LMS_V21E07P04

7. Death Aura (4)
Setelah Weed pergi dengan Kapal Hantu. Bingryong, Wyvern,
dan Phoenix yang meningkatkan level mereka saat berburu.
"Kueeek!"
Bingryong menggunakan Ice Breath, Wyvern menggunakan
serangan udara, dan Phoenix menggunakan kobaran api yang berputar-putar, untuk
menyiksa semua monster saat berburu.
Mereka sudah sangat kuat dalam pertarungan satu lawan satu.
Tapi, saat mereka semua berkumpul untuk berburu monster di tanah, para monster
sangat mudah dikalahkan.
Mereka hidup dan makan dengan baik, tapi mereka merindukan
makanan hangat dari Weed.
"Aku ingin tahu apa master lakukan."
"Makan makanan ini tak terasa lezat tanpa master."
"Kita tak akan makan sesuatu yang lezat di tempat
seperti ini."
Sesekali, para Wyvern memutuskan untuk berbicara tentang
Weed. Ini telah menjadi lebih buruk, karena dia telah pergi selama tiga bulan
waktu Benua Versailles.
"Aku ingin makan makanan yang dibuat oleh master. Saat
dia kembali, aku harus memintanya untuk membuat makanan lezat."
"Aku ingin melihat master. Aku ingin makan makanan yang
dia buat, bahkan jika dia menyiksa kita."
Karena dihidupkan untuk yang pertama kalinya, para Wyvern
menghabiskan waktu terlama bersama dengan Weed, memandangnya sebagai orang tua
mereka.
Meskipun mereka dibuat dengan terlihat jelek, mereka tak
bisa mengkhianati master mereka.
"aku benar-benar ingin pergi ke tempat master."
Phoenix dilahirkan sebagai lima bersaudara, tapi sekarang
dia sendirian. Meskipun sekarang dia berkobar dengan kuat, dia sangat kesepian.
Jadi kadang-kadang, dia melihat ke arah laut dan menangis sedih sambil memikirkan
Weed.
"Aku benar-benar ingin tahu apakah kita bisa pergi ke tempat
master berada?"
"Melakukan perjalanan dengan terbang ke tempat master,
rasanya akan bagus."
Para Wyvern adalah yang paling berpengalaman, karena sering
bepergian jarak jauh kesana-kemari,ke pegunungan utara.
Mereka menjelajahi benua yang luas dengan kepribadian yang
bebas.
"Ayo kita pergi ke tempat master."
Bingryong, memutuskan untuk bergabung dengan mereka, karena
dia tak mau ditinggal sendirian.
"aku juga akan ikut bersama kalian."
Sambil terbang ke Utara!
Perjalanan ke utara terdiri dari area yang tercakup dalam
gletser, Bingryong yang paling berpengalaman di sana dan memandu mereka. Jadi,
para Wyvern terbang di belakang.
Mereka tampak seperti burung-burung migran, patung-patung hidup
itu terbang untuk mencari tuan mereka.
"Lewat sini."
"Bau sekali."
"Aku bisa merasakan kehadiran master di sekitar sini,
hawa kehadiran jahat, vulgar, dan berbahaya ini jelas-jelas milik master
kita."
Patung-patung hidup itu terbang ke arah daratan, bukannya
laut. Dan terbang lebih dekat ke Las Phalanx.
"Keuwoeoeoeo! Aku bisa merasakan kekuatanku kembali
padaku."
HP dan Strength milik Bingryong meningkat pesat, karena
gletser yang dingin.
Para Wyvern lemah terhadap rasa dingin, tapi mereka bisa
menahannya karena pakaian yang Weed buat untuk mereka. Dan juga dengan terbang
dekat dengan Phoenix untuk menghindari mati kedinginan.
"Apa menurutmu master akan senang melihat kita?"
"Bagaimana kalau dia marah dan memukul kita?"
"Aku tak mau ditindas dan diperlakukan buruk, dipaksa
untuk makan lebih sedikit, dan dibuat bekerja sepanjang waktu."
Wah3 mengangkat kepalanya dan menanyai mereka.
"Aku tak bisa menahannya. Bagaimana kalau kita mulai
berburu di tempat ini dan pergi ke master setelah itu?"
Mengingat waktu yang lama dan penuh kejadian yang mereka
habiskan bersama, mereka tahu betul mereka akan disuruh melakukan apa saja,
oleh Weed di laut lepas.
Jadi, patung-patung hidup itu menunggu tak jauh dari Las
Phalanx sambil berburu.
Kekuatan Phoenix tak melemah, bahkan jika dia berada di
gletser. Menyalakan api panas di mana-mana. Dia tumbuh dengan melawan monster
yang memiliki resistensi api yang tinggi, sehingga melawan monster yang
memiliki resistensi terhadap es sangatlah mudah.
Monster-monster di gletser memberikan banyak exp, dan nilai
gizi daging mereka sangatlah tinggi.
Phoenix, Bingryong, dan para Wyvern berburu sebagai sebuah
party!
Sebelum mereka pergi untuk mencari Weed, mereka melihat
sosok Fire Giant melangkah di sepanjang gletser. Hidup di antara patung-patung
hidup yang lainnya, yang dibuat dengan seni, mereka mampu mengenalinya dengan
segera.
"Apakah kau tau master kami, Weed?"
Melihat Bingryong, Phoenix, dan para Wyvern memblokir jalan,
si Fire Giant mengangguk dan menjawab.
"Dia adalah orang yang memberiku kehidupan."
"Kami dihidupkan lebih awal darimu."
"Itu berarti ini kita semua keluarga."
Patung-patung hidup dibuat hirarki sederhana, dan bersahabat
satu sama lain. Karena Charm dan Leadership milik Weed yang tinggi, meskipun
Bingryong dan Phoenix memiliki afinitas yang berlawanan, mereka bisa akrab
dengan segera.
Dan Phoenix yang telah kehilangan saudara-saudaranya
berkata.
"Kita memiliki kepribadian yang mirip, jadi aku
menyukaimu."
Si Fire Giant dengan pedang di tangannya, dan api yang
keluar dari matanya, berkata,
"Aku juga suka kamu."
"Kamu mau pergi kemana?"
"Master memintaku untuk pergi bersembunyi, dan menunggu
di tempat, di mana sungai menyempit."
"Dan itu tak mudah untuk berjalan ke tempat itu."
Si Fire Giant sedang menuju ke Unfreezing River.
Karena panas yang dihasilkan dari seluruh tubuhnya, gletser
mencair dengan mudah. Dan setiap kali kakinya terpeleset dan menyentuh air, uap
akan mengepul. Tapi, si Fire Giant masih tak henti-hentinya berusaha untuk
mencapai daratan. Melihat ini, Phoenix mengeluarkan sebuah saran.
"Naiklah ke punggungku. kamu tak bisa menaiki orang
lain, tapi kamu bisa menaiki diriku."
Phoenix dan Fire Giant terbang rendah melewati Unfreezing
River. Dengan sayap yang terbentang lebar di sungai. Kamu akan terpesona melihatnya.
Bagi makhluk-mahluk yang asing dengan terbang seperti Fire
Giant, mereka hanya bisa berteriak.
"Kiyaaaaa!"
Terbang di langit adalah hal yang cerdik. Hasilnya, mereka
bisa kembali dengan kecepatan yang luar biasa pada panggilan Weed.
Phoenix menekuk kepalanya di antara kedua sayapnya, sambil
mengepakkan sayapnya dengan keras di atas lembah untuk meluncur dengan
kecepatan maksimal. Dari bawah, mereka tampak seperti sebuah komet menyala yang
sedang meluncur.