Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V20E02P01 Munculnya Tamu Tak Diundang

gambar


2. Munculnya Tamu Tak Diundang (1)



Dengan bergabungnya Seoyoon dan Tori, para Bollard bukan lagi ancaman. Setiap kali pertempuran berlangsung, pasukan undead berkurang secara signifikan, tapi dengan bantuan mereka berdua, para Bollard begitu mudah untuk diburu.
Kekuatan pasukan Weed berlipat lebih dari dua kali lipat.
'Tak ada yang sulit, eh? Meskipun jumlah undead bertambah, kekuatan yang tersedia untuk dikonsentrasi pada pertempurannya terbatas.'
Weed memerintahkan benteng pertahanan terakhir yang terdiri dari Ghoul, Zombie, dan Skeleton Knight untuk hanya mengikuti. Karena, mereka tak banyak membantu.
'Aku lebih suka Skeleton Mage untuk meningkatkan jangkauan serangannya.'
Karena Seoyoon dan Tori mampu menundukkan para monster, akan lebih baik untuk meningkatkan jumlah pasukan pendukung. Setiap kali mereka bertarung melawan para Bollard, jumlah undead semakin menyusut dan pasukan yang dipimpin oleh Weed juga meningkat dalam kualitas.
'Pemasukan exp dan item jarahannya tidaklah buruk.'
Karena setengah dari jumlah Bollard ditangani oleh Seoyoon, exp-nya menurun. Tapi, kecepatan berburu meningkat sedikit. Jumlah item yang muncul juga meningkat, menghasilkan keluhan-keluhan dari Weed.
"Tahan!"
Bahkan, ada sebuah unit Ghoul yang dioperasikan secara independen, untuk membawa japtem sembari mereka mengikuti pasukan. Berburu bolak-balik di dekat daerah Legacy of Sculptor adalah sangat cepat.
Di Las Phalanx, Weed menaikkan levelnya 10 kali.
Jika dia terus berburu bersama Seoyoon, dia bisa meningkatkan levelnya dengan pasti dan cepat.
'Tetapi penguasaan skillnya tak akan meningkat banyak...'
Kamu tak mendapatkan apa-apa jika kau kalah, seperti itulah aturannya!
Weed ingin terus tinggal di tempat ini, dan berburu Bollard serta Tairbeth. Tapi, ada keharusan untuk pindah ke tempat lain.
'Haruskah kita bergerak menuju sungai yang mencair? Atau maju ke 7 puncak untuk menjalankan quest pemusnahan Bajak Laut Armenia?'
Dia menantang Chaos Warrior empat kali, bersama para undead untuk memburu mereka, hanya untuk kalah dan lari tunggang-langgang.
Sekarang dengan tambahan Seoyoon dan Tori yang sangat membantu dalam pertempuran, situasi agak berubah. Karena partisipasi mereka berdua, dia harus mengubah formasi pasukan undead untuk menemukan efisiensi yang optimal.
Chaos Warrior bertarung sedemikian rupa, bahkan saat mereka terjebak dalam celah antara pasukan undead, mereka tak bisa dihentikan.
"Para Chaos Warrior akan menjadi pertarungan yang cukup sulit... berburu selama satu atau dua hari lagi. Juga harus mengajari Seoyoon dan Tori, bagaimana caranya untuk melawan Chaos Warrior."
Weed tak tahu sedikitpun, tentang betapa khawatirnya Seoyoon terhadapnya. Dia berharap Weed tak akan mati.
Memburu Chaos Warrior sepenuhnya dilakukan, karena quest milik Weed. Seoyoon tak mau Weed menderita karena perasaan bersalah atau kesedihan, jika dia tewas dalam perjalanan.
"Untuk saat ini, aku ingin kembali ke tempat, di mana aku mendarat. Di sana ada lebih banyak monster daripada di sini. Berburulah di tempat terdekat, oke?"
Seoyoon mengangguk untuk memberi persetujuan atas usulan tersebut. Weed berburu dengan Seoyoon untuk sementara waktu. Ketika dia kembali ke sungai mencair, dan Armada Kerajaan Haven terletak jauh dari sana.
"Bahkan ada kapal sebanyak itu datang ke sini?"
Jarak antara pusat benua dan Las Phalanx sangatlah jauh. Namun, kapal-kapal itu menggunakan bendera Kerajaan Haven. Puluhan kapal laksamana semakin mendekat.
Akhir-akhir ini Weed sibuk berburu, sehingga dia tak tahu tentang keadaan sekitar. Untuk mengkomando sejumlah besar undead, dia perlu mematikan whisper dan guild chat dalam jumlah yang banyak pula.
Weed masih merasa jika ada suatu masalah.
"Yah, aku tak bisa hanya duduk dan menunggu di sini."
Armada Kerajaan Haven yang mendekat akan menyadari keberadaan Weed, jika dia membawa pasukan undead untuk berburu. Para player biasa menganggap pasukan undead sebagai monster.
"Ayo kembali saja ke tempat, di mana kita berburu pada awalnya."
Dalam gua tempat persembunyiannya, dia mengeluarkan japtem dan barang-barang dari retakan- retakan di daratan itu. Dan dia pun pergi menuju daerah dekat Legacy of Sculptor.
* * *

"Ooooo, akhirnya tiba Las Phalanx. Ujung utara, salah satu dari 10 zona terlarang di benua!"
Banyak player dalam armada Kerajaan Haven kagum pada pemandangan Las Phalanx. Di Benua Versailles, ada informasi yang diungkapkan secara umum tentang beberapa kombinasi jenis monster, medan yang sulit, jarak dll.
Khususnya 10 zona terlarang. Orang-orang kuat yang tak terhitung jumlahnya pernah menantang zona-zona terlarang itu!
Sampai di tempat itu saja sudah merupakan suatu kebanggaan. Di Las Phalanx, tak ada sebatang pohon pun, dan gunung berapi hitam menyemburkan asap berbau tajam. Kadang-kadang, lava merah juga mengalir.
Kebrutalan monster yang berkeliaran juga sangat mengerikan. Sehingga tidaklah berlebihan, jika kita menyebutnya monster-monster yang sangat berbahaya.
Para player biasa dengan semangat juang yang rendah, hanya dengan melihat monster berlevel tinggi dari kejauhan, mereka sudah ketakutan. Dan statistik Strength serta Agility mereka menurun.
Khususnya, keadaan ketakutan tersebut disebabkan, karena statistik skill mastery menurun beberapa tingkat.
"Pasukan Undead!"
"Di depan, ada sekumpulan undead berjumlah sangat luar biasa."
Itu terjadi, bahkan sebelum mendaratkan pengintai yang melacak pergerakan undead.
"Pasukan undead itu dipimpin oleh Weed? Kita bertemu dengan pasukan itu lebih cepat daripada yang kita duga sebelumnya. Zombie, Ghoul, Death Knight, Witch, Skeleton, baru kali ini aku bertemu pasukan yang begitu bervariasi seperti ini."
"Memang begitulah Weed. Dia sudah sepenuhnya beradaptasi dengan Las Phalanx dan berburu. Itu semua adalah bukti yang kita butuhkan."
"Meski sebagai seorang Necromancer... bagaimana bisa dia mengendalikan monster sebanyak itu? Apakah dia memiliki kemampuan untuk mengkomando setiap pasukan monster, secara individual?"
"Mudah-mudahan itu benar. Itu semua bisa terjadi, jika dia benar-benar seorang Weed!"
Para player dalam armada Kerajaan Haven senang telah menemukan para undead. Para pejabat senior dari Guild Hermes terus melestarikan perasaan kebencian mereka terhadap Weed. Sampai-sampai, mereka tak menyadari keabnormalan yang dak manusiawi tersebut.
Mereka mengejar Weed sampai ke Las Phalanx, meskipun tak tahu keberadaannya. Beberapa player menganggap jika benua pusat adalah suatu tempat, di mana perebutan kekuasaan yang tak terhitung jumlahnya. Kejadian itu adalah hal yang lebih penting.
Meski demikian, banyak player harus mengikuti kebijakan guild. Mereka adalah musuh Weed, terlepas dari perasaan pribadi yang mereka miliki. Namun tetap saja, pemikiran dari kemungkinan memburu Weed di Las Phalanx membuat mereka sangat senang.
"Bagus."
Setelah tiba di Las Phalanx, Drinfeld merasa jika bebannya sedikit berkurang. "Setelah kita mendarat, kita harus menguasai area tersebut."
Dia sangat serakah akan dungeon, item, dan level. Selain itu, dia memiliki anggota armada untuk berburu. Bahkan, jika tugas pengejaran Weed tertunda sebentar, tampaknya itu baik-baik saja baginya.
"Itu dia kapal hantu."
Sembari menunggu Weed, kapal hantu mereka berlabuh di sungai mencair. "Tanpa lewat sini lagi, Weed tak akan bisa kembali ke benua pusat."
Drinfeld memerintahkan 3 kapal besar untuk menarik keluar kapal hantu tersebut, dan mengambil alih.
Sang letnan bertanya.
"Ada banyak player berlevel tinggi di kapal North Star, apakah kamu mau agar kami bergerak?"
"Lebih baik tidak, aku tak tahu apa yang bisa dilakukannya."
"Aku sangat yakin, jika kita mengerahkan North Star akan membuat pekerjaan mengambil alih kapal hantu itu menjadi sangat gampang."
Para player berlevel tinggi berkumpul secara massal di poros utama kapal North Star, dari armada Kerajaan Haven.
"Tapi mereka juga ingin mendarat di Las Phalanx. Apa mereka tak akan mengeluh?"
"Pertama-tama, North Star harus mengambil alih kapal hantu. Setelah itu, perintahkan para prajurit dan Knight NPC untuk mengamankannya."
"Aku akan mengambil tindakan itu kalau begitu."
Kkwagwang!
Kwaahahahang!



< Prev  I  Index  I  Next >