Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V19E10P02

gambar


10. Batas dari Necromancer (2)


Lee Hyun, Seoyoon dan 12 mahasiswa lain duduk di paling depan.
"Kalau begitu, silahkan maju satu persatu mulai dari kiri."
Profesor Joo Jong Hoon memainkan camcorder milik para mahasiswa secara berurutan. Camcorder tersebut memainkan sebuah pemandangan dengan langit yang cerah dan laut biru, beserta para orang tua dan keponakan perempuan yang tertawa.
"Perjalanan keluarga di sebuah resort.... Pasti menyenangkan."
Profesor memberi komentar pendek saat dia memeriksa video-video tersebut.
"Kamu bekerja keras pada pekerjaan sukarela. Kamu pasti merasa bangga."
"Menonton sebuah permainan di sebuah teater..... Bagus untuk pengalaman budaya."
Tampaknya para mahasiswa menghabiskan liburan mereka dengan cara yang sangat memuaskan. Yah, setidaknya untuk rekaman. Dan, sekarang giliran Seoyoon.
Ketika video itu menunjukkan kehidupan liburan Seoyoon, kemampuan untuk fokus milik para mahasiswa meningkat dratis dari biasanya.
Sinar matahari yang terang masuk melalui jendela.
Seoyoon sedang tidur di ranjang dengan sebuah selimut. Tapi segera bangun, mengucek matanya.
Dia tak memakai make-up. Tapi, dengan kecantikannya yang sempurna, bahkan tak sedikitpun tanda kantuk ada di wajahnya.
"Guk guk!"
Seekor anjing menggonggong dengan antusias, berlari ke tangannya. Adegan dari Seoyoon menepuk anjing sambil memeluk dalam dekapannya, dimainkan di layar.
Telinga tegak, kaki cepat dan ekor yang bergoyang sembarangan. Anjing itu tampak akrab.
Itu adalah Mohm Boshin, anjing yang Lee Hyun berikan pada dirinya.
Seoyoon memegang sebuah handuk di satu tangan dan pergi ke kamar mandi. Dia hanya membutuhkan waktu yang sebentar untuk membasuh mukanya. Tapi, wajahnya bersinar seolah-olah lingkaran cahaya ada di belakangnya!
Karena tak ada yang spesial, yang terjadi pada liburan tersebut, dia memutuskan untuk merekam kehidupan sehari-harinya, dan meminta perawatnya untuk merekamkan.
Seoyoon bangun di pagi hari untuk masak. Dia mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat nasi omelet dan salad ayam. Dia menyisir rambut indah dan lembutnya yang tergerai ke bahunya ke samping, dan mulai memotong bahan-bahannya.
Semua adegannya seperti CF.
Makanan itu di tempatkan di piring, dihias dengan indah layaknya makanan dari restoran-restoran berkelas sangat tinggi.
Nasi omelet, salad, dan jus jeruk yang di tempatkan dengan sangat rapi diatas meja putih!
Dia makan bersama perawat yang merekamnya. Lee Hyun berpikir.
'Kenapa kamu memasak begitu merepotkan di pagi hari? Mau seberapa lezat lagi, yang ingin kamu makan?'
Kalau itu bukan untuk adiknya, dia akan makan secara sederhana.
Masakan Seoyoon menjadi semakin baik, karena dia membuat makan siang untuk Lee Hyun. Tapi, tak seorangpun mengetahuinya. Boshin juga makan di bawah meja, dan Seoyoon mulai mencuci piring, setelah menghabiskan makanannya.
Seseorang di antara para mahasiswa mengeluarkan seruan "Wow!", saat dia melihat Seoyoon mengelap tetesan air yang terciprat pada keningnya saat mencuci piring.
Itu tak akan sia-sia, untuk membuat video dari Seoyoon berjalan-jalan, membasuh mukanya, memasak, dan memakan makanan. Tapi, Lee Hyun berpikir berbeda.
'Dia hanya membutuhkan setengah dari detergen yang ia gunakan..... Dia mencipratkan terlalu banyak air saat mencuci piringnya.'
Setelah selesai mencuci piring, dia duduk di kursi goyang dan membuka sebuah buku.
