Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V24E05P02

gambar

5. Turn Undead (2) 


"Kita harus lewat sini. Terlalu banyak undead yang ada di jalan lain."

Jalan yang Weed pilih terhubung dengan bagian dalam benteng, melalui jembatan di atas parit. Di bawah jembatan itu, buaya undead menjilat daging mereka, saat melihat manusia.

"Ayo."

Para Priest dan Paladin berlari melintasi jembatan. Di belakang eksterior benteng tempat mereka berlari, tentara undead berkumpul.

"Serang! Bunuh mereka semua!"

"Mereka memberontak terhadap tujuan Barkhan-nim. Mari kita buat mereka menjadi rekan kita."

Para undead berlari dan mengejar mereka. Ada begitu banyak jenis undead, dan gargoyle yang menyerang dari udara.

"Divine Shield!"

Priest mengeluarkan sihir pelindung mereka, dan memblokir serangan.

"Cepat masuk ke dalam benteng."

"Cepat, cepat."

Sejak mereka masuk Benteng Vargo, mereka terus menghadapi pertempuran, tanpa memiliki waktu untuk mengumpulkan akal sehat mereka. Tak hanya mereka harus mengurus para undead dengan cepat, mereka harus bergerak cepat.

Para player yang memiliki pertanyaan tentang bagaimana Weed akan memimpin pertempuran, tapi sekarang mereka tahu.

Menyiangi mereka, tertinggal di belakang atau ketidak-taatan adalah kematian. Karena sulitnya pertempuran tersebut, berada di luar imajinasi mereka. Mereka harus mengerahkan banyak upaya untuk berusaha mengimbangi Weed.

Weed mendongak ke langit. Saat ini dia tak bisa melihat ketiga Bone Dragon.

"Sungguh, aku memilih hari yang bagus."

Sejak beberapa hari lalu, Elf dan Barbarian tak menyerang Benteng Vargo. Ada penampakan High Elf yang langka di hutan dekat Benteng Vargo. Ada indikasi serangan besar yang lain, bukannya penarikan mundur.

"Kita harus bertarung dalam pertempuran besar dengan para Elf."

"Jika kita meningkatkan prestasi besar, Barkhan-nim akan senang."

"Jika kita membunuh banyak Barbarian, apa menurutmu kita bisa diterima dalam Vandal Knight?"

"Melihat malam ini sangat tenang, mereka pasti datang untuk menyerang besok. Immortal Legion berencana untuk menyerang balik, setelah bertahan dari Benteng Vargo. Kali ini, kita akan mengikuti para Elf ke hutan, itu adalah sebuah peluang untuk mendapatkan prestasi besar."

Melalui percakapan para undead, dia memprediksi hari kemungkinan serangan. Jika benteng Vargo dilihat dari jauh, di satu sisi ada manusia yang dibawa oleh Weed, yang bertarung melalui jalur untuk mengarah ke bagian dalam benteng. Dan di dekat dinding bentengnya, ada United Army dari Elf, Barbarian, dan Dwarf melawan para undead.

(Vandal Knight=Abyss Knight)

* * *

 

Pale dan Maylon menembakkan panah, tanpa jeda sedikitpun. Mereka memasuki bagian dalam benteng, menembak kening gargoyle dengan panah perak mereka. Mereka berdiri di pintu masuk, dan melindungi para Priest dengan terus-menerus menembakkan anak panah mereka.

Itu karena para Priest tak seperti para Geomchi dan Paladin yang memiliki tingkat pertahanan yang besar, Priest bisa mati dengan mudah.

Para Priest biasanya mendukung pertempuran dari belakang, di tempat yang aman dan nyaman. Mereka bertanggung jawab atas penyembuhan dan blessing yang merupakan bagian inti dalam party quest. Sehingga mereka tak banyak bergerak.

"Huk. Huk!"

Breeman, seorang Priest terkenal dari Morata, segera duduk di tanah, saat dia masuk ke dalam bagian dalam benteng, dan terengah-engah. Dia adalah Priest Breeman yang akan menerima pujian kemanapun dia pergi, tapi bergabung dalam penyerbuan di bawah komando Weed, dia harus berlari sekuat yang ia bisa. Dia berpikir jika dia akan mati di tangan para undead yang mengejar mereka, jika dia tak stabil dan berlari pelan-pelan karena perut gemuknya.

Breeman akhirnya merasa lega, setelah dia memasuki bagian dalam benteng.

"Weed-nim, apakah tempat ini aman?"

