Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V24E01P03

gambar

1. Rencana Pemberontakan Doom Knight (3)


- Aku akan mencoba memburu Barkhan, apakah ada Priest atau Paladin yang bisa membantu?

Dia menanyai Mapan, karena dia berada di Alun-Alun Morata. Dan berkenalan dengan baik dengan banyak orang dalam jajaran bisnisnya.

- Berapa banyak Priest dan Paladin yang kau butuhkan?

- Semakin banyak semakin bagus.

- Aku akan menghubungimu, setelah aku mencari tahu.

* * *

 

Mapan berada di alun-alun dan menanyai para Priest yang akrab dengannya, apakah mereka mau memburu Barkhan bersama Weed.

"Ya tentu."

"Di mana dan kapan kamu berangkat?"

Para player dari Benua Tengah telah datang karena Weed, dan ingin pergi mengerjakan quest dan berburu.

'Memburu Barkhan kamu bilang? Dia pasti memiliki suatu macam rencana.'

'Barkhan akan membunuhmu.'

'Itu hanya karena kamu berpikir tentang Weed. Kita hanya akan bertanggung jawab atas penyembuhan.'

Rencana Weed untuk memburu Barkhan mulai menyebar.

"Karena kamu adalah seorang Priest senior dari Order of Freya, bisakah aku ikut juga?"

"Nuna, yang menentukan bukanlah diriku."

"Jadi jam 6 pagi di kebun anggur di dekat pohon besar."

"Pergi saja kalau begitu."

Mapan menghubungi para player Priest yang dekat dengannya.

- Hyung, Weed-nim akan memburu Barkhan.

- Kalau begitu aku mau ikut tanpa syarat. Weed dari Morata adalah God of War. Bagaimana bisa aku tak mengambil kesempatan ini?

- Jika kamu memutuskan untuk ikut, maka berkumpullah di kebun anggur di pagi hari. Kami akan berangkat jam 6.

- Aku akan datang satu jam sebelum kam u datang.

Para Priest yang dia panggil memandang ini sebagai sebuah peluang yang sangat unik, dan dia hanya memilih orang-orang terbaik.

- Apa kamu tahu jika Weed-nim akan memburu Barkhan?

- Benarkah?

- Kami berusaha merekrut para Priest dan Paladin.

- Profesiku adalah seorang Paladin. Bahkan jika itu berbahaya, bisakah aku ikut?

- Ya. Ikutlah.

Para Paladin mulai menyebarkan berita tersebut.

- Weed-nim akan pergi memburu Undead dan Barkhan.

- Aku akan bersiap-siap.

Dia hanya memanggil orang-orang yang ia kenal. Tapi kurang dari satu jam, lebih dari 200 orang mengetahuinya. Berita tersebut menyebar sampai ke Geng Grass Porridge. Kelompok terbesar kedua yang berkuasa di Morata!

Sekarang anggotanya lebih dari 800 ribu player.

Meskipun mayoritas dari mereka adalah para pemula, juga ada para player berlevel tinggi di dalamnya, yang berburu dan berpetualang di wilayah utara.

"Weed akan berburu dan dia sedang merekrut Priest dan Paladin."

"Mungkinkah orang-orang dengan level skill setingkat kita akan berguna?"

Keesokan harinya di Morata, di depan kebun anggur adalah party Pale dan para Geomchi, bersama dengan kerumunan besar yang terdiri dari 330 Priest dan 223 Paladin. Karena Weed begitu berpengaruh, sehingga kata perburuan Barkhan menyebar dengan sangat cepat.

"Mapan-nim, apa yang akan kita lakukan dengan orang sebanyak ini?"

"Aku tak tahu. Aku hanya memanggil 14 orang..."

Para Priest dan Paladin senior dari Morata telah berkumpul untuk memburu Barkhan. Mereka dengan penuh kegelisahan ingin pergi berburu bersama Weed. Pale hanya bisa mendesah.

"Itu akan membutuhkan waktu terlalu lama, untuk mengeluarkan orang-orang ini dan itu akan tampak buruk. Kami tak mau menjadi seperti Guild Hermes."

"Ayo pergi!"

Para Geomchi, Paladin, dan Priest dari Morata menunggangi sapi saat mereka pergi. Tujuan mereka adalah benteng Immortal Legion.

* * *

 

Weed berkeliaran di benteng tersebut, melihat-lihat sekeliling.

"Ada banyak perbaikan yang berlangsung!"

Di tempat-tempat dengan banyak monster, benteng tersebut memiliki tembok yang tinggi dan tebal. Tapi ada tempat-tempat yang batu-batunya hilang, di mana orang bisa bersembunyi di dalamnya. Undead yang tak terhitung jumlahnya berkumpul untuk memperbaiki tembok tersebut.

"Para Elf akan menyerang...."

Para undead lebih lemah saat siang hari. Para Elf akan muncul dan menyerang layaknya badai. Pasukan dari Immortal Legion dikerahkan, tapi mereka tak bisa mengimbangi pergerakan para Elf. Jika kamu terus mengejar para Elf, maka para Dwarf dan Barbarian akan menyergap dan membantai para undead!

