LMS_V16E06P01 Black Dragon

6. Black Dragon (1)
Graaaaawr!
Menginjak tembok untuk berdiri, 9 kepala King Hydra yang
sangat besar mencari mangsa. Kepala-kepala itu meluncur ke sekeliling seperti
anak panah, menelan para Priest dan para Prajurit.
Gra-rawr!
Dia menghancurkan menara batu dan melahap para Archer. Itu
berada pada dimensi yang berbeda dari keinginan Yellowy akan rumput segar. Yang
mana, dengan mudah cukup untuk menghasilkan seseorang terhantam pukulan
frustasi.
Sebuah pemandangan yang menimbulkan rasa ngeri dan rasa pusing.
Di sebuah rawa yang dijelajahi gabungan 3 guild terkenal,
ada seekor monster legendaris, King Hydra. Kemudian, hanya dalam beberapa
menit, King Hydra memakan semua anggota guild terkenal itu, dan berpindah ke
lokasi lain untuk memakan lebih banyak mangsa.
Sebuah eksistensi yang memiliki nafsu makan tanpa ujung,
King Hydra.
"T-Tembak!"
Target para Archer berpindah dari para Undead ke Hydra.
Mereka menembakkan panah ke arah tubuh si Hydra, saat dia menginjak tembok dan
membersihkan rekan-rekan mereka.
Ke-9 kepala Hydra menatap panah-panah itu.
Sebagian besar dari panah-panah itu tak bisa menembus
kulitnya yang tebal, dan bahkan jika panah itu meninggalkan luka, hal itu hanya
berlangsung sesaat. Darahnya yang berwarna hijau akan segera berhenti mengalir,
dan lukanya akan sembuh.
Hal itu berkat karakteristik regenerasi spesial milik Hydra
yang bahkan melampaui regenerasi milik Troll.
"Serangannya tak berhasil."
"Selamatkan aku!"
"Para Dark Knight, lindungi para Priest."
Masing-masing kepala Hydra bergerak beberapa meter untuk
mencari makanan. Masing-masing kepala memiliki moncong yang lebih besar
daripada sebuah menara kastil, dan bahkan memancarkan serangan api dan gas
beracun!
Di tembok benteng, terjadi keributan ledakan jeritan.
"Para Dark Knight, kembali!"
Para Dark Knight yang menghadapi para Undead di barisan
depan dari pertempuran, berusaha berkumpul untuk melawan Hydra. Namun, sebelum
mereka bisa mengerahkan manuver terorganisir, sudut dari tembok yang diinjak
oleh Hydra hancur.
Secara tiba-tiba, sebagian dari tembok benteng hancur
sekaligus, tak mampu menahan berat Hydra yang luar biasa.
"Uhuhuhuhu."
"Temboknya roboh. Ayo mendaki."
Mendaki tembok yang hancur dari tanah, para Zombie, Ghoul,
dan Skeleton di barisan depan pasukan Undead menekan maju. Juga ada banyak
Prajurit Embinyu yang dihajar hingga mati.
"Bertarung!"
"Para Prajurit Embinyu, jangan serahkan tanah suci kita
pada mereka!"
Para Prajurit Embinyu bergegas keluar dari dalam benteng dan
menyerbu para Undead, termasuk para Dark Knight dan para Priest, mereka adalah
pasukan Order of Embinyu yang tersisa!
Belum dikerahkan dalam pertempuran sampai sekarang, itu
adalah kemunculan pertama dari pasukan rahasia Order of Embinyu. Barkhan tak
membiarkan mereka membantai para Undead.
"Core Explosion!"
Karena sihir ultimate milik Necromancer, mayat-mayat meledak
dalam ledakan yang besar. Saat tulang-tulang dan daging berceceran, medan di mana
par Prajurit Embinyu berkumpul mengalami kerusakan yang besar.
Beberapa ratus orang kehilangan nyawa mereka, dan jauh lebih
banyak lagi yang tak mampu bertarung karena terluka berat. Tanpa perisai dan
armor, mereka menerima damage yang mendekati mustahil untuk disembuhkan.
Bahkan, mantra-mantra Necromancer normal menjadi mantra
menakutkan yang menghasilkan kehancuran masal saat Barkhan yang menggunakannya.
