LMS_V24E09P01 Hujan Salju Di Malam Natal

9. Hujan Salju Di Malam Natal (1)
Salju menumpuk di halaman rumah Lee Hyun sejak tadi malam.
Dia bangun di pagi hari dan bergumam, sambil melihat pemandangan di luar
jendelanya.
"Jalanan kacau. Lebih banyak kecelakan lalu lintas,
lebih banyak orang yang terpeleset di tanah. Para dokter pasti mendapatkan
banyak uang sekarang. Seorang dokter adalah profesi terbaik di Korea..."
Setelah membersihkan salju di halamannya, dia mulai menutupi
kandang-kandang dengan selimut. Sehingga ayam, itik, kelinci, dan anjing
miliknya bisa menghabiskan musim dingin dengan nyaman. Dia melepaskan
hewan-hewan itu saat bekerja menutupi kandang-kandang tersebut. Dan mereka
menjadi bersemangat saat mulai bermain di salju.
"Itu tak bagus untuk membiarkan makanan berkeliaran sendirian...
tapi hari ini aku anggap sebuah pengecualian."
Lee Hyun memberi mereka kemurahan hati yang besar!
Meskipun sekarang Hari Natal, Lee Hyun menghabiskan waktunya
bermain Royal Road. Tapi hari ini adalah hari spesial, dia memutuskan untuk
pergi ke kota, untuk membeli baju untuk nenek dan adiknya.
"Adikku adalah seorang perempuan... Akan sulit baginya
untuk menghabiskan musim dingin hanya dengan dua mantel untuk dipakai."
Dia bukan lagi seorang siswi SMA dan sudah cukup tua untuk
mendandani dirinya sendiri. Tapi, Lee Hyun jarang membeli pakaian untuknya.
Ketika dia memberi Lee Hayan uang untuk membeli pakaiannya sendiri, Lee Hayan
malah menabungnya. Jadi, Lee Hyun memutuskan untuk membelinya sebagai hadiah
untuk adiknya.
"Aku akan membeli sesuatu yang mahal untuknya."
Lee Hyun menyelesaikan persiapannya untuk pergi keluar. Dia
berhasil dalam perburuannya untuk memburu Barkhan, dan ada banyak uang yang
diterima dari berbagai stasiun siaran. Inilah alasan, kenapa dia bertekad untuk
membeli sebuah mantel yang bagus dan mahal untuk Lee Hayan.
"Aku harap, pakaian musim dingin sedang ada diskon
sekarang!"
* * *
"Daripada sebuah pasar, aku harus pergi ke outlet
dengan desain yang populer...."
Lee Hyun naik bis dan menuju ke pusat kota. Jalanan penuh
dengan pasangan-pasangan yang saling mengaitkan lengan mereka.
"Aku sama sekali tak, paham kenapa mereka mengaitkan
lengan mereka, meskipun mereka bukan kriminal. Itu seolah-olah mereka akan
melarikan diri, jika mereka melepaskan lengan mereka."
Sembari berkeliaran, Lee Hyun dengan cermat mengamati
pakaian para wanita.
Wanita sangat sensitif pada tren dan style. Bahkan di Royal
Road, tak peduli seberapa bagus opsi defense dari sebuah pakaian, jika mereka tak
menyukai beberapa bagian dari desainnya, atau jika itu tak sesuai dengan
pemiliknya, mereka tak akan memakainya.
"Aku harus membelikannya sesuatu yang populer sekarang
ini."
Sekarang ini, dia bertekad untuk membelikan Lee Hayan satu
set penuh, bukannya cuma mantel saja. Ulang tahun atau Hari Natal, dia ingin
melihat adiknya tersenyum, setelah menerima hadiah dari dirinya.
"Aku tak bisa memahami wanita!"
Bahkan, di tengah-tengah musim dingin, bahkan ketika hujan
salju, dia bisa melihat banyak wanita mengenakan rok mini.
"Apa wanita tak bisa merasakan dingin?"
Secara umum, lebih banyak wanita tampak mengenakan pakaian
manis, bukannya sesuatu yang hangat. Itu tampak seperti mereka bersedia menahan
banyak ketidak-nyamanan dan rasa dingin, demi fashion mereka.
Setelah sekian lama melihat-lihat sekeliling, Lee Hyun
menyadari jika itu sulit untuk memilih sesuatu sendirian. Dalam sudut pandang
Lee Hyun, pilihan terbaik jatuh pada hiking jumper dan pakaian dalam yang
menghangatkan. Tapi memilih pakaian untuk adiknya, itu benar-benar di luar
kemampuannya.
'Seorang wanita akan
mengetahui lebih banyak, tentang pakaian wanita....'
Lingkaran sosial Lee Hyun pada para cewek tidaklah luas,
sehingga dia tak punya banyak orang yang bisa dia mintai saran.
