Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V24E08P01 Lord dari Benteng Vargo

gambar

8. Lord dari Benteng Vargo (1) 


Sebuah badai es yang ditopang kenangan yang kuat!

Temperatur atmosfirnya menurun tajam. Para undead tak menyadari hal ini, karena mereka tak bisa merasakan dingin. Tapi, Weed dan para Geomchi bisa merasakan udara dingin yang meresap pada kulit mereka.

Satu atau dua butiran salju mulai keluar, tapi segera setelahnya, bongkahan es besar menghantam tanah. Puluhan ribu bongkahan es menyelimuti seluruh Benteng Vargo!

Beberapa bongkahan sebesar gunung es bisa terlihat. Angin puyuh dan hembusan angin yang ganas, menyapu benteng, dan menandakan mulainya dari bencana alam.

Di antara para undead, para Skeleton dengan resistensi yang lemah adalah yang pertama membeku, dan mulai mengeras. Bone Dragon yang terbang di udara tersapu oleh badai es. Terhantam oleh bongkahan-bongkahan dalam badai es, naga itu tak bisa mengendalikan tubuh besarnya, dan berputar-putar liar.

"Kyaaaaooo!"

Lapisan es yang tebal menutupi Bone Dragon, naga yang tampak berusaha terbang lebih tinggi, tiba-tiba menghantam benteng. Hal itu menimbulkan dampak yang luar biasa yang terasa seperti gempa bumi!

Beberapa struktur bangunan benteng yang telah melemah dan nyaris gagal bertahan sampai sekarang, telah runtuh.

"Su-Sungguh rasa dingin yang mengerikan."

Weed yang menyaksikan seberapa cepat Benteng Vargo berubah menjadi daratan es, dia memiliki pemikiran baru tentang kekuatan destruktif dari bencana alam.

"Itu pasti terasa sangat sia-sia, untuk membeku sampai mati di tengah-tengah pertempuran."

Tepat setelah dia mengaktifkan skill itu, Weed memakai jubah di atas armornya. Para Geomchi dan para Priestess juga memakai pakaian tebal dan menghindari kepingan-kepingan es dengan memasuki bangunan. Mereka bereaksi dengan cepat, saat Weed memberitahu mereka, dia memanggil badai es.

Melarikan diri dari badai dan menyaksikan adegan tersebut, para undead, dengan pakaian dan equipment yang menyedihkan hilang saat tersapu badai es tersebut. Mereka tampak telanjang.

"Semuanya terus bersembunyi. Kalian jangan keluar sekarang ini."

"Jika HP seseorang menurun secara tiba-tiba dan kamu akan mati, beritahu aku. Aku masih punya beberapa selimut lagi."

Bahkan, di tengah-tengah kekacauan ini, para Geomchi mengurus para Priestess. Durasi dari Great Disaster Nature Sculpting sangat lama. Dengan badai es masih melanda, Weed keluar dari tempat persembunyiannya di atap.

"Si..Situasi ini. Be..Benar-benar... Ttak! Tak boleh berakhir seperti ini. Huk, atau aku akan menderita... selama sisa... hidupku."

Bahkan, kata-kata saja tak bisa keluar dengan benar karena rasa dingin itu. Weed berlari ke arah menara pusat, sambil menghindari kepingan-kepingan es dari badai ganas itu.

[Kepingan es melesat melewati keningmu]

[ Es berbentuk runcing mencoba menembus bahumu, tetapi Avoiding Art telah diterapkan]

[ Sebuah kepingan es telah menancap pada punggungmu]

[ Bongkahan es menyerempet lututmu.

Kecepatan pergerakan menurun]

Meskipun dengan Agility miliknya yang tinggi dan Avoiding Art, mustahil untuk sepenuhnya menghindari hujan kepingan es. Bagi Weed, berlari secepat mungkin sembari menghindari terhempas oleh angin adalah prioritas utama.

Kemudian whisper dari Geomchi3 datang.

- Apa kamu punya rencana untuk menghabisi Bone Dragon?