Judul dari buku yang sedang dia baca adalah "Diari Utusan Museum Seni."
Itu adalah sebuah buku yang membuatmu belajar tentang karya-karya seni dan seniman, saat kamu melihat museum-museum seni di seluruh dunia.
Sembari para mahasiswa lain berpikir, 'Seperti yang diharapkan dari Seoyoon.'.
Lee Hyun, sekali lagi berpikir berbeda.
'Itu semua palsu.'
Dia berpikir, Seoyoon hanya akting dengan kamera di depannya!
Setelah membaca buku, dia masuk ke dalam kapsul, bermain Royal Road, berjalan-jalan di taman, mandi, dan tidur.
Ketika dia berbaring di ranjang, menutupi dirinya dengan sebuah selimut, dengan dimatikannya lampu, video tersebut berakhir, setelah memberi sedikit keheningan di akhirnya.
Profesor berkata,
"Itu adalah sebuah karya seni brilian yang menggambarkan kehidupan keseharianmu, dengan cara yang indah."
Itu adalah sesuatu yang memberi Lee Hyun guncangan yang besar.
Dia merasakan neraka dengan pergi ke Afrika dan Eropa untuk merekam, tapi tak terpikir Seoyoon akan dipuji hanya karena merekam kehidupan kesehariannya yang normal!
"Selanjutnya."
Lee Hyun menyerahkan kamera videonya pada si asisten dengan wajah kecewa. Mereka baru saja melihat video milik Seoyoon, jadi tak seorangpun benar-benar menantikan untuk melihat video milik Lee Hyun.
Sebenarnya, itu tak berlebihan untuk mengatakan jika sebagian besar mahasiswa hanya ingin melihat video milik Seoyoon.
Perjalanan melintasi Mesir, Afrika, dan Eropa!
Melintasi padang pasir dengan mengendarai sebuah jeep, terjun payung dari sebuah pesawat dan hotel, sebuah autobike, kapal motor, petualangan laut dalam, dan bahkan olahraga-olahraga ekstrim!
Profesor berkomentar panjang setelah video tersebut selesai diputar.
"Saat para profesor memberikan tugas, ada jangkauan dari dugaan. Tapi, aku tak pernah berpikir akan ada seorang mahasiswa yang akan mengalami liburan yang spesial seperti itu!
Jika aku tak memberi tugas semacam ini, kita tak akan tahu tentang mahasiswa ini, kan?
Berilah tepuk tangan yang meriah pada Lee Hyun yang mengalami perjalanan yang spesial seperti itu, yang tak seorangpun bisa lakukan!"
Beberapa mahasiswa bahkan gemetar.
"Seperti yang diharapkan dari Princess Knight."
"Dia sangat luar biasa di MT juga, kamu tahu."
Lee Hyun tak senang, saat dia mendapatkan tepuk tangan tersebut. Karena dia akan lebih bahagia kalau bisa mendapatkan kehidupan normal. Seperti dengan tenang makan di rumah, memberi makan hewan-hewan yang ia pelihara di halaman belakang, berlatih di Dojo, dan masuk ke dalam kapsul untuk berburu.
Seoyoon menatapnya dengan mata iri dan kagum.
Lee Hyun tak terlalu senang untuk mendapatkan rasa iri darinya.
'Aku akan menghabiskan liburan musim dinginku di rumah, bagaimanapun caranya! Tak mungkin tugas lain yang seperti ini akan diberikan. Dan kalau memang ada, aku hanya akan membuat manusia salju. Kalau aku membutuhkan lebih banyak hal untuk direkam, aku rasa hanya perlu melakukan perang salju dengan anak-anak tetangga.'
Lee Hyun berjanji pada dirinya sendiri, untuk menghabiskan liburan musim dinginnya hanya di rumah.
Rekaman milik para mahasiswa lain kebanyakan hanyalah rekaman sederhana dan tak menarik, jadi Lee Hyun mengangguk-angguk dan berakhir tertidur.
Seoyoon juga lebih cenderung berpikir daripada menonton. Dia ingin bepergian jauh saat liburan musim dingin. Kalau dia bisa melakukan perjalanan bersama seorang teman yang bisa ia percayai dan andalkan, dia berpikir itu akan sangat bagus.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >