LMS_V18E07P01 Mempertahankan Morata
7. Mempertahankan Morata (1)
Raungan-raungan dari King Hydra dan Black Imoogi menumpuk,
dan mereka tampaknya siap untuk meledak. Patung-patung itu bahkan tak lelah.
Namun sejak mereka dihidupkan, mereka hanya diberitahu untuk menunggu, bahkan
setelah pertempuran dimulai.
'Harus menunggu sampai
aku bisa makan.'
'Untuk menjadi naga
sejati, aku harus memakan orang-orang ini. tapi aku tak bisa bergerak karena
perintah dari master.'
King Hydra memiliki karakteristik spesies yang brutal dan rakus.
Ketika Aliansi Utara mendekat, mata King Hydra melebar.
'Aku ingin makan. Aku
ingin makan.'
'Ingin makan mereka.'
'Kita memiliki 9
kepala untuk makan.'
'Aromanya sungguh,
sungguh lezat.'
Air liur yang kental menetes dari masing-masing kepala King
Hydra. Air liur asam dari patung itu bercampur dengan air danau, membunuh
ikan-ikan. Aliansi Utara masih tak menyadari kehadiran dari King Hydra, karena
pertempuran yang sedang berlangsung.
Namun, setelah Weed muncul, King Hydra mencapai batas dari
kesabarannya.
"Kaaaaaaaa!"
King Hydra muncul dari danau dan memakan para player dari
Aliansi Utara. Dengan kepala-kepalanya, dia menelan sampai 9 player ke dalam
mulutnya yang besar.
"Ini adalah makanan ringan. Makanan ringan lezat.
Sungguh lezat."
Suara dari mengunyah para player!
Black Imoogi bersiap untuk menyerang secara anggun, dengan
mengeluarkan Fireball. Sihir api yang besar disiapkan di udara, siap untuk
menyerang. King Hydra dan Black Imoogi itu tidaklah sama dengan yang muncul saat
pertempuran melawan Order of Embinyu.
Mereka memang mirip, tapi level mereka jauh lebih rendah dan
jauh lebih rentang daripada yang sebelumnya.
Sihir mereka lebih lemah, Vitality mereka tidaklah tak
terbatas, dan HP mereka lebih lemah. Mereka kurang dalam segala aspek, tapi para
player dari Aliansi Utara tak bisa membuat penilaian yang tenang semacam itu.
"Maju!"
Para Knight dari Kerajaan Kallamore menyebabkan para player
menjadi panik. King Hydra secara sembarangan memakan para player dengan
kepala-kepalanya, dan Black Imoogi mengeluarkan dan meluncurkan bola-bola api.
Bukannya melawan, para player berusaha untuk melarikan diri
dari King Hydra yang memakan puluhan orang. Black Imoogi menjatuhkan bola-bola
api miliknya, menyebabkan pembataian masal lebih dari 100 orang. Kobaran api
menyebar luas di sekitar puing-puing.
Para Wizard berusaha mengeluarkan sihir perlindungan, dan
para Archer mencoba rencana pengalihan. Namun, semakin banyak orang yang
berpikir tentang melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Para player dari Aliansi Utara tak memiliki pengalaman dalam
melakukan penyerbuan. Meskipun, misalnya mereka memiliki pengalaman, hal itu
tak akan membantu dalam situasi semacam ini. Terlebih lagi, ini bukanlah
pertempuran normal yang bisa diprediksi.
Dengan rasa takut dan kecemasan, Aliansi Utara yang
sebelumnya sangat kuat, dengan cepat porak poranda. Beberapa guild mulai
meluncurkan serangan sihir pada Weed.
"Fire Burst!"
"Frost Circle!"
"Thunder Storm!"
Mantra-mantra dikeluarkan dan menyerang tanah. Para Knight
kuat menyerbu ke arah Weed. Para Archer menembakkan panah mereka. Tujuan mereka
adalah Weed!
Mereka ingin membunuh Weed, sang God of War.
'Bagaimanapun juga,
pemenang dari pertempuran tidaklah penting.'
'Yang penting adalah jika
aku akan menjadi terkenal, setelah membunuh Weed.'
Para player yang berlevel di atas 300, kekuatan inti dari
Aliansi Utara, meluncurkan serangan mereka pada Weed. Ada jumlah player yang
cukup banyak, yang menyimpan Mana mereka untuk mengarahkannya pada Weed.
"Kaaaaaaa."
Si Phoenix terbang ke arah Weed, mendedikasikan untuk
melindungi nyawa sang master. Ada serangan sihir dan fisik dari 37 orang yang
dihadang sayap si Phoenix.
[Burst Fire telah diserap.
Ice Circle telah mengurangi HP sebesar 4.269.
Tubuh Phoenix gagal menyerap Thunder Storm. HP berkurang
3.210.]
Sihir es dan air mengurangi HP Phoenix, tapi sihir api
memulihkannya. Panah-panah juga tertancap pada tubuhnya. Si Phoenix berhasil
bertahan dalam menghadapi serangan-serangan sihir dan fisik.
"Kieeee!"
Si Phoenix menderita rasa sakit yang mengerikan. Bahkan, dengan
levelnya yang tinggi dan HP-nya yang banyak, serangan-serangan kuat yang
beruntun menyebabkan damage yang besar. Serangan-serangan beruntun tersebut
bisa saja fatal. Dia kehilangan HP sampai tersisa 24%. Weed segera mulai
memakinya.
"Dasar bajingan tolol!"
"Kieeg?"
"Lupakan saja, semua burung sama saja. Bahkan, jika
mereka memiliki kepala, mereka tak tahu bagaimana menggunakannya!"
Jika dia terluka, maka dia akan mulai mengomel pada para
Wyvern dan Bingryong. Hal itu tak terjadi berkat si Phoenix.
'Itu bagus.'
'Dia bisa melindungi
master lebih baik daripada diriku.'
'Itulah junior kami.'
Para patung yang dihidupkan ingin menjalani kehidupan yang
enak dan egois!
Weed tak mau si Phoenix berakhir mati. Itu sama juga untuk
para patung yang lain. Meskipun dia memenangkan perang, jika dia kehilangan
patung-patung miliknya, maka itu akan menjadi kerugian yang besar.
Untuk menghidupkan patung Masterpiece atau sekumpulan Grand
Piece yang lain akan mengkonsumsi sebanyak 10 level. Dia sudah mengatakan hal
ini pada Wyvern dan Bingryong beberapa kali.
"Jangan mati."
Suara Weed sayu dan terdengar sedikit lembab dan manis. Di
sudut mata Bingryong mulai terbentuk air mata yang membeku.
"Kamu bahkan belum hancur."
"......."
"Setidaknya, kamu harus bekerja selama 20 tahun ke depan,
untuk menggantikan kerugian yang aku buat saat membuatmu, kan? Jangan melakukan
tindakan yang berbahaya, atau kamu akan menyia- nyiakan uangku."
Bahkan jika kamu mau mati, maka kamu tak boleh mati, sampai
menghasilkan banyak uang.
"Persiapkan serangan sihir lagi. Weed masih ada di
langit."
"Ayo kita serang secara bersamaan."
Kamu tak boleh memberi peluang pada musuhmu, saat di medan
perang. Ada player dalam jumlah yang banyak di Aliansi Utara, sehingga Weed tak
boleh melewatkan kesempatan sekarang.
"Phoenix, Bingryong. Mulailah sekarang. Jangan kalah
dari junior kalian."
Black Imoogi dan King Hydra yang Weed buat sudah berkeliaran
dan menyerang. Patung-patung yang baru dibuat itu memang kuat, tapi ada cukup
banyak player berlevel 300 yang berbahaya. Dia tak tahu tentang Knight
Kallamore dan para Geomchi, tapi King Hydra dan Black Imoogi secara mengejutkan
mudah membunuh.
"Kiyaaaaaa."
Phoenix mulai terbang ke tengah dengan kecepatan penuh. Di tempat-tempat
yang dia lewati, terjadi hujan api. Dengan kekuatan api milik Phoenix, saat
hujan api melanda, para Knight dan prajurit mulai terbakar dengan cepat, saat
api itu menempelkan dirinya pada mereka.
Damage api terbatas pada individual, tapi sekarang api itu
menjangkau area yang sangat luas. Tanah tertutupi kobaran api. Api yang bisa
bisa dihilangkan dengan sihir-sihir yang berkaitan dengan air dari para Wizard
atau Priest. Tapi api itu dihujankan pada jangkauan yang luas di seluruh area.
Ini berarti damage dalam jumlah yang sangat besar terkumpul.
"Para Wyvern berhati-hatilah saat bertarung. Jangan
terlalu serakah!"
"Baik master."
"Aku akan meminjamkan sayap ini padamu, untuk kamu
gunakan berburu."
Untuk membuat Geumini bertarung bersama para Wyvern, dia
meminjamkan sayap itu. Dia tak mau Geumini yang terbuat dari emas batangan yang
berharga, jatuh ke tanah dan menghilang tanpa sepatah katapun.
"Bingryong, pastikan untuk bertarung dengan baik. Bantu
para Wyvern."
"Serahkan para Wyvern padaku."
Weed melompat dari Bingryong. Orang-orang yang melihat
setiap pergerakannya, berteriak. Mereka ingin membunuh sang God of War!
"Weed turun."
"Ini dia!"