LMS_V22E08P03

8. Menolak Takdir (3)
Weed mengambil tempat di sudut Square of Light, dan mulai
fokus. Nature Sculpture menarik banyak perhatian dari para player perempuan.
Awan, angin, dan tanah berubah menjadi pemandangan yang megah.
"Hanya karena ukurannya besar, bukan berarti itu adalah
Nature Sculpture."
Tak mengherankan jika seluruh Benua Versailles sedang ramai
membicarakan tentang Nature Sculpture yang telah dibuat oleh Weed di puncak
gunung, di seluruh benua. Penyiar mendapatkan laporan dari para saksi, dan
masih ada banyak perdebatan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada High Seas.
Sekarang, kelas Merchant sedang memecahkan tradisi. Tak
hanya Blacksmith yang bisa berprestasi, belakangan ini para Tailor dan Sculptor
juga bisa melakukan hal serupa.
Sudut pandang masyarakat terhadap profesi-profesi tersebut
sudah berubah.
Nature Sculpture milik Weed dibuat untuk mempertunjukkan
daun yang berjatuhan di musim gugur, melalui semua musim yang ekstrim, sampai
akhirnya tumbuh kembali di musim semi.
Itu membuat tampilannya begitu megah. Walaupun buatan, tapi
keindahannya tiada tara.
"Aku akan terus membuat benda-benda kecil ini. Inilah
yang aku buat demi mendapatkan Fame, statistik, dan penguasaan skill. Hal-hal
besar lahir dari hal-hal kecil."
Weed duduk dan berkosentrasi penuh di dalam pikirannya. Ada
sesuatu yang aneh tentang misi ini. Dia terjebak dalam suasana hatinya sendiri.
"Suatu hal tentang uang, orang-orang berduit yang jahat
menyalah-gunakan uang dengan melontarkan perkataan yang buruk. Aku hanya ingin
membuat sesuatu yang tak terlalu sempurna, sehingga tak menarik terlalu banyak
perhatian."
Sangatlah nyaman bekerja di tempat-tempat yang indah bersama
dengan adiknya. Sudah lama dia tak bepergian bersama-sama adiknya. Seorang adik
selalu mendukung apa yang dikerjakan oleh kakaknya. Weed berencana untuk
memberikan Yurin beberapa peralatan terbaik yang cocok dengannya.
"Ini mahal. Beri aku lebih banyak diskon."
Weed menggunakan Fame miliknya yang tinggi untuk menekan si
pemilik toko.
"Jika aku melakukan itu, aku tak akan mendapat
keuntungan..."
"Berjualan bukanlah sesuatu yang harus kamu lakukan
untuk mendapatkan uang. Tujuan berdagang adalah untuk membahagiakan orang lain!
Dan itu dilakukan untuk mendapatkan kebajikan."
"Hmm, karena itu adalah kata-kata dari seorang
petualang yang sangat terkenal, aku akan melakukan apa yang kamu katakan."
Berburu dan bertualang adalah hal yang sederhana, tak
seperti membeli pakaian atau armor di suatu toko. Berbagai hal tak disampaikan
secara langsung.
Adiknya melukis gambar-gambar cerah, sambil mereka
bepergian, ekspresi wajahnya tampak puas, dan senyumnya tampak bahagia bagaikan
anak kecil.
'Dia tumbuh dengan
baik, walaupun aku belum mampu merawatnya dengan baik.'
Tanpa orang tua, Weed harus menggantikan peran mereka. Sejak
Yurin masih kecil, dia bertindak dengan benar, tapi Weed selalu curiga terhadap
orang luar. Yurin memiliki senyum yang indah, dan selalu populer.
Weed teringat saat dia membacakan cerita di saat Yurin
hendak tidur. Dongeng memiliki peran penting untuk membangun pertumbuhan anak
secara emosional!
Hari ini aku akan menceritakan kisah tentang "Tiga Babi
Kecil".
Tiga babi kecil yang meninggalkan orang tua mereka, kemudian
membangun rumah untuk diri mereka sendiri. Babi pertama membangun rumah dari
jerami, babi kedua membangun rumah dari kayu dan babi terakhir membangun rumah
dari batu bata yang kokoh.
Tapi kemudian, serigala menyerang mereka.
Rumah terbuat dari jerami diterbangkan olehnya dengan
menggunakan hembusan napas yang kuat, dan rumah kayu dipukulnya sampai hancur. Pada
akhirnya, tiga babi kecil itu mampu mengusir si serigala dengan tinggal di
rumah babi ketiga yang terbuat dari bata kokoh.
Apakah kamu tahu pelajaran di balik cerita ini?
Dalam kenangan Weed, adiknya berkata dengan mata yang
berbinar.
"Kamu harus membuat rumah yang kokoh, iya kan
kak?"
Weed dengan tegas menggeleng.
"Ini hanyalah cerita anak-anak. Tak ada pelajaran yang
nyata. Bisnis Real Estate ditentukan berdasarkan lokasi!"
"Aha."
"Ohhh."
"Besok aku akan bercerita tentang kisah "Hongbu
dan Nolbu" (dongeng Korea). Itu adalah cerita tentang Nolbu yang suka
bekerja keras, kemudian ditipu oleh saudaranya, Hongbu."
Yurin mendapatkan home-schooling, semua ini berkat Weed!
Weed juga khawatir, karena banyak pria yang terus-menerus
memperhatikan Yurin, dan pikirannya menjadi tak bisa tenang.
"Ini saatnya untuk membuat Nature Sculpture di
kota."
Rencana awalnya adalah meninggalkan suatu mahakarya di benua
utara, di luar Morata. Ada banyak monster berbahaya menghantui area-area tak
terjamah, dan tak ada orang yang berani pergi ke sana.
Ketika Weed menjelajahi area-area seperti Pegunungan Debkart
untuk membuat Nature Sculpture, dia terus mencoba untuk meningkatkan level
Disaster Sculpting miliknya.
Bencana alam terburuk akan muncul!
"Target: Pelajari skill tersebut dengan cepat, sapu
puing-puing, memasak makanan."
"Harus menaikkan level skill-ku dengan cepat, sehingga
aku bisa meledakkan semuanya secara bersamaan."
Kebakaran hutan, banjir, petir, gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi, badai es dan salju. Ada banyak pilihan untuk meningkatkan exp
Disaster Sculpting.
"Campuran dari semuanya untuk membuat patung
terbaik."
Tapi, saat teringat Morata, pikirannya berubah sedikit.
"Apakah aku benar-benar harus pergi ke suatu tempat
tanpa ada orang, untuk membuat Nature Sculpture?"
Ada banyak pohon di jalan-jalan Morata. Weed telah menanam
pohon yang menghasilkan buah- buahan. Tapi, selain dari pepohonan tersebut,
rerumputan tumbuh di antara bunga-bunga dan alun-alun Stone Road.
"Orang-orang melewatinya tanpa memperhatikan, tapi
setiap pucuk rumput tersebut dapat dianggap sebagai Nature sculpture."
Weed mengosongkan lahan seukuran sekitar 20 meter pada sudut
Square of Light.
Square of Light adalah tempat yang baru dibuat, ada juga
fakta jika banyak orang sedang melaksanakan pembangunan katedral. Sehingga, ada
banyak player yang datang melalui daerah tersebut. Tapi, ada banyak orang yang
mendirikan toko, karena banyak pengunjung yang berlalu-lalang di sekitar air
mancur. Ada sudut dengan ruang yang cukup lapang.
Bahkan, para player berkumpul di alun-alun. Ada beberapa alasan
untuk ini. Entah kenapa, para player menyusun kembali item-item mereka di sini,
dan mendirikan toko. Itu adalah suatu proses yang mudah, sehingga memberikan
keuntungan besar.
Tak hanya itu, ketika mereka masih pemula, mereka kerap
berburu di sekitar benteng. Setiap orang memiliki kebiasaan mengisi air dari
air mancur di alun-alun. Tak heran, banyak orang yang bergegas menuju sekitar
air mancur. Dan berkat hal itu, tonggak perekonomian telah terbentuk.
Weed bekerja di sudut sambil mengenakan pakaian hitam, dia
menciptakan bunga dan rumput dari tanah.
Strength of the Dead milik Weed perlahan-lahan menurun.
Sekitar 3 hari lagi, Quest-nya harus terpenuhi, statistiknya pun turun di bawah
140.
Patung-patung yang Weed buat sampai saat ini, perlahan-lahan
mengurangi statistik Strength of the Dead miliknya secara konstan. Itu adalah
perasaan yang menyegarkan, seperti pergi ke pemandian pada hari libur.
Ini adalah suatu prestasi yang dia capai dengan membuat
Nature Sculpture, dan patung-patung yang berhubungan dengan alam selama lebih
dari 100 hari.
"Akhirnya, tiba waktu untuk menyelesaikan patung
ini."
Dengan hanya satu hari tersisa untuk Quest Barkhan, Weed
mengerahkan sentuhan akhir pada patungnya. Meskipun Weed bisa saja dengan
santai membatalkan quest tersebut, dia penasaran melihat hasil macam apa yang
bisa diberikan oleh quest tersebut.
Karena Weed membuatnya dari helaian rumput dan bunga satu
per satu, patung itu tak sebesar hasil karya lain yang sudah dia hasilkan
selama ini.
Jika seseorang datang dan mengamati patung tersebut dari
jarak dekat, mereka akan terkejut dengan betapa realistis penampilannya. Tapi,
dia meminjam kereta dari Mapan dan menggunakannya sebagai pagar, untuk mencegah
orang-orang melihatnya.
Berkat keramaian dan hiruk-pikuk orang-orang yang
mengerjakan konstruksi dan perdagangan di sekitarnya, dia mampu menyelesaikan
pekerjaan itu tanpa terganggu.
"Dengan ini, semuanya selesai."
Weed membuat bunga terakhir dengan menggunakan tanah.
[Silahkan tetapkan nama untuk patung yang telah dibuat]
Patung ini adalah kompilasi dari semua bunga yang Weed lihat,
saat dia melakukan perjalanan di seluruh Benua Versailles bersama dengan
adiknya. Karena itu adalah sebuah patung bunga dan rumput yang tumbuh liar, itu
mengingatkannya pada saat dia memasang mata pada boneka.
Tapi karena dia baru saja menyelesaikan suatu patung yang
benar-benar berbeda, dia tak ingin meninggalkan bukti yang menunjukkan betapa
keras perjuangannya dalam menyelesaikan patung ini.
"Sebuah taman bunga yang membuatku menghabiskan banyak
waktu? Tidak. Entah kenapa, aku merasa seperti diejek seseorang, dengan
mengatakan jika aku memberikan nama yang buruk setelah bekerja begitu keras
untuk membuatnya.
Bagaimana kalau, Square's Flower Bed/alun-alun taman bunga?
Itu benar-benar tak menonjol."
Setelah begitu bekerja keras untuk membuatnya, dia
memberikan nama yang begitu buruk, ini adalah keahlian khusus Weed!