LMS_V20E04P03

4. Pertempuran di Letusan Gunung Berapi (3)
"Keulkeulkeul."
Weed menonton para pelaut dan bajak laut bertarung, sambil
tertawa berbahaya.
Meskipun terhantam serpihan lava dan sekarat, mereka melawan
para undead dan monster untuk mempertahankan tempat mereka. Weed tak berniat
untuk bertepuk tangan pada keberanian, persahabatan, atau kemampuan tempur
musuhnya.
Weed adalah penjahatnya di sini. Sangat terlihat bahwa para
pelaut dan bajak laut biasa itu tak mampu memberikan perlawanan.
Setelah kutukan dilantunkan, moral mereka turun drastis. Namun,
kemampuan tempur terpengaruhi cukup sedikit. Kekuatan para pelaut milik
Drinfeld dan bajak laut Griffith melemah lebih banyak dari biasanya. Dalam
kelompok tempur, moral yang tak terlihat adalah suatu hal yang lebih penting.
1.000, 2.000 orang runtuh dari segi moralnya saja. Dan
beberapa ratus dari mereka, tingkat kekuatan mereka bisa semakin melemah lebih
lanjut.
"Sungguh perbuatan amat sangat jahat. Mulai sekarang,
lebih baik dengarkan saja apa yang dia katakan."
Death Knight Van Hawk bertindak seperti seorang Dark Knight.
Sembari terisolasi di antara musuh, dia bertarung untuk memperoleh kemenangan
terhadap para Navy Knight yang menyerang. Dengan menggunakan skill serangan
yang kuat, dia mencabut nyawa mereka, sebelum mereka bisa melarikan diri.
Dan setiap kali HP dan Mana Van Hawk menurun, Weed
menggunakan sihir yang sesuai untuk memulihkannya. Selama seorang undead masih
berada di bawah komando dari seorang Necromancer, dia mampu mentransferkan HP
dan Mana miliknya kepada bawahannya.
Vampire Lord Tori membuat dirinya tak terlihat, untuk
melepaskan serangan kejutan. Ketika menangkap tengkuk para pelaut, dia
menikamkan taring tajamnya. Di tengah-tengah pertempuran monster, mereka mati
karena kemunculan Tori yang tiba-tiba. Dia bisa mengisi HP dan Mana-nya sendiri
sampai maksimum, seperti itulah serangan dari Vampire Lord!
Kemudian muncullah bawahannya, True Blood Vampire Clan.
Karena mereka tak harus khawatir akan dihancurkan oleh para Priest, mereka
berubah menjadi Kelelawar Vampir dan menyerang dengan sayap mereka. Tapi,
karena terkena serpihan lava di udara, mereka berhamburan seperti debu.
"Pengorbanan True Blood Vampire Clan sangatlah
besar."
Sebagian besar Vampir masih muda. Mereka tumbuh melalui
pertempuran, tapi pengorbanan tak dapat dihindari, dan itu pasti akan terjadi.
Sembari terbang di langit melewati serpihan lava, mereka
menyerang dari udara ke tanah. Menembus pertahanan para pelaut dan bajak laut,
mereka menikamkan taring mereka pada tengkuk musuh. Bagi para Vampir, itu
adalah kesempatan untuk meningkatkan kekuatan mereka secara drastis.
Weed berada di tempat yang relatif tenang, tapi kekacauan
mengepung Drinfeld dan Griffith yang menyedihkan. Sesekali, ada serangan yang
menembus sampai ke tempat Weed berada.
"Tembak! Bunuh dia!"
Dibutakan oleh ketenaran atau amarah karena kehilangan
rekan-rekan mereka, para player menyerang Weed dengan benda-benda seperti
panah. Tentu saja, serangan membabi-buta seperti itu mungkin bisa mengenai
Weed. sehingga tanpa berpikir dua kali, dia pun menyembunyikan dirinya sendiri
dan mengumpulkan Mana.
"Yellowy, sebagai orang yang menciptakanmu, tanpa sadar
kamu telah menjadi benar-benar tampan. Yellowy kamu ingin beberapa makanan
ringan? Mendekatlah dan lihatlah."
Yellowy melenggang. Meskipun meragukan jika Weed akan
memberinya makanan ringan, dia masih menggerakkan kakinya. Weed dengan keras meraih
leher Yellowy.
"Mana Drain!"
Eummeeeooo!
Dia menyerap Mana milik Yellowy. Kalau dipikir-pikir, metode
itu biasanya dilakukan dengan keakraban. Tapi, secara bergantian antara Geumini
dan Yellowy, dia dengan cepat menyerap Mana mereka.
"Corpse Explosion!"
Bencana menyebar di seluruh benteng, dan mayat yang
berserakan meledak. Di antara formasi penghalang yang padat, terjadilah Corpse
Explosion. Di dalam benteng yang dibuat oleh para pelaut dengan
sungguh-sungguh, bebatuan tersebar di seluruh tempat. Dan di mana-mana terjadi
kebakaran, sehingga sulit untuk menemukan jejak dengan benar.
Itu adalah metode yang kejam, jahat, kotor, tapi efeknya
begitu sempurna!
"Sekarang, haruskah kita dengan lembut menggunakan
sihir lainnya?"
Weed melantunkan mantra untuk memanggil para Death Knight.
Di tengah garis pertahanan musuh, dia memanggil undead.
Drinfeld mencegah rusaknya formasi pertahanan para pelaut
dengan memberikan komando, sembari menyerang dan menghancurkan serpihan lava
yang jatuh dengan pedangnya.
Memimpin armada sebagai Admiral, dia mahir dalam perang
angkatan laut. Dengan memanfaatkan kapal perang dan formasi pertempuran,
membombardir dan menghancurkan musuh adalah keahliannya. Namun, di daratan, dia
belum pernah melihat serangan seperti ini, yang memanfaatkan monster, sihir,
dan medan.
Dia pun tak bisa memikirkan apa alasan Weed menyerang mereka
terlebih dahulu. Bahkan, saat semangatnya dihancurkan dengan berbagai cara, dia
masih bisa tenang dan menyiapkan serangan balik.
"Kamu pergilah ke sana, dan bunuh Weed!"
"Ya, Pak."
Dia mengirimkan pasukan secara terpisah yang terdiri dari 2
player handal dan 8 Navy Knight terbaik di dalam armadanya.
Di tengah-tengah berlari menjauh dari benteng, serpihan batu
berjatuhan dari langit memporak- porandakan pasukannya, 2 Navy Knight pun
tewas!
Mereka menyeberangi lava yang mengalir di tanah, dan
melompati retakan di bumi. Ketika menembus api, 3 orang lagi kehilangan nyawa
mereka. Untuk menghindari musuh, mereka mengambil jalan memutar yang lebih
jauh. Namun, itu juga memberikan damage cukup besar pada mereka.
"Sekarang kita sudah hampir sampai."
Para Navy Knight menghunus pedang mereka dan dengan tenang
mendaki gunung. Para Mage dan Necromancer rentan terhadap serangan jarak dekat.
Mereka mendekat pada Weed, dan berniat untuk menghabisinya.
Tapi di jalan yang mereka ambil, ada satu orang yang
menghalangi. Seoyoon, tubuhnya tertutup dalam armor sampai dengan helmnya, dia
bersenjatakan lengkap dan menunggu.
Seureureung!
Seoyoon tanpa ragu-ragu menarik pedangnya. Letusan gunung
berapi, gempa bumi, serangan monster, Corpse Explosion, dll... itu semua
mengurangi pasukan armada Drinfeld lebih dari setengahnya.
Jumlah yang selamat, 15 orang player, 219 orang pelaut!
Lebih dari 30 pelaut tewas akibat luka parah, tidaklah
berlebihan untuk mengatakan jika mereka mengalami pembantaian mengerikan.
Seiring waktu, para player yang mati bisa log in lagi. Tapi para pelaut yang
dilatih dengan susah payah, akan hilang selamanya.
Sebagai sentuhan terakhir, Weed memanggil Poison Fog yang
merepotkan.
Para Priest dan Shaman yang sanggup menggunakan sihir
penetralan racun, tak dapat menetralkan sihir tingkat menengah milik
Necromancer. Ditambah dengan cedera berlebihan dari pertempuran dan ketidak-mampuan
untuk melarikan diri dari monster, itu semua menyebabkan mereka secara tak
berdaya kehilangan nyawa mereka.
Damage yang diterima oleh para bajak laut sangatlah besar.
Para player bajak laut yang masih hidup hampir tak lebih dari 30 orang. Sementara
para prajurit bajak laut hanya tersisa 152 orang.
Ketika mendarat di Las Phalanx, armada Drinfeld berjumlah
cukup banyak, mengingat poin itu, ini memang layak disebut sebagai gerombolan
kematian.
"Weed!"