Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V21E01P06

gambar


1. Rahasia dari Pembangunan Kekaisaran (6)



Golden Bird memiringkan kepalanya kebingungan. Pada saat ini, dia masih belum menyadari ujian yang hendak dia alami!
"Maaf, meskipun itu menyakitkan bagiku dan benar-benar terganggu, aku tak punya pilihan selain menghajarmu. Hei kalian! Tangkap dia."
Weed mulai memukuli Golden Bird dengan keras!
Debu beterbangan, saat Weed mulai benar-benar memberi si Golden Bird pukulan-pukulan dengan takaran ganda!
Meskipun enggan, Van Hawk dan Tori bekerja seperti sebuah tim tempur, melawan seorang musuh. Di bawah bimbingan Weed, si Golden Bird diberi sudut pandang baru mengenai kehidupan.
Salah satu cara menciptakan sebuah hirarki komando yang mulus, adalah memberi targetnya rasa takut. Mungkin bukan cara terbaik, namun efek dari penghajaran itu sangat cepat!
"Ini begitu tak adil... Aku hanya mengatakan fakta-faktanya."
"Tampaknya kamu masih belum cukup dihajar!"
Weed menyadari sesuatu. Kekaisaran tak begitu saja diciptakan, karena kamu memiliki wilayah dan kastil. Ketika mengerjakan quest-quest ini, dia telah mengetahui sejarah dari patung hidup dan mendapatkan kepercayaan dari ras-ras wilayah utara juga.
'Kedua Kekaisaran Arpen dan Kekaisaran Niflheim! Aku adalah pewaris mereka! Bahkan, jika aku tak tahu kenapa, alasannya pasti bagus. Aku tak bisa melihat keuntungan sejatinya secara langsung, tapi nilainya pasti ada di suatu poin di masa depan.'
'Itu adalah kelas Sculptor, pasti ada suatu hubungan, karena Golden Bird hanya akan bisa menyampaikan instruksinya pada para Sculptor.'
'Yah terserahlah, apa yang bisa didapatkan, ambil saja. Tapi, setelah menahan kekecewaan yang sebesar itu, tetaplah mengecewakan.'
Weed berpikir itu diperlukan, untuk mendidik Golden Bird tentang bagaimana kehidupan ini berjalan, setelah berlalunya Kekaisaran Arpen. Dia harus dibuat mengerti jika mangkok nasi telah terbalik di dunia yang baru ini. Dia harus memahami tempatnya, sebagai seorang bawahan yang patuh.
Apa yang lebih menyedihkan tentang pemukulan ini adalah Seoyoon dan Silver Bird/Eunsae tak mengatakan apa-apa selain "Jangan khawatir," dan "dia tak akan membunuhmu."
Seoyoon dan Silver Bird keduanya memiliki keyakinan jika jalan yang ditempuh Weed adalah jalan yang lurus dan jujur. Bahkan, jika terkadang agak sulit untuk melihatnya. Mereka percaya jika pendisiplinan militer ini hanya dimaksudkan untuk membuat Golden Bird lebih kuat dan lebih baik.
"Yah, kita tak memiliki waktu lagi untuk ini hari ini."
Weed membersihkan tangannya, setelah 10 menit memukul tanpa henti. HP Golden Bird berkurang secara signifikan, dan bulu-bulu emas murni bertebaran di mana-mana.
[Bulu Emas
Daya tahan: 35/35
Bulu-bulu tingkat ultimate, Sangat Langka
Anda bisa menjualnya seperti batu permata semi mulia
Jika Eunsae menunjukkannya pada toko aksesoris, Eunsae akan mendapatkan kedekatan yang tinggi dengan toko itu
Efek:
>Charm dan Dignity akan naik dalam tingkat yang kecil namun terus-menerus
> Eunsae bisa menggunakan item ini dalam Sewing atau Blacksmith untuk menciptakan produk baru. ]
Semua bulu-bulu yang jatuh langsung masuk kedalam kantong Weed.
"Itu akan menjadi uang yang banyak, jika kita mencabuti bulu-bulumu dari waktu ke waktu."
Weed melirik Golden Bird dengan sinar yang berbahaya di matanya.
"Yah mari kita lanjutkan."
Dia membuka Peta Bawah Tanah Las Phalanx, dan memeriksa lokasi ke mana dia harus pergi berikutnya.
"Hellium, Bahan baku dari mimpi..."
Di situlah Master Sculptor Daycram pergi.
"Jika ini adalah pusat Las Phalanx, kita harus mengambil jalur persimpangan sembari turun ke titik terendah dari dungeon ini."
'Kita harus menyeberangi sungai api dan menyeberang ke jalan pendek. Tapi, kita harus bertahan di sungai curam itu.'
Weed berjalan maju, Seoyoon dan para patung mengikuti di belakang.
* * *

