LMS_V22E07P03
7. Katedral Agung Freya (3)
"Aku di sini untuk mendaftar sebagai seorang pekerja."
"Bisakah aku mulai hari ini?"
Lokasi konstruksi Morata penuh sesak dengan orang-orang yang ingin
bergabung dalam pembangunan.
500 orang, 2.000 orang, 7.000 orang, 8.000 orang, dan kemudian
20.000 orang.
Seiring waktu berlalu, semakin banyak orang berkumpul dengan
ketertarikan untuk membantu proses pembangunan, layaknya semut yang mengerumuni
sepotong kue.
"Mereka yang akan mengumpulkan batu, buatlah antrean!"
"Mencari anggota party untuk menambang biji besi! Skill
Mining dipandang sebagai kelebihan."
Material bangunan menumpuk seperti gunung. Mereka dikerahkan untuk
quest dari Lord!
Untuk membuat bangunan besar, para player Morata bergabung secara
massal. Material bangunan dikumpulkan dari tambang, gunung, dan sungai
terdekat, oleh armada yang terdiri dari para player.
Para player mengerumuni seperti semut di sekitar Katedral dan
Perpustakaan, sembari mereka menumpuk batu bata pada pilar.
"Di tengah-tengah Katedral, buatlah kapel, serta 12
menara."
"Tambahkan bangunan yang akan difungsikan sebagai
sekolahan."
"Jangan lupa akomodasi untuk Paladin dan Priest Gereja."
"Haruskah kapelnya setidaknya setinggi 150m? Kita juga perlu
menempatkan kubah di atasnya."
"Ketinggian harus setidaknya 230m. Masuk akal jika itu lebih
besar daripada Patung Freya."
Para Architect yang bertanggung jawab atas desain, berada di
lokasi konstruksi, dan saling berdebat satu sama lain.
Sebuah Katredal megah sedang direncanakan untuk dibangun di
Morata. Barisan orang yang mengumpulkan material bangunan dari tambang dan
sungai terdekat, jumlahnya semakin banyak.
"Kkeungcha!"
"Heoeoeoeoeog!"
Para pemula mengangkut batu dan kayu dengan kaki gemetaran!
Sejauh ini, semua pekerjaan yang melibatkan Weed, berjalan dengan
lancar. Piramida Besar dan Patung Freya adalah bukti nyata dari hasil kerja
kerasnya.
Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan poin kontribusi di
Morata, serta Order of Freya, dan hal itu tak bisa dilewatkan.
Meningkatkan kontribusi pada sebuah kota dengan membantu
perkembangannya, dapat sangat berguna. Kamu dapat mengurangi pajakmu, meminjam
tentara untuk ekspedisi, atau mendapatkan rumah. Kamu juga bisa mendapatkan
equipment dari gudang senjata milik Lord.
Bagi para pemula yang memulai di Morata, yang akan tinggal di wilayah
utara untuk waktu yang lama. Ini adalah kesempatan yang benar-benar tak bisa
dilewatkan!
Mapan, Irene, dan Pale sedang mendiskusikan topik ini sambil
menonton pemandangan pegunungan.
"Memang, itu seperti yang kita pikirkan."
"Para player yang memulai pada Morata akan tumbuh sangat
cepat."
"Aku tak boleh lengah."
Anehnya, Weed tak perlu melakukan apapun untuk membuat para player
bergabung. Para player bergabung secara sukarela untuk dieksploitasi oleh Weed.
Berpegang pada mimpi besar, ada banyak pemula di Morata.
Meskipun sulit memindahkan material-material bangunan bagi para
pemula, mereka mengerjakannya tanpa ragu-ragu.
Masyarakat yang bisa didekte untuk melakukan pekerjaan dengan baik
adalah hal yang terpenting. Weed tak memaksa Quest ini pada mereka.
Setelah bekerja keras untuk membuat bangunan besar di Morata, dan
membantu kota berkembang dengan tangan mereka sendiri, akan lebih sulit untuk
beremigrasi ke daerah lain.
Weed hanya melihat dan memperhatikan!
Karena mereka sudah bekerja keras, Weed pasti berharap untuk
menuai keuntungan moneter yang besar!
"Di seluruh dunia, adakah orang yang sebaik Lord kita?"
"Pajak rendah, bangunan-bangunan penting tersedia, keamanan
terjaga dengan baik, dan perencanaan pembangunan jalan dan kota berjalan dengan
lancar."
Meskipun tak ada fakta resmi telah dirilis, rumor berlebihan
terpampang pada papan online.
"Uang yang telah diinvestasikan di Morata melebihi 2 juta
gold? Sebagian besar berasal dari sakunya sendiri, dan bukan dari dana
publik."
"Mulanya, Morata adalah suatu desa yang benar-benar sudah
hancur. Dia menyelamatkan warga, dan mengembangkannya sampai tahapan ini.
Bahkan sekarang, dia sedang membangun arsitektur yang megah."
Ada pujian yang tinggi untuk Weed di antara para player dan warga.
Dia mungkin menjadi Lord paling populer di benua. Mereka telah dicuci otak,
sampai-sampi mereka dengan ikhlas memuji Weed. Mereka akan terus memujinya,
walaupun Weed menyeret monster untuk membantai mereka.
"Kami sudah cukup beristirahat, waktunya untuk kembali
bekerja."
"Ayo, ayo! Ayo."
Mapan, Pale, dan Irene mendorong gerobak penuh dengan batu hias.
Rekan-rekannya yang lain berjalan naik dan turun tangga sambil membawa batu
untuk mengerjakan perpustakaan.
* * *
Weed dan Yurin tiba di Tower of Light.
Ketika mengamati dari tempat yang tinggi, Weed menyadari jika ada
lebih banyak orang daripada saat dia berangkat menuju pegunungan Debkart.
Dengan berita jika ada konstruksi arsitektur megah yang sedang dibangun,
terjadi aliran besar pemula dan pengembara dari Benua Tengah yang datang
berbondong-bondong untuk ikut bekerja.
"Hmm. Perlu pakaian ganti."
Ketika dia menjual karyanya, dia sengaja mengenakan pakaian pemula
yang lusuh. Itu bukan karena tak ada pilihan khusus untuk membuat patung.
"Karena itu terlihat keren!"
Seni berarti kelaparan. Beberapa party dari Benua Tengah
mengenakan pakaian pemula lusuh, yang memiliki makna di baliknya.
Weed membuka jendela chatting guild, dan 'whisper' miliknya
setelah berganti pakaian. Dia sesekali membuka jendela chatting untuk
mendapatkan informasi, sehingga dia bisa menciptakan patung di Morata.
Namun, tampaknya ada sesuatu yang tengah terjadi, jika dia tak
mendengar gosip sama sekali. Guild Traveler of the Wilderness memiliki anggota
yang profesinya berorientasi pada kekayaan dan status sosial, mereka juga
memiliki level yang tinggi. Guild tersebut sering membicarakan tentang
informasi berharga. Ada banyak pembicaraan tentang tanah Square.
Itulah sebab kenapa banyak Merchant yang tau tentang hal itu. Guild
Merchant memiliki rumor, informasi pasar, dan barang penting yang diperlukan
untuk petualang.
"Yahh, sampai jumpa."
Weed berpisah dengan Yurin dan berjalan-jalan di Morata. Melihat
sekeliling alun-alun, ada player dari berbagai level. Banyak dari mereka yang
mencari anggota untuk membuat party berburu.
Dari pemandangan ini, orang bisa melihat masa depan yang cerah
untuk Morata!
Senyum puas mulai terbentuk pada wajah Weed.
"Dapatkan makanan gratis. Lord kita sedang menyediakan
makanan. Mereka yang lapar, datang dan dapatkan!"
Ada ratusan orang yang berdiri di antrean untuk menanti Sup Ayam
Morata!
Makanan gratis yang semua orang bisa santap, tanpa adanya
pembatasan. Seorang gadis remaja sedang berbicara dengan seseorang yang hendak
menerima makanan.
"Lord kita adalah yang terbaik."
"Memang. Di tempat lain, tak ada orang yang akan
membagi-bagikan makanan dengan gratis."
"Dan juga, sup daging yang disajikan sangatlah lezat."
"Bagaimana bisa ada makanan selezat ini di dapur umum? Setiap
hari menunya berganti, bahkan para player berlevel lebih tinggi dari 300 datang
ke sini untuk makan."
Lidah Weed bergetar karena marah. Dia menahan sejuta kutukan di dalam
tenggorokannya, yang hampir saja dimuntahkan!