*Rustle*
Puing-puing dari tembok yang runtuh bergerak. Para Dark
Knight yang telah menjadi Undead karena sihir Dark Rule mengayunkan pedang
mereka, untuk membunuh sekutu mereka sebelumnya.
"Kekuatan suci, lindungi kami. Berilah pelayanmu
kehendak dan tubuh yang seperti baja. Iron Armor."
Sihir protektif dari para Priest menyelimuti para Prajurit.
Selain itu, High Priest Feylord, yang belum menunjukkan dirinya, akhirnya
muncul.
Sepertinya, Feylord juga memakai item-item kelas tinggi yang
tak terlalu jauh dari milik Barkhan. Cincin-cincin permata ada di masing-masing
jarinya, gelang, kalung, dan anting-anting!
Item-item aksesoris mahal yang tiada taranya, berkilauan
karena sinar matahari. Jubah seorang High Priest yang dijahit dengan benang
emas menutupi seluruh tubuhnya yang gemuk.
Feylord berteriak,
"Para pelayan dari Order of Embinyu, rasa sakit kalian
akan menghilang dan kegembiraan akan berkobar di dalam diri kalian. Divine
Bless!"
Kecenderungan Feylord untuk memberi blessing pada para
Prajurit juga kuat. Jika kekuatan secara keseluruhan milik Lich Shire atau Bone
Dragon adalah eksplosif, maka High Priest Feylord tak menunjukkan kakuatan
ofensif semacam itu.
Namun, di mata pasukan Order of Embinyu, dia sangat hebat,
hingga tak ada tembok yang lebih kokoh daripada dirinya.
Sebagian dari tembok dinding telah roboh, tapi para Prajurit
Order of Embinyu mengisi kesenjangan itu.
"Oh. Oh. Oh!"
"Kami tak akan membiarkan tanah kami dicuri."
"Singkirkan musuh. Dewa Embinyu, beri mereka rasa sakit
abadi."
Diselimuti sihir blessing dari Feylord dan para Priest, para
Prajurit dengan mudah mengatasi sebagian besar serangan dan rasa sakit mereka. Para
tentara secara sempurna berperlengkapan dengan perisai dan armor!
Mereka mendemonstrasikan kekuatan yang cukup kuat untuk
menghasilkan ancaman. Saat mereka mengayunkan palu dan kapak, mereka memukul
mundur pasukan Undead.
Meskipun Dullahan ahli dalam pertempuran, itu tak bisa
menembus tembok tentara dengan mudah saat 3 atau 4 tentara bertahan dan
menyerang balik.
Namun, hal itu hanya sementara. Setelah banyak Undead yang
sudah memasuki benteng melalui tembok yng roboh. Para Doom Knight dan para
Death Knight berkeliaran mencari para Priest dan membantai mereka.
"Aku Sowed, Knight dari sekte ke-11 Order of
Embinyu."
"Ke. Ke. Ke. Ke. Aku Death Knight Teirum, bawahan
Barkhan-nim."
Tak sulit untuk melihat seorang Dark Knight dan Death Knight
bertarung satu lawan satu. Ada kasus di mana Dark Knight lebih unggul dan
memenggal lawannya dengan pedang suci. Namun, saat seorang Death Knight menang,
Dark Knight yang mati segera menjadi sama-sama Death Knight atau Doom Knight
dan dibangkitkan.
"Iblis besar."
"Maju. Ayo bertarung."
Beberapa Undead menuju ke King Hydra. Dengan rasa takut
mereka dihilangkan oleh Barkhan, para Undead bahkan berusaha memburu King
Hydra. Namun, tak mungkin King Hydra dijatuhkan oleh sejumlah Undead kurang
ajar!
Setiap kali 9 kepala itu bergerak bergantian, para Undead
terlempar ke udara dan sejumlah Prajurit serta Priest dimakan. Pertempuran di
benteng Embinyu berlanjut sebagai sebuah kekacauan yang besar.
Setiap kali King Hydra bergerak, para Prajurit dan Undead
hancur di bawahnya.
Graaaaaaaaaaaawr!
Raungan King Hydra bergema ke segala arah seperti guntur.
* * *