LMS_V19E10P01 Batas dari Necromancer
10. Batas dari Necromancer (1)
Lee Hyun berpikir saat dia menyiapkan sarapan, dan
bersih-bersih rumah,
'Apa artinya sebuah
sertifikat kelulusan universitas? Orang-orang menginginkan sertifikat kelulusan,
seolah-olah itu adalah sebuah kebutuhan mutlak untuk mendapatkan pekerjaan.'
Kehidupan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar,
digaji setiap bulan, mendapatkan bonus setiap liburan, dan mendapatkan bonus
akhir tahun!
Apa ini bukan kehidupan dari seorang pebisnis, yang Lee Hyun
inginkan?
'Kencan, membeli mobil
di bawah pembayaran angsuran bulanan, dan melakukan perjalanan saat liburan
musim panas, melalui jalan raya yang ramai juga.'
Nilai dari sebuah sertifikat kelulusan universitas memang
tak terbatas. Tapi, tak semua orang yang mendapatkan pekerjaan yang bagus di
sebuah perusahaan bagus, karena mereka memiliki sertifikat tersebut.
'Aku harus memiliki
nilai yang tinggi dan ahli berbahasa asing. Aku juga harus memiliki beberapa
lisensi untuk bisa berada di posisi yang lebih menguntungkan, daripada orang
lain. Aku harus menjalani magang juga!'
Dia hanya bisa mendesah saat terus berpikir.
Dia lebih tua dari yang lainnya, dan ditambah lagi, dia
berhenti dari SMA dan mengambil Gum-Jung-Go-Si. Jadi, dia tak bisa mengharapkan
untuk menjalani kehidupan dengan cara yang normal, seperti orang lain.
"Tak terpikir jika menghadiri kuliah, akan
semenyakitkan ini."
Sertifikat tersebut kemungkinan besar menjadi tak berguna
daripada membantu, selain menjadi dekorasi dinding yang bagus. Kemudian Lee
Hyun mengambil camcorder, beberapa catatan yang diperlukan dan berjalan keluar.
Dia melihat Seoyoon berdiri di depan pintu.
Karena liburan musim panas baru saja berakhir, cuacanya
masih panas.
Seoyoon mengenakan pakaian santai yang terdiri dari jeans
dan T-shirt putih, terasa aneh. Dibandingkan dengan kecantikannya yang
membutakan, pakaian yang dia kenakan sangatlah normal. Dan dia bahkan tampak
lebih polos dan cantik.
Ketika mengenakan gaun pesta, dia secantik seorang dewi. Bahkan,
ketika mengenakan pakaian santai, dia masih menarik perhatian.
Kecantikannya berada pada tingkat yang menyilaukan. Bahkan,
ketika dia mengenakan jenis pakaian apapun itu!
Lee Hyun berbicara dengan kasar padanya.
"Mau pergi ke kampus bersamaku?"
Seoyoon mengangguk ringan.
Dia mengerahkan sedikit upaya dengan pergi ke rumah Lee Hyun.
Semata-mata untuk alasan, jika dia ingin pergi ke kampus bersama Lee Hyun.
Lee Hyun membalas dengan pahit.
"Baiklah, lakukan apapun yang kamu inginkan."
Dia mengembangkan imajinasi tentang memiliki siput pengantin.
Seorang wanita polos dan baik yang memasak untuk Lee Hyun
secara rahasia karena cinta! Tapi, ketika dia menatap Seoyoon, impiannya hancur
berkeping-keping.
'Dia pasti memasak
untukku tanpa banyak maksud tersembunyi. Aku memasak untuknya berkali-kali, jadi
dia pasti melakukannya untuk membalas apa yang ia terima.'
Lee Hyun harus menunggu bis di halte bis bersama Seoyoon,
dan pergi ke kampus. Tapi, setelah dia mulai berburu di Las Phalanx, dia
memutuskan untuk naik bis untuk menghemat waktu. Para undead yang pasokan Mana
mereka terpotong dari Necromancer, mereka akan melemah dan kembali menjadi
mayat atau hancur.
Untuk berburu lebih lama dan menyelamatkan setidaknya satu
undead lebih banyak, naik bis sangat diperlukan.
"L-Lihat wanita itu!"
"Cantik sekali. Aku tak pernah melihat seorang wanita
secantik ia."