Namun, dengan dark magic milik Barkhan, mereka akan dibangkitkan lagi dan kembali ke dalam pertempuran.

"Aku akan benci untuk bertarung dengan para Elf."

Weed menganggap para Elf adalah lawan yang tangguh. Meskipun mereka tak berlevel tinggi, itu akan sulit untuk mengejar seorang Elf di atas kuda. Mereka menembakkan panah-panah dari busur mereka seperti seorang Ghost. Dan mereka sulit untuk diburu, karena mereka melompat dari cabang pohon ke cabang pohon.

Para undead jauh lebih menyenangkan untuk dilawan meskipun mereka sulit. Para Elf dan Fairy sangat erat dengan alam, sehingga sangat sulit untuk menyerang mereka.

"Ada target yang lebih baik untuk dilawan, daripada melawan para Elf."

Dalam pandangannya, ada lokasi target lain yang lebih dekat, dan dengan item dan exp yang lebih baik.

"Para Wizard, Ranger, Knight, dan Paladin kan? Saatnya untuk membalas dendam."

* * *

 

Masih tak pasti, tapi sekarang sedikit lebih jelas daripada yang sebelumnya.

Jeanne, Otem, Helen/Harien, Gruzed, dan 30 orang lainya mengeluh, karena mereka telah memutuskan untuk tak bergabung dengan Guild Hermes.

"Enyahlah dari lembah ini. Perburuan dilarang!"

Mereka tak bisa berbuat apa-apa, selain menyaksikan saat para Mage dan Ranger bersiap menyerang. Kemudian serangan dimulai dan membunuh mereka semua. Mereka tak mau bergabung dengan Guild Hermes. Dan sekarang, mereka merasakan rasa sakit dengan tubuh mereka.

Mereka telah berusaha merekrut pada Necromancer, tapi itu hampir tidak ideal bagi mereka.

Totalnya ada 34 Necromancer yang dibunuh oleh Guild Hermes. Sebelum mereka sampai, para Necromancer telah bertarung dan meningkatkan level dan skill mereka di lembah tersebut.

"Sialan, dasar para bajingan bangsat."

Otem mengeluarkan keluhan. Para Necromancer lain merasakan hal yang sama.

"Bagaimana bisa mereka melakukan ini pada kita?"

Mereka awalnya menerima sebuah quest untuk Immortal Legion dan mereka berpikir itu adalah peluang bagus untuk meningkatkan skill mereka. Guild Hermes telah mencoba membuat mereka bergabung, setelah Weed mengungkapkan siapa dirinya.

"Tak ada gunanya bergabung dengan Guild Hermes, karena mereka bahkan tak akan memperlakukan kita sebagai anggota yang sebenarnya."

Meskipun mereka bergabung dengan guild itu, situasinya tak akan berubah. Meskipun mereka berada di area tertentu, mereka akan mencegah para Necromancer dari berburu. Seluruh Benua Tengah bisa dianggap milik Guild Hermes. Itulah yang ditakutkan para Necromancer pada saat ini.

Helen sudah muak dan berkata.

"Aku lebih suka jika kita mati saat bertarung."

Mereka bahkan tak membunuh apapun, dan mereka geram atas fakta jika mereka menjatuhkan item-item karena kematian. Mereka melihat sekeliling pada para player di lembah itu.

"Tapi apa yang kamu katakan? Kamu mau pergi melawan mereka?"

"Bertarung?"

"Aku mau menunjukkan sesuatu pada mereka, yang akan membuat mereka gemetar dalam ketakutan."

Mereka ingin menunjukkan jika kekuatan Necromancer lebih unggul, tapi mereka tak bisa. Itu seperti mencoba menghancurkan sebuah batu dengan telur, di mana mereka adalah telurnya dan Guild Hermes adalah batunya.

Mereka sudah siap untuk bertarung melawan para undead, dan tak ada alasan kenapa mereka tak memperhatikan pergerakan mereka. Kelemahan besar dari para Necromancer adalah jika itu membutuhkan waktu untuk memanggil undead. Mereka membutuhkan mayat dalam jumlah yang besar dan mereka harus banyak berburu.

Meskipun mereka menyerang Guild Hermes, itu tak akan terasa dan kematian mereka akan sia-sia. Daripada menyebabkan damage yang signifikan, mereka kemungkinan bahkan tak peduli tentang hal itu.

Marey hanya tertawa dan berkata.

"Tunggu saja dan kami akan baik-baik saja."

Mereka bertanya penuh harap, karena dia cukup terkenal.

"Apa kamu punya suatu misi?"

"Aku akan terus mencari berita bagus."

Banyak player menderita sejumlah situasi yang berbeda. Tak akan ada orang yang akan mengalahkan Weed dalam penipuan. Sebuah pemikiran tak toleran yang tidak tertandingi!

Dia jelas-jelas tak mempelajari hal-hal semacam perdamaian, pemaafan, atau tolenrasi dari sekolah. Weed adalah seseorang yang tak akan pernah lupa, tak peduli seberapa lama ia harus menunggu, dan selalu mengembalikan balasannya beberapa kali lipat.




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "LMS_V24E01P03"