LMS_V24E05P02
5. Turn Undead (2)
"Kita harus lewat sini. Terlalu banyak undead yang ada
di jalan lain."
Jalan yang Weed pilih terhubung dengan bagian dalam benteng,
melalui jembatan di atas parit. Di bawah jembatan itu, buaya undead menjilat
daging mereka, saat melihat manusia.
"Ayo."
Para Priest dan Paladin berlari melintasi jembatan. Di belakang
eksterior benteng tempat mereka berlari, tentara undead berkumpul.
"Serang! Bunuh mereka semua!"
"Mereka memberontak terhadap tujuan Barkhan-nim. Mari
kita buat mereka menjadi rekan kita."
Para undead berlari dan mengejar mereka. Ada begitu banyak
jenis undead, dan gargoyle yang menyerang dari udara.
"Divine Shield!"
Priest mengeluarkan sihir pelindung mereka, dan memblokir
serangan.
"Cepat masuk ke dalam benteng."
"Cepat, cepat."
Sejak mereka masuk Benteng Vargo, mereka terus menghadapi
pertempuran, tanpa memiliki waktu untuk mengumpulkan akal sehat mereka. Tak
hanya mereka harus mengurus para undead dengan cepat, mereka harus bergerak
cepat.
Para player yang memiliki pertanyaan tentang bagaimana Weed
akan memimpin pertempuran, tapi sekarang mereka tahu.
Menyiangi mereka, tertinggal di belakang atau ketidak-taatan
adalah kematian. Karena sulitnya pertempuran tersebut, berada di luar imajinasi
mereka. Mereka harus mengerahkan banyak upaya untuk berusaha mengimbangi Weed.
Weed mendongak ke langit. Saat ini dia tak bisa melihat
ketiga Bone Dragon.
"Sungguh, aku memilih hari yang bagus."
Sejak beberapa hari lalu, Elf dan Barbarian tak menyerang
Benteng Vargo. Ada penampakan High Elf yang langka di hutan dekat Benteng
Vargo. Ada indikasi serangan besar yang lain, bukannya penarikan mundur.
"Kita harus bertarung dalam pertempuran besar dengan
para Elf."
"Jika kita meningkatkan prestasi besar, Barkhan-nim
akan senang."
"Jika kita membunuh banyak Barbarian, apa menurutmu
kita bisa diterima dalam Vandal Knight?"
"Melihat malam ini sangat tenang, mereka pasti datang
untuk menyerang besok. Immortal Legion berencana untuk menyerang balik, setelah
bertahan dari Benteng Vargo. Kali ini, kita akan mengikuti para Elf ke hutan,
itu adalah sebuah peluang untuk mendapatkan prestasi besar."
Melalui percakapan para undead, dia memprediksi hari
kemungkinan serangan. Jika benteng Vargo dilihat dari jauh, di satu sisi ada
manusia yang dibawa oleh Weed, yang bertarung melalui jalur untuk mengarah ke
bagian dalam benteng. Dan di dekat dinding bentengnya, ada United Army dari
Elf, Barbarian, dan Dwarf melawan para undead.
(Vandal Knight=Abyss Knight)
* * *
Pale dan Maylon menembakkan panah, tanpa jeda sedikitpun.
Mereka memasuki bagian dalam benteng, menembak kening gargoyle dengan panah
perak mereka. Mereka berdiri di pintu masuk, dan melindungi para Priest dengan
terus-menerus menembakkan anak panah mereka.
Itu karena para Priest tak seperti para Geomchi dan Paladin
yang memiliki tingkat pertahanan yang besar, Priest bisa mati dengan mudah.
Para Priest biasanya mendukung pertempuran dari belakang, di
tempat yang aman dan nyaman. Mereka bertanggung jawab atas penyembuhan dan
blessing yang merupakan bagian inti dalam party quest. Sehingga mereka tak
banyak bergerak.
"Huk. Huk!"
Breeman, seorang Priest terkenal dari Morata, segera duduk
di tanah, saat dia masuk ke dalam bagian dalam benteng, dan terengah-engah. Dia
adalah Priest Breeman yang akan menerima pujian kemanapun dia pergi, tapi
bergabung dalam penyerbuan di bawah komando Weed, dia harus berlari sekuat yang
ia bisa. Dia berpikir jika dia akan mati di tangan para undead yang mengejar
mereka, jika dia tak stabil dan berlari pelan-pelan karena perut gemuknya.
Breeman akhirnya merasa lega, setelah dia memasuki bagian
dalam benteng.
"Weed-nim, apakah tempat ini aman?"
