LMS_V17E08P07

8. Pertemuan dengan Da’in (7)
Salah satu party yang telah berburu di penjara bawah tanah
sedang istirahat.
"Fiuh."
Seorang Warrior menyeka keringat yang menetes di dahinya.
"Level monster di sini cukuplah tinggi."
Cleric juga merebahkan diri tanpa memikirkan untuk merapikan
jubahnya yang kusut.
"Aku harus membanggakan cerita ini pada teman-temanku,
ketika kita kembali ke Morata nanti. Kita berburu di penjara bawah tanah ini
dengan serius."
"Kita mestinya bisa berburu lebih baik, jika kita
membawa rekan..."
"Pft. Jangan mengatakan itu, karena seharusnya tak
banyak orang yang berburu sembari meningkatkan EXP mereka sebaik kita."
"Kita bertarung tujuh kali penuh selama 2 jam. Itu
adalah catatan bertarung yang luar biasa."
"Ini adalah pertarungan tercepat yang pernah aku jalani
sepanjang tahun. Banyak monster keluar, jadi itu adalah tempat yang sangat
bagus untuk berburu."
"Ini sedikit kurang, karena kita hanya memiliki 7
anggota party saat ini. Lain kali, mari kita tambahkan lagi anggota lain,
Swordman dan Mage yang memiliki damage tinggi, dan mari kita coba berburu
dengan cara yang lebih layak."
Mereka mengobrol sembari beristirahat, di saat itu juga, 11
Heretic Hunters Order of Embinyu mendekati mereka dari dalam lorong.
Para anggota party mengambil senjata mereka dan bangkit dari
duduknya.
"Mereka tak memberi kita kesempatan untuk
beristirahat."
"Apa yang harus kita lakukan? Masih ada jarak antara
kita dan musuh, jadi haruskah kita lari?"
Ketika mereka berbagi pendapat disertai rasa cemas, makhluk
besar dan orang-orang mendekati lokasi para Hunters Heretic. Seorang pria
dilengkapi dengan Armor Tallock, helm, dan sarung tangan berwarna hitam legam
berlari dengan cepat.
Setelah dia, seorang tentara bayaran tua, dan tiga wanita
datang sambil naik sapi hitam besar yang berotot.
"Seductive Dance!"
Seorang Dancer yang turun dari sapi mengganggu Hunters
Heretic, saat dia menari. Si Shaman pun menggunakan sihirnya.
"Kaburkan mata, memperkuat rasa takut agar mereka
melihat apa yang paling mereka benci."
Tekad dari para Heretic Hunter sangat rentan, dan mereka
adalah para pria, sehingga tatapan mereka dengan mudah dicuri oleh tarian
Hwaryeong. Kemahiran tinggi dari sihir Da’in membuat celah. Da’in bahkan tak
turun dari punggung Yellowy.
"God Embinyu, sudahkah engkau mengabaikanku?"
"Aku sesat. Hukum aku!"
Sementara para Heretic Hunter berteriak, Weed mengacungkan
pedangnya. "15 Chain Strikes!"
Pedangnya tak mundur atau berhenti. Dengan limu pedang yang
ditambahkan ke kekuatannya saat dia maju, dia dengan tepat menebas titik-titik
lemah dari para Heretic Hunter. Strength, Agility, dan kemampuan bertarung
miliknya secara keseluruhan, semuanya diperkuat karena sihir buff Da’in.
"15 Chain Strikes!"
Dia menggunakan skill yang efektif untuk berburu dalam
kelompok, dan dia menumbangkan para Heretic Hunter.
Heretic Hunter bersiap untuk pertarungan dan mengayunkan
senjata mereka, tapi mereka tak berdaya. Mereka dikutuk setiap kali Weed
menebaskan pedangnya, dan tubuh mereka terbakar oleh api, serangga merangkak di
atas mereka, atau rambut mereka berubah menjadi ular yang berserabut.
Pada akhir pertempuran, Yurin turun dari Yellowy dan
mengambil japtem-japtem yang dijatuhkan.
"Lari!"
Setelah membersihkan para Heretic Hunter dalam sekejap,
mereka lari ke tujuan berikutnya. Kemunculan party itu, cara berburu, dan
gerakan mereka, semuanya terjadi seperti secepat kilat!
Monster saling bertabrakan satu sama lain, karena mereka
berlari menjauh bersama dengan gelombang panas. Party melaju ke arah kelompok
monster tersebut, melawan mereka dalam sekejap, dan pergi ke lokasi lain yang
belum mereka singgahi.
