Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V17E06P03

gambar


6. Patung Seorang Anak Kecil (3)




Itu adalah batas kota terdekat di sini. Para pemain menghasilkan uang dari dungeon, lahan berburu, dan pergi untuk menghabiskan uangnya saat kembali ke Morata.
"Mari kita juga menjual japtem milik kita di Morata."
"Ya, ada banyak Merchant di Morata, sehingga kita bisa mendapatkan harga yang bagus."
Mereka bahkan tak menjual japtem mereka di Desa Trivan. Operasi desa Styrene menderita kerugian, tapi mereka tak frustrasi dan tak menyerah.
"Ini adalah pengembangan desa, jadi... kita menghadapi banyak kesulitan pada awalnya."
Mereka menghabiskan tambahan 100 ribu Gold untuk berinvestasi. Mereka membangun rumah- rumah baru dan bahkan membuat alun-alun, sehingga tak ada lagi ketidak-nyamanan. Namun, pemain masih tak datang, jadi tempat itu tak berbeda dari sebuah kota hantu.
"Ini mungkin karena kita tak diketahui. Mari kita pergi ke Morata secara pribadi dan mencoba beriklan di sana."
Styrene pergi ke Morata bersama Duma, seorang anggota guild.
"Kami mencari orang untuk tinggal di Desa Trivan. Itu adalah suatu desa yang diatur Guild Styrene dengan damai. Kami akan mendukungmu dengan berbagai kemudahan, dan bahkan menyediakanmu dana pemukiman yang tetap."
Mereka menemukan guild lain yang tampaknya berada dalam kondisi sama, karena mereka beriklan sambil menangis.
"Kami menyambut adventurer untuk datang ke Desa Home. Tempat itu masih memiliki banyak kekurangan, tapi Guild Faroe kami akan..."
"Kami mengundang semua orang untuk datang ke Desa Keatu!"
Ketika Desa Trivan telah meningkat sedikit, Morata telah tumbuh dalam segi jumlah bangunan dan orang. Patung Goddess Freya sudah selesai, dan danau buatan sudah muncul. Sang Lord secara pribadi memperluas kedai dan bahkan mendirikan guild-guild petarung.
Bahkan, tempat itu mulai menjadi kota permulaan, wilayah Morata tumbuh semakin besar hari demi hari. Kecepatan perluasan yang sangat luar biasa, sehingga banyak toko-toko dan rumah-rumah yang dibangun di atas lahan kosong di luar Lord Castle, desa, dan dinding benteng batu.
Itu adalah kota gubuk yang membuat mereka kagum pada kunjungan pertama mereka ke Morata!
"Eurgh, itu benar-benar luar biasa."
Bahkan demikian, Styrene masihlah optimis. Fakta jika Morata telah berkembang berarti ketertarikan orang-orang di wilayah Utara juga tumbuh!
Jika Morata semakin baik, Desa Trivan juga akan secara bertahap tumbuh dalam hal jumlah warga.
"Seperti itulah cara pembangunan kota. Jika satu tempat dikembangkan secara intensif, area sekitarnya juga akan mendapat keuntungan."
Setelah mempelajari hal-hal seperti organisasi kota dan administrasi sebelumnya, Styrene memutuskan untuk berpikir positif. Morata tak hanya suatu desa dengan Lord's Castle, tapi juga tanah sangat luas yang termasuk area tetangga.
"Sang Lord bahkan tak mengatur areanya sendiri dan dia mempercayakan semuanya pada Tetua Desa, sehingga kemungkinan akan muncul suatu kekurangan di suatu tempat."
Melalu Koneksi pribadi Styrene, dia jelas-jelas menghadapi suatu situasi dimana guild-guild lain mengatur kastil-kastil dan desa-desa. Perwakilan kota tak meninggalkan posisinya, kecuali ada masalah serius.
Karena, jika kamu mempercayakan pemerintahan kepada Tetua Desa atau bangsawan lain, biaya untuk aspek-aspek tak berguna akan semakin parah. Biaya Morata di bidang seni budaya yang cukup besar, sehingga mereka tak terbayangkan di benua pusat.
"Bagus. Bahkan Morata memiliki kekurangan dalam hal itu. Jika mereka berinvestasi dalam seni budaya, maka pengeluaran akan semakin parah, dan mereka akan segera runtuh."
Styrene menggabungkan dana guild yang besar untuk meningkatkan jumlah pandai besi, dan mengembangkan teknik-teknik terkait, investasi itu menghabiskan 780.000 Emas. Dia mengembangkan kota dengan luar biasa, sebagai kota untuk Blacksmith.
Membangun guild petarung dan bahkan guild sihir, dia berusaha untuk menarik pemain.
"Tak ada tempat di wilayah Utara yang memiliki tingkat perkembangan teknologi lebih tinggi dari Desa Trivan. Tak lama lagi, tempat ini juga akan menjadi sebesar Morata dan jumlah penduduknya meningkat."
