Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V18E03P02

gambar


3. Terbang (2)



Mereka berkeliling seperti para turis biasa, sepanjang hari.
Mereka pergi ke Istana Versailles, Taman Luxembourg, Place de la Concorde, dan Bastille Opera House. Menggunakan atraksi sebagai latar belakang, Choi Jong Bom mengeluarkan sebuah pose dan mengungkapkan otot-otot di lengannya.
"Siap. Satu dua tiga!"
Click!
"Sekarang giliranmu, lakukanlah."
"Ya."
"Oke. Sekarang mulai."
Sebuah poto perjalanan yang biasanya!
Mereka akan meminta beberapa orang Perancis atau para turis lain untuk mengambil satu atau dua foto bersama mereka. Mereka kemudian akan sibuk memakan hot dog di jalanan Paris yang elegan.
"Hot dog sangat enak di Paris."
"Ini sangat nikmat. Bagaimana kalau kita makan daging babi di sore hari?"
"Ya, daging babi kedengarannya bagus juga."
Setelah makan dengan puas di sore hari, mereka pergi ke Jerman. Dojo telah datang duluan, dan menyewakan mereka sepeda motor.
"Mari kita lihat kemampuan dari motor jalan tol produksi Jerman."
Motor jalan tol!
"Ada area peristirahatan di sekitar sini kan? Di malam hari, mie dan kentang panggang kedengarannya enak."
Kemudian mereka pergi ke Belanda untuk menaiki motor boat berkecepatan tinggi, dan kemudian mereka menyelam ke dalam laut. Mereka mengeksplorasi dasar laut dan melihat ikan-ikan.
Kemudian mereka pergi ke Kerajaan Inggris untuk menonton sepak bola. Ada banyak turis dan mahasiswa Korea yang mereka dengar dari waktu ke waktu. Di Pantai Croyde di Inggris angin kuat berhembus karena badai.
"Ini adalah cuaca yang bagus."
"Cuaca ini adalah hal yang bagus?"
Ada awan gelap di langit dan itu tampak seperti akan hujan setiap saat. Itu adalah semacam cuaca di mana kamu tak akan terkejut, jika petir menyambar secara tiba-tiba.
"Menurut Master, aku harus membawamu berselancar."
Lee Hyun dan Choi Jong Bom berganti pakaian renang. Di pantai itu ada banyak orang yang melihat gelombang-gelombang. Setiap kali badai menerjang, gelombang-gelombang itu ukurannya akan meningkat secara tiba-tiba.
Badai itu yang sedang menerjang rupanya badai yang kuat yang datang setiap sepuluh tahun sekali. Gelombang-gelombang yang besar dan tinggi meluncur ke pantai.
"Apa kamu tak pernah berselancar sebelumnya?"
"Ya."
"Seharusnya itu cukup mudah, meskipun ini adalah pertama kalinya bagimu. Pikirkan itu seperti menukik, dan kamu seharusnya bisa melakukannya seperti orang lain."
Ada beberapa orang yang mencoba untuk berselancar di gelombang-gelombang itu. Choi Jong Bom dan Lee Hyun berusaha untuk mengingat perilaku dan tindakan mereka dalam pikiran, saat mereka berjalan dengan hati-hati.
Berjalan di pantai adalah kedua orang Asia itu yang memegang papan seluncur. Biasanya seseorang akan mengenakan pakaian berseluncur untuk mengurangi jumlah hambatan air. Namun mereka membiarkan tubuh bagian atas mereka sepenuhnya terbuka.
Satu-satunya hal yang mereka butuhkan adalah tubuh bagian atas mereka, yang berotot yang mereka kembangkan secara sungguh-sungguh. Hal itu cukup menarik mata bagi orang-orang Inggris untuk melihat orang Asia seperti Choi Jong Bom.
"Pergilah duluan."
Choi Jong Bom menadahkan papan seluncurnya ke laut dan berusaha untuk berseluncur. Namun, gelombang yang terus menghantam membuatnya tak bisa melakukannya. Pemandangan dari Lee Hyun yang mengikuti di belakangnya, memberinya keberanian yang lebih besar pada kerumunan orang.
Berenang adalah salah satu dari favorit Republik Korea di masa lalu. Semua orang tahu bagaimana melakukan beberapa bentuk dasar berenang!
Dia menadahkan papannya dan mulai menggerakkan tubuh, tangan, dan kakinya mati-matian.
"Tak terpikir, kalau aku akan melakukan hal ini di Kerajaan Inggris!"
Angin kencang dan hujan ringan mulai menciptakan gelombang melawan tubuhnya. Gelombang- gelombang yang setinggi beberapa meter, menghempaskan dirinya dan papan seluncurnya, menyebabkan dia tenggelam di dalam laut yang asin.
Faktanya, itu sulit untuk bergerak, karena tekanan air dari gelombang laut. Segera setelah dia berpegangan pada papan seluncur, gelombang lain akan menghantamnya. Hal ini berulang 12 kali saat gelombang-gelombang setinggi beberapa meter terus menghantamnya secara brutal.
"Sialan."
Lee Hyun jengkel.
"Ini seperti saat aku mandi di penampungan air perumahan, di malam berbadai itu!"
