Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V24E05P01 Turn Undead

gambar

5. Turn Undead (1) 


Persiapan pertempuran Weed berakhir, saat semua orang telah kenyang karena masakannya.

"Kita harus..."

Setelah siap, para Paladin dan Priest menunggu pidato Weed.

"Dia akan membuat pidato yang sangat panjang. aku akan melakukannya, jika itu adalah aku."

"Ya, dan itu juga akan disiarkan ulang. Bagaimanapun juga, Weed sangatlah terkenal."

Banyak stasiun penyiaran, termasuk KMC Media yang menyiarkan secara langsung. Hari ini, tak hanya di Benua Versailles, banyak orang akan menonton perburuan Barkhan melalui banyak stasiun penyiaran.

Itu akan menjadi suatu kebohongan, untuk mengatakan mereka tak tegang dan senang pada kesempatan tersebut. Para Paladin merasakan getaran hebat berada di bawah komando Weed, dan bertarung melawan Immortal Legion milik Barkhan.

Sebelum pertempuran, adalah suatu keharusan untuk mengingatkan diri mereka sendiri dari pembenaran dan kelayakan. Dari apa yang mereka coba lakukan dengan mendengarkan pidato komandan mereka.

Weed berdeham dan melanjutkan.

"Kita harus memburu Barkhan dan mengambil setiap harta yang dia miliki."

"....."

"....."

Target yang tepat dengan hati nurani yang jelas!

Dan dengan kesederhanaan yang tak mengabaikan kekacauan perhatian penonton.

"Kalau begitu mari kita semua berusaha sebaik mungkin."

"....."

Bagi Weed, waktu terlalu berharga untuk disia-siakan pada pidato.

'Kami hanya harus membunuh mereka semua.'

Seperti rencana yang sudah diatur, satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah bertarung dengan keren. Jadi sebuah tim penyerang besar termasuk Paladin, Priest, dan para Geomchi dikerahkan segera setelahnya. Rekan-rekan Pale dan para Necromancer termasuk Marey bergerak bersama mereka.

Marey, sebagai seorang Bard, menulis, dan menyanyikan sebuah lagu yang mengagumkan, saat dia menyaksikan pertempuran Weed melawan Barkhan.

Para Necromancer juga memutuskan untuk bertarung bersama Weed. Tak sedikit mantra dan item yang bisa mereka terima di bawah komando Barkhan. Tapi, Infamy dan Strength of the Dead milik mereka akan meningkat.

Bagi para Necromancer, Barkhan adalah blessing dan kutukan di saat yang bersamaan. Dan dengan persekutuan mereka terhadap Immortal Legion, sulit untuk memasuki desa atau kastil, sehingga mereka memutuskan untuk memperjuangkan kebebasan mereka.

* * *

 

Moral para Paladin tak terukur tingginya. Kemampuan serangan dan pertahanan mereka berada di titik maksimum mereka saat mereka melawan undead.

'Bersama Weed-nim? Aku bisa bertarung dalam pertempuran yang mendebarkan.'

'Bahkan, jika aku mati, aku tak akan menyesal sedikitpun.'

Karena mereka disiarkan secara langsung, kehendak mereka membara untuk pertempuran tersebut. Menuju ke markas pasukan Immortal Legion di Benteng Vargo!

Hati mereka gemetaran dan berdebar penuh kegembiraan, mereka bergerak di bawah langit gelap dengan hujan lebat.

"Kalian harus masuk saluran pembuangan ini."

Tapi tempat yang Weed tuju adalah saluran pembuangan yang sempit dan kotor!

Splash splash!

Para Paladin, Priest, dan para Geomchi berjalan menyusuri saluran pembuangan yang Weed katakan pada mereka sebelumnya. Party Pale dan Mapan si Merchant juga bersama mereka. Mereka melewati jalur dari saluran pembuangan yang rumit dan sampai di atas tanah.

Weed si Doom Knight menunggu mereka. Karena Weed adalah sekutu dari Immortal Legion, dia hanya berjalan melewati gerbang yang terbuka, yang dijaga oleh undead. Mereka tak bisa cemburu pada jubah dan armor miliknya yang sedikit basah.

"Ini adalah dapur yang terletak di bagian luar dari Benteng Vargo. Ini adalah tempat yang aman, karena undead tidak makan."

Saat para Priest memasuki benteng itu, rasanya seperti tubuh mereka menggigil karena ketegangan.

Pale bertanya,

"Tempat Barkhan berada, apakah ada di dekat sini?"

"Dari bagian dalam benteng, kita harus pergi ke bawah tanah."

Mereka menyusup ke bagian luar benteng dengan mudah, tapi jalan yang selanjutnya akan sulit. Itu adalah hal yang mustahil untuk mencapai Barkhan tanpa disadari oleh undead yang begitu banyak.

"Aku akan masuk duluan. Ikuti setelah beberapa saat."