Ketika dia bersama Seoyoon, orang-orang mendekat untuk
melihat, berkerumun begitu banyak, sampai pada titik jalannya terblokir.
Lee Hyun telah terbiasa pada perhatian semacam itu, sehingga
dia hanya merasa tak nyaman.
"Ada sangat banyak kekurangan pergi ke kampus
bersamamu. Sangat banyak orang yang datang untuk melihatmu."
Setelah mendengar itu, Seoyoon memakai topi dan masker.
Setelah itu, orang-orang mengeluarkan desahan kekecewaan, dan berjalan ketujuan
mereka masing-masing.
Segera, bis yang mereka tunggu datang. Lee Hyun menggunakan
kartu bis miliknya dan bergerak ke kursi kosong, tapi Seoyoon hanya berdiri
diam.
"Apa? Apa kamu tak memiliki kartu transportasi?"
Seoyoon mengangguk. Kapan lagi, dia mendapatkan kesempatan
untuk menaiki bis?
Karena ini adalah pertama kalinya naik bis, dia tak punya
kartu transportasi. Baru sekarang, dia mengetahui jika dia harus menggunakan
sebuah kartu untuk naik bis.
Seoyoon menulis pada selembar kertas dan menunjukkannya pada
Lee Hyun.
[Ini adalah pertama kalinya aku naik bis, kamu tahu...]
Lee Hyun membayar untuk dirinya juga, dan mereka duduk
bersama di kursi kosong.
"Erm....."
"Lain kali, kamu harus selalu membawa kartu
transportasi, oke? Kalau kamu memiliki kartu itu, kamu bisa naik bis, dan kamu
juga bisa naik kereta."
Lee Hyun dengan tulus menasehatinya.
Setelah mendengar hal itu, Seoyoon membuka dompet miliknya,
‘berpikir mungkinkah…’
Jumlah uang tunai yang tak bisa dipercaya dan 3 kartu
kredit. Kartu hitam premium, kartu berlian, dan kartu platinum!
Biaya tahunan untuk kartu-kartu itu saja sudah lebih dari
1.000.000 won. Jadi, tentu saja kartu-kartu itu memili opsi kartu transportasi
di antara banyak manfaat yang mereka miliki.
Ketika Seoyoon menunjukkan kartu-kartu itu padanya, Lee Hyun
terguncang dalam kemarahan.
'Bagus sekali.'
Dia sangat kejam, karena membuat dirinya membayar bis, dan
menunjukkan kartu transportasi miliknya setelahnya!
Tak seorangpun selain Seoyoon, yang bisa melakukan suatu hal
yang mengerikan semacam itu.
Kemudian mereka sampai di kampus, dan Lee Hyun menuju ke
ruang kuliah untuk menghadiri kelas pertama. Seoyoon mengikutinya.
"Apa? Apa kamu terdaftar pada permesinan kapsul?"
Seoyoon hanya mengangguk dua kali. Mereka menghabiskan
kuliah selama 3 jam bersama-sama, dan berbagi makan siang bersama di taman di bawah
sinar matahari yang hangat.
Seoyoon mengikutinya, saat dia pergi menuju kuliah yang
selanjutnya.
"Ngomong-ngomong, apa kamu juga mendaftar pada teori
struktur sosial dalam virtual reality?"
Dia mengangguk lagi. Seoyoon memilih mata kuliah yang Lee
Hyun ambil, dan hanya mendaftar pada mata kuliah itu saja.
"Hyung, lama tak jumpa."
"Halo Oppa!"
Park Soon Jo, Lee Yoo Jung, Min Sura, dan Choi Sang Joon
juga mendaftar pada mata kuliah teori sosial dalam virtual reality, sehingga
mereka bisa bertemu di ruang kuliah.
Setelah kuliahnya selesai, semua mahasiswa berkumpul di
ruang kuliah besar.
"Seperti yang aku janjikan, kami akan memeriksa tugas
kalian hari ini."
Lee Hyun duduk di barisan depan di dalam ruang kuliah, yang
berisikan lebih dari 300 mahasiswa.
'Itu sulit untuk
memberi nilai F pada seorang mahasiswa yang selalu duduk di kursi depan.'
Kursi untuk mendapatkan perhatian profesor!