LMS_V20E08P02
8. Perang Ras di Las Phalanx (2)
Mata Weed terus terpaku pada medan perang, dia terus
memperhitungkan tindakan berikutnya yang mungkin dia ambil. Dia menganalisa
pertempuran tanpa istirahat.
'Masih belum....'
Chaos Warrior yang dipimpin oleh Kubichya membantai Inferno
Knight satu per satu.
Para Fire Giant masih membabi-buta dan mengayunkan pedang
mereka untuk membelah tanah, dan membuat langit-langit dan dinding gua runtuh. Karena
langit-langit runtuh, sejumlah besar Baovant di danau lava terbunuh oleh
reruntuhan yang jatuh.
Di tengah-tengah kekacauan ini, Weed masih tetap fokus agar
tak ketinggalan kesempatan untuk menyerang.
Skill Kubichya pada pertempuran ini sangatlah beragam.
Selama pertempuran, dia mengambil kapak dan sekarang
memegang dua senjata yang berbeda di kedua tangannya. Dia bahkan melancarkan
serangan tujuh combo beruntun dengan menggunakan kapak. Dan setiap kali dia
mengayunkan kapaknya di udara kosong, ledakan kuat menghantam Inferno Knight.
"Wrath of Fire."
Sihir api Dragon Sword Red Star dilepaskan. Para Inferno
Knight mencoba untuk memblokir sihir api dengan perisai mereka. Tapi kekuatan
destruktif lawannya begitu kuat, sehingga mereka terpentalkan.
Kubichya bahkan mampu merobohkan Fire Giant. Dia kemudian
meluncurkan suatu serangan membingungkan pada Fire Giant dengan kombinasi kapak
dan pedang.
"Raaaaaaaaa!"
Saat Fire Giant runtuh, gerombolan Chaos Warrior terdekat
berteriak dengan serempak, ini menunjukkan jika mereka segera melancarkan
serangan berikutnya.
Fire Giant yang sekarat itu berguling-guling, karena
menderita rasa sakit yang parah!
Salah satu Fire Giant akhirnya mati. Sekitar kurang dari
setengah jumlah Inferno Knight yang tersisa, dan mereka terus menjaga Imbeol's
Circle.
Para Fire Giant lainnya mengamuk bahkan lebih ganas lagi,
dan para Inferno Knight yang memegang pedang dan perisai berteriak mati-matian,
untuk melanjutkan peperangan.
Setelah Kubichya menyerap Mana dari Imbeol's Circle, dia
akan berkembang menjadi monster yang bahkan lebih kuat. Weed yang memiliki
kesabaran super masih terus menunggu, walaupun situasi di depan matanya terus
memburuk.
"Masih... Masih belum waktunya."
Menunggu layaknya perampok yang bersiap untuk merampok bank,
Weed memusatkan konsentrasinya.
Dalam lautan api, sekitar seribu monster beratribut api
masih terlibat peperangan yang kacau. Setelah beberapa saat, Kubichya sekali
lagi mampu membunuh Fire Giant lain. Menunda-nunda waktu di sini sama saja
dengan membiarkan para Chaos Warrior menang, jadi sekarang saatnya untuk
bertindak.
"Sekarang."
Weed akhirnya mulai bergerak.
"Yellowy, Geumini, kalian berdua tak akan terlibat
dalam pertempuran, jadi tetaplah berada di sini. Jika situasi semakin memburuk,
segeralah kabur."
"Mengerti, golgolgol!"
"Semua undead, ikuti perintahku. Undead
Commander!"
Skill Necromancer!
Dengan mengaktifkan skill itu, memungkinkannya untuk
mendapatkan kontrol penuh dari undead tanpa memperdulikan kehendak pribadi
mereka. Seolah-olah para undead adalah boneka kayu yang terhubung oleh senar.
Setelah menunggu dengan tenang di garis samping selama lebih
dari satu jam, akhirnya Weed memulai serangannya.
"Blink!"
Mengangkat kapak mereka, undead Chaos Warrior mulai berlari.
Dengan menggunakan skill teleport, mereka langsung menuju lokasi Kubichya. Tapi
itu bukan satu-satunya hal yang dipikirkan oleh Weed.
Sebelum undead-nya tiba, dia membidikkan sihirnya ke arah
tubuh Fire Giant yang baru saja dibunuh Kubichya.
"Corpse Explosion!"
Dari tubuh Fire Giant itu, ledakan besar memekakkan telinga
terjadi dan menyebar ke seluruh area.
"Keuaak!"
Kubichya dilahap oleh ledakan tersebut, dan beberapa pasukan
Chaos Warriror di dekatnya ikut terpental.
[Kemampuan skill Corpse Explosion telah meningkat pesat.
Permusuhan dari Fire Giant meningkat sebesar 55%.]
Banyak jendela pesan sistem yang bermunculan.
Itu karena Weed telah melantunkan sihir kutukan pada Kubichya
secara beruntun. Sekitar dua-pertiga dari mantra-mantra itu ditolak
mentah-mentah. Dan hanya Blinding Jinx dan tiga kutukan lainnya yang berhasil
memberikan efek.
Sebelum asap dan api menghilang di area tersebut, para
undead Chaos Warrior mulai menghantam Kubichya dengan kapak mereka.
"Kuaaa!"
Tikaman dari para undead!
Undead memulai semua serangan sebelum Chaos Warrior bisa
campur tangan. Kubichya mampu melakukan serangan balik dengan pedangnya dan
membakar beberapa undead. Tapi tak menimbulkan damage yang berarti.
Bagaimanapun juga, Weed sangat cepat dalam mengontrol
pasukan undead-nya.
"Golden Bird, bawa aku terbang. Eunsae, kamu pergi
langsung ke arah Kubichya. Tori, Van Hawk, kalian berdua ikuti aku."
""Dimengerti""
Dengan menggunakan kedua kakinya, Golden Bird meraih bahu
Weed, dan mulai terbang ke atas medan pertempuran.
Melewati kedua kaki Fire Giants, mereka terbang sambil melakukan
manuver yang luar biasa. Bahkan bisa menghindari para Chaos Warrior yang
berteleportasi untuk mengejar mereka!
Tori dengan jubah hitamnya yang berkibar mengikuti mereka
sambil membawa Van Hawk.
"Turunkan aku sekarang!"
Mereka masih berada 10 meter di atas Kubichya, tapi setelah
mendengar perintah dari Weed, Golden Bird melepaskan cakarnya. Melewati asap
dan api, Weed berhasil menghantam Kubichya.
Weed menggunakan undead-nya untuk menarik perhatian Kubichya,
selagi membingungkannya dengan sihir kutukan. Ini adalah rencana Weed untuk
memanfaatkan tubuh besar Kubichya, dan dia pun berhasil mendarat di punggungnya.
Namun, Kubichya juga memiliki lengan panjang, sehingga dia
menggunakan kapak untuk ayunannya di atas Weed yang menempel di punggung.
"Kurang ajar! Pasang perisai, Closed Eyes!"
Pada saat ini, Weed hanya bisa mengandalkan Endurance
miliknya. Kapak tersebut menghantam perisai dan menghantam Weed.
Sebuah dampak yang sangat kuat!
[Anda telah menerima hantaman berat.
Kamu kehilangan 38.900 HP.
Anda kamu sembuh dan pulih sepenuhnya, Anda akan memiliki
2.590 penurunan maksimal HP.
Anda terkena stun selama 7 detik.
Anda tidak dapat menggunakan sihir karena hilangnya rasa
keseimbangan.]
Bahkan setelah menerima damage tersebut, Weed masih bertahan
dan menempel di punggung Kubichya. Dia berjuang mati-matian sambil meraih helm
raksasa milik Kubichya. Apapun yang terjadi, dia tak akan melepaskannya
Jika dia jatuh di sini, dia akan mati dengan sia-sia. Bahkan,
jika dia tak dibunuh oleh Kubichya, masih mungkin jika dia akan diinjak oleh
Fire Giant atau terjebak dalam bombardir bola api oleh para Baovant saat jatuh.
Weed mati-matian menghindari berbagai kemungkinan kematian
yang menantinya. Bagi Weed, itu adalah 7 detik terlama seumur hidupnya. Kubichya
sangat cepat, Weed bisa merasakan itu karena gerakan intens tubuhnya.
Para undead terus mengganggu, dan hal itu membuat target
dari kapak dan pedang milik Kubichya beralih pada mereka, bukannya pada Weed.
Dengan dukungan dari para undead, Weed nyaris gagal untuk
bertahan selama 7 detik!
Pandangan Weed dan rasa keseimbangan tubuhnya telah kembali
normal. Sampai saat ini, dia masih mencengkeram helm Kubichya. Dan sementara
tangannya masih memegang erat helm itu, dia mengaktifkan sihirnya.
"Life Drain! Mana Drain!"