Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V18E10P04

gambar


10. Kapal Hantu (4)



"Akhirnya...."
Pavo merasakan perasaan dihargai yang dalam, karena kepuasaan dirinya, saat dia menutup pintu balai seni. Weed tak menamai patung itu, tapi fakta jika sebuah patung legendaris ada di sana, sangatlah menakjubkan.
Segera tempat itu akan dibuka.
Mereka mengirim seorang utusan untuk menjemput Mandol dan istrinya, sehingga mereka bisa membuka balai seni tersebut.
"Sebagai seorang Architect, aku selalu berpikir jika aku harus menjalani kehidupanku secara penuh dan percaya diri, tapi sekarang...."
Pavo mengatakan pemikirannya kepada Gaston, temannya, seorang Painter.
"Aku selalu berusaha untuk memikirkan cara untuk mendapatkan opsi tambahan atau lebih banyak uang untuk barang-barangku. Ini adalah hal umum bagi seorang Architect. Namun, untuk hanya menerima 1 copper untuk menciptakan karya seni seperti itu? Pemikiran dari seorang Sculptor susah dipahami."
Gaston berusaha untuk memikirkan suatu penyemangat, tapi dia hanya duduk di sana dalam diam. Dia tak tahu apa-apa, selain berusaha untuk menggambar lukisan-lukisan yang lebih indah.
"Weed sangat spesial. Dia masih muda, tapi dia memiliki hati yang hangat dari seorang ayah."
"Iya. Aku hanya kepikiran, apa yang dia lakukan sekarang."
* * *

"Kamu adalah Pale si Archer kejam dan picik?"
"Apa Irene si healer terburuk ada di sini?"
"Itu Romuna si Wizard, yang memakan anak kecil bulat-bulat?"
Setelah mereka kembali dari Todeum, Pale dan rekan-rekannya mendapatkan reaksi yang buruk dari orang-orang.
"Bukankah hadiah aslinya 200 gold? Sekarang itu hanya 30 gold."
"Kamu menyelesaikan questnya begitu cepat, jadi kamu pasti telah curang kan? Aku tak akan merubah pikiranku!"
Meskipun orang-orang menjadi kejam, mereka tak gentar saat mereka berusaha untuk membangun kedekatan lagi. Ketika memulihkan kepercayaan mereka yang bagus dengan quest-quest kelas tinggi. Pale dan party-nya pergi ke toko senjata.
"Apa yang kamu lakukan!"
Irene tersenyum cerah.
"Ada banyak orang disini sekarang. Bisnisnya pasti bagus."
"Ada banyak orang-orang muda bertarung dengan monster sekarang. Itu akan bagus, jika ada lebih banyak anak-anak di utara... Jadi apa yang membawamu ke sini?"
"Kami ke sini untuk menjual barang-barang kami."
Sekarang ada lima toko senjata di Morata. Pemasukan pajak pendapatan bulanannya telah meningkat beberapa persen, yang mana kemudian diinvestasikan kembali pada para Merchant. Suplai persenjataannya juga besar.
Mapan dengan serakah membeli banyak senjata dari persediaan mereka, karena surplus mereka yang besar. Ketika mengoperasikan seorang Blacksmith, itu penting untuk mengumpulkan material-material mentah dalam jumlah yang besar.
Pale dan party-nya mengunjungi toko senjata pertama yang ada di Morata.
"Kami tak ingin merepotkan seorang yang berjasa dari Morata dengan sebuah permintaan. Namun, belakangan ini senjata-senjata di toko menurun...."
Saat mereka memasuki toko senjata itu, Pale dan party-nya berdiri diam dan mendengarkan.
'Itu terdengar seperti sebuah quest.'
Itu mungkin sebuah quest untuk mendapatkan senjata, atau berburu dan mengumpulkan material.
Faktanya banyak pemula mendapatkan quest-quest yang melibatkan mendapatkan senjata-senjata. Mereka bisa mendapatkan senjata dari berburu Goblin juga.
Jika pengantarannya berhasil, maka si player bisa mendapatkan sebuah premium pada pembelian dari toko tersebut. Bahkan, jika mereka memiliki ketenaran yang buruk, mereka masih bisa mendapatkan quest-quest umum.
"Dahulu kala, ada beberapa pembuat senjata yang sangat terkenal dari Kekaisaran Niflheim."
"Apa?"
"Semua armor milik keluarga kerajaan, dibuat oleh mereka."
Dari deskripsinya sepertinya itu berbau sebuah quest tingkat tinggi. Mata Irene berkilauan.
"Manager oppa, bisakah kamu memberitahu kami nama keluarganya?"
Irene biasanya polos, tapi dia sangat tertarik saat berhubungan dengan quest.
"Itu adalah keluarga Viteoleu. Dengan jatuhnya kekaisaran, mereka tak pernah terdengar lagi... tapi bagaimana dengan keturunan mereka? Mereka pasti masih ada, dan mereka akan menjadi bantuan yang besar untuk pengiriman senjata."
*Ding!*
[Quest: Master of the Sword
Ada banyak seniman dan ksatria profesional dari keluarga Viteoleu dari Kekaisaran Niflheim. Manajer toko ingin kalian menemukan keturunan mereka dan membawa mereka ke sini.
Tingkat Kesulitan: B
Persyaratan Quest:
Akan gagal, jika keturunan dari Viteoleu mati.]
Pale dan party-nya mendapatkan sebuah quest kelas B. Itu adalah sebuah perbedaan yang besar dalam prosesnya, dibandingkan dengan para player normal. Karena mereka membantu Weed dalam mempertahankan Morata, kedekatan mereka dengan warga meningkat. Pale, Maylon, Romuna, dan Irene saling melihat satu sama lain.
'Ambil?'
'Ayo kita lakukan.'
'Aku pikir itu akan menyenangkan, bahkan jika itu gagal.'
Terutama Maylon sangat ingin mengerjakan quest itu. Pale bertanya sebagai perwakilan.
"Bolehkah kami mencari mereka?"
"Kalian mau? Mereka dulu ada di ibukota, tapi sekarang itu adalah sebuah surga bagi para monster. Bertanyalah di toko-toko. Aku punya kebanggaanku, tapi maukah kalian mengerjakan quest ini untukku?"
[Anda telah menerima quest.]
Pale dan party-nya menerima quest tersebut. Quest itu juga bisa dibagikan kepada orang lain.
"Aku menjadi sedikit cemas..."
"Haruskah kita mengajak Weed?"
Ibukota Kekaisaran Nifleheim adalah sebuah tempat berburu yang luas, sehingga mereka akan cukup kerepotan. Namun, mereka bisa mendapatkan lebih banyak quest, karena Weed memiliki Fame yang tinggi. Irene berpikir tentang hal itu dan menggelengkan kepalanya.
"Weed masih mengerjakan quest tahap ketiga miliknya."
Itu adalah sebuah quest kelas S dari Order of Mattalost. Dia harus mengerjakan quest itu terlebih dulu.
"Yah, kita bisa minta tolong pada oppa-oppa Geomchi."
Surka menyarankan jika mereka bisa mendapatkan bantuan. Namun, mereka tak yakin para Geomchi akan datang. Dalam hal ini, Hwaryeong membujuk mereka.
"Apa kamu ingin mengerjakan sebuah quest?"
Karena Geomchi dan Geomchi2 ada di Pegunungan Yuroki sedang kencan, jadi Geomchi3 menjadi perwakilannya. Geomchi melakukan perjalanan panjang ke Morata untuk membantu para pemula. Para pemula yang bersemangat membutuhkan bantuan. Dia membawa mereka ke pusat pelatihan dan mengajari mereka sebagai murid.
"Aku agak sibuk...."
"Ini Jeong Hyo Lynn lho?"
"Si aktris?"
Jeong Hyo Lynn adalah heroine dari drama sensasional baru-baru ini di tv. Kepribadiannya yang energik membuatnya sempurna sebagai seorang aktris.
"Karirku adalah seorang penyanyi. Aku dipanggil Hyo Lynn di sana."
"Kamu muncul di tv sebagai seorang aktris, tapi masih bisa pergi berburu...."
"Jadi, kamu sibuk?"
"Ya."
Penjualan musiknya bukanlah apa-apa, dibandingkan dengan penampilan dan suasana miliknya. Bagi para Geomchi, dia adalah seorang wanita sempurna, bukan sebagai seorang penyanyi. Karena, mereka tak tau apa-apa tentang musik. Namun, itu karena dia sering muncul di banyak acara!
Para Geomchi memutuskan jika dia adalah satu-satunya aktris yang mereka semua ingin diajak kencan. Mereka secara canggung berkumpul di Morata untuk pergi ke ibukota. Mapan membawa kereta dan bergabung. Setiap kali para Merchant melakukan perjalanan, mereka akan naik level.
Tak ada bedanya antara bertarung dan berdagang. Mapan pergi ke Morata dan menanyai mereka.
"Tidakkah kalian mengajak Weed?"
Dia tiba-tiba mengusulkan yang dikatakan Hwaryeong.
"Kita akan pergi ke ibukota untuk berburu. Ayo kita lihat apa yang Weed kerjakan."
"Oke."
Party itu mulai bertanya-tanya apa yang Weed lakukan. Weed telah pergi ke lautan. Setelah beberapa hari menunggang kuda, mereka sampai di tempat itu.
"Dimana Weed?"
Pale memiliki penglihatan yang sangat bagus sebagai seorang Archer. Dia bisa melihat dalam jarak yang jauh.
"Aku tak bisa menemukannya, coba kirim whisper padanya?"
Kemudian. Sebuah badai mendekat di kejauhan, seolah-olah itu akan menghantam kapal itu. Setiap kali kapal itu bergerak, ada sambaran petir. Mereka berteriak.
"Sebuah kapal sedang mendekat!"
Layar yang lebar itu sobek, dek dan lambung kapal berlubang. Kapal hantu itu melintasi gelombang. Para kru hantu berada di atas dek berkeliaran. Weed, si One Eyed Lich, sedang berdiri di haluan kapal. Ghost Fleet Captain/Kapten armada hantu!
Setiap kali angin menerpa, jubahnya yang robek akan berkibar. Si Golden Bird hinggap di pundak si Lich, merapikan bulu-bulunya.



< Prev  I  Index  I  Next >