Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V20E04P05

gambar


4. Pertempuran di Letusan Gunung Berapi (5)



"Harsh Wave Attack!"
Setiap kali Griffith menggunakan skill-nya, para Bollard dan Tairbeth bermunculan di mana-mana. Tapi saat melakukan itu, Weed sudah cukup jauh. Dengan adanya jarak antara Griffith dan skuad bunuh diri, dia merapal sihir kutukan yang dengan cepat menghabiskan Stamina. Griffith pun tak lagi bisa terus mengejarnya dan kembali ke Unfreezing River.
Meskipun berisiko, Weed menekan dengan penyerbuan.
"Beberapa kali, ini adalah jalan yang sulit."
Skuad bunuh diri membentuk garis panjang untuk memblokir seluruh cakrawala, bahkan setelah mereka mati. Mereka mengulangi itu melalui jalur melarikan diri, mereka mengembangkan teknik dari hari ke hari, untuk menghindari monster.
Bahkan, ketika Weed mencoba menggiring monster, mereka malah maju secara lurus, bukannya berbelok. Pihak pengejar memiliki pilihan terbatas untuk melarikan diri. Sedangkan pihak pengejar juga meningkatkan skill mereka dari hari ke hari. Damage dari para pelaut dan bajak laut meningkat, tapi mereka mengejarnya mati-matian.
"Kamu mengikuti dengan pasukan yang tepat dan insentif. Tapi sayang sekali, kamu menanganinya dengan sangat buruk."
Seoyoon, Yellowy, dan Geumini menyergap dan mengakhiri perlawanan mereka.
Hanya segelintir pasukan yang mengikuti sampai akhir, yang jelas-jelas berusaha untuk membunuh dan mencuri item-item miliknya. Tak peduli jika itu lebih sulit dari yang diduga. Bahkan, jika dia mencoba untuk membawa para undead dan monster untuk menyerang, Tim pengintai Drinfeld akan segera bertindak.
Pertahanan solid seperti dinding besi menggiring Weed ke dalam perangkap. Sampai serangan ke-6, bukannya melawan mereka dengan undead, Weed justru menyeret mereka dengan menggunakan skema!
Weed mendecakkan bibir.
"Taktik yang mudah dan sederhana, apakah hanya ini yang kalian miliki?"
Namun sejauh ini, dia tak kecewa. Sejak di Continent of Magic, dia memiliki banyak cara untuk berurusan dengan guild bergengsi. Jadi, di Las Phalanx dan hanya menggunakan taktik dengan efek tercepat!
"Masih tersisa 7 lagi, tapi bagiku, membuat persiapan adalah suatu hal yang buang-buang waktu, dan damage juga bisa terjadi jadi......"
Bahkan, jika kamu membunuh 10 kali, kematian sekali saja, sama artinya dengan kehilangan banyak uang. Weed membawa Seoyoon dan anak buahnya ke area Sculptor's Legacy, dan benar-benar mundur.
Drinfeld terus gagal pada tempat itu. Dia yakin jika bertarung secara langsung dan mengalahkan monster dan pasukan undead akan cukup untuk membunuh Weed.
"Ini membuktikan jika dia adalah tanuki."

Dia cukup cerdik untuk mempersiapkan, setidaknya setengah lusin jalur pelarian sebelum menyerang. Disebabkan oleh faktor-faktor seperti kerumunan monster, perangkap, medan, dll. sejumlah besar tentara bekerja keras saat ini.
"Jangan mengejar kewanan itu. Perluas daerah kita dan tangkap dia di sini."
Drinfeld jelas-jelas memiliki motif tersembunyi.
'Ketika kita baru saja tiba di Las Phalanx, dia sudah ada di sini. Bahkan, jika dia lebih akrab dengan daerah ini karena datang sebelum kita. Tak ada bukti jika dia sanggup berkeliaran di daerah yang sangat luas ini. Terlebih lagi, untuk kembali ke Benua Versailles, dia harus lewat sini.'
Armada Drinfeld mengambil kendali panuh atas kapal hantu dan Unfreezing River.
"Jika kita pergi keluar dan memperluas area berburu di Las Phalanx, kita pasti akan bertemu dengannya."
Pengejaran Drinfeld yang sembrono menyebabkan damage besar kepada bawahannya. Karena monster berlevel sangat tinggi memenuhi Las Phalanx, mereka harus sabar. Tapi, dia sama sekali tak memikirkan pengampunan.
"Pada akhirnya, aku akan membunuhnya. Aku akan mencegahnya kembali ke Benua Versailles lagi."
Demi menebus kebanggaannya yang hancur, admiral armada II Kerajaan Haven harus membunuh Weed. Drinfeld meminta bala bantuan dari Guild Hermes. Sebagian besar dari mereka saat ini hanya terdiri dari para Navy Knight atau para pelaut. Mereka tak bisa secara efektif mengejar Weed yang melarikan diri, dan melemparkan undead pada mereka.
- Tentang proposal untuk menusuk Weed sampai mati, aku meminta untuk meminjam pasukan dukungan.....
Setelah diskusi singkat, Guild Hermes mengirim jawaban positif. Mereka siap untuk segera melepaskan aliansi Hegemonik mereka. Akan tetapi, kegagalan Drinfeld adalah kegagalan Guild Hermes secara langsung.
- Weed bertindak sebagai seorang Lich. Aku akan mengirim 15 Priest Senior, 10 Mage Senior, dan 10 Knight sebagai pengawal.
Level pasukan pendukung berada di luar ruang lingkup yang diharapkan oleh Drinfeld.
-Terima kasih. Aku pasti akan menghabisi Weed.
-Agar pelacakan berjalan mulus, aku akan mengirim 8 Assassin, 4 Thief, dan 1 Excavator bersama-sama. Pastikan untuk membunuh Weed, serta menggali dungeon Las Phalanx.
Untuk mengambil kendali penuh atas Las Phalanx sembari unjuk kekuatan, Guild Hermes dengan tegas mengirim pasukan.
"Para bajingan itu, apakah mereka sedang mengutukku di suatu tempat?"
Weed menggaruk telinganya dengan kasar. Meski begitu, kutukannya berkurang cukup banyak, tak sampai 1-2 bulan dalam waktu Royal Road, dia akhirnya bisa makan dengan baik.
"Di Benua Versailles Aku tinggal dengan santun, tapi... pihak kalian lah yang memulainya."
Weed hidup dengan banyak penahanan diri. Perdagangan yang berlebihan, menjual patung, dan beberapa produk lainnya, tanpa henti meronta-ronta harga barang yang dijual. Bahkan, sampai sejauh menangani para pemula dengan berpura-pura makan bubur rumput, semua itu dilakukannya untuk bertahan hidup!
"Lagi pula, aku tak akan pernah bisa kembali, tanpa menembus para bajingan itu."
Sejak awal, itu bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan hanya meminta maaf. Bahkan tidak dengan membungkuk, menyembah, dan memberikan mereka suatu tawaran yang bagus.
"Pertama-tama, untuk mencegah para bajingan itu agar tak menangkapku, aku harus terus melakukan pengamatan. Tori, Van Hawk, Yellowy, Geumini!"
"Ya, Master-nim!"
"Bersiaplah untuk berperang."
Tingkatkan pasukan undead sampai maksimal, Tori, Van Hawk, dan patung-patung hidup, persiapan pertempuran sudah diselesaikan.
"Akhirnya, waktunya untuk memburu para Chaos Warrior."
Untuk menyelesaikan quest, eksplorasi Las Phalanx dimulai pada saat itu. Dia menginstruksikan Seoyoon tentang bagaimana cara melawan Chaos Warrior.
"Mereka benar-benar tak bertahan, kecuali jika mereka berusaha untuk melakukan teleport pada jarak dekat. Khususnya, saat beberapa dari mereka HP-nya semakin rendah, mereka akan berkumpul, sehingga kamu harus berhati-hati."
Dia cukup mengamati kecenderungan bertempur para Chaos Warrior, saat melawan dengan undead dan ketika Griffith bertarung melawan perangkapnya.
"Monster berbahaya, tapi jika kamu tak membuat kesalahan, kamu dapat mengalahkannya. Bahkan, jika semua undead dikorbankan, terus buru mereka."
Van Hawk menunggangi Yellowy memamerkan ototnya yang kuat, siap untuk menunjukkan kekuatan maksimum dari Knight. Terakhir kali Geumini melawan para Chaos Warrior bersama Yellowy. Tapi mereka tak lagi berkomitmen, jadi sekarang dia hanya berjalan-jalan.
Memblokir rute ke tempat di mana para Bajak Laut Armenia dimusnahkan, di sana ada 8 Chaos Warrior!
Untuk meningkatkan Leadership, Weed berteriak menggunakan Lion's Roar.
"Para undead bersama denganku, Blood Lord, Death Knight, mereka yang sudah aku beri kehidupan, Yellowy, Geumini! Semuanya serang!"
"Keuaaaang!"
Weed berteriak dan para undead menggerakkan tangan mereka, saat mereka menyerbu ke arah musuh!
Menginspirasi keberanian untuk pertempuran yang sulit di depan, Necromancer itu meneriakkan teriakan perang.
'Cukup keren. Jika dia bernyanyi bersama pada saat ini, itu akan pasti sangat indah.'
Weed melirik Seoyoon. Setelah banyak pertempuran bersama-sama, gadis itu menutupi telinganya dengan kedua tangan. Bagi Seoyoon, itu hanyalah sebuah suara keras!
Setelah suara teriakan berakhir, dia menghunus pedangnya dan maju. Mangsanya adalah 5 Chaos Warrior.



< Prev  I  Index  I  Next >