LMS_V18E08P03

8. Negosiasi Perang (3)
Ketika perang berakhir, sebuah jendela pesan muncul di hadapan
Weed.
[>Musuh telah menyerah
>Loyalitas warga kota di Morata meningkat sebesar 3.
>Karena menunjukkan kekuatan kota, pengaruh militer di
area ini telah meningkat sebesar 15.
>Pencuri akan menghilang, dan serangan bandit akan
berkurang.
>Keamanan meningkat sebesar 13%.
>Konsumsi logistik akan meningkat sementara waktu di
Morata.
Orang-orang tidak akan menghemat uang untuk merayakan
kemenangan ini. Perayaan kemenangan Morata akan dimulai secara suka rela.
>Guild Sculptor akan memproduksi suvenir-suvenir dari
kemenangan ini.
5.000 gold akan dikonsumsi.
>Guild Bard akan mengadakan kompetisi pembuatan musik
untuk mengenang perang ini.
Biayanya sebesar 4.500 gold.
>Fame Morata di Benua Versailles telah meningkat sebesar
75 poin.
Reputasi saat ini: 469
Semakin tinggi reputasi dari wilayah tersebut, semakin
terkenal penguasanya.
Kemenangan atau kekalahan dalam perang, serta produksi,
perdagangan, quest-quest, ekpedisi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
reputasi kota.
Dengan reputasi yang tinggi, para player bisa mendapatkan
quest-quest kualitas tinggi dan Fame di Morata. Tempat perbelanjaan akan
membeli barang-barang dengan harga yang lebih bagus.
>Peningkatan dalam ketenaran spesialisasi Morata.
>Reputasi dari industri tekstil dan kulit milik Morata
meningkat, blessing Freya dan perkebunan akan meningkatkan spesialisasi lokal.
>Morata akan menjadi terkenal karena wine, jika ada lebih
banyak gudang wine.
>Morata telah membentuk sebuah ciri khas hewan ternak
yang superior.
>89 penduduk desa Teuriban bermigrasi ke Morata.
>85 penduduk desa Noroma bermigrasi ke Morata.
>3.600 penduduk wilayah utara telah berpindah kepercayaan
pada Order of Freya.
>Pengrajin terampil bermigrasi!
Pengrajin akan datang ke kota Morata dan mengajari anak-anak
perdagangan mereka.
Anak-anak di Morata memiliki potensi yang besar untuk masa
depan.
>Penduduk kota Ekoban akan melakukan pemogokan selama 20
minggu.
Mereka menyalahkan Lord mereka yang tidak becus karena tidak
bisa seperti Morata.
Jika kondisi ini berlanjut, maka Morata akan menjadi tuan
dari kota-kota ini.
>Karena kekalahan dalam perang, masing-masing kota
menghadapi perlawanan dalam skala yang besar. Hal itu bergantung pada budaya
masing-masing kota dan mereka yang kalah harus membayar hukuman yang besar. Air
mata menetes dari mereka yang menjadi tawanan.
>Pengelola gudang memegang kunci penjara.
Keluarga mereka akan datang ke Morata untuk bertemu mereka
dalam dua minggu.]
Masing-masing Lord memiliki tanggung jawab mempertahankan
moral pasukan mereka. Namun, para Lord Utara tak memahami hal itu dan menderita
kerusakan yang besar.
"Setengah dari kota sudah ditinggalkan."
"Karena tak memiliki budaya apapun. Semua petani telah
meninggalkan panenan di parit, dan melarikan diri."
"Yah, itu sudah jelas."
"Guild Bankchester nyaris tak bisa bertahan."
"Kotamu?"
"Kami? Tak ada apa-apa yang bisa dibeli. Siapa yang
sangka kalau budaya dan semacamnya adalah hal yang benar-benar penting?"
Tak banyak kerusuhan di benua karena adanya pusat budaya.
Masing-masing kota dan desa memenuhi kebutuhan dasar dari tingkat budaya,
sehingga mereka bisa mempertahankan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan
tetangga.
