LMS_V22E06P03
6. Seorang Sculptor yang Mengembara Melintasi Benua (3)
"Ini benar-benar lezat. Kamu akan datang lagi besok? "
"Mungkin."
Para pekerja kantor berdiri di sekitarnya sembari makan. Bahkan,
setelah mereka selesai, mereka tak meninggalkan tempat.
Mereka tak peduli jika mereka akan terlambat, mereka hanya
ingin melihat gadis itu sedikit lebih lama. Itulah kenapa mereka rela
menghabiskan waktunya.
"Aku ingin dua kotak lagi, tolong."
Bahkan pekerja kantor yang sudah kenyang setelah menyantap
sarapan, memesan dua kotak makan siang lagi.
'Aku akan makan ini
untuk makan siang dan makan malam.'
Walaupun dia tak makan, rasa laparnya memudar setelah melihat
wajah Seoyoon.
'Aku tak peduli, jika
aku harus membayar untuk itu. Selama aku bisa melihat kecantikannya.'
Mereka tidak peduli tentang jenis teguran apa yang menanti
mereka di kantor. Mereka berpikir, jika mereka punya pacar seperti Seoyoon,
mereka bisa menghadapi semua cacian di tempat kerja. Para pekerja kantor
ditegur selama satu minggu, dan mereka masih merasa bahagia.
Namun, ada satu masalah kecil yang tidak diketahui oleh si
gadis. Karena tempat itu adalah daerah bisnis dengan banyak kantor, maka banyak
polisi yang berlalu- lalang di sekitarnya.
"Ada banyak pelanggan yang mengantre, pasti ada
seseorang yang menjajakan sesuatu. Ayo, kita harus membubarkannya."
Para petugas bergegas untuk menyergapnya, tapi akhirnya
mereka pergi setelah makan satu kotak nasi. Suatu hari, Seoyoon sudah kehabisan
uang untuk memberikan kembalian. Seorang pelanggan sedang terburu-buru dan
mulai berteriak padanya.
"Astaga, bagaimana bisa kamu berjualan di sini tanpa
memiliki kembalian? Aku harus makan dengan cepat dan kembali ke kantor! Kamu tak
berpersiapan sama sekali! Jika kamu benar-benar membutuhkan uang, pergi bekerja
di suatu bar saja!"
Seoyoon terkejut dengan ledakan amarah orang itu, dan dia
pun membeku di tempat. Tapi, masalah tersebut terselesaikan dalam waktu kurang
dari 2 detik. Dalam waktu kurang dari dua detik, situasi terselesaikan.
"Ada apa dengan orang itu?!"
"Enyahkan dia!"
"Bisakah kita membunuhnya?"
Sebelum para pelanggan laki-laki itu semakin kasar,
terdengar suatu suara yang memanggil.
"Lee Chun, Jin shi"
"Ya?"
Direktur dan General Manager dari perusahaan, keduanya
berdiri pada antrean.
* * *
"Wah1, ayo pergi!"
Weed meninggalkan pegunungan Debkart dengan menunggangi
Wyvern-nya.
"Identify!"
[Helium
Daya Tahan: 3.000 / 3.000
Sebuah logam yang disebut Tear of God.
Suatu sumber Holy Power dan Mana yang tidak terbatas.
Dapat dimurnikan dalam bentuk senjata, armor, serta patung.
Persyaratan:
>Tungku tingkat tinggi diperlukan untuk memurnikannya
>Membutuhkan skill Sculpting Level 6 tahap Advanced
>Untuk menempanya menjadi senjata dan armor, skill
Blacksmith level 8 tahap Advanced diperlukan]
Karena Helium bukanlah objek yang umum, diperlukan sebuah
tungku.
"Aku rasa, aku akan menggunakan tungku. Jika aku sudah
kembali ke Morata nanti."
Weed berkata kepada dirinya sendiri, karena dia memerlukan
tungku besar dan Tempering/penempaan dengan hati-hati.
Item itu harus ditempatkan dalam tungku besar dengan panas
tinggi yang konstan. Tapi Helium memiliki sifat mirip seperti emas, dan harus
dilakukan proses Tempering secara hati-hati.
"Aku hanya harus menyimpannya untuk sementara
waktu."
Meskipun dia telah bertujuan untuk mendapatkan Helium untuk
sementara waktu, skill Sculpting-nya saat ini masih di level 7 tahap Advanced.
Sehingga, dia membuat patung api secara terus menerus untuk
meningkatkan penguasaan skill Sculpting miliknya. Tak lama lagi, skill
Sculpting tahap Advanced miliknya akan mencapai level 8.
Walaupun perkembangannya lambat, dia tetap memutuskan untuk
menunggu, sampai dia mampu memanfaatkan bahan langka dengan level skill yang
meningkat.
"Cepatlah naik skill Sculpting, aku perlu belajar
Disaster Sculpting."
Weed mengabaikan perburuan dan eksplorasi, dia hanya
terfokus pada memahat. Nature Sculpting memerlukan waktu yang lama untuk
dipelajari, dan sulit untuk meningkatkan levelnya.
'Aku tak bisa menunda
lagi untuk mempelajari skill Sculpting ke-5.'
"Ayo kita pergi ke kedalaman Grey Mountains."
'Bukankah ada suatu
ungkapan yang mengatakan jika bahkan anjing desa bisa melakukan trik baru setelah
belajar selama 3 tahun?'
Ini berarti, sangat penting untuk berada di lingkungan yang
kondusif. Weed memasuki pegunungan dekat lembah untuk mengerjakan patungnya. Dia
melatih skill miliknya menggunakan air dan tanah untuk membuat patung. Nature
Sculpting naik menjadi Level 3 tahap Intermediate.
Pada malam hari, dia bisa mendengar suara keras dari para
monster saat mereka bertarung di luar. Bahkan, ada angin keras dan sering kali
terjadi hujan. Ketika gunung menjadi senyap, saat itulah para monster keluar.
"Aku masih membuat patung."
Dia memiliki 43 hari tersisa untuk quest Barkhan. Yurin
mengirim whisper pada dia saat dia memahat.
- Oppa, apa yang sedang kamu lakukan?
Weed membuat Mermaid dari batu dan air.
Dia telah memahami jika membuat patung tentang hal-hal yang
berkaitan erat dengan alam seperti elf, peri, dan Mermaid, akan menghasilkan
patung yang lebih baik.
Ras-ras Manusia, Dwarf, dan Barbarian bukanlah subyek yang
bagus bagus saat membuat patung alam. Walaupun kamu selesai membuatnya, hasil
akhirnya tidaklah memuaskan.
-Aku sedang membuat patung. Kamu ada di mana?
-Aku tengah berada di Gunung Bardem
-Bagaimana kamu bisa sampai ke sana?
-Aku mendengar jika pemandangan di sini bagus, jadi aku
datang untuk melukis.
Dia telah menggunakan skill Picture Teleportation untuk
bepergian secara bebas ke seluruh Benua Versailles. Sebuah ide melintas dalam
kepala Weed.
'Ada banyak gunung
besar dan danau di Benua Versailles. Jika kamu bisa membuat seni di
lokasi-lokasi tersebut, pengalamanmu akan semakin meningkat lebih tinggi.'
Nature Sculpting sangat bergantung pada lingkungan. Oleh
karenanya, bukanlah ide yang buruk, jika kamu mengembara sambil memahat di
beberapa lokasi yang strategis.
Gunung Bardem di Kerajaan Ma-Sen. Sembari menikmati
pemandangan ibukota yang indah, mereka bisa melihat Kastil Novice dan dataran
luas, itu adalah tempat yang cantik.
Dengan bantuan Yurin, dia bisa sampai di sana dengan cepat.
Setelah Weed tiba, dia melihat banyak player yang datang untuk bermain.
'Itu borjuis'
Tempat yang paling aktif masihlah terletak di Kerajaan
Rosenheim, bila dibandingkan dengan Morata, di sini terdapat para player
berlevel tinggi yang tak tertandingi.
Sepertiga dari para player berlevel lebih dari 200!
Juga ada banyak orang yang mengenakan equipment berlevel
300.
"Perang tak akan pernah berakhir."
"Aku pikir, mereka mencoba untuk mengakhirinya kali
ini."
"30.000 tentara tewas. Benarkah telah jatuh korban
sebanyak itu?"
"Mereka dibantai saat terjebak di dalam benteng.
Semangat mereka pasti telah hancur. Tapi, masih banyak tentara yang
tersisa."
Kabar dari perang Benua Tengah bahkan mencapai Gunung
Bardem.
"Siapkan lukisanmu. Pasangan harus membuat kenangan
indah."
Yurin memperoleh uang sambil membuat sketsa. Layaknya
dongeng yang di lukis dalam warna-warna hangat dan manis, dia populer di
kalangan para player.
Weed duduk di tanah dan membuat persiapan untuk memahat. Dia
sengaja mengenakan pakaian tua, sehingga dia tak akan menarik banyak perhatian
dari para player lain.
'Aku akan mencoba dan
membuat Kastil Novice.'
Campuran air dan tanah menjadi adonan di tangannya. Dia
menumpuk lumpur dalam bentuk gunung, dan menggunakan tanah untuk membuat bidang
terbuka besar.
Kastil Novice dibuat secara hati-hati dengan tangannya. Butuh
empat jam, tapi taman raja, jalan, pasar, kereta, dan orang-orang dibuat dengan
detail yang indah dan akurat.
Para player sedang menunggu untuk dilukis oleh Yurin, dan
bahkan para turis mulai tertarik pada patung milik Weed. Patung itu seukuran
dengan ranjang ratu, dan itu adalah replika yang tepat dari Kastil Novice dan
lingkungan sekelilingnya.
Bahkan, taman di mana mereka berada saat ini, ikut
disertakan. Bahkan, Yurin yang sedang melukis dan Weed yang sedang memahat,
juga dibuat replikanya.