Sebagai seorang anak kecil tak banyak hal yang bisa ia mainkan, tanpa mengeluarkan uang. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktunya untuk berusaha menangkap kodok dan udang karang dari parit, dan saat dia menjadi semakin tua, dia akan berusaha menemukan hal-hal yang lebih baik untuk dimakan.
Penampunan air terdekat!
Itu adalah sebuah tempat yang terkenal buruk, karena dalam setahun kira-kira 3 sampai 5 orang tenggelam di sana. Hari itu hujannya lebat, Lee Hyun pergi dan berusaha menangkap ikan dengan tangan kosong di penampungan air tersebut, jadi tak mungkin dia akan menyerah pada laut Kerajaan Inggris.
"Di Republik Korea lebih dari 100.000 orang berenang di seluruh negara! Perairan Inggris bukanlah masalah besar."
Dia maju untuk menantangnya sekali lagi!
Lee Hyun mencoba lagi dan lagi. Gelombang-gelombang itu terus semakin besar, tapi gelombang itu tak pernah membawanya kembali ke tepi.
"Berani-beraninya gelombang-gelombang ini melakukan hal ini... Aku Choi Jong Bom!"
Mata Choi Jong Bom membara dengan kehendaknya saat dia terjatuh.
Awalnya dia berusaha menikmati gelombang-gelombang itu, tapi sekarang itu adalah sebuah tantangan. Otot-otot tubuh bagian atasnya basah karena air, dan berminyak karena keringat. Dia menggunakan kekuatannya untuk meraih papan seluncur dan melompat.
Dia mengulangi hal ini untuk berusaha masuk ke dalam gelombang. Melalui kegagalan-kegagalannya, Lee Hyun menyadari konsepnya.
'Jadi, daripada menekan masuk pada gelombang... mungkin akan lebih baik untuk mengikutinya?'
Jadi, dia harus mengapung tanpa melawan aliran gelombangnya.
'Aku bisa melakukannya. Anggap saja seolah-olah aku sedang menunggangi para Wyvern...'
Indra bertahan hidup milik Lee Hyun.
Dibandingkan dengan kecepatan para Wyvern yang terbang cepat di lembah, gelombang itu lebih normal. Kamu harus memahami sifatnya agar berhasil. Dia harus beradaptasi. Dia teringat penerbangannya di punggung para Wyvern. Bertarung di atas punggung Wyvern.
Lee Hyun mulai naik ke atas gelombang dengan papan seluncurnya, dan berusaha mendapatkan keseimbangan. Kemudian dia berdiri di atas gelombang yang mirip tembok dengan papannya.
"Kya hahaahaha!"
Lee Hyun tertawa keras-keras. Kemudian dia akhirnya sampai pada perhentian.
"Aku adalah orang yang menaklukan badai!"
Lee Hyun mulai berteriak keras-keras dan berulang-ulang. Dia sepenuhnya tenggelam di dalamnya. Choi Jong Bom diberkahi dengan kemampuan atletik, dan terlatih dengan baik. Sehingga dia sudah berada di atas gelombang.
Orang-orang ini sedang meluncur bersama gelombang dalam badai dari Kerajaan Inggris!
Ada seorang wanita Inggris di pantai memegang camcorder milik Lee Hyun, dan merekam pemandangan itu. Sebelum Lee Hyun berselancar, dia memberikan camcorder itu pada si wanita, untuk merekamnya. Setelah beberapa saat, di malam hari, mereka mengadakan pesta pantai dengan bir di sebuah toko.
"Hot dog Eropa sangat enak."
"Sausnya juga lezat."
Lee Hyun dan Choi Jong Bom mulal minum bir dengan senang hati dan tidur.
"Waktunya untuk pergi ke bagian lain dari Eropa, untuk pergi ber-ski."
Mereka berdua pergi ke Pegunungan Alpen untuk ber-ski.
Ada sebuah usaha ski yang dibuka secara resmi, tapi tak seorangpun yang datang. Karena itu adalah tantangan yang gila!
Itu karena orang-orang yang pergi, tak akan bisa menemukan jalan kembali ke penginapan. Kemudian mereka mengunjungi Red Square
"Jadi ini adalah Red Square."
"Segala macam orang ada di sini."
Mereka sejenak mengapresiasi situs-situs bersejarah. Kemudian, mereka naik kereta antar benua ke Moscow dan kemudian China. Lalu setelah kunjungan sebentar di China, mereka berencana untuk kembali ke Korea naik pesawat.
"Aku membeli beberapa telur... di mana kimbap?"
Telur rebus adalah kebutuhan yang diharuskan untuk perjalanan kereta. Mereka pergi ke tempat terbuka untuk tidur. Mereka melihat tundra membeku yang dilewati. Lee Hyun melihat keluar jendela, dan tak bisa berkata apa-apa.
Dia telah bertemu segala macam orang dari Afrika sampai Asia Tengah. Matahari yang panas, pasir, angin, dan perairan Timur. Budaya Eropa dan bangunan-bangunan bersejarahnya sangat hebat. Patung-patung dan lukisan-lukisan memancarkan perasaan seperti kehidupan.
Untuk berpikir dia hanya tinggal di sebuah kota kecil, dan dunia sebesar itu ternyata ada adalah kejutan yang sangat besar bagi Lee Hyun.
'Dataran seluas ini.'
Republik Korea tak bisa dibandingkan dengan sebuah negara seperti Rusia. Harga real estate di kota-kota melonjak dari ledakan ekonomi.
'Tak terpikir jika ada tempat seperti ini di bumi....'



< Prev  I  Index  I  Next >