Merendahkan kepalanya dan menghindari badai, Weed menjawab. Seperti yang dia takutkan, tubuhnya terhantam oleh angin dingin dan kepingan-kepingan es, yang membekukan tubuhnya.

- Ada satu cara. Tapi pada tingkat ini, aku pikir akan gagal.

Meskipun badai es berakhir, akan sulit untuk bertarung karena tubuhnya membeku. Jika hal ini terjadi, dia tak akan bisa maju lebih jauh, dan harus bersembunyi lagi.

- Kamu mencoba untuk ke menara itu kan?

- Ya. Itulah rencana awalnya, tapi itu sulit sekarang.

- Ayo pergi.

Para Geomchi keluar dari tempat persembunyian mereka. Mengangkat perisai kayu mereka, mereka berlari ke arah menara pusat.

Weed tak bisa bergerak cepat, karena dia mengamati situasinya. Dan maju saat dia merasa aman. Jika dia berlari dengan segala kekuatannya, dia akan terhantam oleh kepingan es.

Tapi, para Geomchi memegang perisai mereka dan berlari dengan kecepatan maksimum. Meskipun mereka terluka oleh kepingan-kepingan dan bongkahan es, mereka terus berlari!

Mereka menyusul Weed dan melindunginya dengan perisai mereka.

"Ayo, maju le..lebih cepat!"

Para Geomchi memegang perisai mereka dan saling berdekatan di dalam badai es tersebut. Melalui perlindungan tersebut, Weed menerima damage yang lebih sedikit. Dengan situasi ini, mereka berlari ke arah menara pusat. HP para Geomchi menurun, beberapa dari mereka tubuhnya membeku dan tertinggal di belakang dan mati. Tapi, mereka tetap memegang perisai mereka hingga akhir.

Itu seperti kiasan dari empat bersaudara menembus sebuah badai es yang tak pernah dilihat sebelumnya!

Berkat mereka, Weed bisa mendaki dinding benteng dan berhasil melompat masuk ke dalam menara pusat. Yang menunggu mereka di menara pusat adalah Bone Dragon yang terakhir. Naga itu berjuang melawan badai es, menggantung di sisi yang berlawanan, hingga naga itu tak melihat Weed memasuki menara.

Tiba-tiba pada saat itu sebuah jendela pesan muncul!

[Anda telah membeku ]

Bahkan dengan perlindungan dari para Geomchi, armor dan tubuh Weed dilapisi es yang tebal dan cidera yang dia terima juga parah. Meskipun HP miliknya dipulihkan oleh holy magic milik para Priestess, jika cideranya tak sepenuhnya tersembuhkan, itu masih akan membekas. Dan mempengaruhinya untuk waktu yang lama. Berkat Perseverance dan Endurance miliknya dia bisa bertahan begitu lama.

Di luar, pengaruh dari angin ganas yang menderu dan badai es telah memudar dan menghilang. Dengan segera, para undead akan bergerak lagi. Dan Bone Dragon yang terkubur dalam es akan bangkit. Beberapa Geomchi yang telah mati juga akan menjadi undead, dan menyerang rekan-rekan mereka.

Marey, yang datang bersama para Priestess sambil memainkan alat musiknya, melihat semua ini dan mulai berpikir.

"Kali ini, legenda akan berakhir dalam kegagalan."

Pemandangan dari Weed dan para Geomchi yang maju ke arah menara pusat menghentak perasaannya. Dan mereka, bertempur setelah memasuki Benteng Vargo adalah suatu pemandangan yang menakjubkan. Kecuali itu adalah Weed dan rekan-rekannya, tak ada orang lain yang bisa melawan Immortal Legion dan Barkhan seperti ini.

Tapi Royal Road adalah sebuah dunia di mana hanya hasilnya yang terpenting.

"Ini benar-benar disayangkan. Jika mereka membunuh Barkhan, itu akan menjadi sesuatu yang spektakuler."

* * *




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "LMS_V24E08P01 Lord dari Benteng Vargo"