di sebuah hutan yang tak seorangpun akan mendatanginya.
-Seorang player yang melatih Stamina dasar mereka sambil mendaki gunung yang paling berbahaya di benua.
-Seorang player yang semakin kuat, saat mereka merasakan batasan mereka sendiri di sebuah pulau sunyi yang penuh dengan monster.
Yoo Byung Jun merasa senang, setiap kali dia melihat player-player ini. Dengan ujian tanpa akhir pada keterbatasan mereka, mereka mengalami situasi ekstrim yang tak bisa didapatkan.
"Untuk mengatakan jika Royal Road adalah sebuah game...."
Setelah penciptaan Royal Road dan perilisannya, media publik menjadi semakin liar atas teknologi. Teknologi canggih yang mewujudkan virtual reality paling realistis!

Perkembangan pesat basis pengguna Royal Road menandakan kehancuran game-game yang sudah ada. Dunia baru telah terbuka untuk para player.
Hal ini menyebabkan orang-orang bahkan di kemasyarakatan umum yang tak akrab dengan game menjadi terpesona. Dan artikel-artikel yang menyatakan jika Royal Road telah menurunkan industri hiburan, bermunculan satu per satu.
Para manager dan para direktur perusahaan di dunia nyata menemukan kesenangan besar dalam menjual buah di dalam dinding kastil abad pertengahan. Atau bahkan, pergi berpetualang, bersenjatakan sebuah pedang yang menggantung pada pinggang mereka.
Saat mereka memberikan dana yang besar, mereka menerima pujian sebagai bintang dari industri game generasi selanjutnya. Yoo Byung Jun menyeringai, setiap kali dia melihat artikel-artikel itu.
"Para manusia lembek dan malas. Mereka bahkan tak tahu masa depan mereka menggantung di sini."
Itu adalah sesuatu yang begitu menyedihkan, hingga Yoo Byung Jun tak bisa menahannya. Dia mendedikasikan hidupnya pada Royal Road. Itu adalah karya seni besar yang dia curahkan energi dan hidupnya, untuk menciptakan seolah-olah itu adalah anaknya sendiri.
Jika itu hanya untuk membuat satu game, dia pasti sudah menyerah sejak lama.
* * *

Setelah mengejar Glowing Skeleton selama 7 hari, akhirnya mereka menemukan hadiah utamanya di dekat kuburan, dan mereka bisa memurnikan dan mengalahkannya dengan sihir suci milik Cleric.
"Sukses!"
"Kerja bagus, semuanya."
Si Cleric dan si Pikeman sangat senang.
"Da’in-nim sangat membantu. Terima kasih."
Mengejar Glowing Skeleton sangatlah sulit, bahkan dengan seorang pemburu terampil. Itu karena si Skeleton akan pergi ke gunung yang dihuni banyak monster, atau mencari dungeon dan bersembunyi di dalamnya. Saat mereka berhenti untuk bertarung sambil mengejar si Glowing Skeleton, dia akan melarikan diri ke suatu tempat, bahkan sebelum mereka menyadarinya.
Jika mereka tak memiliki sihir milik seorang Shaman untuk meningkatkan kecepatan pergerakan, menangkap Glowing Skeleton akan menjadi jauh lebih sulit. Gigi Da’in sedikit terlihat, saat dia tersenyum.
"Bukan apa-apa. Aku bahkan tak terlalu membantu dalam pertempuran."
"Itu tak benar. Meskipun kamu seorang Shaman, kekuatan dari penyembuhanmu dan segala macam skill sangat bermanfaat... Jika Da’in-nim tak ada di sini, itu akan benar-benar sulit untuk menyelesaikan quest ini."
"Da’in-unni adalah seorang Shaman sejati."
Da’in dengan tegas telah mendapatkan kepercayaan dari para anggota party'nya.
"Unni, tetaplah bersama kami."
"Maukah kamu mengerjakan quest yang selanjutnya bersama kami?"
"Ya, tentu."
Selama beberapa bulan, Da’in dengan bebas menikmati petualangan bersama para anggota party tersebut. Fame miliknya juga meningkat hari demi hari. Ketika tak banyak player di Morata yang tidak tahu siapa itu Shaman Da’in, dia sedang pergi berpetualang di Land of the Black Curse.
Itu adalah sebuah ekspedisi yang lebih dari 20 petualang paling berpengalaman di Morata berpartisipasi di dalamnya!
Setelah menemui monster-monster baru dan dungeon baru, dia kembali ke Morata.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >