Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V20E08P01 Perang Ras di Las Phalanx

gambar


8. Perang Ras di Las Phalanx (1)



"Serang."
Weed akhirnya memutuskan.
Golden Bird dan Eunsae, mereka berdua berbagi pendapat yang sama, yaitu mengabaikan perintah Weed. Karena dia adalah manusia dengan level yang lebih rendah daripada mereka, mereka tak melihatnya sebagai Master yang layak.
Namun, Weed jelas-jelas menyatakan jika dia ingin bergabung dengan pertempuran tersebut. Sehingga, mereka harus mengungkapkan pemikirannya.
"Itu sama saja dengan bunuh diri."
"Kamu hanya memberikan hukuman mati pada dirimu sendiri."
Mereka tak memiliki kepercayaan pada Weed sama sekali!
"Pendapat kalian tidaklah penting, kita semua berada pada situasi yang sama dan tak banyak waktu tersisa."
Setelah menyadari apa yang akan terjadi, Tori dan juga Van Hawk menundukkan kepala mereka.
'Aku sudah bertemu dengan master yang salah.'
'Bagaimana aku bisa membiarkan diriku terlibat dengan pria ini lagi?'
Para bawahan Weed jatuh dalam keputusasaan yang mendalam. Geumini dan Yellowy, keduanya diliputi rasa takut. Berbeda dengan Seoyoon yang bahkan tak menunjukkan sedikitpun keraguan.
Itu karena semakin ganas kondisi di medan perang, maka semakin "cerah" Seoyoon bersinar di sana. Weed mengalihkan pandangannya dari Seoyoon dan kembali mengamati pertempuran.
"Meskipun aku bilang jika kita akan bergabung dalam pertempuran tersebut. Tapi untuk sekarang, mari kita tunggu disini."
Para Chaos Warrior yang dipimpin oleh Kubichya yang tengah berperang melawan para Inferno Knight sekarang ini sudah terpecah-belah. Beberapa dari mereka memutuskan untuk melawan para Fire Giant, sementara yang lain menargetkan para Baovant.
Sementara para Fire Giant dan Baovant membalas serangan mereka, para Inferno Knight, entah bagaimana caranya, mendapatkan sedikit waktu untuk beristirahat.
Setiap ras berusaha untuk mendominasi satu sama lain, ini benar-benar suatu perang untuk menentukan, siapakah pemuncak tertinggi pada hierarki di Las Phalanx.
Setiap kali para Fire Giant mengeluarkan kekuatan mereka, seluruh dungeon berguncang. Sementara serangan api besar yang terkonsentrasi dari para Baovant yang sangat panas, sudah cukup untuk melelehkan batuan di sekitarnya.
Jika Weed sekarang bergerak bersama-sama dengan party dan pasukan undead-nya, mereka akan sulit mempengaruhi alur jalannya pertarungan.
Weed hanya memiliki segelintir undead Chaos Warrior yang tersisa. Dan bahkan, jika dia memiliki Golden Bird dan Eunsae, mereka masihlah akan menghadapi musuh yang jumlahnya jauh lebih besar.
"Apakah Inferno Knight akan mengikutiku, jika aku mengkomando mereka? Tapi bahkan jika mereka melakukannya, itu masih belum cukup untuk menjamin kemenangan melawan Chaos Warrior."
Weed berpikir untuk menggunakan skill Necromancer tahap Advanced untuk menghasilkan lebih banyak pasukan undead. Tapi, mereka kemungkinan besar tak akan bertahan lama, jika diadu melawan para Chaos Warrior.
Membuat Inferno Knight muncul sebagai ras yang bisa berdiri tegak pada akhir pertempuran ini adalah suatu hal yang sulit. Sementara Weed merenung untuk memikirkan strategi pertempuran, 30 menit telah berlalu.
Sekarang, sekitar seratus Chaos Warrior telah tumbang, tapi pada saat yang sama, 50 Warrior lagi akan datang sebagai bala bantuan.
Sementara itu, Inferno Knight mengalami 70 korban.
Cukup jelas untuk melihat pihak manakah yang kalah, bahkan jika seseorang menyaksikan pertempuran tersebut dari kejauhan.
* * *

