Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V17E08P05

gambar


8. Pertemuan dengan Da’in (5)




Weed dan Hwaryeong bersinkronisasi dengan sempurna. Weed menyelinap melewati serangan dari tiga Dark Knight dengan mudah, sambil dia memberikan serangan balik yang agresif.
 [Critical hit]
Pukulan akurat dilepaskan setiap kali dia menyerang!
Weed dengan efektif menggunakan Kolderim's Daemon Sword, yaitu pedang iblis. Daemon Sword mengizinkan skill untuk terbang. Itu penting untuk mendaratkan pukulan yang fatal dengan Strength dan damage, tapi dia mendapat banyak luka kecil.
Dia membunuh Dark Knight setelah mereka sangat melemah, melalui 7 kutukan bergiliran dari Daemon Sword. Weed bergerak begitu fantastis, bahkan armor yang dia kenakan terasa seperti beban berat yang sia-sia.
Rahang penonton ternganga.
"Apa-apaan itu?"
"Bagaimana bisa seseorang bergerak seperti itu? Apakah dia melihat serangan dari para Dark Knight?"
"Itu bukan sesuatu yang bisa kamu lakukan hanya dengan melihat serangan. Dia menghujamkan pedang yang dia ayunkan ke tengah, untuk mengubah arah mereka."
Adegan itu tak bisa mereka percaya, bahkan setelah menggosok mata mereka satu demi satu.
Warrior pemula atau Knight bertarung sembari menerima sebagian besar serangan lawannya, dan mempercayakan pertahanan pada Toughness, skill, dan armor mareka.
Bahkan, jika mereka mengumpulkan sejumlah skill, mereka hanya pada tingkat menggunakan perisai, atau menempatkan senjata di depan untuk memblokir.
Weed mengelak serangan musuh yang hanya berjarak selebar jari, menembus titik vital, dan menyelinap keluar. Jika mereka sudah tahu jika Weed memiliki banyak skill, orang-orang mungkin akan semakin ragu dan frustasi.
"Bahkan video Swordsmen yang terkenal di Benua Versailles tak sampai pada tingkatan seperti ini."
"Namun, apakah dia tak memiliki rasa takut sama sekali? Bagaimana dia bisa berlari ke depan dalam situasi seperti itu?"
"Aku mengenalinya, saat dia bertarung menunggangi Wyvern. Suatu pertarungan seperti itu benar- benar terlalu biasa bagi Weed!"
Pertempuran setara dengan apa yang penonton telah pikirkan, tersaji di depan mata mereka. Mereka hanya bisa terpesona oleh gerakan alami Weed. Mereka tak akan terkejut seperti ini, jika dia berlevel tinggi atau bertarung sembari menggunakan skill. Tapi, gerakan tubuh Weed adalah suatu karya seni.
Adegan pertarungan itu tampak seolah-olah dia sedang menikmati pertempuran, dan mengendalikan setiap gerakan!
Para pemain tahu betapa luar biasa aksi Weed saat ini.
"Statistik dan skill-nya, semuanya begitu optimal."
"Dia mencurahkan segala yang dia punya ke dalam pertempuran."
Standar biasa untuk pemain berlevel tinggi adalah menggunakan teknik khas mereka dengan baik. Mereka memutuskan berbagai skill serangan, untuk mencocokkan situasi dan bertarung untuk menang.
Sebagai perbandingan, layaknya seseorang yang lahir untuk bertarung, Weed menunjukkan prediksi dan gerakan yang tepat.
Bahkan, jika karakternya sama, kinerja mereka dalam pertempuran hanya bisa dibedakan berdasarkan bagaimana cara mereka bertarung. Dalam suatu game berkelahi, itu seperti perbedaan antara langit dan bumi. Bahkan, jika karakter dengan kemampuan yang sama digunakan untuk bertarung.
Seorang pemain normal tak akan mau melompat tepat ke tengah-tengah Dark Knight yang mengayunkan pedang mereka. Dan bahkan tak akan mencoba untuk menyerang mereka dengan menyelipkan pedang.
Tidak, sejak awal mereka bahkan tak akan bertarung dengan Dark Knight secara berlebihan, dan akan memilih untuk secara aman mengumpulkan lebih banyak rekan tim.
Ketika penonton yang bergegas tanpa reservasi melihat pertempuran Weed, ada sesuatu yang membuat darah mereka mendidih. Itu membuat mereka tenggelam di dalam kegembiraan yang liar, dan mereka seakan-akan terserap ke dalam pertempuran tersebut.