Pintu Masuk ke Dungeon Inferno
"Mereka ada di sini."
Para Assassin, Thief, Sapper, dan Hunter dari Guild Hermes mengikuti jejak Weed. Pintu masuk ke Dungeon Inferno.
"Kamu yakin?"
"Ya, tak diragukan lagi. Monster dan medannya semuanya sesuai, sudah pasti berada di sini, aku yakin."
Drinfeld, admiral Guild Hermes, diikuti oleh para pelaut bersenjata bergerak masuk ke dalam dungeon. Griffith si pemimpin bajak laut dan krunya berada tepat di belakang mereka.
"Kita bukan penemu dungeon ini, jadi ini pasti benar."
Weed tak menemukan dungeon yang berada tepat di sebelah Unfreezing River, tapi seseorang telah menemukan dungeon ini.
Pasukan sihir dan para Assassin masuk ke dalam yang paling terakhir. Para pelaut akan melindungi mereka sebagai pertahanan garis depan, hanya untuk berjaga-jaga. Jika Weed berada di sini, dia mungkin bersiap dan menunggu mereka.
"Butuh berapa hari sampai kita tiba ditempat 'Perang Ras Suku' berlangsung?"
Saat Drinfeld berbicara, seseorang dari tim pelacak maju untuk menjawabnya. Dia adalah penjelajah dungeon yang paling berpengalaman di antara mereka.
"Dari apa yang aku lihat dari siaran dan menilai aliran lava ini, aku bisa mengatakan jika dungeon ini benar-benar besar."
"Berapa hari?"
"Dungeon ini cukup besar untuk menampung sebuah danau lava raksasa. Juga mempertimbangkan jika monster-monster besar bisa berkeliaran di sini, dungeon ini pastinya benar-benar besar. Jika kita menghitung faktor gangguan monster.... setidaknya tiga hari."
Mereka sudah muak melawan para Chaos Warrior.
Ketika mereka tak memiliki cukup Mage atau Cleric, mereka mengalami kerusakan yang besar setiap kali bertempur. Namun kali ini, para Mage mampu menggunakan Mana mereka untuk menciptakan medan, untuk membuat para Chaos Warrior tak bisa bergerak.
"Kita akan bergerak secepat mungkin mulai dari sekarang, 3 hari, 4 hari itu terlalu lama. Kita harus berada di tempat Perang Suku terjadi, di situlah kita akan mendapatkan jejak Weed!"
* * *

Dalam perjalanan ke tambang Hellium mereka beristirahat.
Seoyoon log out dari Royal Road dan keluar dari Kapsul. Sinar matahari bersinar memasuki kamarnya.
"Ah."
Seoyoon takut para orang-orang di dunia nyata.
Dia mulai berbicara di Royal Road, namun rasa takut terhadap orang lain tak akan mudah untuk diatasi. Sudah seperti itu, sejak dia masih sangat muda.
'Aku tak mau merasa sangat kesepian..... lagi.'
Bersama Weed dari Royal Road, dia merasa santai. Dia merasa ingin berbicara dengannya tentang banyak hal. Lee Hyun adalah seorang teman di luar Royal Road juga. Seseorang yang baik yang berada di sekitarnya, seseorang yang bisa dia ajak bicara di dunia nyata.
Seoyoon akhirnya menemukan beberapa sukacita setelah bertahun-tahun tercekam ketakutan.
'Itu sulit, aku takut..... tapi... aku merasa aku ingin maju.'
Seoyoon berhenti gemetar. Dia merasa siap untuk mencoba berbicara kepada orang-orang dalam kehidupan nyata. Tantangan yang sebenarnya adalah untuk bisa berbicara dengan bebas di dunia nyata.
"Bo...Boshin"
Dia berbicara kepada anjing yang diberi oleh Lee Hyun. Boshin berbaring tidur dekat jendela, di mana sinar matahari bisa menghangatkan dirinya. Telinganya berdiri dan matanya terbuka, saat dia mendengar namanya. Seoyoon berbicara lagi.
"Oh... jadi kamu berada di sana."
Pemiliknya yang cantik, gadis yang mendidiknya, memberinya makanan lezat, dan tempat yang hangat untuk tidur, sedang memanggilnya.
"Guk!"
Boshin berlari ke arah Seoyoon, sambil mengibaskan ekornya.



< Prev  I  Index  I  Next >