LMS_V19E01P03
1. Kapten Kapal Hantu (3)
Bahkan dengan bobot para Geomchi, Kapal Hantu yang bergerak pelan,
para bajak laut undead yang lemah di laut, dan pengaruh-pengaruh negatif yang
lain. Mereka mendekati tujuan mereka, hampir sampai.
Ketika seekor lumba-lumba, yang merupakan simbol
keberuntungan, muncul. Bahkan, Kapal Hantu itu menjadi jauh lebih cepat. Kapal
Hantu merupakan sebuah kapal yang bisa membuat para lumba-lumba mendahuluinya
dalam sekejap.
Kapal Hantu disebut bencana dari laut, tapi ketika
menumpanginya, tak ada yang istimewa selain perahu konyol yang lambat.
"Pada tingkat ini, jika kita ingin pergi jauh mencapai
samudra, itu mungkin akan membutuhkan dua- tidak, tiga bulan!"
Setelah sampai di Laut Neria mereka menyadari seriusnya
masalah tersebut. Bahkan, sebuah kapal dengan satu layar bisa bergerak dengan
kecepatan yang lebih cepat daripada Kapal Hantu itu.
Karena para undead baik-baik saja meski tak makan, namun
untuk memberi makan para Geomchi, memancing sangat diperlukan. Jika ikan tak
bisa ditangkap selama beberapa hari, itu akan menjadi situasi di mana semua orang
akan kelaparan. Ada saat-saat di mana berlabuh dan menjelajahi pulau untuk
mencari makanan dan air.
Masalah yang lain adalah Weed masih baru untuk menavigasi
lautan sebagai seorang kapten. Dengan skill Blacksmith, kapal itu bisa diperbaiki
dan patung bisa dibuat, tapi tak ada skill navigasi. Karena Weed tak bisa
memahami arah yang harus ia tuju, masalah-masalah seperti Kapal Hantu itu
menuju arah yang salah, atau terjebak dalam arus samudra, berulang kali
terjadi.
"Yah, karena sepertinya kita akan sampai di Pulau Ipia
dalam 2-3 jam, kurasa aku harus bersiap. Summon Death Knight Van Hawk!"
"Kamu memanggilku, Master?"
"Aku punya sesuatu yang harus kamu lakukan. Ikuti
aku."
Weed turun ke penyimpanan kapal dan sibuk dengan tangannya.
"Minum, Minum!" Ikan yang ditangkap dengan skill memancing disimpan
dengan tenang. Weed secara paksa meminumkan air ikan itu/menggelonggongnya.
*Gururururuk*
Death Knightt Van Hawk sekarang menggerakkan tangannya
dengan cepat, dan bisa menambahkan air pada ikan-ikan itu. Alasannya adalah
ikan yang lebih berat dan gemuk harganya lebih mahal!
Pulau Ipia dikenal menarik untuk berlibur, pantainya ramai
dengan player yang menikmati gelombang air laut dan matahari.
"Kadang-kadang, kamu membutuhkan istirahat seperti
ini."
"Ini adalah surga."
Orang-orang menikmati istirahat seolah-olah mereka berada di
surga.
Pulau Ipia adalah salah satu dari 8 pulau di Benua
Versailles yang terkenal akan keindahannya, jadi pulau itu penuh dengan turis
sepanjang tahun. Tempat penginapan pesisir pantai pulau itu, itu tampak seperti
berasal dari sebuah lukisan yang merupakan beberapa dari poin-poin utamanya,
yang terus menarik para turis.
Matahari yang bersinar dan laut yang dingin!
Menyelam di laut, berjemur di bawah sinar matahari, bermain
pasir, dan akhirnya pesta barbeque, sambil minum bir di malam hari.
Kegiatan-kegiatan ini menghasilkan hari-hari yang penuh kegembiraan, itu
sebabnya orang-orang yang lelah karena berburu di dungeon, berulang-ulang kali
mengunjungi Pulau Ipia.
Tiba-tiba, kapal dengan layar besar muncul dekat Pulau Ipia!
Kapal itu tampak reyot dan tak layak berlayar, itu sulit
untuk mempercayainya jika armada 7 kapal itu masih mengapung!
Kebanyakan kapal laut memiliki patung untuk menghindari
badai dan bencana di laut, seperti sebuah patung Freya, lumba-lumba, dan roh
laut. Kapal yang baru saja muncul memiliki sebuah patung dari bajak laut
bermata satu, bertangan satu dan berkaki satu.
Armada Kapal Hantu yang dipimpin Weed telah sampai di Pulau
Ipia. Pulau yang terletak di pinggiran Laut Neria, di mana pulau itu berhadapan
langsung dengan samudra yang luas, sehingga ada banyak petualang dan Merchant.
Membutuhkan waktu yang lama bagi kapal itu untuk sampai di pulau tersebut,
setelah kapal itu muncul di cakrawala.
*kuhiiing,
kwazizizick*
Alasannya karena kontak dengan rumput laut dan batu karang
yang memperlambat kapak itu. Kapal Hantu itu merendahkan layar dan menurunkan
jangkarnya. Kemudian, party Weed menaiki perahu ke pantai.