"Ada lebih dari 10 Dark Knight, tapi dia benar-benar memburu mereka dengan 4 orang. Itu mungkin saja terjadi, jika mereka adalah party beranggotakan pemain berlevel 300-an, tapi..."
"Lihat saja Painter yang ada di sana! Dia mengenakan tunik dengan persyaratan level 30."
"Apakah dia benar-benar di bawah level 50?"
"Profesinya adalah Painter. Dia bahkan tak bergabung dalam pertempuran, dan hanya mencoret- coret."
Yurin menggambar Dark Knight yang kuat mengenakan armor normal sebagai manusia gua yang buruk. Dengan jenggot lebat dan rambut hidung yang mencuat, dan mereka malah mengenakan stoking elastis, bukannya armor.
"Senjata yang telah pakai oleh Shaman juga tidaklah bagus?"
"Dia adalah seorang Shaman yang sangat terkenal di Morata. Aku pernah di party yang sama dengannya sekali sebelumnya, tapi... dia bahkan belum berada di level 250."
"Maksudmu dia memburu para Dark Knight, meskipun kemampuannya hanya segitu? Bahkan jika Weed ada di sini, itu adalah hal yang konyol."
"Shaman itu juga mengesankan, dan aku belum pernah melihat seorang Dancer yang begitu agresif terlibat dalam pertempuran. Andaikan saja aku juga bisa menari dengan penari menawan seperti dia..."
Ketika penonton terus memuntahkan pujian, Weed hanya memberikan ekspresi acuh.
'Ini membosankan.'
Kemampuan Dark Knight sangat mengesankan. Mereka adalah Knight, dan mereka menghujani lawan dengan serangan berat dan besar, sehingga kamu tak boleh gegabah. Jika dia berada pada level 300 seperti sebelumnya, dia akan berburu dengan kegembiraan besar, karena mereka monster yang secara obyektif lebih kuat dari dirinya.
Tapi karena Weed sekarang berada pada level 370, dia bisa mengalahkan mereka dengan cukup mudah. Setelah tumbuh saat bertarung dalam situasi yang tak menguntungkan, lawan yang sempurna di mata orang lain, hanyalah membuat Weed mengantuk.
'Terlalu lemah.'
Bahkan setelah memburu beberapa Dark Knight sekaligus, dia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tak signifikan.
Bahkan setelah memasuki penjara bawah tanah, Weed dengan mudah membantai monster. Dia mampu berburu monster dengan sangat simpel, dan itu semua sia-sia, karena Hwaryeong telah membuat mereka tertidur.
Itu juga karena dia tak menerima pukulan langsung dari Dark Knight, untuk tujuan meningkatkan Toughness-nya, sebab ada banyak penonton. Karena ini terjadi setelah dia membuat patung, kecepatan pemulihan HP dan Mana-nya berada pada tingkat yang luar biasa. Sehingga, dia akan lambat merasa lelah, bahkan setelah bertarung dan terus bertarung.
Para Monk Order of Embinyu muncul di depan Weed. Mereka sangatlah kuat dan kelompok cepat yang menggunakan pukulan atau tendangan, sebagai serangan utama mereka.
Weed menumpul skill lain pada Sculpting Blade. Itu adalah serangan yang mungkin terjadi, karena Sculpting Blade adalah suatu teknik yang diterapkan secara murni pada Sword Mastery itu sendiri.
"15 Chain Strike."
Ba-ba-ba-ba-ba-bam!
Dia berlari tanpa ancang-ancang, dan tanpa ampun mengalahkan mereka dengan pedangnya. Dia benar-benar tak punya belas kasihan, dan juga tak memiliki kemurahan hati.
"Hammer Fist!"
Ketika para Monk hendak membentangkan tinju mereka, dia berdiri dan menerima semua pukulan itu. Perlengkapan Weed cukup memadai, sehingga menerima beberapa hantaman langsung dari Monk tidaklah masalah baginya.
"Apakah kamu barusan memukulku?"
Mata Weed berkedut. Perseverance atau Toughness bahkan tak naik, ketika menerima pukulan-pukulan itu. Dia benar-benar tak perlu menahannya dan menerima pukulan, bahkan saat statistiknya tak naik!



< Prev  I  Index  I  Next >