"Yah, setidaknya aku harus mencoba menghubungi
seseorang."
Orang pertama yang muncul dalam benaknya, yang mungkin tahu
banyak tentang pakaian adalah Jeong Hyo Lynn, jadi dia mengirim sms. Sebagai
Hwaryeong di Royal Road, dia memakai berbagai macam pakaian, dan di kehidupan
nyata dia pergi ke banyak fashion show. Sehingga, dia bisa disebut seorang
profesional.
Hape miliknya adalah model lama yang bahkan tak bisa
melakukan video chat, tapi tak ada masalah dalam mengirim sms.
[Aku mau membeli pakaian untuk adikku. Kalau kamu punya
waktu luang, bisakah kamu menemaniku?]
Selain tarif dasarnya, Lee Hyun membayar 2.000 won lebih
murah per bulannya. Ketika dia harus menelepon adiknya, hape itu cukup untuk
menyampaikan beberapa kata sederhana.
"Di mana kamu?"
"Apa kamu terlambat?"
"Ayo pulang bersama."
"Apa kamu sudah makan?"
Panggilan 10 detik sudah sangat cukup dengan menggunakan
gratisan 300 menit. Orang-orang yang memilih gratisan 400 menit adalah
orang-orang yang tak bisa mengakhiri panggilan mereka. Dan tertidur sambil
panggilan masih aktif, itu adalah pola panggilan yang tak terpikirkan.
Setelah mengirim smsnya, balasannya datang, bahkan tak
sampai satu menit.
[Jadwalku penuh hari ini. Itu adalah sebuah konser, jadi aku
tak bisa berbuat apa-apa.]
Lee Hyun mengirim balasan mengatakan tak masalah, dan
mencoba untuk menghubungi orang lain. Kim In Young, dia adalah Irene di Royal
Road, berusia sama dengan adiknya. Dan bisa sangat membantu dalam memilih
pakaian untuk adiknya.
[Aku minta maaf! Aku nonton bioskop bersama teman-temanku
hari ini.]
Hari sebelum Natal, semua orang sudah memiliki rencana.
Teman-teman perempuannya di kampus juga menolak, dengan mengatakan jika mereka
akan kencan dengan pacar atau bahkan tak membalas.
"Tak ada lagi yang bisa dikirimi sms...."
Lee Hyun sedikit khawatir, sebelum mengirim sms pada
Seoyoon. Bukannya dia tak ingat Seoyoon, dia hanya tak mau minta tolong untuk
hal semacam ini.
[Kalau kamu punya waktu luang, maukah kamu membantuku
membeli pakaian untuk adik dan nenekku?]
* * *
Itu adalah musim dingin pertama Seoyoon setelah keluar dari
rumah sakit, dan berpindah ke sebuah rumah. Dia berbaring di dekat pemanas
otomatis, menghangatkan dirinya.
"Weed berhasil lagi dengan petualangannya, aku dengar
pujian dari orang-orang tak ada ujungnya?"
"Ya, itu benar. Kali ini, dia tak sendirian. Dia
membawa banyak sekutu bersamanya, dan memainkan peran yang luar biasa dalam
pertempuran. Dan akhirnya, mengklaim kemenangan. Kekaguman terhadap Weed sangat
menakjubkan."
"Sepertinya ada beberapa Priest dan Warrior terkenal
yang berpartisipasi dalam pertempuran itu. Apa kamu tahu siapa?"
"Itu adalah player perempuan yang bemain sebagai
seorang Dancer dan tipe-tipe Warrior berotot, mereka..."
Seoyoon sedang menonton tv. Menonton adegan dari Lee Hyun di
tv, hatinya berguncang dan menyebabkan kekhawatiran yang besar pada dirinya.
Kemudian, sebuah sms datang dari Lee Hyun.
[Kalau kamu punya waktu luang, maukah kamu membantuku
membeli pakaian untuk adik dan nenekku?]
Hari ini, dia berencana untuk beristirahat di rumah, tapi
dia segera bersiap untuk pergi. Saat Seoyoon meninggalkan rumah, mahasiswa
universitas sebelah sedang bermain basket bersama teman-temannya. Park Jin Suk.
Park Jin Suk pindah seminggu setelah dia dan Seoyoon pertama
kali bertemu, ketika Park Jin Suk menyerahkan kue beras. Dia bertemu dengan
putra sulung dari H Group secara kebetulan!
Seoyoon secara rutin melihatnya jogging, melewati rumahnya
di pagi hari, atau melihatnya bermain tenis atau basket bersama teman-temannya.
Meskipun mereka belum pernah bercakap-cakap, setiap kali dia
keluar rumah, mereka sering kali berpapasan.
* * *
Post a Comment for "LMS_V24E09P01 Hujan Salju Di Malam Natal"
comment guys. haha