Morata memiliki budaya yang luar biasa besar. Para Lord tak
memahami makna dari budaya dan kepuasan, atau persepsi orang-orang tentang
seni. Sehingga para Lord Utara mengurangi seni sebanyak mungkin. Mereka tak
menyangka mereka akan kalah se-telak itu dalam perang.
"Apa menurut kalian jika hal ini adalah karena kita
gagal meningkatkan budaya?"
"Inilah mulainya bagian mengerikan yang
sebenarnya..."
Negosiasi perang masih belum berakhir. Weed telah
mengumpulkan para Lord dan para guild master di dalam sebuah bangunan untuk
mendiskusikan negosiasi perang. Pada dasarnya itu adalah reparasi untuk perang
tersebut.
Jumlah tawanan dari Aliansi Utara sangatlah besar. Mereka
telah menawan lebih dari 70.000 orang. Dari mereka semua ada 14.000 player.
Reparasi perang berujung pada menempatkan mereka dalam kerugian yang sangat
besar.
Guild Styrene mengambil langkah awal.
"Lord of Morata, Morata adalah sebuah tempat yang
sangat dihormati. Aku mengagumi Weed-nim sejak di Continent of Magic."
Para pemula dan para tahanan perang bisa menyaksikan
negosiasi yang sedang berlangsung. Dengan sihir penguatan suara, percakapan itu
bisa didengarkan di seluruh Morata. Perencanaannya juga mencakup percakapan
tersebut. Mereka berusaha untuk mempermulus segalanya, secara politik.
Weed melihat jika beberapa dari para player itu ada di Hall
of Fame dan berusaha membuat diri mereka sendiri terdengar profesional. Aliansi
Utara berada pada posisi yang sangat tak menguntungkan. Namun, Guild Styrene
melanjutkan berkata pada Weed.
'Hanya sejauh ini?'
Diperlukan untuk memahami kepribadian dan selera dari pihak
lain. Sehingga mereka berusaha untuk memujinya sebisa mungkin!
Mereka ingin memulai negosiasi dengan barisan pujian yang
elegan.
"Monster di bagian Utara Morata berhamburan, ini pasti
karena Lord Weed sangat handal. Namun, pernahkah kamu melihat sejauh mana
kerusakan pada desa-desa lain?"
"....."
Guild Styrene menyebutkan kerugian dari budaya dan seni
mereka.
"Meskipun kami menginvestasikan banyak uang, penduduk
desa kami terus bermigrasi ke Morata, yang mana itu adalah kerugian yang besar
bagi kami."
Para Lord dari Aliansi Utara mengangguk serempak, karena
mereka semua simpatik pada kata-kata yang diucapkan. Mereka tak punya uang
untuk hal ini, dan ingin lepas dari penderitaan ini.
"Kerusakan sudah selesai sekarang, dan kami akan setuju
untuk tak lagi menyerang Morata. Kami kalah dan kami ingin warga kami kembali.
Jadi intinya adalah, bisakah kamu mempertimbangkan persetujuan ini, dan kami
tak akan menyerang Morata lagi."
Setelah Guild Styrene selesai, mereka akhirnya menyadari.
Weed adalah God of War yang terkenal jahat, dikenal sebagai terburuk dari yang
terburuk. Di Continent of Magic, dia akan membunuh siapapun yang membuat
keributan di dalam dungeon dan bahkan mereka yang melarikan diri.
Weed tak memiliki simpati atau rasa belas kasihan. Dia telah
tercatat dalam sejarah sebagai player jahat yang membunuh dan mengambil
semuanya!
Weed melipat tangannya sambil menyipitkan matanya. Hal itu
bisa menunjukkan sikapnya jika dia tak senang sama sekali.
'Aku tak mendapatkan
semua item-itemnya.... Aku telah kehilangan lebih banyak uang dari apa yang aku
dapatkan. Aku tak bisa tidur nyenyak malam ini.'
Wajah Weed mengerut layaknya seorang iblis.
'Aku harus move on
dari kenangan-kenangan pahit dan menjalani sisa hidup. Aku harus maju hari demi
hari. Ini seperti seorang pria yang menderita karena kenangan-kenangan
menyakitkan, saat dia memilah-milah sampah.'