Styrene dan teman guildnya hanya menunggu hari itu datang. Mereka begitu gembira sehingga mereka bahkan tak bisa tidur dengan benar pada malam hari.
Sementara mereka menunggu, budaya berkembang di Morata, dan orang-orang mulai menikmati kota. Orang yang lelah setelah berburu, jalan-jalan, bertualang, dan mengerjakan quest, dengan nyaman menikmati lagu, patung, gambar, dan seni.
Budaya bahkan tak menyedot banyak uang. Ada penjaga yang membuat kelinci bertindak dengan imut, pemain sandiwara, dan bahkan pemain yang menampilkan japtem mereka dan membual. Pemain Morata senang.
*Ding!*
[35 warga dari Desa Trivan pindah ke Morata.
Keluhan warga semakin besar.]
Warga datang untuk mengeluh kepada Styrene.
"Mengapa desa kita gagal berkembang seperti Morata, My Lord?"
"Bahkan anak-anak tak bisa bermain di desa kita."
"Bahkan setelah menyelesaikan kerja keras, aku tak punya semangat hidup. Aku pikir kota ini terlalu sunyi."
Warga sangat tak puas atas kurangnya budaya. Warga Morata terus berkembang, tapi penduduk Desa Trivan hanya 3.000 dan terus menurun. Loyalitas Warrior kota juga turun, dan efisiensi kerja tak naik juga.
Seiring dengan menurunnya jumlah warga, produksi sutra juga jatuh, dan tanah yang mereka telah bersihkan dengan susah payah masihlah kosong. Mereka bahkan tak bisa mengumpulkan sumber daya dari tambang.
Seiring dengan penurunan penduduk, bahkan ada kasus di mana quest secara alami menghilang. Pemain akan datang setelah berjuang untuk menyelesaikan quest, tapi pemilik toko yang seharusnya memberi mereka hadiah telah pergi dan menghilang.
Situasi ini begitu mengejutkan, para pemain bertanya pada warga, tapi jawabannya benar-benar menyesatkan.
"Di mana toko senjata, Mister? Dia pindah ke Morata tempo hari. Tak mudah untuk membangun toko yang baru di sana, tapi mereka mengatakan jika itu adalah suatu desa yang membuat orang-orang ingin tinggal di sana.
 Aku? Aku juga akan segera pergi ke Morata. Jika kamu ingin menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan kepadamu, pergilah ke Morata."
*Ding!*
[23 warga Desa Trivan pindah ke Morata.
Warga menginginkan pembentukan agama.]
"Aku ingin melihat Dewi Freya. Untungnya ada Patung Dewi di desa sebelah, sehingga kita akan menghabiskan sisa hidup di sana."
"Seberapa senang teman-teman Morata kita, ketika mereka menerima blessing kepercayaan? Pergi ke Morata akan membuat kita semakin dekat dengan dewi!"
Warga terus pergi. Para pengelana mengunjungi wilayah Utara telah menetap di Desa Trivan dengan memberi mereka uang dan makanan, tapi mereka akhirnya pindah. Akibatnya, populasi desa hanyalah sekitar 3.000 jiwa dan tak tumbuh lagi.
Sampai saat ini, para Lord khawatir akan perihal ekonomi, teknologi, dan kekuatan militer. Mereka melihat budaya dengan cemoohan dan tak memperhatikan hal itu. Jika banyak Bard berkunjung, mereka bahkan diperlakukan dengan buruk, karena berisik dan mengganggu. Apa gunanya kenaikan budaya!
Biaya investasi pemeliharaan atau biaya pembangunan fasilitas yang berhubungan dengan budaya di tempat lain, dianggap jauh lebih menguntungkan.
Tidak ada perubahan dalam cara berpikir di tempat-tempat lain di benua, tapi Styrene saat ini sangat merasakan kurangnya budaya. Yang membuat masalahnya semakin buruk, dia bahkan menerima berita tentang masalah yang paling dia khawatirkan.
"Guild Master, mereka mengatakan Lord Weed Morata telah kembali."
Pada laporan anggota guild ini, kepala Styrene mulai berdenyut menyakitkan.
"Katamu dia kembali dalam kondisi sehat? Tak tersesat ataupun sekarat?!"
"Ya. Rupanya dia membuat Patung Lugh sekarang."
"Ugh... membuat patung lain!"
Styrene menggeleng. Tak peduli bagaimana dia memikirkan hal itu, tak ada hal yang lebih ceroboh dari bersaing dengan seorang Sculptor dalam pembangunan kota. Tapi walaupun dia diberi keuntungan, tak ada alternatif lain.
Tak ada seorang Sculptor pun yang sehebat Weed di Benua Versailles, seluruh wilayah terkena dampak, setiap kali dia membuat patung. Sebagai Lord tetangga, itu layaknya neraka bagi Styrene.
"Tapi juga ada sepotong berita lain baru-baru ini."
"Berita apa?"
"Identitas sejati Lord of Morata adalah God of War Weed."
"Apa?!"



< Prev  I  Index  I  Next >