LMS_V18E02P01 Perjalanan Seorang Pria

2. Perjalanan Seorang Pria (1)
Ahn Hyundo berkata.
"Siapa yang akan pergi bersama murid termuda?"
Ahn Hyundo mencoba untuk mencari seseorang yang akan pergi. Ketika
dia muda, dia telah berkeliling ke banyak negara. Dia telah menghabiskan
kehidupannya bepergian ke negara-negara asing. Suasana dari rapat itu lumayan
bagus, karena mereka akan bertemu wanita di Royal Road.
Para instruktur tahu, tapi mereka tetap diam. Dalam haluan
menguasai pedang, mereka berkelana untuk mempelajari tentang dunia. Itulah kelemahan
dari menjadi orang pertama yang berbicara, sehingga mereka semua tetap diam.
Mereka hanya tetap diam dalam posisi duduk mereka dengan
dada yang kokoh dan bahu yang lebar. Mereka terus saling melirik satu sama lain,
seolah-olah mereka sedang memohon.
Ahn Hyundo menatap mata dari masing-masing instruktur.
Chung Il Hoon tampak seperti dia adalah seseorang yang teguh,
namun dia memiliki kualitas murah hati dan penuh kebaikan. Dia sangat kompeten
dan merupakan murid terbaik untuk pengembangan dojo lebih lanjut.
'Jika dia pergi, maka
jumlah pekerjaan di sini akan meningkat.'
Ahn Hyundo berpikir jika itu adalah ide yang lebih baik
untuk membuat para instruktur mengajar. Dia tak mau mereka pergi dan
menyia-nyiakan waktu yang berharga, yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dojo.
Dia ingin menemui wanita yang ia temui belakangan ini di
Royal Road dan pergi ke pantai lagi.
'Tidak harus dia
juga.'
Dia dengan cepat memutuskan menentang keempat instruktur
yang pergi.
Roi Lee adalah instruktur termuda dan punya banyak prestasi
yang menonjol di jalan pedang. Virtual reality Royal Road ternyata sama seperti
yang diharapkan. Itu adalah hal yang mereka cari untuk mengukur perkembangan
mereka.
Kemauan untuk bertarung, perasaan lemah di dalam diri mereka
sendiri, atau mempelajari jalan pedang. Mereka telah hidup bersama pedang dan
dunia Royal Road sangatlah hebat.
Sebuah dunia sihir.
Kecerobohan sesaat saja, akan mengarah pada serangan kejutan
dari kawanan monster di malam hari.
Mereka bisa menghadapi sejumlah tantangan di Royal Road dan
bangkit dengan segera, setelah mengalami keputusasaan dari kegagalan. Itu
adalah sebuah tempat di mana mereka bisa melatih tekad mereka melalui
perjuangan.
'Ma Sang Bom punya
banyak hal yang harus dilakukan.'
Ma Sang Bom menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
melatih para praktisi lain, jadi menyuruhnya pergi akan menjadi hambatan yang
besar bagi dojo.
"Choi Jong Bom."
"Ya Master!"
"Kali ini kamu yang akan pergi bersama murid
termuda."
"Baik."
Itu menyimpulkan diskusi di dalam dojo. Misinya dipercayakan
kepada salah satu dari Geomchi.
* * *
"Tiket pesawat sudah didapatkan, dan sisanya akan
disediakan di lokasi. Seharusnya itu sudah cukup untuk perjalanan."
"Kapan aku berangkat?"
"Besok."
"Apa yang harus aku katakan pada murid termuda?"
"Tak perlu memberitahu dia yang sebenarnya, santai saja.
Dan beritahu dia akan berangkat ke Pulau Jeju."
"Aku akan berangkat!"
Fakultas Virtual Reality terkenal akan tantangan-tantangan
yang mereka keluarkan setiap tahun, selama liburan. Dia tak sadar akan fakta
ini. Lee Hyun sibuk dengan tugas akhir semesternya. Lee Hyun menyelesaikan
masalah-masalah secara mati-matian.
'Ini adalah yang
ketiga kalinya. Ini gawat. Subjek skripsi tentang Royal Road yang ditulis oleh
seorang profesor.'
Selain dari subjeknya, dia bahkan tak ingat nama
profesornya.
Banyak profesor dari Universitas Korea telah menerbitkan
beberapa makalah tentang Unicorn Corporation. Tapi, hal yang penting bukanlah
nama-namanya melainkan isinya. Orang-orang yang bisa mengingat bagian itu bisa
dengan mudah menyelesaikan masalahnya.
'Aku tak tahu ini.
Sudah tiga kali dengan dua yang lain dan tak bisa aku jawab.'
Dia tak menghabiskan banyak waktu dalam menjawab. Jawaban
miliknya sangat pendek dan itu hanya secara akurat menjelaskan sebanyak yang
diperlukan.