Weed hanya menunjuk ke arah lorong di depannya tanpa berkata
apa-apa. Bagian dalam benteng penuh dengan monster yang jauh lebih kuat
daripada monster yang berada di luar benteng!
Tiga Vandal Knight di atas kuda hantu mereka menyerbu ke arah
para manusia.
"Hati-hati!"
"Sebuah serangan."
Priest disiagakan satu per satu. Para Geomchi sudah bersiap-siap
untuk itu.
Naluri sebagai Martial Artist. Meskipun mereka tak bisa
merasakan berbagai bahaya, seperti para Adventurer atau Thief. Aura dingin
mengalir dan memperingatkan mereka saat musuh yang kuat muncul.
"Sudah lama sejak menghadapi seseorang yang layak
dilawan."
"Hati-hati. Jika kamu lengah, kamu akan mati dengan
cepat."
Vandal Knight diduga berlevel di atas 430. Masing-masing
dari mereka adalah undead berperingkat tinggi, yang masing-masing diberi nama, dan
mereka diperkuat lebih jauh lagi oleh Death Aura milik Barkhan.
"Sword Cloning!"
Para Geomchi menggunakan skill pedang rahasia milik mereka.
Karena Vandal Knight tampak kuat, mereka memutuskan untuk mengerahkan segala
kemampuan mereka sejak awal. Masing-masing dari mereka, Geomchi19, Geomchi56,
Geomchi101 dan Geomchi147 mengkloning tubuh mereka 10 kali.
"Barkhan-nim ingin persembahan yang hidup."
"Kau bisa digunakan sebagai korban."
Dalam hitungan detik, para Vandal Knight menyerbu klon milik
para Geomchi dan menebas mereka. Setiap tebasan membuat klon menghilang. Tapi
para Geomchi tak suka merenggut nyawa musuh secara perlahan-lahan, dengan
menggunakan klon mereka.
Itu hanyalah sebuah metode yang digunakan untuk menciptakan
celah pada musuh mereka, sehingga mereka bisa menyerang.
"Taa!"
Para Geomchi menyerang titik-titik lemah Vandal Knight yang
terbuka, saat mereka menyerang.
"Kyaaah!"
Karena armor mereka dan kemampuan defensif Death Aura, para
Vandal Knight tak menerima damage besar dari serangan para Geomchi. Meskipun
persendian mereka seperti punggung dan lutut terserang, mereka hanya menerima
damage normal.
"Healing Hand."
"Warrior Healing."
"Sun God Blessings!"
Mantra suci dari para Priest dan Paladin menyerang para
Vandal Knight sesaat kemudian. Itu adalah sihir penyembuhan dan blessing yang
menimbulkan damage yang mengerikan pada para Undead.
"Endless Brilliance."
"Vitality Regeneration."
Sementara para Vandal Knight melemah, para Geomchi menyerang
mereka tanpa pandang bulu. Hwaryeong menari di depan dua Vandal Knight yang
baru datang.
Tarian boby-boby miliknya!
Vandal Knight memiliki kebencian tertanam terhadap manusia,
dan menyerang secara langsung. Tapi, semakin dekat jangkauan tarian itu,
semakin kuat pengaruhnya. Sehingga, dia terus menari sambil menghindari
serangan mereka. Bahkan, bagi Hwaryeong itu adalah hal yang sulit, tapi dia
masih berhasil.
"Ini cukup bagus."
"Mereka layak dikalahkan."
Mereka yang berpartisipasi secara langsung dalam pertempuran
tersebut, sama sekali tak menyangka para Knight itu memiliki pertahanan yang
tinggi. Ini adalah kesempatan yang bagus, untuk meningkatkan penguasaan skill
dan statistik yang berkaitan dengan serangan!
Ketika Vandal Knight mati, Weed pergi ke sudut.
"Sepertinya aku tak bisa terus menjadi seorang undead
mulai dari sekarang dan seterusnya."
Benteng Vargo adalah tempat yang bahkan seorang Doom Knight
tak bisa berkeliaran dengan bebas. Bukan hanya mustahil untuk memberi perintah
pada undead seperti yang ada di luar benteng, dia juga akan berada di bawah
komando Barkhan.
Jika Barkhan menyuruh Weed untuk menyerang, dia bisa
kehilangan kendali atas tubuhnya dan melawan para Geomchi.
"Saatnya mengubah tubuhku lagi."
Weed mengeluarkan sebuah patung dari ranselnya.
"Aku harus kembali ke penampilan asliku."
Post a Comment for "LMS_V24E05P02"
comment guys. haha