"Menjual segala macam ikan. Tenggiri, ikan pedang, ikan
salmon, dan ikan tuna! Yang itu, aku punya! Ini adalah sebuah kesempatan yang
tak akan ingin kamu lewatkan! Ikan-ikan ini sangat segar, jadi kamu punya
selera! Aku juga menjual udang dan kerang, sangat murah!"
Itu adalah sebuah kesempatan bisnis yang tak bisa dilewatkan
oleh Weed. Dia menangkap banyak ikan dalam waktu 12 hari di laut, sambil
meningkatkan skill memancing miliknya.
"Oppa, apakah orang itu seorang Lich?"
"Aku pikir, dia adalah... wow seorang Lich asli...
bahkan seorang Lich menjual barang sekarang."
Weed adalah seseorang yang menghasilkan keuntungan, bahkan
dari penampilannya. Ada banyak orang yang cantik/tampan yang datang ke pulau
ini. Tapi, tak ada seorangpun yang memperhatikan dengan rasa ingin tahu. Weed
menegakkan kepala tengkoraknya dengan bangga.
'Aku tahu hari ini
akan datang, di mana aku akan menarik perhatian dengan wajahku. Itu karena
orang lain menyadari jika penampilanku tak menonjol.'
Zephyr yang tampak menarik, bahkan dari sudut pandang pria,
dan Pale yang memiliki selera fashion yang layak. Karena Weed berkaitan dengan
para Geomchi, dia berpikir terasingkan oleh wanita.
Faktanya, jika cewek-cewek yang berburu bersamanya,
mengecualikan Romuna, Irene,Surka, Hwaryeong yang dikenalkan oleh Mapan. Dan
Seoyoon yang hubungannya tak jelas, dia tidaklah populer dengan para cewek.
'Memang, seorang pria
harus tampil sesukanya. Yang diperlukan adalah kepercayaan diri.'
Weed tertawa, saat dia menjual ikan. Tangan para player
perempuan sudah ada di senjata mereka. Orang-orang dengan profesi Priest melihat
undead Lich Weed dan berpikir 'exp!'
'Akankah dia
menjatuhkan item?'
Bagi mereka yang berprofesi Priest, memburu undead memberi
lebih banyak exp, Fame, dan Faith, sehingga para Priestess pun ikut mengerumuni
Weed.
"Kami hanya punya 2 ikan sarden yang tersisa. Ikan
sarden segar, lezat, dan bernutrisi yang ditangkap dari laut di barat laut. Kamu
bisa menggorengnya, merebusnya, memanggangnya, menambahkannya ke dalam sup,
atau memakannya mentah, karena itu masih segar. Harga spesial hanya 23 silver,
jika kamu membeli dua-duanya, ikan ini akan menjadi milikmu hanya dengan 44
silver!"
Jika kamu membelinya, kamu akan merasa seperti itu adalah
semacam tawar-menawar, dan jika kamu tak membelinya, itu terasa seperti kamu
akan menyesalinya.
Ini adalah perasaan yang Weed hasilkan dengan kemampuan
berbisnis miliknya. Setelah menjual semua ikan, Weed berjalan dengan tenang di
jalanan.
'Ini mungkin pertama
kalinya seorang Lich datang ke sebuah kota.'
Weed punya kepercayaan diri dalam kebanggaannya tentang
menjadi yang pertama, tapi penjaga pulau itu menatapnya, seolah-olah dia adalah
seorang kriminal.
Orang-orang terkejut untuk melihat seorang undead. Karena
mereka yang menggunakan sihir terlarang, para Necromancer dihindari di semua
kerajaan di benua. Seorang Lich dianggap peringkat yang lebih tinggi dari
seorang Necromancer. Para player berbisik di antara mereka dan takjub.
"Dia pasti seorang Mage berlevel sangat tinggi."
"Apa itu profesi kedua dari Necromancer atau bahkan
mungkin yang ketiga?"
Weed berjalan, terus diam untuk mempertahankan sikapnya
sebagai seorang Lich. Satu-satunya hal yang ditinggalkan oleh Weed, saat dia
lewat, adalah aroma daging busuk dan amis.
Pale dan yang lainnya telah mengunjungi tempat-tempat
liburan sebelumnya. Alasannya adalah jika mereka tak terobsesi dengan berburu
dan meningkat level skill, seperti Weed.
"Menurutku tempat ini adalah salah satu tempat terbaik
yang pernah aku kunjungi. Aku telah mendengar jika menghabiskan musim panas di
Pulau Ipia sangatlah menakjubkan, dan mereka ternyata benar." Surka
berkata dengan nada iri.
Akan seberapa menyenangkannya hal itu untuk menghabiskan
seminggu di Pulau Ipia. Laut yang penuh karang. Dan pulau itu memiliki sebuah
gunung kecil, penuh dengan pepohonan yang mirip palem, pemandangan itu sangatlah
menakjubkan.
"Keren sekali."