LMS_V20E02P02
2. Munculnya Tamu Tak Diundang (2)
Tak lama setelah itu, pemboman antara kapal Kerajaan Haven
dan kapal hantu dimulai. Kemampuan membidik kapal hantu sangatlah buruk. Dan
langsung saja menerima tembakan pada kapal, diikuti oleh serangan yang tak
henti-hentinya.
Butuh waktu lebih lama daripada yang diduga, tapi musuh
akhirnya mundur. Para player dari North Star dan Navy Knight kemudian
melanjutkan untuk menyeberang ke kapal hantu. Dan tanpa banyak kesulitan mereka
pun mengambil alih kapal itu.
"Orang-orang Kerajaan Haven mendarat."
Bawahan Raja Bajak Laut Griffith diam-diam mengikuti
Drinfeld. Laporan pengintai datang kepadanya.
"Mendarat di Las Phalanx... mereka cukup berani."
Setelah tertinggal, Griffith tak begitu tahu tentang situasi
di depan. Di samping itu, para undead juga tak bisa menemukan mereka. Berkat
Mad Sharks dari Becky Ninh, mereka bisa bergerak diam-diam sambil menghindari
undead sampai saat ini.
"Weed telah mendarat di Las Phalanx, kan?"
"Sepertinya begitu." Corum si Wakil Kapten
menjawab.
Sebelum ini, yang berwenang kedua dari Bajak Laut Griffith,
si Wakil Kapten, telah mencapai kesepakatan dengan letnan armada Kerajaan
Haven.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Takutnya, saat ini kita hanya bisa menunggu."
"Kalau dipikir-pikir..."
Griffith diberi tugas untuk membunuh Weed. Awalnya sebelum
serangan, bajak laut biasanya menunggu di sungai atau laut. Tapi Griffith,
berbeda dari bajak laut lainnya, dan mereka tak bisa menunggu.
"Drinfeld telah memberi kita izin untuk mendarat."
"Kita memiliki hubungan yang tak akur dengan armada Kerajaan
Haven. Akankah mereka tak akan menyerang?"
Angkatan laut dari kerajaan akan selalu bertarung melawan
bajak laut, kapanpun mereka bertemu di lautan.
Sebagai angkatan laut, menangkap bajak laut adalah metode
terbaik untuk mendapatkan exp dan pencapaian dengan cepat. Demikian juga bajak
laut, mereka menyerbu kapal perang Angkatan Laut untuk mendapatkan harta dan
hadiah.
Sejak awal, memperpendek jarak antara angkatan laut dan
bajak laut adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Jumlah player di armada II
Kerajaan Haven lebih unggul daripada jumlah bajak laut, meskipun kualitasnya
lebih rendah secara keseluruhan.
Bahkan, tanpa mengetahui hasil dari pertempuran di lautan,
akan sulit untuk melawan dan menang terhadap player dan tentara dari Kerajaan
Haven di darat.
"Tak masalah untuk saat ini. Bad Ray yang memberi tugas.
Jika kita menggunakan namanya, mereka tak akan menyerang kita. Namun, hanya
untuk memastikan, aku akan menghubungi Guild Hermes."
Setelah berhubungan dengan Guild Hermes dan memperoleh
persetujuan, Bajak Laut Griffith siap untuk mendarat di Las Phalanx.
"Kita jauh-jauh datang ke sini. Setidaknya, aku harus
berburu beberapa monster kuat."
* * *
Weed mendecakkan lidahnya terhadap Kerajaan Haven. Kapal
hantu tunggal yang membawanya adalah kapal yang tak tertandingi untuk ekspedisi
besar.
"Apakah itu bendera armada II milik Guild Hermes?"
Dia terkejut bukan hanya pada kekuatan Guild Hermes, tapi
juga karena mereka mampu mengirimkan pasukan bersenjata jauh-jauh ke Las
Phalanx.
Sudah pasti ini adalah pertama kalinya, dia bertemu dengan
Guild Hermes yang terkenal dan diakui banyak orang.
"Dari semua hal, kenapa mereka harus datang ke sini
sekarang? Aku hanya ingin hidup dan makan dengan damai. Sekarang, semuanya
semakin memburuk."
Ketika berada di daerah sekitar Legacy of Sculptor, dia
merasa sedikit gugup. Dia tak tahu fakta jika armada Kerajaan Haven memusuhinya.
Namun, berharap hasil yang baik di depan player sebanyak itu, adalah hal yang
sulit.
"Apa-apaan itu, apakah mereka akan mencuri setiap biji
yang tumpah dari samping untuk dimakan?"
Dia tiba di tempat dengan retakan di tanah, di mana Seoyoon
sedang menatap ke kejauhan ke arah gunung berapi. Hati Weed berdegup sedikit saat
melihat kecantikan yang tampaknya sedang menunggunya. Yang disukai Weed dari
Seoyoon adalah, rambutnya yang tertiup angin, seperti suatu adegan film.
"Ahem."
Hasilnya, Weed semakin mendekat dan berdiri di sampingnya. Dengan
keadaannya sebagai seorang undead, posturnya menebarkan suasana mengerikan.
Weed berdiri dalam diam, dan angin membelai kepalanya.
Namun sebagai seorang Skeleton, dia tak memiliki rambut!
Bagi orang luar, ini akan terlihat seperti seorang undead
jahat yang mengancam ratu kecantikan abad ini, yaitu Seoyoon.
Perubahan suasana pun terjadi seketika, perubahan adegan
tersebut tampak sepertu Seoyoon bersiap untuk menebas Weed, yang telah
memodifikasi penampilannya sendiri menjadi Skeleton.
"Ahem, waktunya untuk berburu lagi."
Weed memerintahkan pasukan undead untuk menarik perhatian
para Bollard. Monster-monster itu memberi exp yang menyenangkan, serta banyak
kulit. Dengan penambahan Seoyoon dalam kelompoknya, dia bisa menggunakan sihir
kutukan dan Corpse Explosion tanpa mempertimbangkan aturan main.
Kecepatan berburunya menjadi sangat cepat, karena
karakteristik Berserker milik Seoyoon yang cenderung membasmi sebagian besar
monster, yang menuju ke arahnya.
Menggunakan ofensif penuh dari para undead, kutukan dan
Corpse Explosion milik Necromancer, berserta dukungan Seoyoon telah mengubah
pola perburuan.
'Para Necromancer
biasanya tak akan cocok dengan profesi lain, namun sekarang bersama seorang Berserker,
kedengarannya itu cukup tepat."
Profesi Berserker juga cukup langka.
Untuk memperoleh profesi itu saja sudah cukup sulit. Setelah
itu, kamu harus berburu sendirian untuk jangka waktu yang lama, di area-area berbahaya.
Tentu saja, untuk meningkatkan statistik dan skill, serta mengembagkan profesi
tersebut dengan tepat.
Itu bukanlah suatu profesi yang tersedia, bagi mereka yang
menginginkan adanya rekan-rekan.
"Pokoknya, kita akan terus berburu."
Setelah berburu di daerah dengan retakan-retakan yang parah
di daratan ini cukup lama, semua ketenangan telah lenyap. Keuntungan terbesar
dari pasukan undead adalah kecepatan berburu yang ganas dan penjarahannya.
"Untuk memburu Chaos Warrior, kita harus pergi dari
sini dan menuju ke tempat lain."
Di sekitar kawah gunung berapi, ada sebuah dungeon.
Pada celah besar di tanah, di bawah tebing, terdapat aliran
lava. Di tengah-tengah semua itu, terdapat sebuah dungeon. dia hendak turun
menuruni tangga yang dibuat untuk masuk ke dungeon, kemudian.
"Tidak, tak ada dungeon."
Sebagai penemu pertama, dia akan meraup keuntungan selama
seminggu penuh dari 2x exp dan item drop rate. Tapi monster-monster dungeon
biasanya berlevel setingkat lebih tinggi, daripada monster yang berkeliaran di suatu
area. Bahkan, kadang-kadang dua tingkat.
Di Las Phalanx, mengingat jika monster-monster di area
terbuka saja sudah luar biasa, kamu tik bisa sembarangan masuk ke dalam
dungeon.
"Jika memasuki dungeon semau kita, dan itu adalah suatu
gua yang sempit atau labirin, aku tak akan bisa membawa pasukan undead dan
harus menonaktifkan mereka."
Apapun itu, tak banyak pilihan yang ada untuk Weed.
"Istirahat sejenak. Aku harus memasak nasi untuk
adikku... berkumpul kembali dalam beberapa saat."
Sudah waktunya untuk makan malam, jadi bersama dengan
Seoyoon, mereka log out untuk beristirahat selama satu jam. Makan malamnya
adalah gangdoenjang, bibimbap, dan sup tauge hangat.
Setelah menumis beras dalam panci dan makan malam dengan
adiknya, Lee Hyun menyalakan komputer.
"Karena ada daftar item baru, menentukan harganya tak
akan mudah."
Item terbaru adalah item-item yang diperoleh saat berburu di
Las Phalanx.
Ketika kamu menjahit kulit secara langsung dan membuat
pakaian, harganya ditetapkan sesuai dengan barang-barang yang diproduksi. Harga
pasar untuk perhiasan juga naik tergantung pada ketahanan warna dan
kecemerlangan.
Namun, masih banyak item yang belum ditemukan dan
diungkapkan, sehingga itu tidaklah berguna. Karena, di luar sana ada banyak
japtem yang beraneka ragam.
"Jika ada kesempatan, aku harus menjual atau
memperdagangkan barang tersebut."
Japtem tak pernah laku, tapi kamu harus menemukan pembeli untuk
item-item tersebut. Dia tak pernah menjualnya ke toko, karena berurusan dengan
mereka tak akan membuatnya mendapatkan harga yang wajar.
"Ketika aku membuang japtem melalui Mapan, sudah pasti
aku harus mengetahui harga-harga item."
Selain itu, dia mendapatkan keuntungan dari item yang ia
buat, saat bekerja sebagai Tailor atau Blacksmith.