LMS_V20E04P01 Pertempuran di Letusan Gunung Berapi
4. Pertempuran di Letusan Gunung Berapi (1)
Dari tanah panas, uap mengepul. Bagian dari kerak bumi
tenggelam ke bawah tanah. Akibat gempa, monster Las Phalanx bergegas untuk
menyelamatkan nyawanya dan lari secara bersamaan, banyak gunung berapi di Las
Phalanx meluncurkan lava ke udara.
Letusan gunung berapi mengakibatkan hujan lava dan meresap
ke retakan tanah, sampai lava tersebut meluap. Las Phalanx, kini menjadi
pemandangan letusan gunung berapi yang dahsyat. Kini, Las Phalanx dipenuhi
dengan ancaman-ancaman menakutkan.
Weed menonton pemandangan itu dari kejauhan sambil tertawa
dengan puas.
"Benar-benar pemandangan yang dahsyat!"
Dia menderita saat melihat letusan gunung berapi, itu adalah
pemandangan yang terburuk. Kegiatan berburu terganggu dan dia harus melarikan
diri sejauh mungkin. Ketika itu terjadi, Weed kehilangan undead-nya,benar-benar
suatu bencana layaknya neraka!
Tapi, saat orang lain menerima damage dari letusan gunung
berapi dan gempa bumi, bagi Weed, tak ada pemandangan yang lebih indah daripada
itu. Itu seperti suatu cerita lucu saat tanah milik sepupunya yang berharga
hancur.
"Jangan pernah lupa ini seumur hidup!"
Di langit, serpihan dari letusan gunung berapi jatuh di mana-mana,
seperti meteorit. Batu bernodakan lava memuntahkan asap di langit yang cerah,
sampai menghantam tanah.
Syuuuuu - kwagwagwagwang!
Raungan luar biasa berbaur dengan ledakan, kawah besar pun
terbentuk di tanah. Karena dihantam oleh serpihan gunung berapi, benteng yang
telah dibangun oleh armada Kerajaan Haven roboh. Pagar dan dinding yang sudah
susah payah dibuat, semuanya hancur seperti potongan-potongan kertas, banyak
player dan pelaut tewas.
"Ini berbahaya."
"Ayo! Lari ke tepi sungai!"
Yang tadinya tumpukan benteng untuk mencegah serangan
monster, sekarang menjadi kendala ketika mereka harus melarikan diri. Ditambah
lagi, mereka bisa terguling di tanah, karena guncangan gempa bumi. Muntahan
lava pun bisa dilihat jatuh dari langit.
"Euaaaaag!"
Sembari berteriak dan menjerit sekeras-kerasnya, para pelaut
tewas dengan terhormat!
Puluhan gunung berapi di Las Phalanx mulai meletus pada saat
yang sama, dengan puing-puing berjatuhan seperti hujan. Seakan ribuan meteorit
kecil jatuh, itu sangat berbahaya. Namun, itu merupakan pemandangan yang
menakjubkan.
Sampai saat ini, Weed berada di tempat yang aman, setiap
kali letusan gunung berapi terjadi. Tapi itu bukan jaminan. Hanya puluhan meter
dari tempatnya berada, puing-puing batu berjatuhan.
"Selama seseorang berada di Las Phalanx, maka jangan
harap ada tempat yang aman."
Setelah mengalami beberapa letusan gunung berapi, dia
memastikan zona aman untuk bertahan hidup. Weed menempel ke belakang puncak
gunung. Serpihan dari letusan gunung berapi yang terbang menghujam puncak
gunung tak menyebabkan kerusakan yang berarti.
"Kalau begini terus, kita harus mundur dan naik ke
kapal."
"Ayo kita keluar dari sini sampai gunung berapi
tenang."
Para player dan pelaut melarikan diri untuk berlindung di atas
kapal yang berlabuh di Sungai Mencair. Tapi, kemudian mereka melihat sejumlah
besar pasukan undead. Dengan latar belakangnya adalah lava yang mengalir di
daratan yang retak, pasukan undead yang terdiri dari Death Knight, Witch,
Ghoul, Zombie, Skeleton Warrior, Skeleton Mage, Ghoul, dll. Semuanya maju ke
arah mereka.
"Undead!"
"Semua pasukan undead maju. Ayo kita
bersiap-siap!"
Lengan para Zombie berayun dan berguncang saat mereka
berlari. Meskipun mereka hancur setelah dihantam oleh bola api, lebih banyak
undead terus bermunculan.
"Keuheuheuheu."
"Hikkeuk! Hikkeuk!"
Di luar dinding batu yang rusak, datang serangan dari para
undead. Setiap kali serpihan lava jatuh, cahaya terang dari api melonjak.
Setiap kali hal itu terjadi, bisa terlihat jika para player dan pelaut berusaha
mati-matian untuk melawan pasukan undead.
Para Death Knight membuka mulut mereka dengan kata-kata yang
telah ditentukan.
"Jangan lari, siapapun yang terkubur di dalam lava ini
akan mati."
"Tujuan hidup kami adalah untuk menangkap pergelangan
kakimu. Jangan lari dan lawanlah kami!"
Dengan kata-kata yang diberikan Weed pada para Death Knight,
moral musuh hancur.
"Gunung berapi akan meledak bahkan lebih parah lagi.
Banjir lahar akan melenyapkan tempat ini."
Armada Kerajaan Haven berada di atas bukit, di mana medan
membuatnya mudah untuk mempertahankan diri saat invasi monster. Namun, ketika
gunung berapi meledak, sejumlah besar puing menutupinya.
Tentu saja, tak peduli seberapa banyak lava yang mengalir di
sana, mereka tak akan tenggelam. Tapi, mengalami letusan gunung berapi untuk
pertama kalinya, membuat mereka terbungkus dalam kekhawatiran dan ketakutan.
Mereka memiliki pasukan yang cukup untuk mengalahkan para
undead, namun mereka tak berkonsentrasi pada pertempuran. Mereka justru
disibukkan dengan melarikan diri dan menghindari serpihan batu bercampur lava.
Para Death Knight dan undead diuntungkan oleh situasi itu. Setelah terkena
sihir para Skeleton Mage, para pelaut secara bertahap menuju ke dalam dunia
kematian.
"Keulkeulkeul!"
Weed tertawa senang, saat melakukan perbuatan buruk dan
lawannya terjebak kemalangan.
"Ini seperti makan ayam pedas di sebelah orang
lapar."
Geumini, Yellowy, Golden Bird, dan Seoyoon menyaksikan
pemandangan ini.
Ketika mengkomando para undead, dia selalu tertawa dengan
puas. Baginya, penderitaan orang lain dianggap keberuntungan, dan suatu
kesenangan yang indah. Karena memang itulah sifat aslinya!
Sebaliknya, andaikan saja Weed tiba-tiba menjadi orang yang
baik kepada sesama, dan melakukan perbuatan mulia seperti membagi-bagikan uang
dan barang-barang untuk diberikan pada para pemula. Mereka justru akan lebih
terkejut dan khawatir.
Namun, hampir mustahil bagi Weed untuk merubah tabiatnya, tapi
meskipun dia melakukan perbuatan yang lebih buruk, orang-orang di sekitarnya
sudah memahami hal itu dengan baik.
Karena letusan gunung berapi menjadi lebih intens, para
pelaut dan bajak laut tak keluar dari pertahanan mereka. Dengan adanya para
undead, pelaut dan bajak laut terjebak dalam pertempuran, Weed hanya bisa
menikmati pemandangan itu. Karena serpihan batu dan lava, undead juga banyak
yang hancur.
"Waktunya untuk menggunakan serangan baru dengan
lembut."
Saat undead berkurang, Mana pun dipulihkan. Weed
mengacungkan Staff of the Fallen Saint ke arah benteng dan melantunkan sihir
kutukan.
"Melalui tubuhmu, aku akan menciptakan undead. Untuk
selamanya, kamu tak akan pernah meninggalkan tanganku. Declaration of the
Necromancer!"
Weed merapal 4 sihir kutukan berturut-turut. Kelainan fisik,
gatal, rasa takut, stimulus!
Sejak gunung berapi Las Phalanx meletus, moral para pelaut
dan bajak laut sangatlah rendah. Drinfeld dan para Navy Knight tak memiliki
persiapan sama sekali, untuk menghadapi letusan gunung berapi. Sembaro
berurusan dengan pasukan undead, moral mereka terus menurun, bahkan semakin
parah setelah sihir dilantunkan.
"Lawan pertama yang harus dibunuh....."