"Ah!"
"Kenapa dia tak melakukan apa-apa?"
Sejak awal dari quest Weed di Las Phalanx, staf KMC Media selalu bekerja lembur.
Tim Operasi terus bekerja untuk mengedit audio dan video. Bahkan, para karyawan dari Departemen Pembantu Umum yang tak terkait, Departemen Sumber Daya Manusia, dan Staf Departemen lainnya juga terus berada di stasiun TV.
Tak ada yang ingin pergi, karena mereka semua ingin menonton petualangan Weed. Para staf bahkan mempersiapkan kopi hangat dan selimut. Jika Weed gagal dalam questnya maka seluruh Benua Versailles akan sangat terpengaruh.
Oleh karena itu, perhatian semua orang terfokus pada quest tersebut. Royal Road tak hanya populer di kalangan generasi muda baik laki-laki dan perempuan, tapi juga populer di kalangan orang tua.
"Bunuh! Bunuh mereka semua!"
"Hancurkan!"
"Item! Baru saja, Item apa yang mereka jatuhkan?"
"Jackpot!"
Pyeon Seong Gu, juga dikenal sebagai maskot perempuan cantik dari stasiun, terus-menerus mengisi seluruh ruangan bioskop dengan teriakan, sorakan, dan pukulan. Sampai semua orang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.
Meskipun staf hanya menonton dari layar, petualangan di Royal Road masihlah terlalu hidup.
Itu adalah hal yang bagus bahwa waktu di Royal Road 4 kali lebih cepat, dibandingkan dengan waktu di dunia nyata. Karena mereka bisa melewatkan bagian yang membosankan, seperti saat anggota party sedang makan, berjalan-jalan, ataupun beristirahat, dll
Karena mereka sedang menonton siaran langsung, mereka mendapatkan banyak bahan video. Itu adalah petualangan Weed, sehingga tak banyak bagian yang dipotong.
Dan juga, petualangan di Las Phalanx disertai banyak gempa bumi yang tiba-tiba terjadi dan menyebabkan bencana. Seperti, permukaan tanah yang retak, dan dinding runtuh, itu semua mengejutkan setiap orang kapanpun mereka menontonnya.
"Weed, kenapa kamu belum juga menyerang?"
Setiap staf memikirkan pertanyaan yang sama seperti Direktur Kang. Sekarang adalah tahap terakhir dari quest tingkat kesulitan kelas S. Jika Weed berhasil, maka namanya akan tercatat dalam sejarah Benua Versailles.
Tapi pemirsa di ruangan kini mulai khawatir karena quest sepertinya akan berakhir dengan kekecewaan.
KMC Media hanya bisa memberikan harapan rendah, setelah melihat jika musuh terakhir adalah dinding yang sulit untuk diterobos. Tapi jika quest tersebut tak bisa dilakukan oleh Weed, maka siapa lagi yang dapat menyelesaikan quest sulit seperti itu?
"Hmm, kenapa kamu tak kunjung membuat pergerakan?"
Direktur Kang merasa cemas, sehingga dia mencoba menenangkan diri dengan menenggak gelasnya yang berisi air. Tapi sekretarisnya yang menonton di samping, membuatnya jadi bingung, ketika tiba-tiba mengucapkan beberapa patah kata.
"Aku pikir dia sudah menyerah."
"Menyerah?"
Direktur Kang bertanya dengan ragu.
"Weed sudah sampai sejauh ini, akankah dia menyerah sekarang? Jika dia memenangkan pertempuran ini, maka dia akan mendapatkan imbalan yang luar biasa. Jadi aku berpikir, tak ada alasan baginya untuk menyerah."
"Namun, sekarang aku yakin jika dia tak bisa menang. Dia tak memiliki pilihan yang tersisa selain menyerah."
"Itu mungkin terjadi, tapi....."
Direktur Kang memiliki ekspresi pahit di wajahnya. Meskipun situasinya tanpa harapan, dia hanya bisa mendapati harapan samar-samar jika Weed akan menyerang!
Chaos Warrior, Inferno Knight, Fire Giant, dan Baovant. Jika kamu melihat situasi itu, seakan-akan party Weed adalah sekelompok lobster yang menantang lautan penuh dengan ikan paus.
"Yang terbaik adalah meninggalkan quest dan kembali hidup normal seperti biasa."
Bahkan anak TK akan memikirkan kesimpulan rasional dan masuk akal itu. Tapi meski begitu, Direktur Kang dan staf KMC media lainnya masih merasa tegang, saat melihat tindakan antisipasi yang akan Weed lakukan melalui video tersebut.
"Quest-nya terlalu sulit. Menyerah saja pada quest kali ini, karena masih ada quest-quest lainnya di luar sana."
Adalah hal yang umum saat melihat pemain meninggalkan suatu quest di tengah jalan, karena kesulitan yang tinggi. Tapi petualangan saat ini melibatkan Weed, sehingga mereka ingin melihatnya sampai akhir. Karena Weed selalu menghasilkan hasil yang luar biasa!
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >