Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V22E08P02

gambar

8. Menolak Takdir (2)



Terjadi suatu tindakan luar biasa, yaitu manusia menyerang hiu untuk dimakan. Dan 15 praktisi mati saat mereka melakukannya.
Jika mereka diserang di daratan, akan mudah untuk berburu hiu. Tapi, karena adanya gelombang laut yang menggulung, sangatlah sulit untuk mengontrol tubuhmu di laut. Sehingga, mereka menerima damage.
"Hiu sialan, kalian pasti akan kami santap."
"Aku setuju, hukumannya adalah mati."
Mereka mendarat di suatu pulau terdekat, dan memasak barbekyu hiu. Mereka terus bergerak maju saat praktisi yang mati dihidupkan kembali, kemudian sekali lagi bergabung dengan mereka.
Kelaparan sudah terpuaskan dengan menyantap ikan, dan mereka mengumpulkan air tawar saat hujan untuk menghilangkan rasa dahaga, ketika berenang di laut.
Memang, mereka berenang di bawah kesulitan yang ekstrim. Berbagai makhluk laut datang pada mereka, mendorong mereka ke tepi jurang. Sebagian besar Geomchi melebihi Level 300.
Empat sampai lima kali mereka hampir tewas, tapi mereka masih menyambut tantangan dengan sukacita!
Sejauh ini, mereka bahkan belum melalui setengah dari perjalanan menuju ke Benua Utara, di mana Morata berada.
Pada saat seperti sekarang ini, adalah suatu hal yang normal, bila salah satu di antara mereka menyarankan untuk pergi ke benua, atau pulau terdekat guna meminta bantuan. Tapi, mereka bukanlah orang sembarangan, mereka adalah para Geomchi.
Dengan kekuatan mereka, mereka akan memilih quest sulit dan berbahaya untuk meningkatkan kemampuan diri mereka.
"Bukankah ini menyenangkan?"
"Ini menyenangkan!"
"Seperti inilah kamu harus mempertaruhkan hidupmu."
"Mari kita pergi ke tujuan tanpa berhenti!"
Ketika mereka berenang sepanjang laut terbuka yang luas, mereka menemukan sesuatu. Di kejauhan, mereka bisa melihat suatu kapal dagang, lantas mereka pun mendekatinya.
"Lihatlah! Mereka adalah kru-kru dari kapal karam, ayo biarkan mereka masuk ke dalam!"
Kapten dan krunya dengan cepat melemparkan tali untuk menyelamatkan para korban.
Geomchi317 berteriak keras.
"Tempat ini adalah... *gelegak gelegak*, jangan mengkhawatirkan kami, kalian teruslah maju."
"Aku pikir kamu salah sangka, kami bukanlah bajak laut. Kami akan membawamau ke daratan, maka naiklah ke kapal kami."
Kapten itu sebenarnya adalah seorang Merchant. Dia mencoba menyelamatkan orang-orang yang dia pikir adalah korban kapal karam, Merchant laut bertindak dengan hati yang begitu tulus!
"Kami hanya... *blub blub* sedang menikmati berenang."
"Apa yang kamu bicarakan? Aku bahkan tak melihat ada kapal lain di sekitar sini."
Tempat di mana kapal pedagang tersebut bertemu para Geomchi sebenarnya adalah di tengah laut.
"Kalian sedang berenang untuk menuju kemana?"
"Mo...rata."
Karena Geomchi417 berbicara sambil terus berenang, akhirnya dia minum cukup banyak air laut.
Walaupun ini adalah kesalahan yang tak akan dia lakukan sebelumnya, ini menyebabkan Vitality turun ke titik di mana dia tak bisa berenang dengan baik lagi. Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah mengayun-ayunkan tangan dan kakinya dengan putus asa.
"Apa, Morata? Bukankah tempat itu berada di bagian utara benua?"
Ekspresi si kapten tampak seperti Orc yang baru saja memukul dahinya dengan sebilah pedang.
"Apakah kalian benar-benar akan pergi ke Morata?"
"Di mana tepatnya kalian mulai berenang? Bahkan ada badai ganas dua hari yang lalu."