Lee Hyun berkata pada dirinya sendiri.
'Aku tak mengerjakan
tugas apapun, tapi aku memiliki daftar kehadiran yang bagus. Itu tak akan buruk,
karena aku membuat para profesor terkesan selama MT. jadi, aku tak akan
mendapatkan nilai F di pelajaran ini!'
Cukup memuaskan, karena tak menerima peringatan akademik. Rencananya
adalah bahkan jika nilainya buruk, asalkan itu bukan nilai F, dia tak perlu
mengulangi pelajaran ini.
'Aku hanya perlu
lulus.'
Itu adalah tujuan yang menempatkan dirinya di dalam situasi
yang sulit!
Lee Hyun menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan ujian sebelum
batas waktu habis. Itu adalah ujian utama yang terakhir, dan kemudian akan ada
liburan. Bagi para mahasiswa, liburan musim panas lebih dari 2 bulan lamanya.
'Dalam waktu itu, aku
hanya akan melakukan satu hal sederhana!'
Dia akan bermain Royal Road dengan sungguh-sungguh untuk
meningkatkan level. Lee Hyun meletakkan peralatan menulisnya ke dalam tas miliknya
yang murah.
Kemudian pintu ruang kelas terbuka dan profesor Ju Jong Hoon
masuk bersama asistennya. Si asisten membawa banyak perlengkapan, sebagian
besar adalah camcorder digital. Semua itu adalah peralatan yang digunakan untuk
merekam peristiwa-peristiwa, untuk disimpan sebagai video!
Dengan perkembangan dari peralatan media digital, memory-nya
bisa merekam rekaman sampai 10 hari.
Profesor Ju Jong Hoon berjalan ke podium dan berkata.
"Saatnya untuk pekerjaan rumah liburan musim panas
tahun ini."
Para mahasiswa tampak bertele-tele, karena mereka menantikan
liburan musim panas setelah ujian akhir.
"Oh, sungguh merepotkan....."
"Tantangan lain? Apa itu sebuah tantangan tentang suatu
formula matematika yang rumit, atau sesuatu seperti mengeluarkan sesuatu dari
suatu mesin, menggunakan kekuatan fisik?"
Banyak mahasiswa mulai menyuarakan kekhawatiran mereka. Lee
Hyun mulai khawatir.
'Suatu tantangan yang
tak diharapkan muncul.'
Dia tak mengerjakan tugas apapun untuk mata kuliah. Namun,
tugas ini tampaknya cukup berbeda dari yang lainnya.
Profesor Ju Jong Hoon mulai menunjukkan bagaimana caranya
menggunakan camcorder/camera recorder.
"Kalian tahu untuk menciptakan sebuah virtual reality,
kalian harus tahu seperti apa itu hidup di dalam realitas kan? Tantangan tahun
ini adalah untuk merekam dengan camcorder, bagaimana kahidupan kalian selama
masa liburan.
Kalian bisa pergi ke kolam renang, mencari pekerjaan paruh
waktu, atau bepergian. Apa saja terserah. Pastikan kalian merekam dengan
camcorder kalian selama liburan kalian."
"......."
Ruang kuliah menjadi diam mencekam. Lee Hyun menyadari setelah
beberapa saat.
'Apa kamu benar-benar
tak peduli?'
Para mahasiswa mulai menebak apa yang diindikasikan Profesor
Ju Jong Hoon.
"Agar kalian lebih mengenal satu sama lain, fakultas
memutuskan tantangan liburan musim panas ini diwajibkan kali ini. Pendaftaran
kalian di kelas-kelas untuk jurusan akan dibatalkan, jika kalian tak
menyelesaikannya."
Untuk lulus dengan aman, tantangan ini harus diselesaikan!
Itu adalah sebuah tugas yang sangat sangat sangat sulit. Selain
pergi ke dojo untuk menjaga kekuatan fisiknya, Lee Hyun tak berpikir tentang
melakukan hal yang lain di luar Royal Road.
Orang-orang di sekitarnya segera mulai berbicara satu sama
lain.
"Keluargaku berencana pergi ke Phuket... jadi aku bisa
merekam di sana."
"Kami berencana pergi ke South Sea Resort untuk
beristirahat."
"Aku berencana untuk menghadiri kelas permodelan, jadi
aku bisa merekam di sana."
Para mahasiswa sudah merencanakan bagaimana mereka akan
menghabiskan liburan musim panas. Sebagai mahasiswa tahun pertama di usia 20,
mereka tak ingin menghabiskan liburan musim panas pertama mereka secara
menyedihkan.
Kemudian itu adalah saatnya untuk liburan yang telah lama
ditunggu-tunggu!
* * *