Weed hanya menunjuk ke arah lorong di depannya tanpa berkata apa-apa. Bagian dalam benteng penuh dengan monster yang jauh lebih kuat daripada monster yang berada di luar benteng!

Tiga Vandal Knight di atas kuda hantu mereka menyerbu ke arah para manusia.

"Hati-hati!"

"Sebuah serangan."

Priest disiagakan satu per satu. Para Geomchi sudah bersiap-siap untuk itu.

Naluri sebagai Martial Artist. Meskipun mereka tak bisa merasakan berbagai bahaya, seperti para Adventurer atau Thief. Aura dingin mengalir dan memperingatkan mereka saat musuh yang kuat muncul.

"Sudah lama sejak menghadapi seseorang yang layak dilawan."

"Hati-hati. Jika kamu lengah, kamu akan mati dengan cepat."

Vandal Knight diduga berlevel di atas 430. Masing-masing dari mereka adalah undead berperingkat tinggi, yang masing-masing diberi nama, dan mereka diperkuat lebih jauh lagi oleh Death Aura milik Barkhan.

"Sword Cloning!"

Para Geomchi menggunakan skill pedang rahasia milik mereka. Karena Vandal Knight tampak kuat, mereka memutuskan untuk mengerahkan segala kemampuan mereka sejak awal. Masing-masing dari mereka, Geomchi19, Geomchi56, Geomchi101 dan Geomchi147 mengkloning tubuh mereka 10 kali.

"Barkhan-nim ingin persembahan yang hidup."

"Kau bisa digunakan sebagai korban."

Dalam hitungan detik, para Vandal Knight menyerbu klon milik para Geomchi dan menebas mereka. Setiap tebasan membuat klon menghilang. Tapi para Geomchi tak suka merenggut nyawa musuh secara perlahan-lahan, dengan menggunakan klon mereka.

Itu hanyalah sebuah metode yang digunakan untuk menciptakan celah pada musuh mereka, sehingga mereka bisa menyerang.

"Taa!"

Para Geomchi menyerang titik-titik lemah Vandal Knight yang terbuka, saat mereka menyerang.

"Kyaaah!"

Karena armor mereka dan kemampuan defensif Death Aura, para Vandal Knight tak menerima damage besar dari serangan para Geomchi. Meskipun persendian mereka seperti punggung dan lutut terserang, mereka hanya menerima damage normal.

"Healing Hand."

"Warrior Healing."

"Sun God Blessings!"

Mantra suci dari para Priest dan Paladin menyerang para Vandal Knight sesaat kemudian. Itu adalah sihir penyembuhan dan blessing yang menimbulkan damage yang mengerikan pada para Undead.

"Endless Brilliance."

"Vitality Regeneration."

Sementara para Vandal Knight melemah, para Geomchi menyerang mereka tanpa pandang bulu. Hwaryeong menari di depan dua Vandal Knight yang baru datang.

Tarian boby-boby miliknya!

Vandal Knight memiliki kebencian tertanam terhadap manusia, dan menyerang secara langsung. Tapi, semakin dekat jangkauan tarian itu, semakin kuat pengaruhnya. Sehingga, dia terus menari sambil menghindari serangan mereka. Bahkan, bagi Hwaryeong itu adalah hal yang sulit, tapi dia masih berhasil.

"Ini cukup bagus."

"Mereka layak dikalahkan."

Mereka yang berpartisipasi secara langsung dalam pertempuran tersebut, sama sekali tak menyangka para Knight itu memiliki pertahanan yang tinggi. Ini adalah kesempatan yang bagus, untuk meningkatkan penguasaan skill dan statistik yang berkaitan dengan serangan!

Ketika Vandal Knight mati, Weed pergi ke sudut.

"Sepertinya aku tak bisa terus menjadi seorang undead mulai dari sekarang dan seterusnya."

Benteng Vargo adalah tempat yang bahkan seorang Doom Knight tak bisa berkeliaran dengan bebas. Bukan hanya mustahil untuk memberi perintah pada undead seperti yang ada di luar benteng, dia juga akan berada di bawah komando Barkhan.

Jika Barkhan menyuruh Weed untuk menyerang, dia bisa kehilangan kendali atas tubuhnya dan melawan para Geomchi.

"Saatnya mengubah tubuhku lagi."

Weed mengeluarkan sebuah patung dari ranselnya.

"Aku harus kembali ke penampilan asliku."




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "LMS_V24E05P02"