Weed memimpin di depan, mencari dan memperhatikan undead. Itu adalah yang terbaik saat tak ada undead di dekatnya, dan dia sering melaporkan informasi dari pengintaiannya.

"Ada tujuh undead. Tak ada undead lain di sekitarnya. Kita harus menyerang mereka dengan cepat dan terus maju."

"Holy Might!"

"Recovery!"

Ketika mereka harus berburu, mereka menghabisi musuh menggunakan mantra suci dari para Priest. Sihir penyembuhan, mantra blessing, dan Turn Undead milik para Priest sangat kritis terhadap para undead.

"Tak ada waktu untuk istirahat untuk meregenerasi Mana. Undead berkeliaran dib enteng Vargo dengan bebas, sehingga kita harus terus bergerak ke tempat di mana Barkhan berada."

Weed terus bergerak tanpa menunda-nunda waktu. Karena dia memahami jalan yang tepat, yang mengarah ke Barkhan. Mereka bisa bergerak dengan cepat, meskipun mereka harus berhenti untuk membunuh undead. Mereka bergerak dalam ketakutan, karena jika mereka ditemukan oleh undead, pasukan undead yang sangat besar akan mengejar mereka.

Weed menjanjikan pada mereka sebuah kesempatan untuk bertarung sesuka mereka. Mereka juga ingin melawan Barkhan, sehingga mereka mengikutinya dalam diam. Ada banyak monster di luar benteng, tapi Weed menggunakan posisinya dalam Immortal Legion untuk setidaknya mengurangi penjaga.

Dia menjadikan para undead yang berkeliaran dijalur mereka sebagai bawahannya, dan mengusir mereka dari benteng. Tapi kebanyakan dari undead yang berjongkok dipojokan dengan tubuh mereka yang dibungkukkan berlevel lebih dari 300, dan tiga Bone Dragon terbang berputar-putar di udara.

Para Vandal Knight di atas kuda hantu mereka, berkeliaran di antara interior dan eksterior benteng. Sehingga, bahkan Weed yang mengetahui keadaan undead saat ini, tak bisa benar-benar tenang.

"Keeak, manusia!"

Para Priest dan Paladin mengeluarkan mantra suci mereka, dan menggunakannya dengan cepat. Tapi kadang-kadang, para undead mati sambil berteriak. Setiap kali hal itu terjadi, undead terdekat mendekat, mereka harus mengulangi penaklukan, dan pelarian mereka dengan cepat.

"Manusia! Manusia menyerang."

"Bunyikan lonceng dan beritahu semua orang."

"Ada pertarungan yang terjadi di suatu tempat."

"Aku mencium bau darah. Makhluk hidup menantang kita."

Ding! Ding! Ding!

Di suatu tempat dari menara Benteng Vargo, suara lonceng yang keras berbunyi.

"Kita harus menganggap kalau kita sudah ketahuan sekarang. Mulai sekarang, tak ada lagi pengintaian, dan berlarilah lurus ke bagian dalam benteng."

Mengikuti Weed, para Paladin dan para Geomchi berlari di belakangnya. Bahkan, para Priest yang memiliki fisik lemah memegang staf dan buku suci di tangan mereka, dan mulai berlari.

"Kita akan membunuh setiap undead yang menghadang jalan dan menerobos masuk."

Itu adalah pertempuran melawan waktu sekarang. Jika mereka dikepung oleh para undead dari seluruh Benteng Vargo, mereka hanya akan menghadapi kematian yang menyedihkan.

"Para sahyung harus maju sekarang. Kita perlu untuk menerobos secepat yang kita bisa. Ini mungkin berbahaya, tapi tolong."

"Jangan khawatir. Sebanyak itu masih mudah."

para Geomchi menghancurkan setiap tentara undead yang menghadang, yang mereka temui.

Serangan dan penerobosan tanpa ampun menggunakan tubuh mereka!

Kalau bukan karena mantra pembersihan dari para Priest. Maka, undead kembali menjadi mayat melalui serangan pedang atau serangan fisik normal. Namun, karena sihir Dark Rule milik Barkhan, mereka akan bangkit kembali sebagai undead seiring waktu. Tapi, mereka tak berada dalam keadaan untuk mengambil tindakan.

Weed memimpin di depan, dan berlari melewati lorong. Karena dia adalah seorang Doom Knight, dia tak diserang oleh para undead.

"Penyusup!"

Weed berteriak dan menarik perhatian undead.

"Manusia mendekat dari lorong kanan."

Setiap undead berlari ke arah yang Weed katakan.

Weed mengerjakan tugasnya untuk membingungkan para undead, selain mengintai dan memimpin jalan. Berlari lurus, semua orang selain para Priest yang berpencar di belakang, mereka tiba di pintu gerbang menuju ke bagian dalam benteng.




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "LMS_V24E05P01 Turn Undead"