Orang-orang yang dari tadi sudah berburu di sana, bergumam
kebingungan.
"Apa-apaan ini?"
"Mereka yang mengalahkan para Heretic Hunter begitu
cepat... apakah kamu melihat gerak kaki Swordsmen itu? Bahkan jika itu adalah
murni skill, bagaimana bisa dia berjalan ke arah musuh pada sudut seperti itu?
Dia berputar ke belakang musuh terlalu mudah, lantas menikam
mereka, meskipun begitu dia terkena pukulan beberapa kali."
"Bukankah itu tampak seperti dia sengaja menerima
serangan, karena sudah bosan menghindar?"
Belum 5 menit sesudah mereka pergi, segerombolan orang
mendesak masuk pada lorong searah dengan Weed, Yellowy, dan yang lainnya
muncul. Mereka adalah penonton yang telah mengikuti mereka sejak tadi berada di
River of Lamentation.
"Permisi."
"Ya?"
"Apakah Weed dan rekan timnya melewati sini?"
"Weed?"
"God of War Weed. Dia tak datang ke arah sini?"
Seorang Warrior muda berbicara dengan mendesak dan cemas,
seolah-olah dia telah melewatkan sesuatu yang penting!
"Aku tak tahu ada orang seperti itu... Ah, party yang
datang menunggangi seekor sapi hitam, sungguh-sungguh membantai para Heretic
Hunter dan berlalu begitu saja."
"Para Heretic Hunter!"
Penonton lain yang juga bertanya, "Berapa banyak
mereka?"
"11 orang."
"11 orang! Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk
mengalahkan mereka?"
"Huh, bagaimana ya cara menghitung waktunya... agak
sulit, karena itu benar-benar terjadi dalam waktu yang singkat."
"Tolong beritahu kami juga."
"Kira-kira sekitar 2 sampai 3 menit?"
"Sangat cepat!"
Para penonton bersorak sembari mereka lari ke tempat Weed
dan Yellowy menghilang.
"Apa itu tadi?"
"Mungkin... itu adalah Weed yang itu? God of War Weed!
Dia berburu di penjara bawah tanah!"
* * *
Saat terengah-engah mengikuti Weed, Da’in bisa merasakannya.
'Dia benar-benar... Sudah banyak berkembang.'
Dia telah menawarkan untuk membentuk party bersama-sama
dengan Sculptor yang ia temui di Lavias, karena dia menganggap jika berburu
sendirian tanpa adanya tim, tidaklah memuaskan.
Meskipun adanya keterbatasan pada profesi Sculptor, dia
mampu merasakan kemauan yang kuat dari dirinya sendiri, karena dia melawan
monster dengan segenap kekuatannya.
Seorang Sculptor yang telah meningkatkan Perseverance-nya
dengan melakukan tindakan nekad, yaitu menerima pukulan langsung dari monster
dengan sengaja. Dan sekarang dia menguasai skill Blacksmith dan Tailoring.
Dia juga pernah membuat makanan untuk dirinya sendiri di
Lavias, tapi skill Cooking-nya juga meningkat menjadi Intermediate di waktu
mereka terpisah. Dia bahkan menyeret banteng bernama Yellowy bersama dengannya.
"Dasar sapi lamban."
Mooooooo!
"Yurin, jika kamu memiliki cat yang tersisa, cat dia
menjadi kuning."
Moooooooo!
Sementara mereka sedang beristirahat sebentar karena telah
bertarung berulang kali, pemandangan pertengkaran mereka dengan patung hidup
bernama Yellowy terlihat begitu ceria. Yurin dan Hwaryeong bermain sembari
menyesuaikan diri dengannya.
"Oppa, bagaimanapun juga, dia akan dimakan kelak, jadi
kenapa harus dicat?"
"Mereka mengatakan bahwa babi hitam Jeju sangat bergizi
dan lezat. Kalau begitu. biarkan saja dia berwarna hitam."
Mooo!
Yellowy meratap sedih dan meminta belas kasihan. Namun, dia
tak selalu diperlakukan tak ramah. Ketika waktu makan tiba, Weed memberinya
jerami yang sangat bergizi, meskipun begitu, tik ada yang mengetahui kapan dia
mendapatkannya.
Yurin memberinya makan tumbuh-tumbuhan yang dia punya di
tangan, dan Hwaryeong yang baik hati mengambil air dan membasuh wajah dan
tubuhnya.
* * *