"Ya, tak ada pelabuhan terdekat, apalagi tempat untuk mulai berenang. Tentu saja, kalian tak akan menjumpai pelabuhan lain sampai menuju ke Morata."
Para praktisi pedang sedang mengembara tanpa tujuan. Sulit dipercaya jika kapten Merchant yang memimpin kapal itu, selama beberapa jam melihat mereka. Tapi mereka benar-benar tanpa henti berenang menuju ke arah Morata.
Dia terkejut dengan vitality mereka yang sangat tinggi. Lagipula, dia melihat jika ada beberapa praktisi yang tak dapat bertahan lebih lama lagi, lantas tenggelam ke laut.
'Jika mereka memiliki Vitality sebanyak itu, maka mereka pasti para Warrior berlevel tinggi....'
Sebagai seorang Merchant, dia memandang mereka sebagai player berlevel sangat tinggi. Namun nyatanya, para Geomchi ini memang berlevel tinggi, meskipun menggunakan armor ringan dan kulit tipis, beberapa dari mereka mampu memakai equipment level 340.
Bagi para player berlevel tinggi ini, mereka mencoba untuk berenang melewati benua!
Para Warrior mendapatkan Fame dan statistik dari berburu monster yang sulit. Tapi statistik mereka bisa hilang, jika mereka mati sia-sia. Ini benar-benar suatu petualangan yang sulit untuk diambil.
Sudah menjadi rahasia umum di antara para player Royal Road, walaupun orang itu tak tertarik, dia masih tahu jika Statistik dan penguasaan Skill adalah hal penting dalam game.
Orang-orang di High Seas juga demikian, walaupun di laut terdapat monster besar pemakan daging. Mereka masih berusaha untuk meningkatkan penguasaan mereka.
Si Kapten iri dan dia menarik napas berat.
"Mereka adalah orang-orang yang benar-benar bahagia."
Selama hari kerja, dia akan menumpuk sejumlah besar stres ketika dia bekerja di suatu perusahaan. Tapi berlayar di Royal Road, mencari kesenangan, berdagang barang, dan sekarang melihat para Geomchi yang begitu bersemangat. Dia merasa dirnya sendiri terhina.
"Sepertinya, aku berada pada zona yang terlalu nyaman."
Kabin Trader berfungsi sebagai gudang yang memiliki banyak gelas berharga tinggi dan logam mulia. Terdapat 300 Merchant di Benua Versailles, dan dia termasuk di dalamnya. Kurang-lebih, Merchant mirip dengan kelas Warrior, tetapi levelnya ditentukan oleh perdagangan.
Buku catatan di High Seas adalah kesempatan untuk melihat dirimu di masa depan.
"Setelah kami menyelesaikan perdagangan ini, mari kita cari kapal dan kru baru, kemudian berangkat ke tempat itu!"
Dia mengeluarkan peta laut yang ia terima sebelumnya. Kemungkinan mereka bisa berenang melintasi lautan adalah setipis kertas, tapi tekad mereka begitu tinggi. Mereka menuju ke tempat di mana terdapat bajak laut, pulau tak berpenghuni, atau tempat-tempat lain yang tak pernah membiarkan kembali orang-orang yang mengunjunginya.
Si Kapten kemudian memutuskan jika dia akan memulai petualangan dengan semangat yang membara.
Jika Kapten melihat bagaimana para Geomchi tenggelam di lautan, atau dimakan oleh monster laut, dia mungkin menyadari betapa ekstrim petualangan tersebut. Dan betapa banyak pengorbanan yang telah mereka berikan.
Seharusnya dia tahu fakta jika para Geomchi mulai berenang dari Pulau Bellona, di Laut Neria. Kemudian melewati Samudra Gateway, sehingga sampai ke tempat ini.
Tidak, mungkin dia bahkan tak perlu mendengar cerita mereka, atau menyadari seberapa jauh jarak yang telah mereka tempuh. Andaikan saja si Kapten sedikit lebih jantan dan berani, dia pasti sudah melucuti pakaiannya sendiri saat ini juga, dan mulai berenang bersama-sama dengan Geomchi.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >